Yusuf: 48

Ayat

Terjemahan Per Kata
ثُمَّ
kemudian
يَأۡتِي
datang
مِنۢ
dari
بَعۡدِ
sesudah
ذَٰلِكَ
demikian/itu
سَبۡعٞ
tujuh
شِدَادٞ
amat sulit
يَأۡكُلۡنَ
mereka memakan
مَا
apa
قَدَّمۡتُمۡ
kamu sediakan
لَهُنَّ
bagi mereka
إِلَّا
kecuali
قَلِيلٗا
sedikit
مِّمَّا
daripada apa
تُحۡصِنُونَ
kamu simpan

Terjemahan

Kemudian, sesudah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit (paceklik) yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya, kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.

Tafsir

Tafsir Surat Yusuf: 43-49 Raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), "Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan tujuh lainnya yang kering. Hai para pemuka, terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kalian dapat menakwil mimpi." Mereka menjawab, "(Itu adalah) mimpi kosong dan kami sekali-kali tidak tahu menakwil mimpi itu." Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua (di penjara) dan teringat (kepada Yusuf) sesudah beberapa waktu lamanya, "Aku akan memberitahukan kepada kalian tentang (orang yang pandai) menakwil mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya)." (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf, dia berkata), "Yusuf, wahai orang yang dapat dipercaya, terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus-kurus dan tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar ketika aku kembali kepada orang-orang itu mereka mengetahuinya (takwil mimpi itu).” Yusuf berkata, "Supaya kalian bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kalian panen hendaklah kalian biarkan di tangkainya, kecuali sedikit untuk kalian makan. Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, yang menghabiskan apa yang kalian simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kalian simpan. Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur." Ayat 43 Mimpi yang dialami oleh Raja Mesir ini merupakan takdir Allah yang menjadi penyebab bagi keluarnya Nabi Yusuf dari penjara dalam keadaan terhormat dan disegani. Karena ketika si raja mengalami mimpi itu, ia merasa kaget serta heran menyaksikannya dan hatinya terdorong untuk mengetahui takwilnya. Untuk itu ia mengumpulkan semua tukang ramal, paranormal dan para pembesar kerajaannya. Kemudian ia menceritakan mimpi yang dialaminya dan meminta takwilnya dari mereka. Ayat 44 Tetapi mereka tidak mengetahui takwilnya dan beralasan kepada raja dengan mengatakan bahwa mimpi itu adalah: “Mimpi kosong.” (Yusuf: 44) Yakni hanya sekadar ilusi yang dibayangkan olehmu sehingga terbawa dalam tidurmu. “Dan kami sekali-kali tidak tahu menakwil mimpi itu.” (Yusuf 44) Dengan kata lain, seandainya mimpi itu benar berasal dari angan-angan kosong, pastilah kami tidak akan mengetahui takwilnya. Maka pada saat itu juga teringatlah orang yang selamat dari kedua pemuda teman sepenjara Yusuf itu kepada Yusuf. Pada mulanya setan telah membuatnya lupa pada apa yang dipesankan Yusuf a.s. kepadanya, yaitu menceritakan keadaan Yusuf kepada raja. Keadaan itu membuatnya ingat kembali kepada Yusuf a.s. setelah selang beberapa waktu lamanya. Sebagian ulama membaca ummatin menjadi amahin, yakni sesudah lupa. Ayat 45 Lalu ia berkata kepada raja dan orang-orang yang dikumpulkan oleh raja untuk tujuan itu: “Aku akan memberitakan kepada kalian tentang (orang yang pandai) menakwilnya.” (Yusuf: 45) Maksudnya seseorang yang bisa menakwil mimpi itu. “Maka utuslah aku (kepadanya).” (Yusuf: 45) Yakni suruhlah aku untuk menemui Yusuf yang jujur di dalam penjaranya. Ayat 46 Lalu mereka mengutusnya kepada Yusuf. Ketika pelayan itu datang, ia berkata: “Yusuf, hai orang yang dapat dipercaya, terangkanlah kepada kami.” (Yusuf: 46) Selanjutnya si pelayan menceritakan tentang apa yang dilihat oleh raja dalam mimpinya. Ayat 47 Saat itu juga Yusuf a.s. langsung menceritakan takwil mimpi itu kepada si pelayan raja tanpa menegurnya atas kelalaiannya terhadap apa yang ia pesankan kepadanya, juga tanpa mensyaratkan agar dia dikeluarkan dari penjara sebelumnya. “Yusuf a.s. berkata (kepadanya): ‘Supaya kalian bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa’.” (Yusuf: 47) Artinya, kelak akan datang musim subur dan banyak hujan kepada kalian selama tujuh tahun berturut-turut. Sapi ditakwilkan dengan tahun karena sapilah yang dipakai untuk membajak tanah dan lahan yang digarap untuk menghasilkan buah-buahan dan tanam-tanaman, yaitu tangkai-tangkai gandum yang hijau (subur). Kemudian Yusuf a.s. memberikan pengarahan kepada mereka mengenai apa yang harus mereka kerjakan selama tujuh tahun subur itu. Ia berkata: “Maka apa yang kalian panen hendaklah kalian biarkan di tangkainya, kecuali sedikit untuk makan kalian.” (Yusuf: 47) Yakni betapapun banyaknya hasil yang kalian peroleh dari panen kalian di musim-musim subur selama tujuh tahun itu, kalian harus membiarkan hasilnya pada tangkai-tangkainya, agar dapat disimpan untuk jangka waktu yang lama dan menghindari kebusukan. Terkecuali sekadar apa yang kalian makan, maka boleh dipisahkan dari tangkainya. Dan makanlah dalam kadar yang minim, jangan berlebih-lebihan agar jumlah makanan yang ada dapat cukup menutupi kebutuhan makan kalian selama musim-musim paceklik yang lamanya tujuh tahun. Musim paceklik yang berturut-turut selama tujuh tahun yang mengiringi musim-musim subur adalah ibarat sapi-sapi kurus yang memakan sapi-sapi yang gemuk. Karena dalam musim paceklik semua persediaan makanan yang mereka kumpulkan di musim subur habis mereka makan (konsumsi). Ayat 48 Musim paceklik inilah yang dimaksudkan dengan tangkai-tangkai yang kering. Kemudian Yusuf a.s. memberitakan kepada mereka bahwa selama tujuh tahun musim paceklik itu tidak ada suatu tumbuh-tumbuhan pun yang dapat tumbuh dan semua tanaman yang mereka semaikan tidak akan menghasilkan sesuatu pun. Karena itulah maka Yusuf a.s. berkata kepada mereka: “Yang menghabiskan apa yang kalian simpan untuk menghidupinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kalian simpan.” (Yusuf: 48) Ayat 49 Selanjutnya Nabi Yusuf menyampaikan berita gembira kepada mereka bahwa sesudah musim paceklik yang lama itu akan datang lagi tahun-tahun yang subur. Pada tahun-tahun itu banyak hujan turun, seluruh negeri menjadi subur serta menghasilkan panen yang berlimpah, dan orang-orang kembali membuat perasan anggur, buah zaitun, dan lain sebagainya sebagaimana biasanya; mereka juga memeras tebu untuk dijadikan gula. Sehingga sebagian ulama mengatakan bahwa termasuk ke dalam pengertian memeras ialah memerah susu. Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: “Dan di masa itu mereka memeras anggur.” (Yusuf: 49) Bahwa yang dimaksud dengan ya'sirun ialah memerah air susu.

Yusuf: 48

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat