Ayat
Terjemahan Per Kata
وَلَقَدۡ
dan sesungguhnya
عَلِمۡتُمُ
kamu telah mengetahui
ٱلنَّشۡأَةَ
penciptaan
ٱلۡأُولَىٰ
pertama
فَلَوۡلَا
maka mengapa tidak
تَذَكَّرُونَ
kamu ingat/mengambil pelajaran
وَلَقَدۡ
dan sesungguhnya
عَلِمۡتُمُ
kamu telah mengetahui
ٱلنَّشۡأَةَ
penciptaan
ٱلۡأُولَىٰ
pertama
فَلَوۡلَا
maka mengapa tidak
تَذَكَّرُونَ
kamu ingat/mengambil pelajaran
Terjemahan
Sungguh, kamu benar-benar telah mengetahui penciptaan yang pertama. Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?
Tafsir
(Dan sesungguhnya kalian telah mengetahui penciptaan yang pertama) menurut suatu qiraat lafal An Nasy`ata boleh dibaca An-Nasya`ata (maka mengapa kalian tidak mengambil pelajaran?) lafal Tadzakkaruuna asalnya adalah Tatadzakkaruuna, lalu huruf Ta yang kedua diidgamkan kepada huruf Dzal.
Tafsir Surat Al-Waqi'ah: 57-62
Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)? Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya? Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan, untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui. Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)? Allah subhanahu wa ta’ala menetapkan adanya hari kemudian dan menyanggah orang-orang yang mendustakannya dari kalangan ahli kesesatan dan kaum ateis.
yaitu mereka yang mengatakan: Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? (Al-Waqi'ah:47) Ucapan mereka ini bernada mendustakan dan tidak percaya. Maka Allah subhanahu wa ta’ala menjawab mereka melalui firman-Nya: Kami telah menciptakan kamu. (Al-Waqi'ah: 57) Artinya, Kamilah yang menciptakan kalian sejak permulaan, sebelum itu kalian tidak ada, dan bukankah Tuhan Yang mampu menciptakan yang pertama kali mampu untuk mengembalikan, bahkan mengembalikan itu lebih mudah? Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya: maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)? (Al-Waqi'ah:57) Yakni mengapa kalian tidak percaya dengan adanya hari berbangkit? Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala dalam firman selanjutnya berbalik menanyakan kepada mereka: .
Maka terangkanlah kepada-Ku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya? (Al-Waqi'ah: 58-59) Yaitu kaliankah yang menetapkannya di dalam rahim, lalu menciptakan anak padanya, ataukah Allah yang menciptakan semuanya itu? Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan: Kami telah menentukan kematian di antara kamu. (Al-Waqi'ah: 60) Yakni Kami telah mengatur kematian di antara kalian. Menurut Adh-Dhahhak, tidak ada bedanya antara penghuni langit dan bumi, dalam hal ini semuanya mengalami kematian.
dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan. (Al-Waqi'ah: 60) Artinya, tiadalah Kami dapat dikalahkan. untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu. (Al-Waqi'ah:61) Yaitu untuk mengubah bentuk kalian di hari kiamat nanti. dan menciptakan kamu kelak dalam keadaan yang tidak kamu ketahui. (Al-Waqi'ah: 61) Yakni dengan sifat dan keadaan yang berlainan. Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya: Dan sesungguhnya kamu lelah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran? (Al-Waqi'ah: 62) Sesungguhnya kamu telah mengetahui bahwa Allah-lah Yang menciptakan kalian dari tiada menjadi ada; Dia menciptakan kalian dan menjadikan bagi kalian pendengaran, penglihatan, dan hati.
Maka mengapa kalian tidak ingat dan tidak menyadari bahwa Tuhan yang mampu menciptakan semuanya itu pada permulaan, mampu untuk menciptakannya kembali, yakni mengulanginya, bahkan mengulangi itu lebih mudah daripada memulai. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Dan Dialah yang menciptakan (manusia) dari permulaan, kemudian mengembalikan (menghidupkan)nya kembali, dan menghidupkan kembali itu adalah lebih mudah bagi-Nya. (Ar-Rum: 27) Dan tidakkah manusia itu memikirkan bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakannya dahulu, sedangkan ia tidak ada sama sekali. (Maryam: 67) Dan firman Allah subhanahu wa ta’ala: .
Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani), maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata! Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata, 'Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh? Katakanlah, "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya yang pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. (Yasin: 77-79) Dan firman Allah subhanahu wa ta’ala lainnya yang menyebutkan: Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya, lalu Allah menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati? (Al-Qiyamah: 36-40)"
Allah pencipta seluruh makhluk, termasuk manusia. Dan sungguh, wahai orang yang mengingkari kebangkitan, kamu telah mengetahui bahwa Allah Yang Mahakuasa telah melakukan penciptaan manusia yang pertama, maka tentu Dia kuasa pula untuk menghidupkan kembali mereka yang sudah mati pada penciptaan kedua. Maka, mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran dari kekuasaan-Nya itu untuk meyakini adanya kebangkitan' 63-64. Maka terangkanlah kepadaku, wahai pengingkar, tentang benih yang kamu tanam di ladang. Kamukah yang menumbuhkannya hingga menjadi tanaman atau Kamikah yang menumbuhkannya hingga menjadi besar dan berbuah'.
Ayat ini menjelaskan bahwa sesungguhnya manusia itu mengetahui bahwa Allah-lah yang menciptakan mereka dari semula dari sejak tidak ada, dan tidak pernah menjadi sebutan sebelumnya. Cobalah mereka pikirkan dan renungkan bahwa Allah yang Mahakuasa menciptakan mereka pada penciptaan yang pertama, tentunya Ia Mahakuasa menciptakan mereka lagi pada penciptaan yang kedua, yakni bahwa Allah Mahakuasa menghidupkan mereka dari tulang-belulang, yang sekian lamanya berada di alam kubur, Allah Mahakuasa untuk menghidupkan kembali seperti keadaan sebelum mati. Bahkan dinyatakan dalam ayat lain bahwa menghidupkan orang yang telah mati dari kuburnya itu lebih mudah daripada menciptakannya pada pertama kali, sebagaimana firman-Nya:
Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya. (ar-Rum/30: 27).
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan (makhluk), kemudian Dia mengulanginya (kembali). Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Katakanlah, "Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana (Allah) memulai penciptaan (makhluk), kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (al-'Ankabut/29: 19-20).
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.