Al-Kahfi: 28

Ayat

Terjemahan Per Kata
وَٱصۡبِرۡ
dan bersabarlah
نَفۡسَكَ
dirimu
مَعَ
bersama-sama
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يَدۡعُونَ
(mereka) menyeru
رَبَّهُم
Tuhan mereka
بِٱلۡغَدَوٰةِ
di waktu pagi
وَٱلۡعَشِيِّ
dan petang
يُرِيدُونَ
mereka menghendaki/mengharapkan
وَجۡهَهُۥۖ
wajah/keridhaan-Nya
وَلَا
dan jangan
تَعۡدُ
kamu melewati batas/berpaling
عَيۡنَاكَ
kedua matamu
عَنۡهُمۡ
dari mereka
تُرِيدُ
kamu menghendaki
زِينَةَ
perhiasan
ٱلۡحَيَوٰةِ
kehidupan
ٱلدُّنۡيَاۖ
dunia
وَلَا
dan jangan
تُطِعۡ
kamu taat/mengikuti
مَنۡ
orang
أَغۡفَلۡنَا
Kami telah lalaikan
قَلۡبَهُۥ
hatinya
عَن
dari
ذِكۡرِنَا
mengingat Kami
وَٱتَّبَعَ
dan dia mengikuti
هَوَىٰهُ
hawa nafsunya
وَكَانَ
dan adalah
أَمۡرُهُۥ
urusannya
فُرُطٗا
melewati batas

Terjemahan

Bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan petang hari dengan mengharap keridaan-Nya. Janganlah kedua matamu berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan kehidupan dunia. Janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya melewati batas.

Tafsir

Tafsir Surat Al-Kahfi: 27-28 Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al-Qur'an). Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan menemukan tempat berlindung selain dari-Nya. Dan bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. Ayat 27 Allah ﷻ memerintahkan kepada Rasul-Nya agar membaca KitabNya yang mulia (yaitu Al-Qur'an) dan menyampaikannya kepada manusia. "Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya." (Al-Kahfi: 27) Maksudnya, tiada seorang pun yang dapat mengubah, menyelewengkan, dan menghapuskan kalimat-kalimat-Nya. Firman Allah ﷻ : "Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari-Nya." (Al-Kahfi: 27) Menurut Mujahid, multahada artinya tempat berlindung. Sedangkan menurut Qatadah, multahada adalah penolong, yakni tiada penolong selain dari-Nya. Ibnu Jarir mengatakan bahwa makna ayat adalah 'jika kamu, hai Muhammad, tidak membaca apa yang Aku wahyukan kepadamu dari Kitab Tuhanmu, maka sesungguhnya tidak ada tempat berlindung bagimu dari-Nya' . Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan Allah ﷻ dalam ayat lain dalam firman-Nya: "Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu) berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia." (Al-Maidah: 67) Dan firman Allah ﷻ : "Sesungguhnya Yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al-Qur'an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali." (Al-Qashash: 85) Maksudnya, Dia kelak akan menanyakan kepadamu tentang apa yang telah diwajibkan atas dirimu, yaitu menyangkut tentang penyampaian risalah. Ayat 28 Firman Allah ﷻ : "Dan bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya." (Al-Kahfi: 28) Yakni duduklah kamu bersama orang-orang yang mengingat Allah dari kalangan hamba-hamba-Nya seraya mengagungkan, memuji, menyucikan, dan membesarkan-Nya serta memohon kepada-Nya di setiap pagi dan petang hari, baik mereka itu orang-orang fakir ataupun orang-orang kaya, orang-orang kuat ataupun orang-orang lemah. Menurut satu pendapat, ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang terhormat dari kalangan kabilah Quraisy saat mereka meminta Nabi ﷺ agar duduk bersama mereka secara terpisah dan mereka meminta agar mereka tidak dikumpulkan bersama orang-orang yang lemah dari kalangan sahabat-sahabatnya, seperti Bilal, Ammar, Suhaib, Khabbab dan Ibnu Mas'ud. Maka masing-masing dari kedua kelompok itu dikumpulkan secara terpisah, lalu Allah ﷻ melarang Nabi ﷺ melakukan hal tersebut. Untuk itu Allah ﷻ berfirman: "Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari." (Al-An'am: 52) hingga akhir ayat. Kemudian Allah ﷻ memerintahkan kepada Nabi-Nya agar tetap bertahan duduk bersama mereka. Untuk itu Allah ﷻ berfirman: "Dan bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari." (Al-Kahfi: 28) hingga akhir ayat. Imam Muslim mengatakan di dalam kitab shahihnya, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah Al-Asadi, dari Israil, dari Al-Miqdam bin Syuraih, dari ayahnya, dari Sa'd ibnu Abu Waqas yang menceritakan, "Kami berenam selalu bersama-sama Nabi ﷺ. Kemudian orang-orang musyrik berkata (kepada Nabi ﷺ), 'Usirlah mereka, agar mereka tidak berbuat kurang ajar kepada kami'." Sa'd ibnu Abi Waqas mengatakan bahwa keenam orang itu adalah dia sendiri, Ibnu Mas'ud, seorang lelaki dari kalangan Bani Huzail, Bilal, dan dua orang lelaki lainnya yang ia lupa namanya. Maka setelah mendapat sambutan mereka yang demikian itu, Rasulullah ﷺ berfikir sejenak mempertimbangkannya. Kemudian Allah ﷻ menurunkan firman-Nya: "Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedangkan mereka menginginkan keridhaan-Nya." (Al-An'am: 52). Hadits ini diriwayatkan secara munfarid oleh Imam Muslim tanpa Imam Bukhari. Imam Ahmad mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abut Tayyah yang mengatakan bahwa ia mendengar Abul Ja'd menceritakan hadits berikut dari Abu Umamah: Rasulullah ﷺ keluar untuk mendengarkan seorang juru dongeng, lalu tukang dongeng itu menghentikan dongengannya (ketika melihat Rasul ﷺ datang), maka Rasulullah ﷺ bersabda: "Lanjutkanlah kisahmu, sesungguhnya aku duduk di suatu pagi hingga matahari terbit (untuk mendengarkan dongeng ini) lebih aku sukai daripada memerdekakan empat orang budak." Imam Ahmad mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Hasyim, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abdul Malik, ibnu Maisarah yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Kardus ibnu Qais (seorang tukang dongeng di Kufah) mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku seorang lelaki dari kalangan ahli Badar; ia mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: "Sungguh aku duduk dalam keadaan seperti majlis ini lebih aku sukai daripada memerdekakan empat orang budak." Syu'bah mengatakan, lalu aku bertanya "Majlis yang mana?" Abu Umamah menjawab, "Majlis tukang dongeng." Abu Daud Ath-Thayalisi dalam Musnadnya mengatakan: "Telah menceritakan kepada kami Muhammad, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Aban, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Sungguh aku duduk bersama suatu kaum yang sedang berzikir mengingat Allah setelah usai dari shalat Subuh sampai terbit matahari lebih aku sukai daripada segala sesuatu yang disinari matahari terbit. Dan sungguh aku berzikir mengingat Allah sesudah shalat Ashar hingga matahari tenggelam lebih aku sukai daripada memerdekakan delapan orang budak dari kalangan keturunan Nabi Ismail yang diat tiap-tiap orang dari mereka adalah dua belas ribu.’ Maka kami menghitung-hitung jumlah diat mereka seluruhnya, saat itu kami berada di majlis sahabat Anas; ternyata jumlah keseluruhannya adalah sembilan puluh enam ribu. Dan di tempat itu ada yang mengatakan empat orang dari keturunan Nabi Ismail. Demi Allah, dia tidak mengatakan kecuali delapan orang yang diat masing-masingnya adalah dua belas ribu. Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ishaq Al-Ahwazi, telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad Az-Zubairi, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Sabit, dari Ali ibnul Aqmar, dari Al-Agar Abu Muslim Al-Kufi, bahwa Rasulullah ﷺ bertemu dengan seorang lelaki yang sedang membaca surat Al-Kahfi. Ketika orang tersebut melihat Nabi ﷺ, ia menghentikan bacaannya. Maka Nabi ﷺ bersabda: "Majlis inilah yang aku diperintahkan agar tetap bersabar duduk bersama mereka (orang-orang yang menghadirinya)." Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Abu Ahmad, dari Amr bin Sabit, dari Ali ibnul Aqmar, dari Al-Agar secara mursal. Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan pula: Telah menceritakan kepada kami Yahya ibnul Ma'la, dari Mansur, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Silt, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Sabit, dari Ali ibnul Aqmar, dari Al-Agar Abu Muslim, dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id, keduanya telah mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ datang saat seseorang sedang membaca surat Al-Hajj atau surat Al-Kahfi, lalu si pembaca diam. Maka Rasulullah ﷺ bersabda: "Majelis inilah yang aku diperintahkan agar tetap bersabar duduk bersama mereka (orang-orang yang menghadirinya)." Imam Ahmad mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Bukair, telah menceritakan kepada kami Maimun Al-Mar-i, telah menceritakan kepada kami Maimun ibnu Sayah, dari Anas ibnu Malik r.a., dari Rasulullah ﷺ yang bersabda: "Tidak sekali-kali suatu kaum berkumpul seraya mengingat Allah tanpa ada niat lain kecuali mengharapkan keridhaan-Nya, melainkan mereka diseru oleh juru penyeru dari langit seraya mengatakan, ‘Bangkitlah kalian dalam keadaan diberikan ampunan bagi kalian, semua keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan-kebaikan’." Hadits ini diriwayatkan secara munfarid oleh Imam Ahmad. Imam Tabrani mengatakan: Telah menceritakan kepada kami Ismail ibnul Hasan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, dari Usamah ibnu Zaid, dari Abu Hazm, dari Abdur Rahman ibnu Sahl ibnu Hanif yang mengatakan bahwa diturunkan kepada Rasulullah ﷺ ayat berikut saat beliau berada di rumahnya, yaitu firman-Nya: "Dan bersabarlah kamu bersama orang-orang yang menyeru Tuhan-Nya di pagi dan senja hari." (Al-Kahfi: 28) hingga akhir ayat. Maka Nabi ﷺ keluar dari rumahnya mencari mereka, dan beliau menjumpai suatu kaum yang sedang berzikir mengingat Allah ﷻ ; di antara mereka terdapat orang-orang yang berpenampilan lusuh dengan rambut yang acak-acakan, berkulit kasar lagi hanya mempunyai selapis pakaian (yakni orang-orang miskin). Setelah melihat mereka, maka beliau duduk bersama mereka dan bersabda: "Segala puji bagi Allah Yang telah menjadikan di kalangan umatku orang-orang yang aku diperintahkan agar bersabar duduk bersama mereka." Abdur Rahman yang disebutkan dalam sanad hadits ini dikatakan oleh Abu Bakar ibnu Abu Daud sebagai seorang sahabat, sedangkan ayahnya termasuk salah seorang sahabat terkemuka. Firman Allah ﷻ : "Dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini." (Al-Kahfi: 28) Ibnu Abbas mengatakan bahwa janganlah kamu meninggalkan mereka dengan memilih selain mereka, yakni menggantikan mereka dengan orang-orang yang berkedudukan dan berharta. "Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami." (Al-Kahfi: 28) Yakni orang-orang yang menyibukkan dirinya dengan dunia, melupakan agama dan menyembah Tuhannya. "Dan adalah keadaannya itu melewati batas." (Al-Kahfi: 28) Maksudnya, semua amal dan perbuatannya hura-hura, berlebih-lebihan dan sia-sia. Janganlah kamu mengikuti kemauan mereka, jangan menyukai cara mereka, jangan pula kamu menginginkannya. Makna ayat sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: "Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami uji mereka dengannya. Dan karunia Tuhanmu adalah lebih baik dan lebih kekal." (Thaha: 131)

Al-Kahfi: 28

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat