Ayat
Terjemahan Per Kata
يَوۡمَ
pada hari
يَبۡعَثُهُمُ
membangkitkan mereka
ٱللَّهُ
Allah
جَمِيعٗا
semuanya
فَيُنَبِّئُهُم
lalu Dia memberi tahu mereka
بِمَا
tentang apa-apa
عَمِلُوٓاْۚ
mereka kerjakan
أَحۡصَىٰهُ
menghitungnya
ٱللَّهُ
Allah
وَنَسُوهُۚ
dan mereka melupakannya
وَٱللَّهُ
dan Allah
عَلَىٰ
atas
كُلِّ
setiap/segala
شَيۡءٖ
sesuatu
شَهِيدٌ
Maha Menyaksikan
يَوۡمَ
pada hari
يَبۡعَثُهُمُ
membangkitkan mereka
ٱللَّهُ
Allah
جَمِيعٗا
semuanya
فَيُنَبِّئُهُم
lalu Dia memberi tahu mereka
بِمَا
tentang apa-apa
عَمِلُوٓاْۚ
mereka kerjakan
أَحۡصَىٰهُ
menghitungnya
ٱللَّهُ
Allah
وَنَسُوهُۚ
dan mereka melupakannya
وَٱللَّهُ
dan Allah
عَلَىٰ
atas
كُلِّ
setiap/segala
شَيۡءٖ
sesuatu
شَهِيدٌ
Maha Menyaksikan
Terjemahan
Pada hari itu Allah membangkitkan mereka semua, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitungnya (semua amal) meskipun mereka telah melupakannya. Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
Tafsir
(Pada hari ketika mereka semuanya dibangkitkan Allah lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah menghitung amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu).
Tafsir Surat Al-Mujadilah: 5-7
Sesungguhnya orang-orang yang menentang Allah dan RasulNya pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka telah mendapat kehinaan. Sungguh Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan. Pada hari itu mereka semuanya dibangkitkan Allah, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
Tidakkah, kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di mana pun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan tentang orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya serta mengingkari syariat-Nya. pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka mendapat kehinaan. (Al-Mujadilah: 5) Yakni mereka dihina, dilaknat, dan direndahkan, sebagaimana yang telah dilakukan terhadap orang-orang yang serupa dengan mereka sebelum mereka. Sungguh Kami telah menurunkan bukti-bukti yang nyata. (Al-Mujadilah: 5) Yaitu yang jelas lagi gamblang; tiada yang mengingkari dan tiada yang menentangnya kecuali hanya orang yang kafir, pendurhaka, lagi sombong. Dan bagi orang-orang kafir ada siksa yang menghinakan. (Al-Mujadilah: 5) sebagai pembalasan dari kesombongan mereka yang tidak mau mengikuti syariat Allah dan tidak mau tunduk patuh kepada-Nya.
Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam ayat berikutnya: Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya. (Al-Mujadilah: 6) Maksudnya, hari kiamat. Pada hari itu Allah menghimpunkan semua orang yang terdahulu dan orang-orang yang terkemudian di suatu lapangan yang amat luas. lalu diberitakannya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. (Al-Mujadilah: 6) Yakni Allah memberitahukan kepada mereka semua amal perbuatan mereka, yang baik dan yang buruknya. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. (Al-Mujadilah: 6) Allah telah mencatat dan menghimpunnya terhadap mereka, sedangkan mereka sendiri telah lupa terhadap apa yang mereka kerjakan di masa lalu.
Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu. (Al-Mujadilah: 6) Artinya, tiada sesuatu pun yang gaib dari-Nya dan tiada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya, serta tiada sesuatu pun yang terlupakan oleh-Nya. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala menceritakan tentang ilmu-Nya yang meliputi semua makhluk, bahwa Dia Maha Periksa terhadap mereka, Maha Mendengar semua ucapan mereka, lagi Maha Melihat tempat mereka di mana pun mereka berada dan kapan pun mereka berada. Untuk itu Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang. (Al-Mujadilah: 7) Yakni tiga orang yang berbisik-bisik membicarakan suatu rahasia.
melainkan Dialah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dialah yang keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka di mana pun mereka berada. (Al-Mujadilah: 7) Dia Maha Melihat kepada mereka, mendengar semua pembicaraan mereka, rahasia mereka dan bisik-bisik mereka di antara sesamanya. Dan selain dari itu para malaikat yang telah ditugaskan oleh-Nya mencatat semua yang mereka rahasiakan, walaupun Allah mengetahuinya dan mendengarnya.
Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang gaib? (At-Taubah: 78) Dan firman Allah subhanahu wa ta’ala: Apakah mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka. (Az-Zukhruf: 80) Karena itulah maka diriwayatkan oleh sejumlah ulama yang menyatakan adanya ijma' (kesepakatan) sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa makna yang dimaksud ialah kebersamaan ilmu Allah subhanahu wa ta’ala, dan ini memang tidak diragukan lagi kebenarannya; tetapi pendengaran-Nya juga bersama-sama ilmu-Nya meliput mereka, dan penglihatan-Nya menembus mereka.
Maka Allah subhanahu wa ta’ala selalu melihat makhluk-Nya, tiada sesuatu pun dari urusan mereka yang tersembunyi dari-Nya. Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan: Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Al-Mujadilah: 7) Imam Ahmad mengatakan bahwa ayat ini dimulai dengan menyebut pengetahuan Allah dan diakhiri pula dengan pengetahuan-Nya.
