An-Nahl: 126

Ayat

Terjemahan Per Kata
وَإِنۡ
dan jika
عَاقَبۡتُمۡ
kamu membalas
فَعَاقِبُواْ
maka balaslah mereka
بِمِثۡلِ
dengan semisal/sebanding
مَا
apa
عُوقِبۡتُم
kamu dibalas/ditimpa
بِهِۦۖ
dengannya
وَلَئِن
dan jika
صَبَرۡتُمۡ
kamu bersabar
لَهُوَ
sesungguhnya itu
خَيۡرٞ
lebih baik
لِّلصَّـٰبِرِينَ
bagi orang-orang yang bersabar

Terjemahan

Jika kamu membalas, balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Sungguh, jika kamu bersabar, hal itu benar-benar lebih baik bagi orang-orang yang sabar.

Tafsir

Tafsir Surat An-Nahl: 125 Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. Allah ﷻ memerintahkan kepada Rasul-Nya Nabi Muhammad ﷺ agar menyeru manusia untuk menyembah Allah dengan cara yang bijaksana. Ibnu Jarir mengatakan bahwa yang diserukan kepada manusia ialah wahyu yang diturunkan kepadanya berupa Al-Qur'an, Sunnah, dan pelajaran yang baik; yakni semua yang terkandung di dalamnya berupa larangan-larangan dan kejadian-kejadian yang menimpa manusia (di masa lalu). Pelajaran yang baik itu agar dijadikan peringatan buat mereka tentang pembalasan Allah ﷻ (terhadap mereka yang durhaka). Firman Allah ﷻ: “Dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (An-Nahl: 125) Yakni terhadap orang-orang yang dalam rangka menyeru mereka diperlukan perdebatan dan bantahan. Maka hendaklah hal ini dilakukan dengan cara yang baik, yaitu dengan lemah lembut, tutur kata yang baik, serta cara yang bijak. Ayat ini sama pengertiannya dengan ayat lain yang disebutkan oleh firman-Nya: “Dan janganlah kalian berdebat dengan ahli kitab, melainkan dengan cara yang paling baik, kecuali dengan orang-orang zalim di antara mereka.” (Al-'Ankabut: 46), hingga akhir ayat. Allah ﷻ memerintahkan Nabi ﷺ untuk bersikap lemah lembut, seperti halnya yang telah Dia perintahkan kepada Musa dan Harun, ketika keduanya diutus oleh Allah ﷻ kepada Fir'aun, yang kisahnya disebutkan oleh Allah ﷻ melalui firman-Nya: “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (Thaha: 44) Adapun firman Allah ﷻ: Sesungguhnya Tuhanmu lebih mengetahui tentang siapa yang sesat dari jalan-Nya.” (An-Nahl: 125), hingga akhir ayat. Maksudnya, Allah telah mengetahui siapa yang celaka dan siapa yang berbahagia di antara mereka, dan hal tersebut telah dicatat di sisi-Nya serta telah dirampungkan kepastiannya. Maka serulah mereka untuk menyembah Allah, dan janganlah kamu merasa kecewa (bersedih hati) terhadap orang yang sesat di antara mereka. Karena sesungguhnya bukanlah tugasmu memberi mereka petunjuk. Sesungguhnya tugasmu hanyalah menyampaikan, dan Kamilah yang akan menghisab (memperhitungkan). Dalam ayat yang lain disebutkan oleh firman-Nya: “Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi.” (Al-Qashash: 56) “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk.” (Al-Baqarah: 272).

An-Nahl: 126

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat