Ayat

Terjemahan Per Kata
جَزَآؤُهُمۡ
balasan mereka
عِندَ
disisi
رَبِّهِمۡ
Tuhan mereka
جَنَّـٰتُ
surga
عَدۡنٖ
'Adn
تَجۡرِي
mengalir
مِن
dari
تَحۡتِهَا
bawah
ٱلۡأَنۡهَٰرُ
sungai
خَٰلِدِينَ
mereka kekal
فِيهَآ
didalamnya
أَبَدٗاۖ
selamanya
رَّضِيَ
suka/rida/puas
ٱللَّهُ
Allah
عَنۡهُمۡ
terhadap mereka
وَرَضُواْ
dan mereka suka/rida/puas
عَنۡهُۚ
dari pada-Nya/kepada-Nya
ذَٰلِكَ
demikian itu
لِمَنۡ
bagi orang
خَشِيَ
ia takut
رَبَّهُۥ
Tuhannya
جَزَآؤُهُمۡ
balasan mereka
عِندَ
disisi
رَبِّهِمۡ
Tuhan mereka
جَنَّـٰتُ
surga
عَدۡنٖ
'Adn
تَجۡرِي
mengalir
مِن
dari
تَحۡتِهَا
bawah
ٱلۡأَنۡهَٰرُ
sungai
خَٰلِدِينَ
mereka kekal
فِيهَآ
didalamnya
أَبَدٗاۖ
selamanya
رَّضِيَ
suka/rida/puas
ٱللَّهُ
Allah
عَنۡهُمۡ
terhadap mereka
وَرَضُواْ
dan mereka suka/rida/puas
عَنۡهُۚ
dari pada-Nya/kepada-Nya
ذَٰلِكَ
demikian itu
لِمَنۡ
bagi orang
خَشِيَ
ia takut
رَبَّهُۥ
Tuhannya
Terjemahan

Balasan mereka di sisi Tuhannya adalah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. Itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.
Tafsir

(Balasan mereka di sisi Rabb mereka ialah surga 'Adn) sebagai tempat tinggal tetap mereka (yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka) karena ketaatan mereka kepada-Nya (dan mereka pun rida kepada-Nya) yakni merasa puas akan pahala-Nya. (Yang demikian itu adalah balasan bagi orang yang takut kepada Rabbnya) maksudnya takut kepada siksaan-Nya, yang karena itu lalu ia berhenti dari mendurhakai-Nya.
Tafsir Surat Al-Bayyinah: 6-8
Sesungguhnya orang-orang kafir yakni Ahli Kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahanam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. Sesugguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'and yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya.
Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan akibat yang dialami oleh orang-orang durhaka dari kalangan orang-orang kafir Ahli Kitab dan orang-orang musyrik yang menentang kitab-kitab Allah yang diturunkan dan menentang para rasul yang diutus-Nya. Bahwa mereka kelak di hari kiamat dimasukkan ke dalam neraka Jahanam, mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya; mereka menjadi penghuni tetapnya, tidak akan berpindah darinya dan tidak pula mereka lenyap darinya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Al-Bayyinah: 6) Yakni seburuk-buruk makhluk yang diciptakan Allah dan yang diadakan-Nya.
Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan keadaan orang-orang yang berbakti, yaitu mereka yang hatinya beriman, dan badan mereka mengamalkan perbuatan-perbuatan yang saleh. Bahwa mereka adalah sebaik-baik makhluk Allah. Abu Hurairah dan segolongan ulama menyimpulkan dari ayat ini bahwa orang-orang yang beriman dari kalangan manusia lebih utama daripada para malaikat, yaitu karena firman-Nya yang mengatakan: Mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. (Al-Bayyinah: 7) Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam ayat selanjutnya: Balasan mereka di sisi Tuhan mereka. (Al-Bayyinah: 8) Yaitu di hari kiamat nanti. adalah surga 'adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. (Al-Bayyinah: 8) Yakni tiada putus-putusnya, tiada habis-habisnya, dan tiada selesai-selesainya.
Allah rida terhadap mereka dan mereka pun rida kepada-Nya. (Al-Bayyinah: 8) Perlu diketahui bahwa rida Allah kepada mereka lebih tinggi derajatnya daripada kenikmatan abadi yang diberikan-Nya kepada mereka. dan mereka pun rida kepada-Nya. (Al-Bayyinah: 8) Artinya, merasa puas dengan keutamaan yang menyeluruh yang diberikan oleh Allah kepada mereka. Firman Allah Swt: Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (Al-Bayyinah: 8) Yaitu pahala ini akan didapat oleh orang yang takut kepada Allah, bertakwa kepada-Nya dengan sebenar-benar takwa, dan menyembah-Nya seakan-akan dia melihat-Nya, dan ia mengetahui bahwa jika ia tidak dapat melihat-Nya, maka Dia Maha Melihat kepadanya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Isa, telah menceritakan kepada kami Abu Ma'syar, dari Abu Wahb maula Abu Hurairah, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda: "Maukah aku beri tahukan kepadamu tentang sebaik-baik makhluk? Mereka menjawab, "Tentu saja mau, wahai Rasulullah. Rasulullah ﷺ bersabda, "Seorang laki-laki yang memegang kendali kudanya di jalan Allah, manakala terjadi serangan musuh, maka dia menunggangi kudanya (dan memacunya menghadapi musuh). "Maukah aku beri tahukan kepadamu tentang sebaik-baik makhluk?" Mereka menjawab, "Tentu saja mau, wahai Rasulullah. Rasulullah ﷺ bersabda, "Seorang lelaki yang berada di kumpulan ternak kambingnya mendirikan shalat dan menunaikan zakat. "Maukah aku ceritakan kepadamu tentang seburuk-buruk makhluk?" Mereka menjawab, "Tentu mau." Rasulullah ﷺ menjawab, "Orang yang meminta kepada Allah dan Allah tidak memberinya. Demikianlah akhir tafsir surat Al-Bayyinah, segala puji bagi Allah atas segala karunia-Nya."
Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya bersama segala kenikmatan di dalamnya. Selain itu, mereka mendapat nikmat yang lebih besar. Allah rida terhadap mereka atas keimanan dan amal saleh mereka dan mereka pun rida kepada-Nya atas kemuliaan yang Allah anugerahkan kepada mereka. Yang demikian itu adalah balasan yang agung bagi orang yang takut kepada Tuhannya. Ketakutannya pada siksaan Allah mendorongnya untuk menjauhkan diri dari larangan Allah, termasuk kemusyrikan dan kekafiran. 1-3. Banyak kejadian dahsyat yang terjadi di bumi ketika kiamat tiba. Apabila bumi diguncangkan oleh malaikat atas perintah Allah dengan guncangan yang dahsyat setelah Israfil meniupkan sangkakala pertama, dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat yang dikandung-nya, baik kekayaan yang ada di dalamnya atau mayat-mayat yang terkubur, dan pada saat itu manusia bertanya dengan penuh kekalutan dan ketakutan, 'Apa yang terjadi pada bumi ini' Mengapa bumi berguncang sedemikian dahsyat dan mengeluarkan apa saja yang dikandungnya' Apakah ini hari kiamat''.
Kemudian dalam ayat ini, Allah menerangkan bahwa yang akan mereka terima dari Tuhan mereka adalah surga 'Adn yang di dalamnya terdapat bermacam-macam kesenangan dan kelezatan, lebih lengkap dan sempurna dari kesenangan dan kelezatan dunia, dan di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Mereka berhak menerima balasan tersebut karena mereka berada dalam keridaan Allah dan tetap dalam ketentuan-ketentuan-Nya.
Mereka mendapat pujian dan mencapai apa yang mereka inginkan dari kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Mereka diridai Allah dan mereka pun rida kepadanya. Ganjaran-ganjaran yang merupakan kebahagiaan dunia dan akhirat hanya diperoleh orang-orang yang jiwanya penuh dengan takwa kepada Allah.
Belum tersedia.
Belum tersedia.
Belum tersedia.
Belum tersedia.
Belum tersedia.
Ayat 6
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir." (pangkal ayat 6)
Yaitu orang-orang yang sengaja menolak, membohongkan, dan memalsukan ajaran- ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad ﷺ, padahal kalau mereka pakai akal yang sehat, tidak ada satu jua pun yang dapat dibantah sehingga mereka menolak itu hanya karena alasan hawa nafsu belaka. “Dari Ahlul Kitab dan musyrikin itu." Yaitu orang Yahudi dan Nasrani dan musyrikin penyembah berhala “Adalah di neraka Jahannam, yang akan kekal mereka padanya." Di sanalah mereka akan mendapat adzab dan siksanya tanpa kesudahan.
“Mereka itulah yang sejahat-jahat makhluk." (ujung ayat 6)
Mengapa dikatakan sejahat-jahat makhluk? Seperti ditafsirkan oleh Syekh Muhammad Abduh, “Karena mereka memungkiri kebenaran, sesudah mereka mengetahuinya dan telah cukup dalil dan tanda atas kebenarannya. Dimungkirinya kebenaran yang telah diakui oleh jiwa mereka sendiri, sehingga rusaklah ruhnya dan sengaja merusak pula kepada yang lain."
Ayat 7
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman." (pangkal ayat 7)
Yaitu beriman kepada Allah, kepada Rasul-Nya, menerima dan menyetujui petunjuk Allah. “Dan mengerjakan amalan yang saleh." Membuktikan iman dalam hati itu didengari perbuatan dan sikap hidup. Terutama mengorbankan harta benda untuk berbuat kebajikan kepada sesama manusia, sebagai yang telah dijiwai oleh zakat tadi, dan berkorban pula dengan jiwa-raga dan tenaga untuk memperjuangkan tegaknya kebenaran Sabilillah di muka bumi ini, yang dijiwai oleh semangat menegakkan shalat, serta tulus ikhlas dalam segala hubungan, baik hubungan ke langit kepada Allah, atau ke bumi kepada sesama manusia. Dan semua amalan yang saleh itu mereka kerjakan dengan kesadaran dan penuh cinta.
“Mereka itu adalah sebaik-baik makhluk." (ujung ayat 7)
Karena dengan mengikuti kebenaran, menegakkan kepercayaan, membuktikan dengan perbuatan, mereka itu telah mengisi kemanusiaan sebaik-baiknya. Mereka telah memenuhi arti hidup. Dan Allah pun memuliakan mereka. Mereka pelihara puncak-puncak budi dan keutamaan yang jadi tujuan sejati keberadaan insan. Dan itulah bahagia yang sejati. Sebab dia telah dapat menyesuaikan apa yang terasa dalam hati sanubari dengan tingkah laku dalam hidup.
Ayat 8
“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah surga-surga tempat menetap." (pangkal ayat 8)
Itulah pemberhentian dan penetapan terakhir, tempat istirahat menerima hasil dan ganjaran dari kepayahan berjuang selama hidup di dunia. “Yang mengalir padanya sungai-sungai;" sebagai lambang kiasan dari kesuburan dan kesejukan, tepung tawar untuk ketenteraman (muthmainnah), kesuburan yang tiada pernah kering. “Kekal mereka padanya selama-lamanya;" nikmat yang tiada pernah kering, rahmat yang tiada pernah terhenti, tidak akan keluar lagi dari dalam nikmat itu dan tidak lagi akan merasakan mati. Sebab mati itu hanya sekali yang dahulu (di dunia) saja. Dan yang menjadi puncak dan puncak dari nikmat itu ialah, `Allah ridha kepada mereka;" Allah senang, Allah menerima mereka dengan tangan terbuka dan penuh rahmat, sebab tatkala di dunia mereka taat dan setia. `Dan mereka pun ridha kepada-Nya;" ridha yang seimbang, balas-membalas, kontak-mengontak, bukan laksana bertepuk sebelah tangan. Karena iman dan keyakinan jualah yang mendorong mereka memikul perintah Allah ketika mereka hidup dahulu, tidak ada yang dirasa berat dan tidak pernah merasa bosan.
“Yang demikian itulah untuk orang yang takut kepada Tuhannya." (ujung ayat 8)