Al-Baqarah: 6

Ayat

Terjemahan Per Kata
إِنَّ
sesungguhnya
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
كَفَرُواْ
kafir/ingkar
سَوَآءٌ
sama
عَلَيۡهِمۡ
atas mereka
ءَأَنذَرۡتَهُمۡ
apakah engkau peringatkan mereka
أَمۡ
atau
لَمۡ
tidak
تُنذِرۡهُمۡ
engkau peringatkan mereka
لَا
tidak
يُؤۡمِنُونَ
mereka beriman

Terjemahan

Sesungguhnya orang-orang yang kufur itu sama saja bagi mereka, apakah engkau (Nabi Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.

Tafsir

Tafsir Surat Al-Baqarah: 6 Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tetap tidak beriman. “Innal ladzina kafaru,” sesungguhnya orang-orang kafir yakni orang-orang yang menutup kebenaran dan menjegalnya telah dipastikan oleh Allah bahwa hal tersebut akan dialami mereka. Yakni sama saja, kamu beri mereka peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tetap tidak akan beriman kepada Al-Qur'an yang engkau datangkan kepada mereka. Makna ayat ini mirip dengan ayat lain, yaitu firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat (azab) Tuhanmu tidaklah mereka akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih” (Yunus: 96-97). Allah ﷻ telah berfirman menceritakan keadaan orang-orang yang ingkar dari kalangan ahli kitab: “Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) semua ayat (keterangan), mereka tetap tidak akan mengikuti kiblatmu” (Al-Baqarah: 145). Seakan-akan makna ayat ini mengatakan bahwa sesungguhnya orang yang telah dipastikan oleh Allah ﷻ beroleh kecelakaan, maka tiada jalan selamat baginya; dan barangsiapa yang disesatkan oleh-Nya, niscaya tiada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk. Untuk itu, wahai Muhammad, janganlah dirimu merasa berdukacita dan kecewa terhadap sikap mereka, teruslah menyampaikan risalahmu kepada mereka. Barang siapa yang menerima seruanmu, maka baginya pahala yang berlimpah; dan barangsiapa yang berpaling, maka janganlah kamu berdukacita terhadap mereka, hal tersebut bukanlah urusanmu. Pengertian ini sama dengan apa yang diungkapkan oleh Allah ﷻ melalui firman-Nya dalam ayat lain, yaitu: “Sesungguhnya tugasmu hanya menyampaikan saja, sedangkan Kamilah yang menghisab amalan mereka” (Ar-Ra'd: 40). “Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan, dan Allah pemelihara segala sesuatu” (Hud: 12). Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tetap tidak beriman” (Al-Baqarah: 6). Pada mulanya Rasulullah ﷺ sangat menginginkan agar semua orang beriman dan mengikuti petunjuknya, lalu Allah ﷻ memberitahukan kepadanya bahwa tidaklah beriman kecuali orang-orang yang telah ditakdirkan oleh Allah ﷻ sebagai orang yang berbahagia, dan tidaklah tersesat kecuali orang-orang yang telah ditakdirkan oleh Allah ﷻ sebagai orang yang celaka sejak zaman azalinya. Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Muhammad ibnu Abu Muhammad, dari Ikrimah atau Sa'id ibnu Jubair, dari Ibnu Abbas, bahwa makna "sesungguhnya orang-orang kafir" adalah kafir terhadap kitab yang diturunkan kepadamu, sekalipun mereka mengatakan, "Sesungguhnya kami telah beriman kepada kitab yang diturunkan kepada kami sebelummu." Sedangkan kalimat "sama saja, kamu beri mereka peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tetap tidak beriman" maknanya adalah bahwa mereka telah kafir terhadap kitab yang ada di tangan mereka yang di dalamnya terdapat sebutan namamu, dan mereka telah ingkar terhadap perjanjian yang telah ditetapkan atas diri mereka. Kesimpulannya mereka kafir terhadap kitab yang diturunkan kepadamu, juga kitab yang diturunkan kepada rasul selainmu buat mereka sebelum kamu; mana mungkin mereka mau mendengar peringatan dan larangan darimu, sedangkan mereka sendiri kafir terhadap kitab mereka sendiri yang di dalamnya terkandung pengetahuan mengenai dirimu. Abu Ja'far Ar-Razi meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Abu Aliyah yang mengatakan bahwa kedua ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan para pemimpin pasukan golongan yang bersekutu, yaitu mereka yang disebut di dalam firman-Nya: “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekafiran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan? Yaitu neraka Jahannam; mereka masuk ke dalamnya” (Ibrahim: 28-29). Makna yang kami sebutkan pertama yaitu yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas di dalam riwayat Ali ibnu Thalhah merupakan makna yang lebih jelas, kemudian ayat-ayat berikutnya ditafsirkan dengan makna yang selaras dengannya. Ibnu Abu Hatim meriwayatkan sebuah hadits dalam bab ini. Dia berkata: " telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepadaku Yahya ibnu Usman ibnu Saleh Al-Masri, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Luhai'ah, telah menceritakan kepadaku Abdullah ibnul Mughirah, dari Abul Haitsam, dari Abdullah ibnu Amr yang menceritakan bahwa dikatakan kepada Rasulullahﷺ, "Wahai Rasulullah, kami tetap membaca sebagian dari Al-Qur'an dan berharap kami tetap membaca hingga hampir saja kami merasa jenuh." Nabi ﷺ bersabda, "Maukah kalian aku ceritakan " Kemudian beliau ﷺ membacakan firman-Nya: “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga beriman. (Al-Baqarah: 6). Beliau ﷺ bersabda, "Mereka adalah ahli neraka." Para sahabat berkata, "Mudah-mudahan kami bukan termasuk mereka, wahai Rasulullah." Nabi ﷺ bersabda, "Tentu saja tidak." Firman Allah, "La yu-minuna" berkedudukan sebagai kalimat yang mengukuhkan kalimat sebelumnya, yaitu sawa-un 'alaihim a-an dzartahum am lam tundzirhum. Makna yang dimaksud adalah bahwa mereka dalam dua keadaan tersebut tetap bersikap kafir. Karena itu, hal tersebut dikukuhkan dengan firman-Nya, "La yu-minun" (mereka tetap tidak beriman). Akan tetapi, dapat pula dikatakan bahwa lafal la yu-minuna berkedudukan sebagai khabar, karena bentuk lengkapnya adalah innal ladzina kafaru la yu-minuna. Dengan demikian, berarti firman-Nya, "Sawa-un 'alaihim a-an dzartahum am lam tundzirhum" merupakan jumlah mu'taridah (kalimat sisipan)."

Al-Baqarah: 6

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat