Ayat

Terjemahan Per Kata
لَا
janganlah
تَقُمۡ
kamu berdiri
فِيهِ
didalamnya
أَبَدٗاۚ
selama-lamanya
لَّمَسۡجِدٌ
sungguh mesjid
أُسِّسَ
didirikan
عَلَى
atas (dasar)
ٱلتَّقۡوَىٰ
takwa
مِنۡ
dari/sejak
أَوَّلِ
pertama/awal
يَوۡمٍ
hari
أَحَقُّ
lebih hak/patut
أَن
bahwa
تَقُومَ
kamu berdiri/sembahyang
فِيهِۚ
didalamnya
فِيهِ
didalamnya
رِجَالٞ
orang laki-laki
يُحِبُّونَ
mereka senang/ingin
أَن
bahwa
يَتَطَهَّرُواْۚ
mereka membersihkan diri
وَٱللَّهُ
dan Allah
يُحِبُّ
Dia menyukai
ٱلۡمُطَّهِّرِينَ
orang-orang yang bersih
لَا
janganlah
تَقُمۡ
kamu berdiri
فِيهِ
didalamnya
أَبَدٗاۚ
selama-lamanya
لَّمَسۡجِدٌ
sungguh mesjid
أُسِّسَ
didirikan
عَلَى
atas (dasar)
ٱلتَّقۡوَىٰ
takwa
مِنۡ
dari/sejak
أَوَّلِ
pertama/awal
يَوۡمٍ
hari
أَحَقُّ
lebih hak/patut
أَن
bahwa
تَقُومَ
kamu berdiri/sembahyang
فِيهِۚ
didalamnya
فِيهِ
didalamnya
رِجَالٞ
orang laki-laki
يُحِبُّونَ
mereka senang/ingin
أَن
bahwa
يَتَطَهَّرُواْۚ
mereka membersihkan diri
وَٱللَّهُ
dan Allah
يُحِبُّ
Dia menyukai
ٱلۡمُطَّهِّرِينَ
orang-orang yang bersih

Terjemahan

Janganlah engkau melaksanakan salat di dalamnya (masjid itu) selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama lebih berhak engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang gemar membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri.

Tafsir

(Janganlah kamu berdiri) melakukan salat (dalam mesjid itu selama-lamanya) kemudian Nabi ﷺ mengirimkan segolongan para sahabatnya guna merobohkan dan membakarnya. Kemudian mereka menjadikan bekas mesjid itu sebagai tempat pembuangan bangkai. (Sesungguhnya mesjid yang didirikan) dibangun dengan berlandaskan kepada pondasi (takwa, sejak hari pertama) yaitu mesjid yang didirikan oleh Nabi ﷺ sewaktu pertama kali beliau menginjakkan kakinya di tempat hijrahnya itu, yang dimaksud adalah mesjid Quba. Demikianlah menurut penjelasan yang telah dikemukakan oleh Imam Bukhari (adalah lebih berhak) daripada mesjid dhirar itu (kamu salat) untuk melakukan salat (di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang) kaum Ansar (yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai orang-orang yang bersih) artinya, Allah akan memberikan pahala kepada mereka. Lafal al-muththahhiriina asalnya ialah al-mutathahhiriina kemudian huruf ta diidgamkan kepada huruf tha yang asal, kemudian jadilah al-muththahhiriina. Ibnu Khuzaimah di dalam kitab sahihnya telah meriwayatkan sebuah hadis melalui Uwaimir bin Saidah, bahwasanya pada suatu hari Nabi ﷺ mendatangi mereka (para sahabat) di mesjid Quba. Kemudian beliau bersabda, "Sesungguhnya Allah ﷻ telah memuji kalian dengan baik atas pembersihan diri kalian sehubungan dengan kisah mesjid kalian ini (Quba). Maka cara pembersihan apakah yang sedang kalian lakukan sekarang ini?" Mereka menjawab, "Demi Allah, wahai Rasulullah, kami tidak mengetahui apa-apa melainkan kami mempunyai tetangga-tetangga Yahudi; mereka lalu membasuh dubur mereka setelah buang air besar, maka kami pun melakukan pembasuhan seperti apa yang mereka lakukan." Menurut hadis yang lain, yang telah diriwayatkan oleh Imam Bazzar disebutkan bahwa para sahabat mengatakan, "Akan tetapi kami memakai batu terlebih dahulu, kemudian baru kami memakai air." Maka Nabi ﷺ menjawab, "Itulah yang benar, maka peganglah cara ini oleh kalian.".

Topik