Yunus: 16

Ayat

Terjemahan Per Kata
قُل
katakanlah
لَّوۡ
jikalau
شَآءَ
menghendaki
ٱللَّهُ
Allah
مَا
tidak
تَلَوۡتُهُۥ
kubacakan ia/ayat
عَلَيۡكُمۡ
atas kalian
وَلَآ
dan tidak
أَدۡرَىٰكُم
Dia beritahukan kepadamu
بِهِۦۖ
dengannya
فَقَدۡ
maka sesungguhnya
لَبِثۡتُ
aku telah tinggal
فِيكُمۡ
padamu/bersamamu
عُمُرٗا
beberapa masa
مِّن
dari
قَبۡلِهِۦٓۚ
sebelumnya
أَفَلَا
apakah tidak
تَعۡقِلُونَ
kalian menggunakan akal

Terjemahan

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepadamu dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepadamu. Sungguh, aku telah tinggal bersamamu beberapa lama sebelumnya (sebelum turun Al-Qur’an). Apakah kamu tidak mengerti?”

Tafsir

Tafsir Surat Yunus: 15-16 Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata, “Datangkanlah Al Al-Qur'an yang lain dari ini atau gantilah dia.” Katakanlah, "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (Kiamat) jika mendurhakai Tuhanku .” Katakanlah (Muhammad), “Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepada kalian dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepada kalian. Sesungguhnya aku telah tinggal bersama kalian beberapa lama sebelumnya. Maka apakah kalian tidak memikirkannya?” Allah ﷻ menceritakan perihal pembangkangan orang-orang kafir dari kalangan kaum musyrik Quraisy yang ingkar lagi berpaling dari-Nya. Mereka itu apabila dibacakan Kitabullah dan hujah-hujah yang jelas oleh Rasulullah ﷺ, maka mereka mengatakan: “Datangkanlah Al-Qur'an yang lain dari ini.” (Yunus: 15) Maksudnya, kembalikanlah yang ini dan datangkanlah kepada kami yang lainnya dari jenis yang berbeda, atau gantilah dengan yang isinya tidak seperti ini. Maka Allah ﷻ berfirman kepada Nabi-Nya: “Katakanlah, ‘Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihakku sendiri’.” (Yunus: 15) Yakni hal ini bukan dikembalikan kepadaku, karena sesungguhnya aku hanyalah semata-mata seorang hamba yang diperintah dan seorang rasul yang ditugaskan untuk menyampaikan ini dari Allah. “Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (Kiamat) jika mendurhakai Tuhanku.” (Yunus 15) Kemudian Allah ﷻ berfirman mengemukakan hujah yang menguatkan kebenaran dari apa yang disampaikan oleh Rasul kepada mereka: Ayat 16 “Katakanlah, ‘Jikalau Allah menghendaki, niscaya aku tidak membacakannya kepada kalian dan Allah tidak (pula) memberitahukannya kepada kalian’.” (Yunus: 16) Dengan kata lain, sesungguhnya aku menyampaikan ini kepada kalian hanyalah atas dasar izin dari Allah yang diberikan-Nya kepadaku, dan atas kehendak dan kemauan-Nya. Sebagai bukti bahwa aku bukanlah yang membuat-buatnya (Al-Qur'an) dari diriku sendiri, bukan pula aku yang mengada-adakannya, ialah kalian tidak mampu menandinginya. Dan sesungguhnya kalian telah mengetahui kejujuran dan kebenaranku sejak aku tumbuh besar di kalangan kalian sampai dengan Allah mengangkatku menjadi seorang rasul. Janganlah kalian menentangku dan menjelek-jelekkan diriku. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan: “Sesungguhnya aku telah tinggal bersama kalian beberapa lama sebelumnya. Maka apakah kalian tidak memikirkannya?” (Yunus: 16) Maksudnya, bukankah kalian berakal yang dengannya kalian dapat mengenal antara yang benar dan yang batil? Karena itulah ketika Heraklius, Raja (Kaisar) Romawi, bertanya kepada Abu Sufyan dan orang-orang yang bersamanya mengenai sifat dan ciri khas Nabi ﷺ, yaitu, "Apakah kalian menuduhnya pernah berkata dusta sebelum dia mengucapkan apa yang telah disampaikannya itu?" Abu Sufyan menjawab, "Tidak." Padahal Abu Sufyan saat itu adalah pemimpin orang-orang kafir dan gembong kaum musyrik; sekalipun demikian, dia mengakui kebenaran. Dan kesaksian yang diutarakan oleh bekas musuh itu mengandung nilai lebih yang tersendiri. Maka Heraklius berkata kepada Abu Sufyan, "'Sesungguhnya aku pun mengetahui bahwa dia bukanlah orang yang suka berdusta kepada orang lain, yang karenanya lalu ia akan berdusta kepada Allah." Ja'far bin Abu Talib berkata kepada Raja Negus, raja negeri Habsyah (Etiopia), "Allah telah mengutus kepada kami seorang rasul yang kami kenal kebenarannya, nasabnya, dan kejujurannya. Masa tinggal beliau ﷺ bersama kami sebelum diangkat menjadi seorang nabi adalah empat puluh tahun." Menurut riwayat yang bersumber dari Sa'id ibnul Musayyab disebutkan empat puluh tiga tahun. Pendapat yang terkenal adalah yang pertama, lagi pula pendapat ini merupakan pendapat yang sahih.

Yunus: 16

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat