Al-Kahfi: 8

Ayat

Terjemahan Per Kata
وَإِنَّا
dan sesungguhnya Kami
لَجَٰعِلُونَ
sungguh telah menjadikan
مَا
apa
عَلَيۡهَا
diatasnya
صَعِيدٗا
tanah
جُرُزًا
tandus/gersang

Terjemahan

Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya sebagai tanah yang tandus lagi kering.

Tafsir

Tafsir Surat Al-Kahfi: 6-8 Maka (apakah) barangkali kamu mau membunuh dirimu karena bersedih hati melihat mereka berpaling, tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an). Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan agar Kami menguji mereka, siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. Dan sesungguhnya Kami benar benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus. Ayat 6 Allah ﷻ menghibur hati Rasul-Nya dalam kesedihannya menghadapi sikap kaum musyrik, karena mereka tidak mau beriman dan menjauhinya, seperti yang disebutkan oleh Allah ﷻ dalam ayat lain melalui firman-Nya: “Maka janganlah buat dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka.” (Fathir: 8). “Dan janganlah kamu bersedih hati karena (kekafiran) mereka.” (An-Nahl: 127). Dan firman Allah ﷻ yang mengatakan: “Boleh jadi kamu (Muhammad) mau membinasakan dirimu karena mereka tidak mau beriman.” (Asy-Syu'ara: 3) Bakhi'un, membinasakan diri sendiri, karena sedih melihat mereka tidak mau beriman. Dalam ayat berikut ini disebutkan: “Maka (apakah) barangkali kamu mau membunuh dirimu karena bersedih hati melihat mereka berpaling, tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).” (Al-Kahfi: 6) Yang dimaksud dengan keterangan adalah Al-Qur'an. Asafan artinya kecewa, yakni janganlah kamu membinasakan (merusak) dirimu sendiri karena kecewa. Qatadah mengatakan, yang dimaksud dengan asafan adalah membunuh diri sendiri karena marah dan bersedih hati terhadap mereka yang tidak mau beriman. Mujahid mengatakan, maknanya adalah kecewa. Pada garis besarnya semua makna yang telah disebutkan di atas mirip pengertiannya, yang kesimpulannya dapat dikatakan sebagai berikut: "Janganlah kamu buat dirimu kecewa terhadap mereka yang tidak mau beriman kepadamu, cukuplah kamu sampaikan risalah Allah. Barang siapa yang mau menerimanya sebagai petunjuk, maka manfaatnya buat dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang sesat, maka sesungguhnya dia menyesatkan dirinya sendiri. Janganlah buat dirimu rusak binasa karena kesedihan terhadap mereka." Kemudian Allah ﷻ menyebutkan bahwa Dia menjadikan dunia ini kampung yang fana yang dihiasi dengan perhiasan yang fana pula pada akhirnya. Dan sesungguhnya dunia berikut kegemerlapannya ini hanya dijadikan oleh Allah sebagai kampung ujian, bukan kampung menetap. Ayat 7 Untuk itu Allah ﷻ berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan, agar Kami menguji mereka, siapa di antara mereka yang terbaik perbuatannya.” (Al-Kahfi: 7) Qatadah meriwayatkan dari Abu Nadrah, dari Abu Sa'id, dari Rasulullah ﷺ yang bersabda: “Sesungguhnya dunia itu manis lagi hijau, dan sesungguhnya Allah menjadikan kalian sebagai khalifah padanya; maka Dia akan melihat apa yang akan kalian perbuat. Karena itu, takutlah kalian terhadap dunia dan takutlah kalian terhadap wanita, karena sesungguhnya fitnah yang mula-mula melanda kaum Bani Israil adalah tentang wanita.” Ayat 8 Kemudian Allah ﷻ memberitahukan bahwa dunia itu pasti lenyap dan fana, waktunya pasti habis dan lenyap serta hancur. Untuk itu Allah ﷻ berfirman: “Dan sungguh Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.” (Al-Kahfi: 8) Yakni sesudah menghiasinya sungguh Kami benar-benar akan menjadikan dunia rusak dan hancur dan Kami akan menjadikan segala sesuatu yang berada di atasnya binasa. “Tanah rata lagi tandus.” (Al-Kahfi: 8) Artinya tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan dan tidak bermanfaat. Seperti yang dikatakan oleh Al-Aufi dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: “Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.” (Al-Kahfi: 8) Yaitu segala sesuatu yang ada di atasnya hancur binasa dan lenyap. Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: “Tanah rata lagi tandus.” (Al-Kahfi: 8) Maksudnya tandus tidak dapat menumbuhkan tetumbuhan. Qatadah mengatakan, as-sa'id artinya tanah yang tidak ada pohon dan tidak ada tanamannya. Ibnu Zaid mengatakan bahwa as-sa'id adalah tanah yang tidak ada tumbuh-tumbuhannya sama sekali. Tidakkah Anda perhatikan firman Allah ﷻ yang mengatakan: “Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Kami menggiring (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanam-tanaman yang darinya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?” (As-Sajdah: 27) Muhammad ibnu Ishaq mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah ﷻ: “Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menjadikan (pula) apa yang di atasnya menjadi tanah rata lagi tandus.” (Al-Kahfi: 8) Yakni apa yang ada di atas bumi, sungguh semuanya itu pasti akan lenyap dan hancur binasa. Dan sungguh semuanya akan kembali kepada Allah. Maka janganlah kamu berputus asa, janganlah pula bersedih hati terhadap apa yang kamu dengar dan kamu lihat.

Al-Kahfi: 8

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat