Ayat
Terjemahan Per Kata
وَلَهُمۡ
dan bagi mereka (memperoleh)
فِيهَا
padanya
مَنَٰفِعُ
kemanfaatan
وَمَشَارِبُۚ
dan minuman
أَفَلَا
apakah maka tidak
يَشۡكُرُونَ
mereka bersyukur
وَلَهُمۡ
dan bagi mereka (memperoleh)
فِيهَا
padanya
مَنَٰفِعُ
kemanfaatan
وَمَشَارِبُۚ
dan minuman
أَفَلَا
apakah maka tidak
يَشۡكُرُونَ
mereka bersyukur
Terjemahan
Pada dirinya (hewan-hewan ternak itu) terdapat berbagai manfaat dan minuman untuk mereka. Apakah mereka tidak bersyukur?
Tafsir
(Dan mereka memperoleh padanya manfaat-manfaat) yakni dari bulu unta, kambing, dan dombanya (dan minuman) dari air susunya, lafal Masyaarib adalah bentuk jamak dari lafal Masyrab yang bermakna Asy-Syurb atau minuman, makna yang dimaksud adalah tempat minum. (Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?) kepada Allah Yang telah melimpahkan nikmat-nikmat itu kepada mereka, lalu karenanya mereka mau beriman. Makna yang dimaksud ialah mereka tidak mensyukurinya.
Tafsir Surat Yasin: 71-73
Dan apakah mereka tidak melihat bahwa sesungguhnya Kami telah menciptakan binatang ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami sendiri, lalu mereka menguasainya? Dan Kami tundukkan binatang-binatang itu untuk mereka; maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan. Dan mereka memperoleh padanya manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? Allah ﷻ menyebutkan nikmat yang telah Dia limpahkan kepada manusia berupa binatang-binatang ternak yang ditundukkan-Nya bagi mereka.
lalu mereka menguasainya. (Yasin: 71) Qatadah mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah Dia menjadikan mereka dapat menaklukkannya, sehingga binatang ternak itu jinak bagi mereka dan tidak liar. Bahkan seandainya anak kecil datang mendekatinya (unta), tentulah anak kecil itu dapat membuatnya merundukkan tubuhnya, atau memberdirikannya atau menggiringnya; dan unta itu akan jinak dan mengikuti apa yang dikehendakinya. Begitu pula seandainya sekumpulan ternak unta terdiri dari seratus ekor atau lebih, semuanya berjalan menuruti apa yang diperintahkan oleh si anak kecil itu.
Firman Allah ﷻ: maka sebagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebagiannya mereka makan. (Yasin: 72) Yakni di antara binatang ternak itu ada yang dapat mereka jadikan tunggangan dan angkutan barang dalam perjalanan mereka menuju ke berbagai daerah. dan sebagiannya mereka makan. (Yasin: 72) Jika mereka menghendaki, mereka boleh saja menyembelihnya,, lalu memakan dagingnya. Dan mereka memperoleh padanya manfaat. (Yasin: 73) Yakni dari bulunya yang dapat dibuat menjadi alat-alat rumah tangga dan perhiasan (yang kamu pakai), baik bulu domba, bulu unta, ataupun bulu kambingnya, sampai waktu tertentu.
dan minuman. (Yasin: 73) Yaitu dari air susunya juga air kencingnya bagi orang yang mau berobat dengannya. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur? (Yasin: 73) Maksudnya, mengapa mereka tidak mengesakan Tuhan Yang Menciptakan semuanya itu dan yang menundukkannya, bahkan mereka mempersekutukan-Nya dengan yang lain?.
Dan mereka dapat pula memperoleh berbagai manfaat berupa bahan pakaian dan minuman darinya, yakni dari hewan-hewan tersebut (Lihat pula: Surah an-Na'l/16: 80). Maka, mengapa mereka tidak bersyukur kepada Allah yang telah menyediakan itu semua untuk keperluan me-reka'74. Dan alih-alih bersyukur atas manfaat yang orang-orang kafir itu dapatkan dari hewan-hewan tersebut, mereka justru kufur dan meng-ambil sesembahan selain Allah. Mereka menjadikan berhala atau benda-benda lain yang dianggap memiliki kekuatan sebagai sesembahan agar keinginan mereka terwujud dan mereka mendapat pertolongan darinya.
Allah memperingatkan kembali kepada kaum kafir tentang sifat dan rahmat yang telah dikaruniakan-Nya kepada mereka yang sepatutnya disyukuri. Rahmat yang dikaruniakan itu lalu mereka kuasai dan ambil manfaatnya sedemikian rupa. Akan tetapi, mereka tidak pernah bersyukur, bahkan mengingkari rahmat tersebut.
Di antara rahmat dan karunia Allah adalah bermacam-macam hewan dan binatang ternak yang telah diciptakan dan disediakan-Nya untuk manusia. Sebagian dari hewan tersebut mereka jadikan kendaraan untuk mengangkut mereka dan barang-barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Dari hewan itu pula mereka memperoleh bahan makanan, minuman, pakaian, dan alat-alat keperluan lainnya. Namun demikian, mereka tidak bersyukur kepada Allah yang telah menciptakan dan menyediakan semuanya itu untuk kepentingan mereka.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
BINATANG TERNAK
Ayat 71
“Dan apakah tidak mereka lihat?"
Yang maksudnya tentu saja melihat sambil memerhatikan dan merenungkan, sehingga di belakang yang nyata kelihatan oleh mata, ada pula yang nyata kelihatan oleh pikiran."Bahwa sesungguhnya Kami telah mertciptakan untuk mereka binatang-binatang ternak."
Binatang-binatang ternak ialah binatang yang telah jinak dipelihara oleh manusia. Yaitu unta, kerbau, sapi, kambing dan domba, ditambah dengan kuda, keledai dan bighal untuk kendaraan."Sebagai bagian dari perbuatan tangan-tangan Kami." Artinya bahwa binatang ternak adalah bagian dari berbagai binatang yang telah diciptakan Allah ﷻ Masih banyak belahannya di rimba lebat, di hutan belantara yang belum jinak dan belum diternakkan oleh manusia,
“Lalu mereka menguasainya."
Yaitu bahwa binatang yang telah jadi ternak itu, yaitu binatang yang telah jinak sudah dapat manusia menguasainya. Dia tidak liar lagi. Seorang anak gembala dapat saja menguasai dan mengiringkan beratus ekor kambing. Seorang Badwi di padang pasir bisa saja menghalaukan berpuluh ekor unta, kerbau, dan lembu, demikian juga kuda. Karena jinaknya dan telah hidup di bawah kuasa manusia, binatang itu tidak mau pergi lagi ke tempat lain. Banyaklah terdengar tentang kesetiaan kuda membawa tuannya. Dalam perjalanan yang jauh serombongan unta dapat dikerahkan membawa beban yang berat. Kerbau dapat memikul pasangan pedari mendaki bukit. Lembu dapat meneroka dan membajak sawah. Di Tanah Arab dapat memutar kilangan untuk mengeluarkan air.
Ayat yang selanjutnya memperjelas lagi hubungan itu.
Ayat 72
“Dan Kami tundukkan dia kepada mereka."
Tunduk yang dicampuri dengan kesetiaan. Bahkan anjing pun dapat tunduk setia yang jarang tandingan."Maka darinyalah tunggangan mereka." Yaitu kuda, keledai, dan bighal (peranakan kuda dengan keledai);
“Dan sebagiannya (lagi) mereka makan."
Unta merangkap jadi tunggangan, jadi pengangkutan perjalanan jauh dan juga da-gingnya dapat dimakan.
Ayat 73
“Dan untuk mereka padanya berbagai manfaat dan minuman."
Memang berbagai manfaat dapat diambil dari binatang-binatang ternak itu. Kulitnya dapat dipergunakan untuk berbagai maksud, di antaranya untuk sepatu, untuk tempat air (guriba dari kulit kambing), bulunya untuk pakaian, untuk khaimah. Tanduk kerbau dan sapi bisa pula dipergunakan untuk berbagai keperluan. Dan untuk minuman ialah susunya. Segala susu dari binatang ternak itu: susu kuda, unta, kambing, domba, sapi, dan kerbau mengandung banyak kesehatan.
Sebagai penutup ayat datanglah peringatan,
“Apakah mereka tidak bersyukur?"
Begitu banyaknya nikmat yang diterima dari Allah SWT, khusus yang berkenaan dengan binatang ternak. Unta selain untuk kendaraan dan hubungan jarak jauh dari zaman ke zaman, dapat pula mengangkut barang-barang. Di negeri lain terdapat kerbau yang hampir sama kegunaannya dengan unta, pemikul barang, penghela pedari dan gerobak, peluku sawah, penggiling tebu. Sapi atau lembu kekuatannya dapat juga dipergunakan, dagingnya bisa dimakan. Kambing dan domba dapat dipergunakan juga bulunya. Kulit dari sekalian binatang itu dapat dipergunakan untuk alat-alat yang penting. Semua binatang ternak itu menghasilkan susu. Kuda, keledai, dan bighal dapat dijadikan kendaraan. Kuda khusus dapat dipergunakan untuk kendaraan ke medan perang. Sampai zaman modern sekarang ini kuda sebagai kendaraan perang masih amat diperlukan, meskipun alat-alat persenjataan sudah banyak berubah. Sungguh-sungguh semuanya itu nikmat yang amat besar dari Allah. Akhirnya timbullah pertanyaan, “Apakah mereka tidak bersyukur kepada Allah ﷻ atas nikmat yang demikian rupa?"
Ayat 74
“Dan mereka ambil yang selain Allah jadi tuhan-tuhan “
Sesudah Allah memberi ingat dan menyuruh perhatikan, menyuruh renungkan dan pikirkan bahwa segala nikmat adalah diterima langsung dari Dia, di antaranya ialah binatang ternak yang membawa banyak keuntungan dan pertolongan bagi kehidupan manusia itu maka Allah ﷻ menyatakan salahnya orang yang masih saja mengambil yang lain dari Allah jadi tuhan-tuhan. Ada yang mengambil batu, atau kayu atau berhala, atau keris, atau pohon kayu, atau gunung yang tinggi, atau kuburan orang yang telah mati dan berbagai lagi yang lain.
“Agar mereka dapat ditolong “
Yaitu mereka pergi memuja dan mempertuhan berbagai tuhan-tuhan buatan itu ialah karena mereka hendak meminta tolong kepada tuhan-tuhan yang dikarangnya sendiri itu.
Allah menegaskan,
Ayat 75
“Tidaklah semuanya itu berkesanggupan menolong mereka."
Allah menegaskan dan akal kita yang cerdas pun dapat menerima bahwa segala tuhan-tuhan yang dikarang-karangkan oleh khayat manusia itu tidak sebuah jua pun yang sanggup memberikan pertolongan yang diminta itu. Adalah perbuatan sangat bodoh, atau jahiliyyah meminta tolong kepada tuhan-tuhan yang dibikin sendiri oleh tangan manusia, jika manusia itu minta tolong kepada buah hasil tangannya sendiri.
“Padahal mereka menjadi tentara yang selalu disiapkan untuk menjaga."
(Ujung ayat 75)
Dibuatnya patung dengan tangannya, lalu dia berkerumun jadi penjaga dengan segala hormatnya kepada patung itu. Ditanamnya beringin dengan tangannya, lalu dia pergi menyembah-nyembah ke bawah beringin itu dengan segala kehormatan. Ada seorang meninggal, dikuburkan sebagaimana biasa. Lalu manusia datang membina kuburnya, menemboknya, memagarinya dengan besi, lalu dia pergi meminta-minta tolong kepada kuburan yang dibuatnya dengan tangannya sendiri itu. Padahal kalau kubur itu digali yang akan bertemu ialah tulang-tulang yang telah mumuk dan rapuh, kadang-kadang sudah patah-patah. Malahan ada yang sengaja menjaganya bergiliran karena dianggap barang persembahan itu seakan-akan hidup. Yang lebih lucu lagi ialah jika orang yang datang ziarah dipungut bayaran dan bayaran itu masuk ke dalam kantong tukang-tukang jaga itu. Tuhan-tuhan dipersewakan oleh orang-orang yang menyembahnya. Atau tuhan-tuhan itu diperbesar tuahnya oleh tukang jaga (juru kunci) untuk kepentingan dirinya sendiri.
Ayat 76
“Maka janganlah kata-kata mereka mendukacitakan engkau! “
Karena berbagai macam celaan dan makian akan mereka sampaikan atau telah mereka sampaikan kepada engkau, ya Muhammad!
“Sesungguhnya Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan."
Dalam kata-kata yang nyata mereka mengatakan bahwa Nabi Muhammad ﷺ telah bersalah karena mengusik kebiasaan yang telah mereka terima turun-temurun dari nenek moyang mereka, namun maksud yang tersembunyi dan yang rahasia ialah karena berhala-berhala itu selama ini banyak sekali mendatangkan keuntungan bagi menanamkan pengaruh mereka kepada kabilah-kabilah Arab yang datang ziarah ke Mekah. Kalau berhala tidak dipuja lagi tentu pengunjung akan sepi.