Ash-Shura: 16

Ayat

Terjemahan Per Kata
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
يُحَآجُّونَ
mereka membantah
فِي
pada
ٱللَّهِ
Allah
مِنۢ
dari
بَعۡدِ
sesudah
مَا
apa(agama)
ٱسۡتُجِيبَ
diterima
لَهُۥ
padanya
حُجَّتُهُمۡ
bantahan mereka
دَاحِضَةٌ
batil/sia-sia
عِندَ
di sisi
رَبِّهِمۡ
Tuhan mereka
وَعَلَيۡهِمۡ
dan atas mereka
غَضَبٞ
kemurkaan
وَلَهُمۡ
dan bagi mereka
عَذَابٞ
azab
شَدِيدٌ
sangat keras

Terjemahan

Orang-orang yang berbantah-bantahan tentang (agama) Allah setelah (agama itu) diterima, perbantahan mereka itu sia-sia di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan azab yang sangat keras.

Tafsir

Tafsir Surat Asy-Syura: 16-18 [[Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima, maka bantahan mereka itu sia-sia saja di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab yang keras. Allah-lah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran dan (menurunkan) neraca (keadilan). Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat? orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya dan yakin bahwa kiamat itu adalah benar (akan terjadi). Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah tentang terjadinya kiamat itu benar-benar dalam kesesaatan yang jauh.]] (Asy-Syura: 16-18) Allah subhanahu wa ta’ala mengancam orang-orang yang menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah. Untuk itu Dia berfirman: [[Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima.]] (Asy-Syura: 16) Yakni mereka membantah orang-orang mukmin yang memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya, dengan tujuan untuk menghalang-halangi mereka dari jalan hidayah yang ditempuhnya. [[Maka bantahan mereka itu sia-sia saja di sisi Tuhan mereka.]] (Asy-Syura: 16) Yaitu batil di sisi Allah. [[… mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab yang keras.]] (Asy-Syura: 16) Yakni kelak di hari kiamat. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu dan Mujahid mengatakan bahwa mereka mendebat kaum mukmin sesudah kaum mukmin memenuhi seruan Allah dan rasul-Nya, untuk menghalang-halangi mereka dari jalan petunjuk dan menginginkan agar orang-orang mukmin itu kembali ke jalan Jahiliah sama dengan mereka. Qatadah mengatakan, yang dimaksud dengan mereka adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani. Mereka mengatakan kepada orang-orang mukmin, "Agama kami lebih baik daripada agamamu, dan nabi kami ada sebelum nabi kamu. Maka kami lebih baik daripada kamu dan lebih diutamakan oleh Allah daripada kamu." Padahal mereka dusta dalam pengakuannya itu. Dalam firman berikutnya disebutkan: [[Allah-lah yang menurunkan kitab dengan (membawa) kebenaran.]] (Asy-Syura: 17) Yaitu kitab-kitab yang diturunkan dari sisi-Nya kepada nabi-nabi-Nya. [[… dan (menurunkan) neraca (keadilan).]] (Asy-Syura: 17) Menurut Mujahid dan Qatadah, makna yang dimaksud ialah keadilan dan sikap pertengahan. Ayat ini semakna dengan firman-Nya: Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al-Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. (Al-Hadid: 25) Dan firman Allah subhanahu wa ta’ala: Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. (Ar-Rahman: 7-9) Adapun firman Allah subhanahu wa ta’ala: [[Dan tahukah kamu, boleh jadi hari kiamat itu (sudah) dekat?]] (Asy-Syura: 17) Di dalam ayat ini terkandung anjuran yang memacu untuk beramal guna menyambut kedatangannya, sekaligus mengandung peringatan yang mendorong agar takut terhadapnya dan berzuhud terhadap duniawi. Firman Allah subhanahu wa ta’ala: [[Orang-orang yang tidak beriman kepada hari kiamat meminta supaya hari itu segera didatangkan.]] (Asy-Syura: 18) Mereka mengatakan, "Bilakah janji hari kiamat itu? Jika kamu memang orang-orang yang benar." (Saba: 29) Dan sesungguhnya mereka mengatakan seperti ini hanyalah semata-mata karena mendustakannya, menganggap mustahil kejadiannya, kafir, dan ingkar terhadapnya. [[Dan orang-orang yang beriman merasa takut kepadanya.]] (Asy-Syura: 18) Yakni khawatir dan takut terhadap kejadiannya. [[… dan mereka yakin bahwa kiamat itu adalah benar.]] (Asy-Syura: 18) akan terjadi dan pasti, karenanya mereka bersiap-siap untuk menyambut nya dengan melakukan amal saleh sebagai bekalnya. Telah diriwayatkan pula melalui berbagai jalur yang cukup banyak hingga mencapai derajat mutawatir di dalam hadis-hadis shahih dan hasan, dalam sunan dan musnad, yang menurut salah satu teksnya menyebutkan bahwa pernah ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah ﷺ dengan suara yang keras di saat beliau berada di dalam suatu perjalanannya. Lelaki itu menyeru Nabi ﷺ seraya berkata, "Hai Muhammad." Maka Rasulullah ﷺ menjawab dengan suara yang sama, "Ya!" Lelaki itu bertanya, "Kapankah hari kiamat itu?" Rasulullah ﷺ balik bertanya, "Duhai kamu, sesungguhnya hari kiamat itu pasti terjadi, lalu apakah yang telah engkau persiapkan untuk menyambutnya?" Maka lelaki itu menjawab, "Kecintaan kepada Allah dan rasul-Nya." Maka Rasulullah ﷺ bersabda: “Engkau (akan dihimpunkan bersama dengan) orang yang engkau cintai.” Juga sabda Rasulullah ﷺ dalam sebuah hadis: “Seseorang itu (akan dihimpunkan bersama dengan) orang yang disukainya.” Hadis ini mutawatir tanpa diragukan lagi. Dalam hadis ini Rasulullah ﷺ tidak menjawabnya dengan jawaban tentang waktunya, melainkan memerintahkan kepada lelaki itu agar membuat persiapan untuk menyambut kedatangan hari kiamat itu. Firman Allah subhanahu wa ta’ala: [[Ketahuilah bahwa sesungguhnya orang-orang yang membantah pentang terjadinya kiamat itu …]] (Asy-Syura: 18) Mereka membantah tentang keberadaannya dan menganggap mustahil akan kejadiannya. [[… benar-benar dalam kesesatan yang jauh.]] (Asy-Syura: 18) Yakni berada di dalam kebodohan yang nyata, karena sesungguhnya Tuhan yang telah menciptakan langit dan bumi mampu menghidupkan kembali orang-orang mati dan itu lebih mudah bagi-Nya. Sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya: Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikannya (menghidupkannya) kembali, dan menghidupkan kembali itu lebih mudah bagi-Nya. (Ar-Rum: 27)"

Ash-Shura: 16

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat