Ash-Shams: 11

Ayat

Terjemahan Per Kata
كَذَّبَتۡ
telah mendustakan
ثَمُودُ
Samud
بِطَغۡوَىٰهَآ
dan melampui batas

Terjemahan

(Kaum) Samud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas

Tafsir

Tafsir Surat Asy-Syams: 11-15 (Kaum) Tsamud telah mendustakan (rasulnya) karena mereka melampaui batas, ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka, lalu Rasul Allah (Saleh) berkata kepada mereka, "(Biarkanlah) unta betina Allah dan minumannya. Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu, maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyamaratakan mereka (dengan tanah), dan Allah tidak takut terhadap akibat tindakan-Nya itu. Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan tentang kaum Tsamud, bahwa mereka mendustakan Rasul Allah yang diutus kepada mereka, karena sudah menjadi watak mereka perbuatan sewenang-wenang dan melampaui batas. Muhammad ibnu Ka'b telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: karena mereka melampaui batas. (Asy-Syams: 11) Bahwa lafal tagwaha artinya semuanya, yakni kaum Tsamud semuanya. Tetapi pendapat yang paling utama adalah pendapat yang pertama, yang mengartikan 'melampaui batas'. Demikianlah menurut pendapat Mujahid dan Qatadah serta selain keduanya. Maka sebagai akibat dari sikap dan watak mereka yang demikian itu akhirnya mereka mendustakan hidayah dan keyakinan yang disampaikan oleh rasul mereka. ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka. (Asy-Syams: 12) Yakni orang yang paling jahat di antara kabilah, dia adalah Qaddar ibnu Salif si penyembelih unta betina, dia dijuluki dengan sebutan Uhaimir Tsamud, dan dialah yang disebutkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam firman-Nya: Maka mereka memanggil kawannya, lalu kawannya menangkap (unta itu) dan membunuhnya. (Al-Qamar: 29) Lelaki itu adalah seorang yang perkasa lagi dimuliakan di kalangan kaumnya, mempunyai kedudukan nasab yang terhormat, dan pemimpin yang ditaati. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Namir, telah menceritakan kepada kami Hisyam, dari ayahnya, dari Abdullah ibnu Zam'ah yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ dalam suatu khotbahnya menceritakan perihal unta betina ini dan menyebutkan orang yang menyembelihnya. Maka beliau ﷺ bersabda: Ketika bangkit orang yang paling celaka di antara mereka menuju ke unta itu (untuk menyembelihnya), dia adalah seorang lelaki yang kuat, dimuliakan, dan paling dipengaruhi di kalangan kaumnya, seperti halnya Abu Zam'ah. Imam Bukhari meriwayatkannya di dalam kitab tafsir, dan Imam Muslim di dalam Sifatun Nar, juga Imam At-Tirmidzi dan Imam An-Nasai di dalam kitab sunan masing-masing. Demikian pula Ibnu Jarir dan Ibnu 'Abu Hatim, dari Tauq, dari Hisyam ibnu Urwah dengan sanad yang sama. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Dzar'ah, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Yunus, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ishaq, telah menceritakan kepadaku Yazid ibnu Muhammad ibnu Khaisam, dari Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi, dari Muhammad ibnu Khaisam ibnu Abu Marsad, dari Ammar ibnu Yasir yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda kepada Ali, "Maukah aku ceritakan kepadamu tentang orang yang paling celaka?" Ali menjawab, "Tentu saja mau." Rasulullah ﷺ bersabda: Dua orang lelaki yaitu Uhaimir Samudyang telah menyembelih unta betina dan lelaki yang telah memukulmu, haiA li, pada bagian ini mu, hingga kamu bersimbah darah karenanya. Yang dimaksud ialah bagian dagunya. Firman Allah subhanahu wa ta’ala: lalu Rasul Allah berkata kepada mereka. (Asy-Syams: 13) Rasul Allah yang diutus kepada mereka adalah Nabi Saleh a.s. Inilah unta Allah. (Asy-Syams: 13) Yaitu hati-hatilah kalian terhadap unta Allah ini, jangan sampai kalian mengganggunya dengan menimpakan keburukan terhadapnya. dan minumannya. (Asy-Syams: 13) Maksudnya, janganlah kalian melampaui batas atau bersikap zalim terhadap giliran minumnya, karena sesungguhnya dia mempunyai hari giliran tertentu bagi minumnya, juga bagi kalian ada hari giliran tertentu lainnya yang telah dimaklumi. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: Lalu mereka mendustakannya dan menyembelih unta itu. (Asy-Syams: 14) Yakni mereka mendustakan apa yang diperintahkan oleh nabi mereka, dan akibat dari sikap itu mereka berani menyembelih unta betina yang dikeluarkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dari sebuah batu besar, sebagai mukjizat Nabi Saleh terhadap mereka dan sekaligus sebagai hujah (alasan) terhadap mereka (bilamana mereka mendustakannya). maka Tuhan mereka membinasakan mereka disebabkan dosa mereka. (Asy-Syams: 14) Allah murka terhadap mereka, maka Dia membinasakan mereka hingga semuanya hancur dan mati. lalu Allah menyamaratakan mereka (dengan tanah). (Asy-Syams: 14) Yaitu Allah menjadikan hukuman yang ditimpakan kepada mereka berakibat mereka disamaratakan dengan tanah. Qatadah mengatakan bahwa telah sampai kepada kami suatu berita yang menyebutkan bahwa Uhaimir Tsamud masih belum menyembelih unta betina itu hingga ia diikuti oleh semua kaumnya yang kecil, yang dewasa, yang laki-laki dan yang wanitanya semuanya ikut andil. Ketika mereka bersekutu menyembelih unta betina itu, maka Allah membinasakan mereka semuanya disebabkan dosa mereka, lalu Allah menyamaratakan mereka dengan tanah. Firman Allah subhanahu wa ta’ala: dan Allah tidak takut. (Asy-Syams: 15) Qiraat lain ada yang membacanya yukhafu. terhadap akibat tindakan-Nya itu. (Asy-Syams: 15) Ibnu Abbas mengatakan bahwa Allah tidak takut terhadap siapa pun tentang apa yang telah dilakukan-Nya, tiada seorang pun yang akan meminta pertanggungjawaban terhadap-Nya. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Al-Hasan, Bakr ibnu Abdullah Al-Muzani, dan selain mereka. Adh-Dhahhak dan As-Suddi mengatakan sehubungan dengan makna firman Allah subhanahu wa ta’ala: dan dia tidak takut terhadap akibat dari perbuatannya. (Asy-Syams: 15) Demikianlah makna ayat menurut keduanya, yakni orang yang menyembelih unta betina Allah itu tidak takut kepada akibat dari perbuatannya itu. Tetapi pendapat pertamalah yang lebih kuat, mengingat konteks kalimat menunjukkan kepada pengertian tersebut; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui. Demikianlah akhir tafsir surat Asy-Syams, segala puji bagi Allah atas segala karunia-Nya."

Ash-Shams: 11

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat