Ayat
Terjemahan Per Kata
وَقِهِمُ
dan peliharalah mereka
ٱلسَّيِّـَٔاتِۚ
kejahatan-kejahatan
وَمَن
dan siapa/orang
تَقِ
Engkau pelihara
ٱلسَّيِّـَٔاتِ
kejahatan-kejahatan
يَوۡمَئِذٖ
pada hari itu
فَقَدۡ
maka sesungguhnya
رَحِمۡتَهُۥۚ
Engkau telah merahmatinya
وَذَٰلِكَ
dan demikian itu
هُوَ
ia
ٱلۡفَوۡزُ
keuntungan/kemenangan
ٱلۡعَظِيمُ
yang besar
وَقِهِمُ
dan peliharalah mereka
ٱلسَّيِّـَٔاتِۚ
kejahatan-kejahatan
وَمَن
dan siapa/orang
تَقِ
Engkau pelihara
ٱلسَّيِّـَٔاتِ
kejahatan-kejahatan
يَوۡمَئِذٖ
pada hari itu
فَقَدۡ
maka sesungguhnya
رَحِمۡتَهُۥۚ
Engkau telah merahmatinya
وَذَٰلِكَ
dan demikian itu
هُوَ
ia
ٱلۡفَوۡزُ
keuntungan/kemenangan
ٱلۡعَظِيمُ
yang besar
Terjemahan
Lindungilah mereka dari keburukan. Siapa yang Engkau lindungi dari keburukan pada hari itu, sungguh, Engkau telah menganugerahkan rahmat kepadanya. Itulah kemenangan yang agung.”
Tafsir
(Dan peliharalah mereka dari kejahatan) dari balasan azabnya (Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari balasan kejahatan pada hari itu) pada hari kiamat (maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar.").
Tafsir Surat Al-Mu'min: 7-9
(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya bertasbih memuji Tuhannya dan mereka beriman kepada-Nya serta memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman (seraya mengucapkan), "Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang menyala-nyala, ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana, dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu, maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya dan itulah kemenangan yang besar." Allah ﷻ menceritakan tentang malaikat yang terdekat dengan-Nya dari kalangan malaikat pemikul 'Arasy, yang semuanya ada empat, juga para malaikat Karubiyyin yang ada di sekitarnya. Bahwa mereka selalu bertasbih dan memuji Tuhan mereka, yakni mereka membarengkan tasbih yang artinya menafikan segala kekurangan dari Allah ﷻ dan tahmid (pujian) yang artinya mengukuhkan sifat-sifat yang terpuji bagi Allah ﷻ mereka beriman kepada-Nya. (Al-Mumin: 7) Yakni tunduk patuh kepada-Nya dengan rendah diri di hadapan-Nya, dan bahwa mereka: memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman. (Al-Mumin: 7) dari kalangan penduduk bumi, yaitu orang-orang yang beriman kepada yang gaib.
Allah ﷻ telah menugaskan kepada malaikat-malaikat yang terdekat agar mendoakan kaum mukmin tanpa sepengetahuan mereka. Mengingat hal ini merupakan watak dari para malaikat, maka mereka selalu mengamini doa seorang mukmin kepada saudara semukminnya tanpa sepengetahuannya. Seperti yang telah disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim melalui salah satu hadisnya yang mengatakan: Apabila seorang muslim mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan yang bersangkutan, maka malaikat mengamininya dan mendoakan, "Semoga bagimu hal yang semisal." ...
... ""......... "" Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad alias Ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Ubaidah ibnu Sulaiman, dari Muhammad ibnu Ishaq, dari Ya'qub ibnu Atabah, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda: Umayyah ibnu Abu Silt telah berkata benar dalam suatu bait syairnya. Lalu Nabi ﷺ mengucapkan: Zuhal bin Saur berada di bawah kaki kanan-Nya, dan pada kaki lainnya terdapat Nisr dan Lais yang berjaga-jaga. Maka Rasulullah ﷺ bersabda, "Dia benar." Lalu berkatalah beliau: Matahari terbit di akhir setiap malam dalam keadaan merah yang warnanya seperti bunga mawar. Ia menolak, dan bila ia tidak terbit untuk kita sesudah malam hari, maka tiada lain ia akan disiksa atau didera.
Maka Rasulullah ﷺ bersabda, "Benarlah apa yang dikatakannya." Sanad hadis ini jayyid (baik). Dan ini memberikan pengertian bahwa para pemikul 'Arasy pada hari ini ada empat malaikat; dan bila hari kiamat telah terjadi, maka mereka menjadi delapan malaikat. Sebagaimana dijelaskan di dalam firman-Nya: Dan pada hari itu delapan malaikat menjunjung 'Arasy Tuhanmu di atas (kepala) mereka. (Al-Haqqah: 17) Dari sini timbul pertanyaan bagaimanakah cara menggabungkan di antara pengertian yang tersimpulkan dari ayat ini dan hadis ini serta hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud.
-: Yaitu bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnus Sabbah Al-Bazzar, telah menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Abu Saur, dari Sammak, dari Abdullah ibnu Umairah, dari Al-Ahnaf, dari Qais, dari Al-Abbas ibnu Abdul Muttalib r.a. yang menceritakan bahwa ketika ia berada di Bat-hah bersama dengan sekumpulan orang yang di antaranya terdapat Rasulullah ﷺ berlalulah di atas mereka sekumpulan awan. Maka Rasulullah ﷺ memandang ke arahnya dan bertanya, "Bagaimanakah kalian menamakan ini?" Mereka menjawab, "Sahab (awan)." Nabi ﷺ bersabda, "Muzn (awan yang mengandung air hujan)." Lalu mereka menyebutkan Muzn. Dan Nabi ﷺ bersabda," 'Anan (mendung)." Mereka menyebutnya 'Anan pula. Abu Daud mengatakan bahwa ia tidak biasa menyebut 'Anan. Lalu Nabi ﷺ bertanya, "Tahukah kalian, berapa jauhkah jarak antara bumi dan langit?" Mereka menjawab, "Kami tidak mengetahui." Nabi ﷺ bersabda, "Jarak di antara keduanya adalah tujuh puluh satu atau tujuh puluh dua atau tujuh puluh tahun. Kemudian di atas langit itu ada langit lagi hingga tujuh lapis langit. Di atas tujuh lapis langit terdapat lautan yang antara dasar dan permukaannya sama dengan jarak antara suatu langit ke langit yang di atasnya.
Kemudian di atas semuanya itu terdapat delapan ekor kambing gunung, yang jarak di antara kuku dan punggungnya sama dengan jarak antara satu langit ke langit yang lainnya. Kemudian di atas punggung delapan ekor kambing gunung itu terdapat 'Arasy yang jarak antara bagian bawahnya sampai bagian atasnya sama dengan jarak antara suatu langit ke langit yang lain.
Kemudian di atas semuanya itu adalah Allah ﷻ" Kemudian Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Ibnu Majah meriwayatkannya melalui Sammak ibnu Harb dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan garib. Ini menunjukkan bahwa malaikat penjunjung 'Arasy semuanya ada delapan, seperti yang dikatakan oleh Syahr ibnu Hausyab, bahwa para malaikat pemikul 'Arasy ada delapan; empat malaikat di antaranya selalu mengucapkan, "Mahasuci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji kepadaMu, bagi-Mu segala puji atas sifat Penyantun-Mu sesudah sifat 'ilmu-Mu." Dan empat malaikat lainnya selalu mengucapkan, "Mahasuci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji kepada-Mu, bagi-Mu segala puji atas sifat Pemaaf-Mu yang dibarengi dengan sifat Kuasa-Mu." Karena itulah apabila mereka memohonkan ampun bagi orang-orang yang beriman, mereka mengucapkan: Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu. (Al-Mumin: 7) Yakni rahmat-Mu memuat semua dosa dan kesalahan mereka, dan ilmuMu meliputi semua perbuatan, ucapan, gerakan, dan diamnya mereka.
maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertobat dan mengikuti jalan Engkau. (Al-Mumin: 7) Maksudnya, maafkanlah orang-orang yang berdosa bila mereka bertobat dan kembali taat kepada-Mu serta menghentikan perbuatan dosanya, dan mengikuti apa yang telah Engkau perintahkan kepada mereka, yaitu mengerjakan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran. dan peliharalah mereka dari siksaan neraka yang bernyala-nyala. (Al-Mumin: 7) Yakni jauhkanlah mereka dari azab neraka Jahim yang sangat pedih lagi sangat menyakitkan itu.
Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka dan keturunan mereka semua. (Al-Mumin: 8) Artinya, kumpulkanlah mereka dengan orang-orang tersebut agar mereka senang karena berkumpul dengan keluarganya di tempat-tempat yang bersebelahan. Sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain: Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. (At-Thur: 21) Yaitu Kami samakan di antara mereka dalam tempat tinggal agar hati mereka senang, tanpa Kami kurangi pahala orang yang banyak amalnya dengan pahala orang yang sedikit amalnya agar menjadi sama.
Tetapi Kami tambahkan kepada orang yang sedikit amalnya sehingga menjadi sama dengan orang yang banyak amalnya dari kalangan mereka; maka meratalah pahala amal mereka; hal ini sebagai karunia dan kemurahan dari Kami. Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa sesungguhnya seorang mukmin itu apabila masuk surga, maka ia menanyakan tentang kedua orang tuanya dan saudara-saudaranya, di manakah mereka berada.
Maka dikatakan kepadanya, bahwa sesungguhnya mereka tidak setingkat denganmu dalam amalannya. Maka berkatalah ia, "Sesungguhnya aku beramal untuk diriku dan untuk mereka." Maka digabungkanlah mereka dengannya dalam tingkatan yang sama. Kemudian Sa'id ibnu Jubair membaca ayat ini, yaitu firman Allah ﷻ: Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang saleh di antara bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua.
Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Al-Mumin: 8) Mutarrif ibnu Abdullah ibnusy Syikhkhir telah mengatakan bahwa hamba Allah yang paling mengharapkan kebaikan bagi orang-orang mukmin adalah para malaikat, kemudian dia membaca ayat ini: Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka. (Al-Mumin: 8) Dan di antara hamba-hamba-Nya yang paling memperdayai orang-orang mukmin adalah setan. Firman Allah ﷻ: Sesungguhnya Engkaulah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Al-Mumin: 8) Yakni Yang tidak dapat dihalangi dan Yang tidak dapat dikalahkan; apa saja yang dikehendaki-Nya pasti ada, dan apa saja yang tidak dikehendaki-Nya pasti tiada.
Dia Mahabijaksana dalam semua ucapan dan perbuatanNya, yakni dalam semua syariat dan takdir-Nya. dan peliharalah mereka dari (balasan) kejahatan. (Al-Mumin: 9) Yaitu dari perbuatan jahat atau dari balasan kejahatan yang dilakukannya. Dan orang-orang yang Engkau pelihara dari (pembalasan) kejahatan pada hari itu (hari kiamat), maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya. (Al-Mumin: 9) Yakni Engkau telah belas kasihan kepadanya dan Engkau selamatkan dia dari hukuman. dan itulah kemenangan yang besar. (Al-Mumin: 9)"
Permohonan para malaikat selanjutnya, 'Dan ya Allah Tuhan kami Yang Maha Pemurah, peliharalah mereka dari bencana kejahatan. Dan orang-orang yang Engkau pelihara mereka dari bencana kejahatan pada hari itu, maka sungguh, Engkau telah menganugerahkan rahmat yang sa-ngat luas kepadanya dan demikian itulah curahan rahmat kemenangan yang teramat agung. '10. Sesungguhnya bagi orang-orang yang kafir, kepada mereka pada hari Kiamat itu diserukan oleh para malaikat, 'Sungguh, kebencian Allah, kepadamu, wahai orang-orang yang durhaka, jauh lebih besar daripada kebencianmu kepada dirimu sendiri, karena ketika kamu diseru oleh rasul dan orang-orang beriman untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, lalu kamu mengingkarinya dengan menolak seruan itu. '.
Ayat ini masih menerangkan doa malaikat selanjutnya bagi orang-orang mukmin.
Kelima, para malaikat tidak saja memintakan ampun bagi orang-orang mukmin dari dosa-dosa mereka sesudah tobat, tetapi juga dosa-dosa dan balasan amal jahat yang mereka kerjakan sebelum mereka bertobat supaya dihapuskan dan tidak diazab karenanya. Orang-orang yang dimaafkan, diampuni, dan dihapuskan balasan kejahatannya di dunia ini, berarti mereka telah mendapat karunia dari Allah dan dibebaskan dari azab dan siksa-Nya di hari Kiamat. Hal yang demikian itu merupakan suatu kemenangan yang amat besar karena dengan amal baik yang tidak seberapa itu, ia memperoleh nikmat dan karunia yang berkepanjangan tiada putus-putusnya.
.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
HUBUNGAN MALAIKAT DENGAN ORANG YANG BERIMAN
Ayat 7
“Mereka yang memikul Arsy itu dan mereka yang berada di sekelilingnya adalah semuanya mengucapkan tasbih dengan memuji Tuhan mereka."
Mereka semuanya mengucapkan tasbih mengakui kesucian Allah. Sebab mereka saksikan sendiri bagaimana Allah itu sebagai Rabbul ‘Alamin, Pemelihara, Pendidik, Pengasuh, dan Penjaga dari seluruh alam yang Dia ciptakan ini dengan penuh kasih dan sayang. Tidak pernah lupa, tidak pernah lalai, tidak pernah tertidur, tidak pernah merasa lelah atau payah, dan tidak pernah pula merasa bosan. Melihat semuanya itu timbullah ucapan tasbih mengakui kesucian-Nya, Subhan Allah!
Mengucapkan kesucian diiringi dengan mengucapkan pujian. Karena semuanya itu berjalan teratur dengan beresnya. Matahari dan bulan, bintang-bintang di cakrawala, pasang naik dan turun, ombak menghempaskan diri ke pantai, burung terbang dan hinggap, kembang kuncup, mekar dan laras, kembang meninggalkan putik, putik menjadi buah, buah menyediakan biji untuk melanjutkan hidup, dan seluruh alam di langit dan di bumi dibiarkan berkembang menurut aturan tertentu; sedang manusia hidup di tengah alam itu saat menyesuaikan diri sehingga saat melanjutkan hidup, semuanya ini adalah atas aturan tertentu dari Allah, sehingga tidak ada yang kecewa. Malaikat menyaksikan semuanya ini dari alamnya yang tinggi, yang disebut alam malakuut; maka timbullah pujinya yang tulus kepada Allah: Alhamdulillah!
Maka ahli-ahli loghat dan ahli tafsir yang mendalam, yang diberi ilham oleh Ilahi ingatlah melihat ke jurusan mana daripada sifat Allah malaikat-malaikat pemikul Arsy dan yang dikelilinginya itu mengucapkan Subhan Allah dan ke jurusan mana pula mengucapkan Alhamdulillah.
Ucapan subhanAllah adalah atas sifat rahman-Nya Allah yang Memelihara, Mendidik, Mengasih, dan Menjaga dalam ketuhanan-Nya sebagai Rabbun.
Ucapan alhamdulillah adalah atas sifat rahim-Nya Allah dalam sifat-Nya memberikan sekadar gerak dengan ridha-Nya pada alam itu.
Semuanya itulah yang disaksikan selalu siang dan malam, masa demi masa melalui abad dan azal oleh malaikat-malaikat mulia dalam mereka memikul Arsy."Dan percaya semua kepada-Nya." Yakni bahwa malaikat semuanya percaya penuh, beriman kepada Allah, mengerjakan dengan setia apa saja yang diperintahkan. Maka jika malaikat bertanya kepada Allah, apakah dengan menjadikan khalifah di muka bumi itu Allah tidak akan menimbulkan orang yang akan merusak dan menumpahkan darah (surah al-Baqarah ayat 30), bukanlah karena malaikat enggan atau membantah kehendak Allah, melainkan cemas kalau-kalau khalifah itu kelak tidak akan taat dan beriman penuh kepada Allah sebagaimana keimanan mereka. Dan di ayat 34 dari surah al-Baqarah itu terbukti lagi bagaimana iman dan taat malaikat kepada Allah. Memang asal kejadian malaikat dari Nur atau cahaya sedang asal kejadian Iblis ialah dari gejala api. “Dan mereka pun memohonkan ampun untuk orang-orang yang beriman." Ini pun suatu bukti yang nyata tentang imannya malaikat kepada Allah dan bahwa ketika malaikat bertanya kepada Allah, apakah Dia akan menjadikan orang yang akan merusak menumpahkan darah di muka bumi bukanlah karena membantah kehendak Allah, melainkan karena ketaatan kepada Allah jua.
Setelah malaikat melihat bagaimana makhluk Allah yang bernama manusia itu berjuang melawan setan dan iblis, hawa dan nafsu untuk menegakkan iman kepada Allah, timbullah kasihan malaikat kepada manusia yang beriman itu. Malaikat menyaksikan betapa payah manusia menegakkan iman, bagaimana jerih payahnya menentang musuhnya, berjihad bersungguh-sungguh, yang malahan kadang-kadang jatuh tersungkur karena licinnya jalan yang ditempuh, atau banyak batu besar yang merintangi, namun Mukmin itu bangun kembali dan meneruskan perjalanannya. Kadang-kadang nyaris putus rasanya napasnya karena hebatnya tanggung jawab; namun segala halangan di
atasinya dan dia jalan terus. Sebab itulah maka malaikat pemikul Arsy dan malaikat-malaikat lain sekitarnya yang melihat perjuangan orang yang beriman menegakkan keyakinannya itu memohon kepada Allah agar mereka itu dilindungi. Mereka itu berdoa, ‘Ya Tuhan kami! Amat luaslah rahmat dan ilmu Engkau, meliputi segala sesuatu." Artinya ialah bahwa Engkau lebih tahu ya Allah, betapa payahnya hamba-hamba Engkau itu menuju Ridha-Mu! Engkau beri mereka ruh. Sedang ruh Engkau sendiri, dari Engkau datangnya dan kepada Engkau akan pulangnya. Oleh sebab itu mereka selalu ingin mendekati Engkau, menuntut ridha Engkau, ingin hidup yang lebih mulia dan lebih suci. Tetapi mereka pun Engkau beri pula naluri ingin mempertahankan hidup; ingin makan dan minum agar saat mempertahankan nyawa, ingin dipertemukan dan bergabung hidup laki-laki dengan perempuan untuk menyambung turunan. Kondisi jasmani adalah bahimiah, yaitu kebinatangan, namun jiwa atau ruh adalah rabbaniah, mendekati ketuhanan. Kebinatangan merunyutnya ke bawah lekat ke bumi, ruh yang berasal dari Allah selalu ingin pulang kembali kepada Allah dalam keadaan bersih sebagai sedia kala. Apalah lagi mereka selalu mendengar suara gaib, “Marilah kemari! Pulanglah kembali ke tempat asalmu!" Amat luas rahmat dan ilmu Engkau ya Ilahi, sehingga Engkau mengetahui sampai sedalam-dalamnya segi-segi kekuatan dan kelemahan manusia itu."Maka ampunilah kiranya bagi orang-orang yang bertobat dan yang mengikutijalan Engkau."Jelas oleh malaikat betapa hebat menegakkan iman. Tidak ada suatu pengakuan iman yang tidak kena ujian dengan cobaan. Kadang-kadang terlanjur, kadang-kadang tersesat, namun Mukmin lekas sadar, lalu dia segera tobat. Dia mohonkan ampunan, dia mohon dipimpin dalam perjalanan tobat. Tobat sama artinya dengan kembali. Setelah dia tobat segera diikutinya jalan yang telah digariskan Allah, atau sabilillah.
“Dan peliharalah mereka daripada adzab yang bernyala-nyala."
Permohonan yang dikemukakan oleh malaikat ini sesuai dengan sifat kemuliaan Allah yang telah tersebut di ayat 3 tadi bahwa Dia adalah pengampun dosa, penerima tobat. Sesuai pula dengan tangan Allah yang telah dibukakannya kepada hamba-hamba-Nya yang Dia suruh sampaikan kepada Rasul-Nya, Muhammad ﷺ agar hamba-hamba-Nya itu janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Karena Allah itu sudi memberi ampun dosa semuanya, asal benar-benar memohonkan ampun dan menyatakan bertobat dan inaabat. Rahmat dan ilmu Allah pulalah yang disebut-sebut malaikat di dalam dia menjunjungkan doanya ke hadirat Allah ﷻ
Malaikat itu melanjutkan permohonannya lagi.
Ayat 8
“Ya Tuhan kami! Dan masukkanlah mereka ke dalam surga-surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan untuk mereka."
Memang di mana ada saja kesempatan Allah mengulangi janji-Nya itu. Yaitu bahwa barangsiapa yang beriman dan beramal saleh akan diberikan kepada mereka tempat yang mulia, surga-surga yang permai dengan air sungai indah jernih yang selalu mengalir membawa kesejukan, dengan berbagai perlengkapan. Malaikat itu pun tahu bahwa Allah tidak akan memungkiri janji-Nya. Namun di dalam doa itu bukanlah kurang percaya atau kecemasan yang terbayang, melainkan kasih dan sayang daripada pihak malaikat atau alam malakut kepada manusia yang bersungguh-sungguh menegakkan iman, jika kita baca ayat ini dan kita pertautkan dengan ayat 30 dari surah Fushshilat, sesudah surah yang tengah kita tafsirkan ini, maka bukanlah semata-mata malaikat yang memikul Arsy ilahi itu saja yang membela kepada orang yang beriman, bahkan ada malaikat itu yang turun mendampingi dan membangkitkan keberanian dan semangat juang yang tinggi pada orang yang mengaku bertuhan kepada Allah dan tetap pada pendiriannya itu.
Hadits-hadits Nabi saw, yang shahih pun banyak menceritakan tentang hubungan malaikat dengan orang-orang yang beriman ini. Bertemu lebih dari pada sepuluh hadits Rasulullah ﷺ menyatakan apabila seorang iman dalam shalat membaca Amiin, lalu Amiin imam itu dituruti oleh makmum dengan ucapan Amiin pula, jika sambutan makmum tersebut bertepatan dengan sambutan malaikat, dosa makmum itu akan diampuni Allah. Dan ada lagi hadits yang lain menerangkan bahwa jika Allah telah mencintai seorang di antara hamba-Nya, maka Malaikat Jibril akan memberitahukan kepada seluruh malaikat yang di langit bahwa Allah mencintai si Fulan, maka seluruh malaikat di langit itu pun cinta pulalah kepada si Fulan itu. Lalu disampaikan pula berita itu ke bumi maka cinta pulalah yang di bumi. Dan jika Allah telah benci kepada si Fulan, diberi tahu kepada Jibril bahwa Allah telah benci kepada orang itu, Jibril pun memberitahu kepada sekalian malaikat di langit bahwa Allah telah membenci orang itu, maka malaikat-malaikat itu pun benci pulalah dan sampailah kebencian itu kepada siapa yang ada di bumi.
“Dan barangsiapa yang saleh di antara bapak-bapak mereka." Yang dimaksud dengan bapak-bapak dalam bahasa Arab ialah bapak dan nenek moyang sampai ke atas. Maka dengan petunjuk ayat ini ingatlah kiranya bertemu di antara orang turun-temurun, dari cucu kepada anak kepada bapak kepada nenek kepada moyang dan selanjutnya, satu keluarga keturunan besar di dalam surga karena anak dan keturunan meneruskan didikan agama yang diterima dan dijalankan turun-temurun."Dan istri-istri mereka," apabila di kala hidup di dunia sama-sama menegakkan agama da-lam rumah tangga mereka."Dan keturunan mereka," sampai kepada cucu, cicit, piwit dan seterusnya.
“Sesungguhnya Engkau adalah Mahaperkasa, Mahabijaksana."
Malaikat pula mendoa. Yang mereka mohonkan mana yang saleh daripada bapak-bapak mereka. Yang tidak saleh tidak mereka mohonkan. Kemudian diteruskan lagi doa malaikat pemikul Arsy Allah itu.
Ayat 9
“Dan peliharalah mereka dari yang buruk-buruk."
Meskipun malaikat itu telah memohonkan kepada Allah agar orang-orang yang beriman ke dalam surga ‘Adn, namun mereka masih mendoakan lagi agar orang-orang yang beriman itu terpelihara dari bahaya yang buruk-buruk. Misalnya ketika pemeriksaan di hadapan mahkamah Ilahi, janganlah kiranya orang yang beriman itu gugup, janganlah dia cemas, janganlah dia kehilangan akal dalam menjawab pertanyaan, selamat sajalah kiranya dia menuju tempat perhentian terakhir yang amat mulia dan bahagia itu, yaitu surga. Berat jugalah hendaknya amalannya yang baik dan tidak ada artinya dan ringan amalannya yang jahat."Dan barangsiapa yang Engkau peliharakan dari yang buruk-buruk di hari itu maka sesungguhnya telah Engkau rahmatilah dia." Permohonan malaikat yang seperti ini adalah pembuktian bahwasanya tidaklah ada seorang manusia pun yang sunyi dari khilaf dan alfa. Hari Kiamat adalah hari mempertimbangkan ke mana yang lebih berat, mana yang lebih banyak kebaikan seseorang daripada kejahatannya. Dan terbukti pulalah dengan doa malaikat itu bahwasanya masuk ke dalam surga itu terutama adalah rahmat dari Allah semata-mata; dan kalau Allah telah melimpahkan rahmat-Nya,
“Dan itulah dia kemenangan yang besar sekali"