Ayat

Terjemahan Per Kata
وَهُوَ
dan Dia
ٱلَّذِي
yang
يُرۡسِلُ
mengirim/meniup
ٱلرِّيَٰحَ
angin
بُشۡرَۢا
berita gembira
بَيۡنَ
diantara
يَدَيۡ
hadapan
رَحۡمَتِهِۦۖ
rahmatNya
حَتَّىٰٓ
sehingga
إِذَآ
apabila
أَقَلَّتۡ
membawa
سَحَابٗا
awan
ثِقَالٗا
tebal/berat
سُقۡنَٰهُ
Kami halau dia
لِبَلَدٖ
ke negeri/tanah
مَّيِّتٖ
mati/tandus
فَأَنزَلۡنَا
lalu Kami turunkan
بِهِ
dengannya
ٱلۡمَآءَ
air/hujan
فَأَخۡرَجۡنَا
maka Kami keluarkan
بِهِۦ
dengannya
مِن
dari
كُلِّ
setiap
ٱلثَّمَرَٰتِۚ
buah-buahan
كَذَٰلِكَ
seperti demikianlah
نُخۡرِجُ
Kami keluarkan/bangkitkan
ٱلۡمَوۡتَىٰ
orang yang telah mati
لَعَلَّكُمۡ
agar kalian
تَذَكَّرُونَ
kamu mengambil pelajaran
وَهُوَ
dan Dia
ٱلَّذِي
yang
يُرۡسِلُ
mengirim/meniup
ٱلرِّيَٰحَ
angin
بُشۡرَۢا
berita gembira
بَيۡنَ
diantara
يَدَيۡ
hadapan
رَحۡمَتِهِۦۖ
rahmatNya
حَتَّىٰٓ
sehingga
إِذَآ
apabila
أَقَلَّتۡ
membawa
سَحَابٗا
awan
ثِقَالٗا
tebal/berat
سُقۡنَٰهُ
Kami halau dia
لِبَلَدٖ
ke negeri/tanah
مَّيِّتٖ
mati/tandus
فَأَنزَلۡنَا
lalu Kami turunkan
بِهِ
dengannya
ٱلۡمَآءَ
air/hujan
فَأَخۡرَجۡنَا
maka Kami keluarkan
بِهِۦ
dengannya
مِن
dari
كُلِّ
setiap
ٱلثَّمَرَٰتِۚ
buah-buahan
كَذَٰلِكَ
seperti demikianlah
نُخۡرِجُ
Kami keluarkan/bangkitkan
ٱلۡمَوۡتَىٰ
orang yang telah mati
لَعَلَّكُمۡ
agar kalian
تَذَكَّرُونَ
kamu mengambil pelajaran

Terjemahan

Dialah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira yang mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan) sehingga apabila (angin itu) telah memikul awan yang berat, Kami halau ia ke suatu negeri yang mati (tandus), lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang mati agar kamu selalu ingat.

Tafsir

(Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya) yakni terpencar-pencar sebelum datangnya hujan. Menurut suatu qiraat dibaca dengan takhfif, yaitu syin disukunkan; dan menurut qiraat lainnya dengan disukunkan syinnya kemudian memakai nun yang difatahkan sebagai mashdar. Menurut qiraat lainnya lagi dengan disukunkan syinnya kemudian didamahkan huruf sebelumnya sebagai pengganti dari nun, yakni mubsyiran. Bentuk tunggal (dari yang pertama ialah nusyuurun seperti lafal rasuulun, sedangkan bentuk tunggal yang kedua ialah basyiirun (sehingga apabila angin itu membawa) maksudnya meniupkan (mendung yang tebal) yaitu hujan (Kami halau mendung itu) mega yang mengandung air hujan itu. Di dalam lafal ini terkandung makna iltifat `anil ghaibiyyah (ke suatu daerah yang tandus) daerah yang tidak ada tetumbuhannya guna menyuburkannya (lalu Kami turunkan di daerah itu) di kawasan tersebut (hujan, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah) cara pengeluaran itulah (Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati) dari kuburan mereka dengan menghidupkan mereka kembali (mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran) kemudian kamu mau beriman.

Topik