Yusuf: 33

Ayat

Terjemahan Per Kata
قَالَ
(Yusuf) berkata
رَبِّ
Tuhanku
ٱلسِّجۡنُ
penjara
أَحَبُّ
lebih aku sukai
إِلَيَّ
kepadaku
مِمَّا
daripada apa
يَدۡعُونَنِيٓ
mereka mengajakku
إِلَيۡهِۖ
kepadanya
وَإِلَّا
dan jika tidak
تَصۡرِفۡ
Engkau palingkan
عَنِّي
dariku
كَيۡدَهُنَّ
tipu daya mereka
أَصۡبُ
aku cenderung
إِلَيۡهِنَّ
kepada mereka
وَأَكُن
dan aku menjadi
مِّنَ
dari/termasuk
ٱلۡجَٰهِلِينَ
orang-orang yang bodoh

Terjemahan

(Yusuf) berkata, “Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka. Jika Engkau tidak menghindarkan tipu daya mereka dariku, niscaya aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentu aku termasuk orang-orang yang bodoh.”

Tafsir

Tafsir Surat Yusuf: 30-34 Dan wanita-wanita di kota itu berkata, "Istri Al-Aziz merayu pembantunya agar menyerahkan dirinya (kepadanya), sesungguhnya cintanya kepada pembantunya itu adalah sangat mendalam. Sungguh kami melihatnya dalam kesesatan yang nyata. Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf), "Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka'. Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keindahan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya (tanpa sadar) dan berkata, "Maha Sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tiada lain hanyalah malaikat yang mulia." Wanita itu berkata, "Itulah dia orang yang kalian cela aku karena tergila-gila kepadanya, dan sesungguhnya aku telah merayunya agar menyerahkan dirinya (kepadaku), tetapi dia menolak. Dan sungguh jika dia tidak mematuhi apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan menjadi orang yang hina." Yusuf berkata, "Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika Engkau tidak hindarkan diriku dari tipu daya mereka, tentu aku cenderung (untuk memenuhi) keinginan mereka dan tentulah aku menjadi orang yang bodoh.” Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf, dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia Maha Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Ayat 30 Allah ﷻ menceritakan bahwa kisah atau kejadian antara Yusuf dan istri Al-Aziz tersebar ke seantero penduduk kota Mesir sehingga menjadi topik pembicaraan mereka. “Dan wanita-wanita di kota itu berkata.” (Yusuf: 30) Yang antara lain istri para pejabat dan orang-orang terkemuka kota itu. Mereka memprotes tindakan istri Al-Aziz, karena Al-Aziz adalah seorang menteri negeri itu; juga terhadap suaminya yang mendiamkan saja perbuatan itu. "Istri Al-Aziz merayu pembantunya agar menyerahkan dirinya (kepadanya).” (Yusuf: 30) Artinya, dia berupaya menundukkan pembantunya untuk memenuhi keinginannya dan merayu pembantunya agar mau diajak berbuat mesum dengannya. “Sungguh cintanya kepada pembantunya itu adalah sangat mendalam.” (Yusuf: 30) Yakni cintanya kepada pembantunya itu sampai menutupi hatinya, hingga membuatnya tergila-gila kepadanya. Ad-Dahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa syagaf artinya cinta yang memabukkan, diambil dari kata syagaf yang artinya lapisan yang melindungi hati. “Sungguh kami melihatnya dalam kesesatan yang nyata.” (Yusuf: 30) Dalam perbuatannya itu, yakni mencintai pembantunya dan merayunya agar mau berbuat mesum dengannya. Ayat 31 ‘“Maka tatkala wanita itu mendengar cercaan mereka.” (Yusuf: 31) Yang dimaksud adalah perkataan (pergunjingan) sesama mereka (kaum wanita) bahwa cinta telah membuat istri Al-Aziz mabuk kepayang. Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, "Bahkan telah sampai kepada mereka berita tentang ketampanan Yusuf, maka mereka ingin menyaksikannya langsung. Lalu mereka melontarkan kata-kata tersebut sebagai siasat agar mereka dapat menyaksikan dan melihat dengan mata kepala mereka sendiri akan ketampanan Yusuf. “Maka pada saat istri Al-Aziz mengundang mereka.” (Yusuf: 31) Mengundang mereka ke rumahnya dan menjamu mereka sebagai tamu-tamunya. “Dan menyediakan bagi mereka tempat duduk.” (Yusuf: 31) Ibnu Abbas, Sa'id ibnu Jubair, Mujahid, Al-Hasan, As-Saddi dan lain-lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan muttaka-an ialah