Ayat
Terjemahan Per Kata
هَٰذَا
ini
ذِكۡرٞۚ
peringatan/pelajaran
وَإِنَّ
dan sesungguhnya
لِلۡمُتَّقِينَ
bagi orang-orang yang bertakwa
لَحُسۡنَ
benar-benar baik
مَـَٔابٖ
tempat kembali
هَٰذَا
ini
ذِكۡرٞۚ
peringatan/pelajaran
وَإِنَّ
dan sesungguhnya
لِلۡمُتَّقِينَ
bagi orang-orang yang bertakwa
لَحُسۡنَ
benar-benar baik
مَـَٔابٖ
tempat kembali
Terjemahan
Ini adalah kehormatan (bagimu dan kaummu). Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik.
Tafsir
(Ini adalah kehormatan) bagi mereka, yaitu mendapat pujian yang baik di sini. (Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa) antara lain adalah termasuk mereka (benar-benar disediakan tempat kembali yang baik) nanti di akhirat.
Tafsir Surat Sad: 49-54
Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa benar-benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga "Adn' yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka, di dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di surga itu. Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya. Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya. Allah ﷻ menceritakan perihal hamba-hamba-Nya yang mukmin yang berbahagia, bahwa bagi mereka di negeri akhirat benar-benar terdapat tempat kembali yang terbaik. Kemudian ditafsirkan oleh firman berikutnya, yaitu: surga 'Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka. (Shad: 50) Yakni surga sebagai tempat kediaman mereka: huruf alif dan lam pada lafaz al-abwab bermakna idafah.
seakan-akan disebutkan bahwa dibukakan pintu-pintunya bagi mereka. Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa manakala mereka hendak memasuki surga, maka semua pintunya dibukakan bagi mereka (sehingga mereka dapat memilih dari pintu mana saja mereka memasukinya diperbolehkan). -: "" -: ". Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Sawab Al-Hubari, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Amr, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muslim (yakni Ibnu Hurmuz), dari Ibnu Sabit, dari Abdullah ibnu Amr r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda: Sesungguhnya di dalam surga terdapat sebuah gedung yang dikenal dengan nama Adn, disekitarnya terdapat banyak menara dan banyak kebun; semua pintunya berjumlah lima ribu buah, dan di setiap pintunya terdapat lima ribu hibarah (pakaian), tiada yang memasukinya atau menghuninya kecuali hanya seorang nabi atau seorang siddiq atau seorang syahid atau seorang imam yang adil.
Banyak hadis yang menyebutkan tentang pintu-pintu surga yang berjumlah delapan buah diriwayatkan melalui berbagai jalur. Firman Allah ﷻ: di dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan). (Shad: 51) Menurut suatu pendapat, mereka duduk bersila di atas pelaminan yang berkain kelambu. sambil meminta buah-buahan yang banyak disurga itu. (Shad: 51) Buah apa pun yang mereka minta, maka mereka akan memperolehnya dalam keadaan masih, segar sesuai dengan permintaan mereka. dan minuman. (Shad: 51) Yakni berbagai macam minuman yang mereka ingini langsung di datangkan oleh pelayan-pelayan surga.
dengan membawa gelas, cerek, dan sloki berisi minuman yang diambil dari air yang mengalir, (Al-Waqi'ah: 18) Adapun firman Allah ﷻ: Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya. (Shad: 52) Yakni hanya mau memandang kepada suami-suami mereka saja, dan tidak mau menolehkan pandangan mereka kepada lelaki yang bukan suami mereka. dan sebaya umurnya. (Shad: 52 Maksudnya, sama usia dan umurnya. Demikianlah menurut tafsir yang dikemukakan oleh Ibnu Abbas r.a. Mujahid, Sa'id ibnu Jubair, Muhammad ibnu Ka'b, dan As-Saddi,. Inilah apa yang dijanjikan kepadamu pada hari berhisab. (Shad: 53 Yaitu apa yang telah disebutkan di atas mengenai gambaran tentang surga, itulah yang dijanjikan oleh Allah untuk hamba-hamba-Nya yang bertakwa.
Mereka akan dimasukkan ke dalamnya setelah dibangkitkan dari kubur mereka dan setelah mereka diselamatkan dari neraka. Kemudian Allah menceritakan bahwa Surga itu tiada habis-habisnya, dan tiada kefanaan kepadanya, serta tidak akan hilang. Untuk itu Allah ﷻ berfirman: Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya. (Shad: 54) Semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya: Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. (An-Nahl: 96) sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. (Hud: 108) Dan firman Allah ﷻ: bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. (Fushilat 8, Al-Insyiqaq: 25) Yakni tiada putus-putusnya.
Sama pula dengan firman-Nya: buahnya tiada henti-hentinya, sedangkan naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedangkan tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. (Ar-Ra'd: 35) Dan ayat-ayat lainnya yang semakna masih banyak."
49-52. Setelah menjelaskan kisah para nabi penyampai risalah, Allah beralih menguraikan imbalan bagi orang-orang yang mengikuti risalah mereka. Al-Qur'an ini adalah kehormatan bagi mereka yang berharap petunjuk-Nya. Dan sungguh, Allah meyediakan bagi orang-orang yang bertakwa kepada-Nya tempat kembali yang terbaik di akhirat. Itulah surga 'Adn, tempat tinggal yang kekal yang pintu-pintunya terbuka lebar bagi mereka, menyambut kedatangan mereka. Di dalamnya mereka bersandar di atas dipan-dipan sambil meminta suguhan berupa buah-buahan yang banyak dan minuman dengan berbagai jenis dan rasa. Dan di sam-ping mereka ada bidadari-bidadari cantik dan sopan yang redup pandang-annya, setia pada pasangannya, dan mereka semua sebaya umurnya. 49-52. Setelah menjelaskan kisah para nabi penyampai risalah, Allah beralih menguraikan imbalan bagi orang-orang yang mengikuti risalah mereka. Al-Qur'an ini adalah kehormatan bagi mereka yang berharap petunjuk-Nya. Dan sungguh, Allah meyediakan bagi orang-orang yang bertakwa kepada-Nya tempat kembali yang terbaik di akhirat. Itulah surga 'Adn, tempat tinggal yang kekal yang pintu-pintunya terbuka lebar bagi mereka, menyambut kedatangan mereka. Di dalamnya mereka bersandar di atas dipan-dipan sambil meminta suguhan berupa buah-buahan yang banyak dan minuman dengan berbagai jenis dan rasa. Dan di sam-ping mereka ada bidadari-bidadari cantik dan sopan yang redup pandang-annya, setia pada pasangannya, dan mereka semua sebaya umurnya.
Allah menjelaskan bahwa ayat-ayat yang menceritakan kemuliaan para nabi dan kebahagiaan mereka di akhirat adalah kehormatan bagi mereka untuk selalu diingat oleh manusia. Di samping memperoleh kemuliaan di dunia, mereka pun disediakan tempat kembali yang baik di akhirat. Pada ayat ini, para nabi dimasukkan ke dalam kelompok orang-orang yang takwa, agar orang-orang yang memperhatikan seruan Rasulullah pada saat mendengar firman Allah ini menjadi sadar bahwa apabila mereka mau mencontoh dan meneladani perjuangan para rasul itu, tentu mereka juga akan memperoleh kehormatan di dunia dan kebaikan di akhirat. Demikian pula orang-orang yang mau melaksanakan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya, tentu akan memperoleh nasib yang sama.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
NIKMAT SURGA
Ayat 49
“ adalah kenang-kenangan."
Semuanya telah dipuji Allah ﷻ dengan menyebut bahwa mereka orang-orang dekat kepada Allah, orang yang kembali kepada Allah, orang yang sebaik-baik hamba Allah, orang-orang terpilih di sisi Allah SWT, orang baik-baik. Niscaya setelah merenungkan segala puji-pujian itu tinggal kesan pada kita bahwa beliau-beliau itu akan ditempatkan di dalam surga yang mulia karena jasa mereka dan ketaatan mereka itu. Maka dijelaskanlah di sini bahwa, “Ini adalah kenang-kenangan." Kenang-kenangan bagi mereka yang berjasa menuntun manusia. Dan manusia yang mengikuti jejak rasul-rasul dan Nabi-nabi itu pun akan menuruti mereka pula,
“Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa memang lah sebaik-baik tempat kembali “
Ujung ayat ini dapatlah kita kaitkan dengan ayat 68 dari surah an-Nisaa',
“Barangsiapa yang taat kepada Allah dan Rasul, maka orang-orang itu adalah akan beserta orang yang diberi nikmat oleh Allah atas mereka dari Nabi-nabi, orang-orang jujur, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang saleh; dan sebaiknyalah orang-orang itu menjadi teman." (an-Nisaa': 69)
Ayat 50
“Surga Adn yang terbuka untuk mereka pintu-pintunya."
Arti terbuka untuk mereka pintu-pintunya, bahwa di segala waktu, bila saja mereka datang, pintu akan dibukakan dengan segala senang hati oleh malaikat-malaikat yang menjaga pintu-pintu itu.
Dapatlah kita umpamakan sebagai suatu istana besar tempat kedudukan raja besar, atau presiden. Pintunya selalu dijaga, tidak sebarang orang dapat masuk, karena penjagaan sangat keras. Tetapi kalau orang Mukmin yang akan masuk itu, pintu dibukakan dengan lebar dan mereka dipersilakan dengan segala hormat, mereka dialu-alukan, segala pengawal berdiri dengan sikap tegap, muka jernih dan hati terbuka.
Ayat 51
“Mereka bertelekan di dalamnya ."
Pada ayat-ayat yang lain diterangkan juga ke mana dan di mana mereka bertelekan itu. Mereka duduk berbaring dengan santai di atas sofa kursi yang memanjang, setengah tidur. Bertelekan ke atas bantal-bantal bersusun,
“Meminta padanya buah-buahan yang banyak dan minuman."
Dalam keadaan berbaring-baring bertelekan di atas dipan atau bangku indah ber-alaskan bantal bersusun itu mereka meminta kepada pelayan-pelayan dalam surga itu supaya dibawakan buah-buahan berbagai ragam, disertai minuman wara-warni dan lezat cita rasanya.
Ayat 52
“Dan pada sisi mereka bidadari yang menekun pandangnya."
Artinya tidak liar pandangnya melihat laki-laki lain. Pergantungan kasih dan cintanya semata-mata suaminya yang telah ditentukan buat dia saja. Sehingga si laki-laki yang merasakan nikmat bergaul dengan bidadari itu tidak sedikit pun merasakan was-was di hati bahwa akan ada pula laki-laki lain yang menarik hatinya.
“Dan sebaya."
“Sebaya “ artinya ukuran umur, laksana orang muda usia 30 tahun saja rata-rata. Tidaklah mereka mengenal tua di dalam surga itu, meskipun hidup di surga itu akan kekal tidak berujung. Bukanlah seperti di dunia ini, tambahan tahun menambah umur dan menambah tua dan menambah pula perubahan badan diri, dari muda ke tua, sampai rambut yang hitam berganti jadi uban.
Ayat 53
“Inilah yang dijanjikan buat kamu."
Dan banyak lagi nikmat karunia yang lain yang akan dirasakan di dalam surga itu, yang betul-betul sebagai karunia bukti kasih sayang Allah kepada hamba-hamba-Nya yang patuh dan setia menuruti jalan yang lurus dan benar, menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang merusak kedua perhubungan. Pertama perhubungan dengan Allah, kedua perhubungan dengan sesama manusia.
“Setelah hari berhisab."
Artinya bahwa semua nikmat itu akan dirasakarl ialah sesudah selesai hari berhisab, hari segala amal usaha selama di dunia diperhitungkan dengan saksama; berapa banyaknya yang baik, adalah berat timbangan ke sana dan berapa pula banyaknya yang buruk dan adakah ringan timbangan ke sana. Maka hasil dari pertimbangan dan perhitungan itulah yang akan diterima. Jika yang baik yang lebih berat daripada yang buruk, kebahagiaan itulah yang akan diterima dengan tidak kurang suatu apa pun.
Ayat 54
“Sesungguhnya inilah dia rezeki Kami."
Rezeki yang kamu terima sebagai anugerah, sebagai tanda kasih, sebagai tanda ridha yang berbalas-balasan di antara hamba dengan Allah ﷻ
“Tidaklah dianya akan habis-habis."