Kehinaan bagi yang mengingkari hukum Allah yang disebutkan pada ayat di atas akan diberikan pada hari Kiamat, yaitu: pada hari itu mereka semuanya dibangkitkan Allah menuju padang mahsyar, tempat berkumpul manusia sejak Nabi Adam hingga manusia terakhir, lalu diberitakan kepada mereka semua apa yang telah mereka kerjakan dengan lengkap, menyeluruh, dan terinci; Allah menghitungnya dengan akurat semua amal perbuatan mereka itu, meskipun mereka telah melupakannya karena sudah berlangsung lama, tetapi Allah mengetahuinya, ada catatan dua malaikat, ada dokumentasi pada diri manusia (Lihat: Surah al-Isr'/17: 13'14) dan ada kesaksian kedua tangan dan kaki (Lihat: Surah Y's'n/36: 65). Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu yang dilakukan manusia. 7. Selain menyaksikan segala sesuatu, Allah juga mengetahui semua pembicaraan rahasia. Tidakkah engkau perhatikan, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, karena penglihatan Allah menembus batas-batas ruang dan waktu' Oleh sebab itu, bagi Allah, tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dialah yang keempatnya, karena Allah ada, hadir dan terlibat dalam keseharian hamba-hamba-Nya. Dan tidak ada lima orang yang terlibat dalam pembicaraan rahasia, melainkan Dialah yang keenamnya, karena Allah dekat dan terlibat dalam aktivitas manusia. Dan tidak ada yang kurang dari itu atau lebih banyak yang terlibat dalam pembicaraan rahasia, melainkan Dia, pasti ada bersama mereka di mana pun mereka berada, meskipun manusia sering tidak merasakan kehadiran Allah bersama mereka, karena kalbunya yang terhijab. Kemudian Dia akan memberitakan kepada mereka pada hari Kiamat apa yang telah mereka kerjakan dengan menghadirkan catatan yang merekam seluruh jejak hidupnya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang dilakukan manusia termasuk pembicaraan rahasia di antara mereka.
Dalam ayat ini diterangkan keadaan orang-orang yang menentang dan melanggar hukum Allah di akhirat nanti. Allah mengumpulkan mereka semua sejak manusia pertama yaitu Adam, sampai saat terakhir kehidupan manusia, pada hari Kiamat. Kemudian Allah memberitahukan kepada mereka yang telah mereka kerjakan selama hidup di dunia. Semuanya itu tercatat dalam kitab catatan mereka masing-masing, tidak ada satu pun yang dilupakan, walaupun mereka sendiri telah melupakannya karena tidak sesuatu pun yang luput dari pengetahuan Allah.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
“Sesungguhnya orang-orang yang menantang Allah dan Rasul-Nya." Yaitu orang yang berkeras mempertahankan kekacauan jahiliyyah, lalu menantang kepada Allah dan Rasul, mengatakan bahwa peraturan pusaka nenek moyang merekalah yang baik, peraturan yang datang dari Allah tidak baik. Teranglah bahwa orang ini hendak mengadu kekuatan dengan Allah dan Rasul. “Pastilah mereka dihinakan sebagaimana telah dihinakan orang-orang yang sebelum mereka." Hidup tidak mempunyai nilai, tujuan kehidupan gelap gulita. Pedoman hanya hawa nafsu belaka. Sebab itu mereka jadi hina, rendah, tidak ada harga, dan tidak dapat mengangkat martabatnya untuk naik.
“Dan sesungguhnya telah Kami turunkan bukti-bukti yang nyata." Bukan bukti yang samar, bukan khayalan. Karena Allah mempunyai qadha dan qadar, ketentuan yang tidak dapat diubah. Barangsiapa yang menyeleweng dari peraturan yang digariskan Allah, pastilah menjadi hina. Di sebelah selatan dari Tanah Hejaz itu akan bertemu bekas negeri-negeri yang binasa, seperti negeri Nabi Hud dan negeri Tubba'. Di sebelah utara akan bertemu bekas negeri Madyan yang kepada mereka diutus Nabi Syu'aib. Demikian juga negeri-negeri yang lain. Hanyut dan hancur umat itu, hanya tinggal tanda-tanda, bukti-bukti yang dapat disaksikan. “Dan bagi orang-orang yang kafir ada adzab yang menghinakan." (ujung ayat 5)
“(Ingatlah) pada hari akan dibangkitkan mereka itu sekalian oleh Allah." Hari itu ialah Hari Akhirat kelak. Di sana mereka akan mendapat adzab yang lebih membuat mereka jadi hina. “Lalu diberitakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan." Semua apa pun jua amalan di dunia ini yang telah mereka jalankan, dibuka kembali dan diberi nilai oleh Allah. “Dihitung dianya oleh Allah, sedang mereka telah lupa akan dia." Semua amalan yang dikerjakan oleh manusia di dalam dunia ini tidaklah ada yang luput dari catatan Allah, baik besar ataupun kecil. Sebab itu mudah pulalah bagi Allah menguraikan, menceritakan, memaparkan, dan menghitung satu demi satu di akhirat kelak. Sedang kita manusia segera saja lupa apa yang telah pernah kita kerjakan; bahkan kerja sehari yang telah lalu, telah kita lupakan sehari setelahnya. “Dan Allah atas tiap-tiap sesuatu adalah menyaksikan." (ujung ayat 6) Keterangan ayat ini memberi peringatan kepada manusia, bahwa dia selalu dalam tilikan Allah. Sebab itu janganlah dalam hidupnya dia bersikap sembrono, bertindak semau-maunya saja, mentang-mentang merasa diri kuat atau dapat menyembunyikan rahasia.