Ibrahim: 7

Ayat

Terjemahan Per Kata
وَإِذۡ
ketika
تَأَذَّنَ
memaklumkan
رَبُّكُمۡ
Tuhan kalian
لَئِن
sesungguhnya jika
شَكَرۡتُمۡ
kamu bersyukur
لَأَزِيدَنَّكُمۡۖ
pasti Aku akan menambahkan kepadamu
وَلَئِن
dan sesungguhnya jika
كَفَرۡتُمۡ
kamu mengingkari
إِنَّ
sesungguhnya
عَذَابِي
azabKu
لَشَدِيدٞ
sungguh sangat keras/pedih

Terjemahan

(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”

Tafsir

Tafsir Surat Ibrahim: 6-8 Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya, "Ingatlah nikmat Allah atas kalian ketika Dia menyelamatkan kalian dari (Fir'aun dan) pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kalian dengan siksa yang pedih. Mereka menyembelih anak-anak laki-laki kalian, membiarkan hidup anak-anak perempuan kalian; dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Tuhan kalian. Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” Dan Musa berkata, "Jika kalian dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” Ayat 6 Allah menceritakan tentang Musa ketika ia mengingatkan kaumnya kepada hari-hari Allah yang mereka alami dan nikmat-nikmat-Nya yang dilimpahkan kepada mereka. Yaitu ketika Allah menyelamatkan mereka dari cengkeraman Fir'aun dan para pengikutnya, serta dari siksaan dan penghinaan yang mereka alami. Fir'aun menyembelih anak laki-laki mereka yang dijumpainya, dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka, lalu Allah menyelamatkan mereka dari semuanya itu. Hal tersebut merupakan nikmat yang paling besar. Disebutkan oleh firman-Nya: “Dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Tuhanmu.” (Ibrahim: 6) Yakni nikmat yang besar dari-Nya kepada kalian dalam hal itu, kalian tidak mampu mensyukurinya. Menurut pendapat lain, makna yang dimaksud dari isim isyarah di sini ditujukan kepada apa yang dilakukan oleh kaum Fir'aun kepada mereka (Bani Israil) berupa berbagai macam siksaan dan penindasan, bahwa hal tersebut merupakan cobaan yang besar bagi mereka. Dapat pula ditakwilkan bahwa ayat ini semakna dengan pengertian yang terdapat di dalam firman Allah ﷻ: “Dan Kami coba mereka dengan (nikmat) yang baik-baik itu dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).” (Al-A'raf: 168) Ayat 7 Firman Allah ﷻ: “Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan.” (Ibrahim: 7) Yakni mempermaklumatkan dan memberitahukan kepada kalian akan janji-Nya kepada kalian. Dapat pula diartikan ‘dan tatkala Tuhan kalian bersumpah dengan menyebut keagungan, kebesaran, dan kemuliaan nama-Nya'. Ayat tersebut sama maknanya dengan firman-Nya: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memberitahukan bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat.” (Al-A'raf: 167) Firman Allah ﷻ: “Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian.”(Ibrahim: 7) Sesungguhnya jika kalian mensyukuri nikmat-Ku yang telah Kuberikan kepada kalian, pasti Aku akan menambahkannya bagi kalian. “Dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku).” (Ibrahim: 7) Maksudnya, jika kalian mengingkari nikmat-nikmat itu dan kalian menyembunyikannya serta tidak mensyukurinya. “Maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Ibrahim: 7) Yaitu dengan mencabut nikmat-nikmat itu dari mereka, dan Allah menyiksa mereka karena mengingkarinya. Di dalam sebuah hadis disebutkan: “Sesungguhnya seorang hamba benar-benar terhalang dari rezeki(nya) disebabkan dosa yang dikerjakannya.” Di dalam kitab Musnad disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ berjumpa dengan seorang pengemis. Maka beliau memberinya sebiji buah kurma, tetapi si pengemis itu tidak mau menerimanya. Kemudian beliau bersua dengan pengemis lainnya, maka beliau memberikan sebiji kurma itu kepadanya, dan si pengemis itu mau menerimanya seraya berkata, "(Betapa berharganya) sebiji buah kurma dari Rasulullah ﷺ." Maka Rasulullah ﷺ memerintahkan agar si pengemis itu diberi uang sebanyak empat puluh dirham. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Aswad, telah menceritakan kepada kami Imarah As-Shaidalani, dari Sabit, dari Anas yang mengatakan bahwa seorang pengemis datang meminta-minta kepada Nabi ﷺ. Maka beliau memberinya sebiji buah kurma, tetapi si pengemis itu tidak mau menerimanya. Kemudian datanglah seorang pengemis lainnya, dan Nabi ﷺ memerintahkan agar pengemis itu diberi sebiji buah kurma pula. Maka pengemis itu berkata, "Maha Suci Allah, sebiji buah kurma dari Rasulullah." Maka Nabi ﷺ bersabda kepada pelayan perempuannya, "Pergilah kamu ke rumah Ummu Salamah dan berikanlah kepada pengemis ini empat puluh dirham yang ada padanya." Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid. Imarah ibnu Zadan (salah seorang perawinya) dinilai siqah oleh Ibnu Hibban, Ahmad, dan Ya'qub ibnu Sufyan. Ibnu Mu'in mengatakan bahwa dia adalah seorang yang saleh. Menurut Abu Zar'ah, dia terpakai hadisnya. Abu Hatim mengatakan bahwa hadisnya dapat ditulis, tetapi tidak dapat dijadikan sebagai pegangan karena predikatnya kurang kuat. Imam Bukhari mengatakan, barangkali Imarah ibnu Zadan ini orangnya mudtarib dalam hadisnya. Telah diriwayatkan dari Imam Ahmad bahwa Imarah meriwayatkan banyak hadis yang berpredikat munkar. Abu Daud mengatakan bahwa dia tidak separah itu. Ia dinilai daif oleh Imam Daruqutni. Ibnu Addi mengatakan bahwa dia tidak mengapa dan termasuk orang (perawi) yang dapat ditulis hadisnya. Ayat 8 Firman Allah ﷻ: “Dan Musa berkata, ‘Jika kalian dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (nikmat Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji’.” (Ibrahim: 8) Allah Maha Kaya, tidak memerlukan ungkapan syukur dari hamba-hamba-Nya. Dan Dia Maha Terpuji, sekalipun Dia diingkari oleh orang-orang yang mengingkari-Nya. Makna ayat ini sama dengan makna yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman-Nya: “Jika kalian kafir, maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman) kalian.” (Az-Zumar: 7), hingga akhir ayat. “Lalu mereka ingkar dan berpaling, dan Allah tidak memerlukan (mereka). Dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (At-Taghabun: 6) Di dalam kitab Sahih Muslim disebutkan hadis melalui Abu Zar, dari Rasulullah ﷺ dalam salah satu hadis qudsinya, bahwa Allah ﷻ telah berfirman: "Hai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang yang pertama dari kalian dan yang terakhir dari kalangan umat manusia dan jin semuanya memiliki kalbu seperti kalbu seseorang di antara kalian yang paling bertakwa, tiadalah hal tersebut menambahkan sesuatu dalam kerajaan-Ku barang sedikit pun. Hai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang yang pertama dari kalian dan yang terakhir dari kalangan umat manusia dan jin semuanya memiliki kalbu seperti kalbu seseorang di antara kalian yang paling durhaka, hal tersebut tidaklah mengurangi sesuatu pun dalam kerajaan-Ku barang sedikit pun. Hai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang pertama dari kalian dan yang terakhir dari kalangan umat manusia dan jin semuanya berdiri di suatu lapangan, kemudian mereka meminta kepada-Ku, lalu Aku memberi kepada setiap orang apa yang dimintanya, tiadalah hal itu mengurangi kerajaan-Ku barang sedikit pun, melainkan sebagaimana berkurangnya laut bila dimasukkan sebuah jarum ke dalamnya.” Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Tuhan Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Ibrahim: 7

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat