Ayat
Terjemahan Per Kata
فَأُمُّهُۥ
maka tempat kembalinya
هَاوِيَةٞ
jurang yang dalam/neraka Hawiyah
فَأُمُّهُۥ
maka tempat kembalinya
هَاوِيَةٞ
jurang yang dalam/neraka Hawiyah
Terjemahan
tempat kembalinya adalah (neraka) Hawiyah.
Tafsir
(Maka tempat kembalinya) yaitu tempat tinggalnya (adalah neraka Haawiyah.).
Tafsir Surat Al-Qari'ah: 1-11
Hari kiamat, apakah hari kiamat itu? Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran, dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang timbangan (kebaikan)nya ringan, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (yaitu) api yang sangat panas. Al-Qari'ah adalah nama lain dari hari kiamat, seperti Al-Haqqah, At-Tammah, As-Sakhkhah, Al-Ghasyiyah, dan lain-lainnya.
Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala menggambarkan tentang kedahsyatan dan kengeriannya melalui firman-Nya: Tahukah kamu apakah hari kiamat itu? (Al-Qari'ah: 3) Kemudian ditafsirkan oleh firman berikutnya: (yaitu) pada hari manusia seperti anai-anai yang bertebaran. (Al-Qari'ah:4) Yakni mereka bertebaran bercerai-berai ke sana dan kemari karena kebingungan menghadapi huru-hara yang sangat menakutkan di hari itu, sehingga mereka mirip dengan anai-anai yang bertebaran. Hal yang sama digambarkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala melalui ayat lainnya: seakan-akan mereka belalang yang beterbangan. (Al-Qamar: 7) Adapun firman Allah subhanahu wa ta’ala: dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan. (Al-Qari'ah: 5) Gunung-gunung di hari itu seakan-akan seperti bulu domba yang diawut-awut hingga menjadi beterbangan. Mujahid, Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Al-Hasan, Qatadah, ‘Atha’ Al-Khurrasani, Adh-Dhahhak, dan As-Suddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya, "Al-'ihni, bahwa makna yang dimaksud adalah bulu domba.
Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, menceritakan apa yang akan dialami oleh orang-orang yang beramal dan tempat kembali mereka berpulang, yang adakalanya di tempat yang terhormat dan adakalanya pula di tempat yang terhina sesuai dengan amal perbuatan masing-masing. Untuk itu Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: Dan adapun orang-orang yang berat timbangan (kebaikan)nya. (Al-Qari'ah: 6) Maksudnya, timbangan amal kebaikannya lebih berat daripada timbangan amal keburukannya. maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. (Al-Qari'ah: 7) Yakni berada di dalam surga. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan (kebaikan)nya. (Al-Qari'ah: 8) Yaitu timbangan amal keburukannya lebih berat daripada timbangan amal kebaikannya. Firman Allah subhanahu wa ta’ala: maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. (Al-Qari'ah: 9) Menurut suatu pendapat, makna yang dimaksud ialah terjatuh ke dalam neraka dengan kepala di bawah, yaitu neraka Jahanam.
Lalu diungkapkan dengan ummihi yang artinya otaknya. Hal yang semisal telah diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Ikrimah, Abu Saleh, dan Qatadah. Qatadah mengatakan bahwa orang itu terjatuh ke dalam neraka dengan kepala di bawah. Hal yang sama dikatakan oleh Abu Saleh, bahwa mereka terjatuh ke dalam neraka dengan kepala di bawah. Menurut pendapat yang lain, makna yang dimaksud ialah tempat asal yang menjadi tempat kembalinya dan tempat ia berpulang adalah Hawiyah, yaitu nama lain dari neraka.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa sesungguhnya dikatakan Hawiyah sebagai tempat kembalinya, tiada lain karena tiada kembali baginya kecuali hanya kepadanya. Ibnu Zaid mengatakan bahwa Hawiyah adalah neraka yang merupakan tempat kembali dan tempat berpulang bagi orang yang amal keburukannya lebih berat daripada amal kebaikannya. Lalu Ibnu Zaid membacakan firman-Nya: sedangkan tempat tinggal mereka (di akhirat) adalah neraka. (An-Nur: 57) Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah diriwayatkan dari Qatadah; ia telah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah neraka, dan neraka itu adalah tempat mereka kembali.
Karena itulah maka ditafsirkan dalam firman berikutnya menjelaskan tentang Hawiyah, yaitu. dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas. (Al-Qari'ah: 10-11) Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abdul A'la, telah menceritakan kepada kami Ibnu Saur, dari Ma'mar, dari Al-Asy'as ibnu Abdullah yang tuna netra; dia telah mengatakan bahwa apabila orang mukmin meninggal dunia, maka rohnya dibawa menuju ke tempat arwah kaum mukmin.
Dan mereka mengatakan, "Buatlah saudara kalian senang, karena sesungguhnya dia dahulu selalu berada dalam kesusahan di dunia." Lalu mereka bertanya kepadanya, "Apakah yang dilakukan oleh si Fulan?" Maka ia menjawab, "Dia telah mati, bukankah dia telah datang kepada kalian?" Mereka berkata, "Kalau begitu, dia dibawa ke tempat kembalinya di Hawiyah." Ibnu Mardawaih telah meriwayatkan melalui jalur Anas ibnu Malik secara marfu' dengan teks yang lebih panjang daripada ini yang telah kami kemukakan di dalam kitab Sifalun Ncir, semoga Allah melindungi kitadari neraka dengan kemurahan dan karunia-Nya.
Firman Allah Swt: (Yaitu) api yang sangat panas. (Al-Qari'ah: 11) Yakni sangat panas lagi sangat kuat nyala dan gejolak apinya. ". Abu Mus'ab telah meriwayatkan dari Malik, dari Abuz Zanad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah, bahwa Nabi ﷺ pernah bersabda: Api Bani Adam yang biasa kalian nyalakan merupakan satu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka Jahanam. Para sahabat berkata, "Wahai Rasulullah, itu pun sudah mencukupi kebutuhan." Rasulullah ﷺ bersabda: Sesungguhnya api neraka itu lebih unggul di atasnya dengan enam puluh sembilan bagian. ". Imam Bukhari meriwayatkannya dari Ismail ibnu Abu Uwais, dari Malik. Dan Imam Muslim meriwayatkannya dari Qutaibah, dari Al-Mugirah ibnu Abdur Rahman ibnu Abuz Zanad dengan sanad yang sama.
Dan pada sebagian lafaznya disebutkan: Sesungguhnya api neraka itu lebih unggul daripada api dunia dengan enam puluh sembilan kali lipatnya, yang masing-masing bagian sama panasnya sama dengan panas api dunia. ". Imam Ahmad mengatakan. telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Muhammad ibnu Abu Ziyad; ia pernah mendengar Abu Hurairah mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abul Qasim alias Nabi ﷺ bersabda: Api Bani Adam yang biasa kalian nyalakan merupakan suatu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka Jahanam.
Lalu seorang lelaki berkata, "Sesungguhnya satu bagian itu pun benar-benar sudah cukup." Maka Nabi ﷺ bersabda: Sesungguhnya api neraka Jahanam itu lebih panas daripada api dunia dengan enam puluh sembilan kali kelipatannya, bagian demi bagiannya. Hadits diriwayatkan oleh Imam Ahmad dengan cara munfarid melalui jalur ini, tetapi dengan syarat Muslim. -: Imam Ahmad telah meriwayatkan pula bahwa telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abuz Zanad, dari Al-A'raj, dari Abu Hurairah, dari Nabi ﷺ Dan juga Amr, dari Yahya ibnu Ja'dah: Sesungguhnya api kalian ini merupakan satu bagian dari tujuh puluh bagian api neraka Jahanam.
Ia telah dicelupkan ke dalam laut sebanyak dua kali; seandainya tidak demikian, niscaya Allah tidak akan menjadikan padanya suatu manfaatpun bagi seseorang. Ini dengan syarat Sahihain, tetapi mereka tidak ada yang mengetengahkannya dari jalur ini. Imam Muslim telah meriwayatkan di dalam kitab sahihnya melalui suatu jalur. Al-Bazzar meriwayatkannya melalui hadits Abdullah ibnu Mas'ud dan Abu Sa'id Al-Khudri: Api kalian ini merupakan suatu bagian dari tujuh puluh bagian.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz ibnu Muhammad Ad-Darawardi, dari Sahl, dari ayahnya, dari Abu Hurairah, dari Nabi ﷺ yang telah bersabda: Api ini merupakan suatu bagian dari seratus bagian api neraka Jahanam. Imam Ahmad meriwayatkannya secara munfarid dari jalur ini, tetapi harus dengan syarat Muslim pula. Abul Qasim Imam Ath-Thabarani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Amr Al-Khallal, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnul Munzir Al-Hizami, telah menceritakan kepada kami Ma'an ibnu Isa Al-Qazzaz, dari Malik, dari pamannya Abu Suhail, dari ayahnya, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda: Tahukah kalian bagaimana perumpamaan api kalian ini bila dibandingkan dengan api neraka Jahanam.
Sesungguhnya api neraka Jahanam itu lebih hitam asapnya daripada api kalian ini dengan tujuh puluh kali lipatnya. Abu Mus'ab telah meriwayatkannya dari Malik, tetapi ia tidak me-rafa '-kannya. Imam At-Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah telah meriwayatkan: dari Abbas Ad-Dauri, dari Yahya ibnu Bukair, telah menceritakan kepada kami Syarik, dari ‘Ashim, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah yang meiigatakan bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda: Api neraka dinyalakan selama seribu tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan lagi selama seribu tahun hingga memutih, kemudian dinyalakan lagi selama seribu tahun hingga menghitam, maka api neraka itu hitam lagi gelap.
Hadits ini telah diriwayatkan pula melalui Anas dan Umar ibnul Khattab. Dan telah disebutkan di dalam hadits yang ada pada Imam Ahmad: melalui jalur Abu Usman An-Nahdi, dari Anas, dari Abu Nadrah Al-Ma'badi, dari Abu Sa'id dan Ajlan maula Al-Musyma'il, dari Abu Hurairah, dari Nabi ﷺ yang telah bersabda: Sesungguhnya ahli neraka yang paling ringan azabnya ialah seseorang yang mengenakan sepasang terompah, yang otaknya mendidih karenanya. Di dalam kitab Sahihain disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda: Neraka mengadu kepada Tuhannya, untuk itu ia berkata, "Ya Tuhanku, sebagian dariku memakan sebagian yang lainnya, maka diberi izin baginya untuk mengeluarkan dua kali hembusan napasnya; sekali di musim dingin dan yang sekali lagi di musim panas.
Maka yang sangat dingin yang kamu jumpai di musim dingin bersumber darinya. Dan panas yang amat terik yang kamu jumpai di musim panas, bersumber dari panasnya. Di dalam kitab Sahihain disebutkan: Apabila panas sangat terik, maka tunggulah sampai panasnya menurun dan jangan shalat dahulu, karena sesungguhnya panas yang memuncak itu merupakan embusan dari neraka Jahanam. Demikianlah akhir tafsir surat Al-Qari'ah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan karunia-Nya."
8-9. Dan adapun orang yang ringan timbangan kebaikan-nya dan kalah berat dibanding timbangan keburukannya karena lebih banyak berbuat maksiat dan kebatilan daripada taat dan kebajikan, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
10. Menggugah perhatian manusia tentang neraka Hawiyah itu, Allah berfirman, 'Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu''.
Allah juga menjelaskan nasib orang-orang jahat yaitu bila amal orang-orang jahat itu ditimbang dan timbangannya itu ringan karena banyak mengerjakan kejahatan dan sedikit mengerjakan kebajikan di dunia maka mereka akan ditempatkan dalam neraka Hawiyah tempat penyiksaan orang-orang jahat, tempat hidup sengsara; suatu tempat yang mereka dijerumuskan ke dalamnya.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
SURAH AL-QAARI'AH
(PENGGEGER)
SURAH KE-101,11 AYAT, DITURUNKAN DI MEKAH
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Pengasih.
Ayat 1
“Penggeger." (ayat 1)
Kita sudah sama maklum apa arti geger, semua orang menjadi geger, ribut, heboh, kacau balau, hoyong ke sana hoyong kemari. Geger artinya berguncang perasaan karena ketakutan dan kecemasan.
Ayat 2
“Apakah penggeger itu?" (ayat 2)
Kita artikan al-Qaari'ah, isim fail itu dengan penggeger, karena dia yang menimbulkan kegegeran pada manusia. Dia yang menjadi puncak dan sebab.
Ayat 3
“Sudah tahukah engkau, apakah penggeger itu?" (ayat 3)
Sudah tahukah engkau hai Nabi apakah penggeger itu? Diulang kata geger sampai tiga kali; geger, geger, dan geger! Sehingga bertambahlah perhatian atas dahsyatnya hari itu. Itulah Hari Kiamat! Dan Kiamat itu pasti terjadi.
Ayat 4
“Di hari itu manusia seakan-akan seperti nama-nama yang bertebaran." (ayat 4)
Bertebaran manusia, seakan rama-rama yang bertebaran, beterbangan, tidak tentu lagi tempat hinggap, karena rumah-rumah tempat tinggal manusia pun telah diguncang, dihancurkan oleh gempa bumi yang amat dahsyat. Diambil perumpamaan dengan rama-rama, karena rama-rama itu adalah lemah, dan manusia di waktu itu sudah sangat lemahnya, tidak berdaya lagi untuk mempertahankan diri, untuk mempertahankan hidup.
Ayat 5
“Dan adalah gunung-gunung seperti bulu yang dihamburkan." (ayat 5)
Tegaslah dalam ayat ini, dan disebutkan juga dalam ayat yang lain bahwa gunung tidak ada artinya lagi sebagai pemagar angin yang akan menyapu muka bumi. Gempa bumi itu ada hubungannya dengan letusan yang ada dalam perut bumi. Lahar meletus bersama api dari puncak kepundan gunung-gunung yang berapi selama ini, dan gunung-gunung lain yang selama ini kelihatan tidak berapi. Lahar yang panas itu melonjak, bertebar dan mengalir laksana bulu yang dihamburkan. Itulah Kiamat!
***
Dalam surah ini diperjelas lagi, pada waktu Kiamat itu kelak akan diadakan timbangan (Mizan). Sampai amal sehalus-halusnya, sehalus Dzarrah, sehalus atom, tidak lepas dari timbangan. Maka terdapatlah timbangan yang berat dan timbangan yang ringan.
Ayat 6
“Adapun siapa yang berat timbangannya." (ayat 6)
Yaitu berat kebaikannya, lebih banyak amal baiknya dan berguna.
Ayat 7
“Maka dia itu ada dalam kehidupan yang diridhai." (ayat 7)
Itulah kehidupan di surga yang telah disediakan Allah untuknnya.
Ayat 8
“Dan adapun siapa yang ringan timbangannya." (ayat 8)
Karena keranjang tidak berisi amal yang akan membawanya selamat di akhirat, kosong daripada kebajikan.
Ayat 9
“Maka tempat kembalinya ialah jurang yang dalam." (ayat 9)
Di dalam ayat ini disebut Fa Ummuhu, maka ibunya. Dikatakannya jurang yang dalam itu sebagai ibunya, karena ke sanalah tempat dia pulang dan tidak akan keluar lagi.
Ayat 10
“Dan apakah yang memberitahumu, apakah itu?" (ayat 10)
Atau, sudah adakah yang memberitahumu, Muhammad, apakah jurang yang dalam itu? Apakah Haawiyah itu? Pertanyaan Allah seperti ini, laksana pertanyaan guru kepada murid, untuk menarik perhatian, dan guru sendirilah kelak yang akan memberikan jawabannya. Pertanyaan itu dijawab sendiri oleh Allah.
Ayat 11
“Itulah api yang panas!" (ayat 11)
Itulah neraka Jahannam.