tempat duduk (majelis) yang berhamparkan permadani dilengkapi dengan bantal-bantal dan terdapat hidangan yang harus dikupas dengan pisau, seperti buah lemon dan lain-lain. Karena itulah disebutkan dalam firman-Nya: “Dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau.” (Yusuf: 31) Hal ini merupakan siasat dan tipu muslihat wanita itu untuk membalas cercaan mereka terhadap dirinya, yaitu dengan memperlihatkan Yusuf kepada mereka. “Kemudian dia berkata (kepada Yusuf), ‘Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka’!” (Yusuf: 31) Sebelum itu Zulaikha menyembunyikan Yusuf di tempat lain agar tidak kelihatan oleh mereka. “Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (ketampanan rupa)nya.” (Yusuf: 31) Ketika Yusuf keluar menemui mereka, maka mereka merasa kagum dan terpesona oleh ketampanannya, sehingga lupa diri dan pisau yang ada di tangan mereka melukai tangan mereka sendiri tanpa disadari. Mereka mengira (merasa) bahwa dirinya sedang memotong buah lemon dengan pisau masing-masing. Makna yang dimaksud adalah bahwa mereka memotong tangan mereka dengan pisau, menurut ulama yang tidak hanya seorang. Disebutkan dari Mujahid dan Qatadah bahwa mereka memotong tangannya hingga terputus jatuh. Banyak ulama yang menyebutkan bahwa wanita itu (Zulaikha) berkata kepada mereka sesudah menjamu mereka makan hingga mereka senang, lalu menyajikan hidangan buah lemon kepada mereka, dan masing-masing dari mereka diberinya sebuah pisau, "Apakah kalian hendak melihat Yusuf?" Mereka menjawab, "Ya." Zulaikha memanggil Yusuf dan menyuruhnya agar memperlihatkan dirinya kepada mereka. Ketika mereka melihat Yusuf, tanpa terasa mereka memotong tangannya masing-masing. Lalu Zulaikha kembali memerintahkan kepada Yusuf untuk menampakkan dirinya kepada mereka dari arah depan dan belakang, dan seiring dengan itu mereka kembali memotong tangan mereka sendiri. Ketika mereka sadar, barulah merasakan sakitnya sambil mengaduh. Zulaikha berkata kepada mereka, "Kalian baru sekali pandang telah melakukan hal itu, maka terlebih lagi diriku (yang serumah dengannya)." “Dan berkatalah mereka, ‘Maha Sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia’.” (Yusuf: 31) Kemudian mereka berkata kepada Zulaikha, "Kami tidak akan mencelamu lagi sesudah ini setelah kami lihat sendiri," karena pada diri Yusuf mereka melihat ketampanan yang tiada taranya di kalangan manusia, dan tiada seorang pun yang mirip dengannya dalam hal ketampanan. Sesungguhnya Nabi Yusuf telah dianugerahi separuh dari ketampanan, seperti yang telah disebutkan di dalam hadits shahih yang diriwayatkan dalam hadits Isra, bahwa Rasulullah ﷺ bertemu dengan Yusuf a.s. di langit yang ketiga, lalu beliau bersabda: “Dan ternyata Yusuf dianugerahi separuh dari ketampanan rupa.” Hammad ibnu Salamah telah meriwayatkan dari Sabit, dari Anas yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Yusuf dan ibunya dianugerahi separuh ketampanan rupa.” Sufyan As-Sauri meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Abul Ahwas, dari Abdullah ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa Yusuf dan ibunya dikaruniai sepertiga ketampanan rupa. Abu Ishaq meriwayatkan pula dari Abul Ahwas, dari Abdullah, bahwa wajah Yusuf bagaikan kilat (kemilaunya); apabila ada seorang wanita yang datang kepadanya karena suatu keperluan, maka Yusuf menutupi wajahnya karena khawatir bila wanita itu tergoda oleh ketampanannya. Al-Hasan Al-Basri telah meriwayatkan secara mursal dari Nabi ﷺ yang bersabda: “Yusuf dan ibunya dianugerahi sepertiga keindahan penduduk dunia, sedangkan seluruh manusia dianugerahi dua pertiganya.” Atau Al-Hasan Al-Basri mengatakan: “Yusuf dan ibunya dianugerahi dua pertiga, sedangkan manusia dianugerahi sepertiganya.” Sufyan meriwayatkan dari Mansur, dari Mujahid, dari Rabi'ah Al-Jarasyi yang mengatakan bahwa keindahan itu dibagi menjadi dua bagian, separuhnya diberikan kepada Yusuf dan ibunya (yaitu Sarah), sedangkan separuhnya lagi diberikan kepada manusia semuanya di antara sesama mereka. Imam Abul Qasim As-Suhaili mengatakan bahwa Yusuf a.s. mempunyai ketampanan separuh dari ketampanan Adam a.s., karena sesungguhnya Allah menciptakan Adam dengan tangan kekuasaan-Nya sendiri dalam rupa dan bentuk yang paling indah (tampan). Tiada seorang pun dari anak cucunya yang menyamai ketampanannya, dan Yusuf dianugerahi separuh dari ketampanannya. Karena itulah di saat kaum wanita itu melihatnya, mereka mengatakan: “Maha Sempurna Allah.” (Yusuf: 31) Menurut Mujahid dan lain-lain yang tidak hanya seorang, makna kalimat ini adalah 'Kami berlindung kepada Allah'. “Ini bukanlah manusia.’ (Yusuf: 31) Sebagian ulama membacanya bisyara yang artinya 'Ini bukanlah orang yang didapat dari pembelian'. Ayat 32 “Sesungguhnya ini tiada lain hanyalah malaikat yang mulia." Wanita itu berkata, "Itulah dia orang yang kalian cela aku karena tergila-gila kepadanya. (Yusuf: 31-32) Wanita itu mengatakan alasannya kepada mereka, bahwa orang yang seperti Yusuf ini pantas disukai karena ketampanan dan kesempurnaannya. “Dan sesungguhnya aku telah merayunya agar menyerahkan dirinya (kepadaku), tetapi dia menolak.” (Yusuf: 32) Artinya, Yusuf menolak ajakannya. Sebagian ulama mengatakan bahwa setelah mereka menyaksikan ketampanan Yusuf dengan mata kepala mereka sendiri, lalu wanita itu menceritakan kepada mereka sifat-sifat baik yang dimiliki oleh Yusuf yang tidak terlihat oleh mereka yaitu memelihara kehormatannya di samping ketampanan yang dimilikinya. Kemudian Zulaikha berkata mengancam Yusuf: “Dan sesungguhnya jika dia tidak mematuhi apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan menjadi orang yang hina.” (Yusuf: 32) Maka pada saat itu juga Yusuf memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan dan tipu muslihat mereka (kaum wanita). Ayat 33-34 “Yusuf berkata, ’Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku’.” (Yusuf: 33) Yakni ajakan berbuat fahisyah (zina). “Dan jika Engkau tidak hindarkan diriku dari tipu daya mereka, tentu aku cenderung (untuk memenuhi) keinginan mereka” (Yusuf: 33) Jika Engkau serahkan hal ini kepada diriku, niscaya aku tidak akan mampu menghindarkannya, dan aku tidak memiliki kemampuan membuat mudarat dan manfaat kecuali dengan pertolongan dan kekuatan-Mu. Engkaulah Tuhan yang dimintai pertolongan-Nya, dan hanya kepada Engkaulah aku bertawakal; maka janganlah Engkau serahkan diriku kepada hawa nafsuku. “Tentu aku cenderung (untuk memenuhi) keinginan mereka dan tentulah aku menjadi orang yang bodoh. Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf.” (Yusuf: 33-34), hingga akhir ayat. Yusuf a.s. dipelihara oleh Allah dengan sangat baik dan dilindungi, sehingga dia menolak ajakan wanita itu dengan sangat keras dan ia lebih memilih penjara daripada menerima ajakan wanita itu. Ini merupakan kedudukan kesempurnaan yang paling tinggi; karena selain muda, tampan, dan sempurna, ia tetap menolak ajakan tuan wanitanya yang merupakan permaisuri Aziz negeri Mesir, sekalipun wanita itu sangat cantik, berharta, lagi mempunyai pengaruh. Yusuf lebih memilih penjara daripada memenuhi ajakan mesum wanita itu, karena takut kepada Allah dan mengharapkan pahala-Nya. Di dalam kitab Shahihain disebutkan sebuah hadits, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: “Ada tujuh macam orang yang mendapat perlindungan dari Allah di hari yang tiada naungan kecuali hanya naungan-Nya, yaitu imam yang adil; pemuda yang dibesarkan dalam beribadah kepada Allah; seorang lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid bila ia keluar darinya hingga kembali kepadanya; dua orang lelaki yang saling mencintai karena Allah, keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah; seorang lelaki yang memberikan suatu sedekah, lalu ia menyembunyikannya, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya; seorang lelaki yang (menolak) diajak (berbuat zina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah,’ dan seorang lelaki yang berzikir kepada Allah dalam kesendiriannya, lalu berlinanglah air matanya."

Yusuf: 33

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat