Yusuf: 86

Ayat

Terjemahan Per Kata
قَالَ
(Yaqub) berkata
إِنَّمَآ
sesungguhnya hanyalah
أَشۡكُواْ
aku mengadukan
بَثِّي
kesusahan
وَحُزۡنِيٓ
dan kesedihanku
إِلَى
kepada
ٱللَّهِ
Allah
وَأَعۡلَمُ
dan aku mengetahui
مِنَ
dari
ٱللَّهِ
Allah
مَا
apa
لَا
tidak
تَعۡلَمُونَ
(kalian) mengetahui

Terjemahan

Dia (Ya‘qub) menjawab, “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.

Tafsir

Tafsir Surat Yusuf: 83-86 Ya'qub berkata, "Hanya diri kalian sendirilah yang memandang baik perbuatan (buruk) itu. Maka kesabaran yang baik (itulah kesabaranku). Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." Dan Yaqub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata, "Aduhai dukacitaku terhadap Yusuf," dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan, dan dia menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya). Mereka berkata, "Demi Allah, senantiasa kamu mengingat Yusuf sehingga kamu mengidap penyakit yang berat atau termasuk orang-orang yang binasa." Yaqub menjawab, "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku, dan aku mengetahui dari Allah apa yang kalian tidak mengetahuinya." Ayat 83 Ya'qub berkata kepada mereka seperti perkataannya ketika mereka datang dengan membawa baju gamis Yusuf yang berlumuran darah palsu di masa lalu: “Hanya diri kalian sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu. Maka kesabaran yang baik (itulah kesabaranku).” (Yusuf: 83) Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, "Ketika mereka datang kepada ayah mereka (Nabi Ya'qub) dan menceritakan kepadanya semua yang terjadi, maka dalam diri Nabi Ya'qub terbersit rasa curiga. Ia menduga bahwa mereka telah melakukan hal yang sama seperti apa yang mereka lakukan terhadap Yusuf dahulu. Karena itu ia berkata: 'Hanya diri kalian sendirilah yang memandang baik perbuatan ( buruk) itu. Maka kesabaran yang baik (itulah kesabaranku)'." (Yusuf: 83) Sebagian ulama mengatakan bahwa mengingat perbuatan mereka di masa lalu seperti itu, maka apa yang terjadi pada mereka saat itu disimpulkan sama dengan perbuatan mereka yang terdahulu, dan benarlah apa yang dikatakan Ya'qub: “Hanya diri kalian sendirilah yang memandang baik perbuatan (buruk) itu.” “Maka kesabaran yang baik (itulah kesabaranku).” (Yusuf: 83) Kemudian Nabi Ya'qub memohon kepada Allah semoga Dia mengembalikan ketiga anaknya, yaitu Yusuf, saudaranya Bunyamin, dan anak tertuanya (yaitu Rubel) yang masih tertinggal di negeri Mesir menunggu keputusan Allah ﷻ mengenai nasib dirinya. Bisa jadi ayahnya memaafkannya, lalu memerintahkannya untuk pulang; dan bisa jadi ia harus berusaha menculik saudaranya untuk dipulangkan kepada ayahnya. Dalam doanya itu Nabi Ya'qub berkata: “Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui.” (Yusuf: 83) Yakni Allah ﷻ Maha Mengetahui tentang keadaanku. “Lagi Maha Bijaksana.” (Yusuf: 83) dalam semua perbuatan, keputusan, dan takdir-Nya. Ayat 84 Dan Yaqub berpaling dari mereka (anak-anaknya) seraya berkata, "Aduhai dukacitaku terhadap Yusuf." (Yusuf: 84) Yakni berpaling dari anak-anaknya dan berkata mengingatkan akan kesedihannya terhadap Yusuf di masa lalu. “Aduhai dukacitaku terhadap Yusuf.” (Yusuf: 84) Kesedihan akan kehilangan anaknya yang kedua ini membangkitkan kesedihan yang pertama yang lebih mendalam. Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami As-Sauri, dari Sufyan Al-Usfuri, dari Sa'id ibnu Jubair, bahwa ia mengatakan bahwa tiada seorang pun yang diberi istirja' (kalimat inna lillahi wa inna ilaihi raji'un di saat tertimpa musibah) selain dari umat ini (yakni umat Nabi Muhammad ﷺ). Nabi Ya'qub sendiri telah mengatakan: "Aduhai kesedihanku terhadap Yusuf, dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia menahan amarahnya (terhadap anak-anaknya).” (Yusuf: 84) Makna kazim artinya diam tidak mengadukan urusannya kepada seorang makhluk pun. Demikianlah menurut pendapat Qatadah dan lain-lainnya. Ad-Dahhak mengatakan, kazim artinya dukacita dan sedih. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Ali ibnu Zaid, dari Al-Hasan, dari Al-Ahnaf ibnu Qais, bahwa Nabi ﷺ bersabda: Sesungguhnya Daud a.s. pernah berdoa, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya kaum Bani Israil memohon kepada Engkau melalui Ibrahim, Ishaq, dan Yaqub; maka jadikanlah diriku orang yang keempatnya bagi mereka." Maka Allah menurunkan wahyu-Nya kepada Daud, "Bahwasanya, hai Daud, sesungguhnya Ibrahim pernah dilemparkan ke dalam api karena Aku, dan dia bersabar. Dan itu adalah cobaan yang belum pernah kamu alami. Dan sesungguhnya Ishaq telah mengorbankan darah dirinya karena Aku dan dia bersabar. Dan itu merupakan cobaan yang belum pernah kamu alami. Dan sesungguhnya Ya'qub telah diambil orang yang dikasihinya dari sisinya, sehingga kedua matanya putih karena menangis kesedihan, dia bersabar, dan itu adalah cobaan yang belum pernah kamu alami." Hadits ini mursal, dan di dalam isinya terdapat hal yang munkar. Karena sesungguhnya hal yang benar ialah bahwa Ismail-lah yang (mau) disembelih (bukan Ishaq). Dan lagi Ali ibnu Zaid ibnu Jad'an (salah seorang yang disebutkan dalam sanad hadits ini) mempunyai banyak hadits yang berpredikat munkar dan garib. Penilaian yang lebih dekat kepada kebenaran sehubungan dengan hadits ini ialah bahwa Al-Ahnaf ibnu Qais meriwayatkan hal ini dari sebagian kaum Bani Israil (yang telah masuk Islam), seperti Ka'b, Wahb, dan lain-lainnya. Karena orang-orang Bani Israil telah menukil dari Nabi Ya'qub, bahwa ia berkirim surat kepada Yusuf ketika Yusuf menahan saudaranya karena dituduh mencuri, dalam suratnya itu Ya'qub memohon belas kasihan kepada Yusuf untuk mengembalikan anaknya kepadanya. Disebutkan pula bahwa mereka adalah ahli bait yang tertimpa musibah; Ibrahim diuji dengan api, Ishaq disembelih, dan Ya'qub berpisah dari Yusuf. Hal ini disebutkan di dalam sebuah hadits panjang yang tidak sahih predikatnya. Ayat 85 Maka pada saat itu anak-anaknya merasa belas kasihan kepada ayahnya, lalu mereka berkata kepada ayahnya dengan nada memelas dan lemah lembut: “Demi Allah, senantiasa kamu mengingat Yusuf.” (Yusuf: 85) Yakni engkau masih tetap ingat kepada Yusuf. “Sehingga kamu mengidapkan penyakit yang berat.” (Yusuf: 85) Yaitu kekuatanmu menjadi memudar dan lemah. “Atau termasuk orang-orang yang binasa.” (Yusuf: 85) Mereka mengatakan bahwa jika keadaan ini terus-menerus berlangsung atas dirimu, kami merasa khawatir kamu akan menjadi orang yang binasa. Ayat 86 Ya'qub menjawab ucapan mereka dengan kalimat berikut: "Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (Yusuf: 86) Yakni hanya kepada Allah sajalah aku mengadukan kesusahanku dan penderitaan yang kualami ini. “Dan aku mengetahui dari Allah apa yang kalian tidak mengetahuinya.” (Yusuf: 86) Artinya, aku mengharap semua kebaikan dari Allah. Dari Ibnu Abbas disebutkan sehubungan dengan makna firman-Nya: “Dan aku mengetahui dari Allah apa yang kalian tidak mengetahuinya.” (Yusuf: 86) Yakni mimpi yang dialami oleh Yusuf itu adalah benar, dan Allah pasti akan menampakkannya menjadi kenyataan. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa aku mengetahui mimpi Yusuf itu benar, dan kelak aku akan bersujud menghormat kepadanya. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Arafah, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Abdul Malik ibnu Abu Buhainah, dari Hafs ibnu Umar ibnu Abuz Zubair, dari Anas ibnu Malik r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: "Nabi Yaqub mempunyai seorang saudara angkat, di suatu hari saudara angkatnya bertanya kepadanya, ‘Apakah yang membuat matamu buta dan punggungmu bongkok?’ Yaqub menjawab, ‘Hal yang membutakan mataku adalah karena menangisi Yusuf, dan hal yang menyebabkan punggungku bongkok ialah kesedihan karena kehilangan Bunyamin.’ Maka Jibril a.s. datang kepadanya dan mengatakan, ‘Hai Yaqub, sesungguhnya Allah menyampaikan salam kepadamu, dan berfirman kepadamu, 'Tidakkah kamu malu mengadu kepada selain Aku'? Yaqub berkata, ‘Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku.’ Jibril a.s. berkata, ‘Allah mengetahui apa yang kamu adukan’." Hadits ini berpredikat garib (aneh), di dalamnya terdapat hal yang mungkar.

Yusuf: 86

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat