An-Nahl: 9

Ayat

Terjemahan Per Kata
وَعَلَى
dan atas
ٱللَّهِ
Allah
قَصۡدُ
menuju/menunjukkan
ٱلسَّبِيلِ
jalan
وَمِنۡهَا
dan daripadanya/diantaranya
جَآئِرٞۚ
bengkok
وَلَوۡ
dan jika
شَآءَ
Dia menghendaki
لَهَدَىٰكُمۡ
tentu Dia memberimu petunjuk
أَجۡمَعِينَ
semuanya

Terjemahan

Allahlah yang menerangkan jalan yang lurus dan di antaranya ada (jalan) yang menyimpang. Jika Dia menghendaki, tentu Dia memberi petunjuk kamu semua (ke jalan yang benar).

Tafsir

Tafsir Surat An-Nahl: 9 Dan hak Allah (menerangkan) jalan yang lurus, dan di antara jalan-jalan itu ada yang bengkok. Dan jika Dia menghendaki, tentulah Dia bisa memberi petunjuk kalian semuanya (kepada jalan yang benar). Setelah Allah ﷻ menyebutkan berbagai hewan dan manfaat serta kegunaannya di jalan yang bersifat kongkret, maka Allah ﷻ mengingatkan kepada jalan agama yang bersifat abstrak. Di dalam Al-Qur'an sering sekali terjadi peralihan ungkapan dari hal-hal yang kongkret kepada hal-hal yang maknawi (abstrak), seperti yang terdapat di dalam firman Allah ﷻ: “Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa.” (Al-Baqarah: 197). “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (Al-A'raf: 26) Setelah menyebutkan berbagai jenis hewan yang mereka kendarai sehingga dapat mengantarkan mereka kepada keperluan yang ada di dalam hati mereka hewan-hewan itulah yang mengangkut barang-barang berat mereka ke berbagai negeri, tempat yang jauh, dan perjalanan yang melelahkan, Allah menyebutkan jalan-jalan yang ditempuh oleh manusia untuk menuju kepada Allah. Maka dijelaskan bahwa hanya jalan yang benar sajalah yang dapat mengantarkan seseorang kepada Allah. Untuk itu disebutkan dalam firman-Nya: “Dan hak Allah (menerangkan) jalan yang lurus.” (An-Nahl: 9) Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: “Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan lain, karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya.” (Al-An'am: 153). “Ini adalah jalan yang lurus; kewajiban Akulah (menjaganya).” (Al-Hijr: 41) Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: “Dan hak Allah (menerangkan) jalan yang lurus.” (An-Nahl: 9) Maksudnya, jalan yang benar adalah jalan yang menuju kepada Allah. As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: “Dan hak Allah (menerangkan) jalan yang lurus.” (An-Nahl: 9) Yakni agama Islam. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: “Dan hak Allah (menerangkan) jalan yang lurus.” (An-Nahl: 9) Artinya, Allah-lah yang menjelaskannya, yakni menjelaskan jalan petunjuk dan jalan yang sesat. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas; telah dikatakan pula oleh Qatadah dan Ad-Dahhak. Tetapi pendapat Mujahid lebih kuat, sebab lebih serasi dengan konteks kalimat sebelumnya. Allah ﷻ memberitahukan bahwa banyak jalan yang ditempuh untuk menuju kepada-Nya, tetapi tidak dapat mengantarkan kepada-Nya kecuali hanya jalan yang hak (benar), yaitu jalan yang disyariatkan dan diridai-Nya. Sedangkan selain dari jalan itu tertutup (buntu) dan semua amal perbuatan yang dilakukan padanya ditolak. Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan: “Dan di antara jalan-jalan itu ada yang bengkok.” (An-Nahl: 9) Yakni menyimpang dari jalan yang benar. Menurut Ibnu Abbas dan lain-lainnya, yang dimaksud dengan jalan yang bengkok adalah jalan yang ditempuh oleh orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Majusi. Ibnu Mas'ud membaca ayat ini dengan bacaan berikut, "Dan di antara kalian ada yang menyimpang dari jalan yang benar." Kemudian Allah ﷻ memberitahukan bahwa hal itu semuanya terjadi karena kekuasaan-Nya dan atas kehendak-Nya. Maka Allah ﷻ berfirman: “Dan jika Dia menghendaki, tentulah Dia bisa memberi petunjuk kamu semuanya (kepada jalan yang benar).” (An-Nahl: 9) Sama seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: “Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya.” (Yunus: 99). “Jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusanNya) telah ditetapkan; sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya." (Hud: 118-119)

An-Nahl: 9

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat