Ayat

Terjemahan Per Kata
وَإِن
dan tidak lain
كُلّٞ
setiap mereka
لَّمَّا
melainkan
جَمِيعٞ
kesemuanya
لَّدَيۡنَا
disisi Kami
مُحۡضَرُونَ
mereka dihadirkan/dihadapkan
وَإِن
dan tidak lain
كُلّٞ
setiap mereka
لَّمَّا
melainkan
جَمِيعٞ
kesemuanya
لَّدَيۡنَا
disisi Kami
مُحۡضَرُونَ
mereka dihadirkan/dihadapkan
Terjemahan

Tidak ada satu (umat) pun, kecuali semuanya akan dihadirkan kepada Kami (untuk dihisab).
Tafsir

(Dan tiadalah) bila dianggap sebagai In Nafiyah. Sesungguhnya, bila dianggap sebagai In Mukhaffafah dari Inna (masing-masing) dari semua makhluk, Kullun berkedudukan menjadi Mubtada (melainkan) apabila dibaca Tasydid artinya sama dengan lafal illa. Jika dibaca Takhfif yaitu menjadi Lamaa, maka huruf Lamnya adalah Lam Fariqah dan huruf Ma-nya adalah Zaidah (dikumpulkan) menjadi Khabar dari Mubtada, yakni dihimpunkan (kepada Kami kembali) untuk menjalani penghisaban; lafal ayat ini menjadi Khabar kedua.
Tafsir Surat Yasin: 30-32
Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, tiada datang seorang rasul pun kepada mereka melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwa orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka. Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami. Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu (Yasin: 30) Maksudnya, alangkah celakanya hamba-hamba itu.
Sedangkan menurut Qatadah, makna firman-Nya: Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu (Yasin: 30) Yakni alangkah kecewanya hamba-hamba itu atas diri mereka sendiri karena menyia-nyiakan perintah Allah dan melalaikan kewajiban mereka kepada Allah. Menurut suatu qiraat disebutkan "., yang artinya 'alangkah besarnya kekecewaan dan penyesalan mereka kelak di hari kiamat bila mereka menyaksikan azab Allah ﷻ karena mereka telah mendustakan rasul-rasul Allah dan menentang perintah Allah saat mereka hidup di dunia'.
Ungkapan ini ditujukan kepada mereka yang mendustakan hal tersebut. tiada datang seorang rasul pun kepada mereka, melainkan mereka selalu memperolok-olokkannya. (Yasin: 30) Yaitu mendustakannya, memperolok-olokkannya, dan mengingkari kebenaran yang disampaikan olehnya. Kemudian disebutkan dalam firman selanjutnya: Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwa orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka. (Yasin: 31) Yakni apakah mereka tidak mengambil pelajaran dari orang-orang yang sebelum mereka yang mendustakan para rasul.
Allah telah membinasakan mereka, dan tiadalah mereka dikembalikan lagi ke dunia ini, dan perkaranya tidaklah seperti apa yang diduga oleh kebanyakan dari orang-orang bodoh dan orang-orang durhaka mereka yang telah mengatakan seperti apa yang disitir oleh firman-Nya: kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan kita di dunia ini, kita mati dan kita hidup. (Al-Mu-minun: 37) Mereka adalah orang-orang yang mempercayai adanya reinkarnasi suatu sekte dari aliran Dahriyyah.
Mereka berkeyakinan, karena kebodohan mereka, bahwa mereka akan dikembalikan lagi ke dunia seperti masa mereka hidup. Maka Allah menyanggah keyakinan mereka yang batil itu melalui firman-Nya: Tidakkah mereka mengetahui berapa banyaknya umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, bahwa orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tiada kembali kepada mereka. (Yasin: 31) Adapun firman Allah ﷻ: Dan setiap mereka semuanya akan dikumpulkan lagi kepada Kami. (Yasin: 32) Yakni sesungguhnya semua umat yang terdahulu dan yang akan datang, kelak akan dihimpunkan untuk menjalani perhitungan amal perbuatan di hari kiamat di hadapan Allah ﷻ Maka Dia akan membalas masing-masing dari mereka sesuai dengan amal perbuatannya, yakni semua amal baik dan amal buruknya.
Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Dan sesungguhnya kepada masing-masing (mereka yang berselisih itu) pasti Tuhanmu akan menyempurnakan dengan cukup (balasan) pekerjaan mereka. (Hud: 111) Ulama ahli qiraat berselisih pendapat sehubungan dengan bacaan ayat ini, di antara mereka ada yang membacanya dengan bacaan takhfif pada lafaz lamma sehingga menjadi lama. Atas dasar qiraat ini, berarti huruf in menunjukkan makna itbat. Di antara mereka ada pula yang men-tasydid-kan lamma serta menjadikan in sebagai huruf nafi.
sedangkan huruf lamma bermakna illa, artinya 'dan tidaklah masing-masing dari mereka melainkan dikumpulkan kepada Kami'. Akan tetapi, makna kedua qiraat ini sama tidak ada bedanya."
Dan setiap umat, dari generasi pertama hingga terakhir, semuanya akan dihadapkan oleh malaikat kepada Kami untuk diminta pertanggungjawaban atas perbuatan mereka di dunia. 33. Usai menjelaskan kuasa-Nya membinasakan para pendurhaka, Allah lantas menjelaskan tanda kekuasaan-Nya di bumi. Dan suatu tanda kebesaran dan kekuasaan Allah bagi mereka adalah bumi yang mati atau tandus sehingga tidak bisa ditumbuhi tanaman, lalu Kami hidupkan bumi itu dengan air hujan dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari biji-bijian itu mereka makan untuk menjamin kelangsungan hidup dan memperoleh kekuatan.
Pada ayat ini, Allah menegaskan bahwa mereka semuanya, baik yang dahulu, sekarang, maupun yang akan datang, pasti akan dikumpulkan ke hadirat-Nya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan dan tingkah laku mereka selama di dunia.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Ayat 30
“Wahai penyesalan atas hamba-hamba itu."
Ayat ini adalah peringatan bahwasanya kelak pada hari Kiamat akan datanglah pe-nyesalan dalam diri hamba-hamba Allah itu karena mereka telah bersalah besar tidak dapat diperbaiki lagi. Sebabnya ialah, “Tidaklah datang seorang rasul pun kepada mereka, “ untuk menyampaikan peringatan dari Allah, untuk membimbing mereka kepada jalan yang lurus, agar mereka terhindar dari dalam gelap gulita hidup, agar kenal kepada Allah sebagai Pencipta mereka, karena mereka adalah hamba Allah belaka.
“Melainkan adalah mereka terhadapnya memperolok-olokkan."
Ada yang mengatakan bahwa rasul itu gila. Ada yang mengatakan bahwa rasul itu pembohong. Ada yang mengatakan bahwa rasul itu hanyalah seorang sastrawan saja. Ada yang mengatakan bahwa yang datang dari Allah ﷻ yang disampaikan oleh rasul itu mereka katakan hanya dikarang-karang saja oleh rasul itu. Pendeknya utusan Allah yang akan membawa mereka ke dalam jalan yang selamat mereka anggap sebagai musuh besar.
Ayat 31
“Apakah tidak mereka perhatikan; telah berapa banyaknya dari angkatan demi angkatan yang telah Kami binasakan."
Angkatan demi angkatan, atau turunan demi turunan, karena angkatan umat yang datang kemudian adalah sambungan dari angkatan yang terdahulu. Kemudian pula kaum yang lain,
“Bahwasanya mereka tidaklah ada yang kembali kepada mereka."
Angkatan yang telah dibinasakan Allah ﷻ itu telah terus hilang buat selama-lamanya. Tidak diharap lagi buat kembali.
Ayat 32
“Dan setiap mereka itu."
Yaitu orang-orang yang tidak percaya akan risalah yang dibawa rasul, yang ragu-ragu akan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT, bahkan siapa pun jua yang hidup di dunia ini,
“Pastilah semuanya akan dihadirkan ke hadapan Kami."