Ayat

Terjemahan Per Kata
وَكَذَٰلِكَ
dan demikian itu
جَعَلۡنَٰكُمۡ
Kami telah menjadikan kamu
أُمَّةٗ
umat
وَسَطٗا
pertengahan
لِّتَكُونُواْ
agar kamu menjadi
شُهَدَآءَ
saksi-saksi
عَلَى
atas
ٱلنَّاسِ
manusia
وَيَكُونَ
dan adalah
ٱلرَّسُولُ
Rasul
عَلَيۡكُمۡ
atas kalian
شَهِيدٗاۗ
saksi
وَمَا
dan tidak
جَعَلۡنَا
Kami jadikan
ٱلۡقِبۡلَةَ
kiblat
ٱلَّتِي
yang
كُنتَ
adalah kamu
عَلَيۡهَآ
kepadanya (Baitul Maqdis)
إِلَّا
kecuali/melainkan
لِنَعۡلَمَ
agar Kami mengetahui
مَن
orang/siapa
يَتَّبِعُ
ia mengikuti
ٱلرَّسُولَ
Rasul
مِمَّن
daripada orang/siapa
يَنقَلِبُ
ia berbalik
عَلَىٰ
atas
عَقِبَيۡهِۚ
dua tumitnya
وَإِن
dan sebenarnya
كَانَتۡ
adalah
لَكَبِيرَةً
sungguh berat
إِلَّا
kecuali
عَلَى
atas
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
هَدَى
memberi petunjuk
ٱللَّهُۗ
Allah
وَمَا
dan tidak
كَانَ
ada
ٱللَّهُ
Allah
لِيُضِيعَ
hendak menyia-nyiakan
إِيمَٰنَكُمۡۚ
iman kamu
إِنَّ
sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
بِٱلنَّاسِ
dengan/kepada manusia
لَرَءُوفٞ
amat Pengasih
رَّحِيمٞ
Maha Penyayang
وَكَذَٰلِكَ
dan demikian itu
جَعَلۡنَٰكُمۡ
Kami telah menjadikan kamu
أُمَّةٗ
umat
وَسَطٗا
pertengahan
لِّتَكُونُواْ
agar kamu menjadi
شُهَدَآءَ
saksi-saksi
عَلَى
atas
ٱلنَّاسِ
manusia
وَيَكُونَ
dan adalah
ٱلرَّسُولُ
Rasul
عَلَيۡكُمۡ
atas kalian
شَهِيدٗاۗ
saksi
وَمَا
dan tidak
جَعَلۡنَا
Kami jadikan
ٱلۡقِبۡلَةَ
kiblat
ٱلَّتِي
yang
كُنتَ
adalah kamu
عَلَيۡهَآ
kepadanya (Baitul Maqdis)
إِلَّا
kecuali/melainkan
لِنَعۡلَمَ
agar Kami mengetahui
مَن
orang/siapa
يَتَّبِعُ
ia mengikuti
ٱلرَّسُولَ
Rasul
مِمَّن
daripada orang/siapa
يَنقَلِبُ
ia berbalik
عَلَىٰ
atas
عَقِبَيۡهِۚ
dua tumitnya
وَإِن
dan sebenarnya
كَانَتۡ
adalah
لَكَبِيرَةً
sungguh berat
إِلَّا
kecuali
عَلَى
atas
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
هَدَى
memberi petunjuk
ٱللَّهُۗ
Allah
وَمَا
dan tidak
كَانَ
ada
ٱللَّهُ
Allah
لِيُضِيعَ
hendak menyia-nyiakan
إِيمَٰنَكُمۡۚ
iman kamu
إِنَّ
sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
بِٱلنَّاسِ
dengan/kepada manusia
لَرَءُوفٞ
amat Pengasih
رَّحِيمٞ
Maha Penyayang

Terjemahan

Demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Nabi Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menetapkan kiblat (Baitulmaqdis) yang (dahulu) kamu berkiblat kepadanya, kecuali agar Kami mengetahui (dalam kenyataan) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sesungguhnya (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

Tafsir

(Demikian pula) sebagaimana Kami telah membimbing kamu padanya. (Kami jadikan kamu) hai Muhammad (sebagai umat yang pertengahan) artinya sebagai umat yang adil dan pilihan, (agar kamu sekalian menjadi saksi terhadap umat manusia) pada hari kiamat bahwa rasul-rasul mereka telah menyampaikan risalah kepada mereka (dan agar rasul menjadi saksi terhadap kamu sekalian) bahwa ia telah menyampaikan risalahnya kepadamu. (Dan tidaklah Kami jadikan kiblat) kamu sekarang ini (menurut arah kiblatmu dulu) yaitu Kakbah yang menjadi kiblatmu yang mula-mula. Di Mekah Nabi ﷺ ketika salat menghadap ke sana dan tatkala ia hijrah ke Madinah disuruhnya menghadap ke Baitulmakdis guna mengambil hati orang-orang Yahudi. Ada 16 atau 17 bulan lamanya Nabi menghadap ke Baitulmakdis, lalu kembali menghadap ke Kakbah (melainkan agar Kami ketahui) menurut ilmu lahir (siapa yang mengikuti rasul) lalu membenarkannya (di antara orang-orang yang membelot) artinya murtad dan kembali pada kekafiran disebabkan keragu-raguan terhadap agama dan dugaan bahwa Nabi ﷺ dalam kebimbangan menghadapi urusannya. Memang ada segolongan orang yang murtad disebabkan ini. (Dan sungguh) 'in' berasal dari 'inna', sedangkan isimnya dibuang dan pada mulanya berbunyi 'wa-innaha', artinya 'dan sesungguhnya ia' (adalah ia) yakni pemindahan kiblat itu (amat berat) amat sulit diterima manusia, (kecuali bagi orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah) di antara mereka (dan Allah tidak akan menyia-nyiakan keimanan mereka) maksudnya salat mereka yang dulu menghadap ke Baitulmakdis, tetapi akan tetap memberi pahala kepada mereka karenanya. Sebagaimana kita ketahui sebab turun ayat ini adalah datangnya pertanyaan mengenai orang yang meninggal sebelum pemindahan kiblat. (Sesungguhnya Allah terhadap manusia) yakni yang beriman (Maha Pengasih lagi Maha Penyayang) sehingga Dia tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan mereka. 'Ra`fah', artinya amat pengasih dan didahulukan agar lebih tepat menemui sasaran.

Topik