Ayat
Terjemahan Per Kata
وَإِن
dan jika
يُكَذِّبُوكَ
mereka mendustakan kamu
فَقَدۡ
maka sesungguhnya
كُذِّبَتۡ
telah didustakan
رُسُلٞ
rasul-rasul
مِّن
dari
قَبۡلِكَۚ
sebelum kamu
وَإِلَى
dan kepada
ٱللَّهِ
Allah
تُرۡجَعُ
dikembalikan
ٱلۡأُمُورُ
segala urusan
وَإِن
dan jika
يُكَذِّبُوكَ
mereka mendustakan kamu
فَقَدۡ
maka sesungguhnya
كُذِّبَتۡ
telah didustakan
رُسُلٞ
rasul-rasul
مِّن
dari
قَبۡلِكَۚ
sebelum kamu
وَإِلَى
dan kepada
ٱللَّهِ
Allah
تُرۡجَعُ
dikembalikan
ٱلۡأُمُورُ
segala urusan
Terjemahan
Jika mereka mendustakan engkau (Nabi Muhammad), sungguh rasul-rasul sebelum engkau telah didustakan pula. Hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan.
Tafsir
(Dan jika mereka mendustakan kamu) hai Muhammad, tentang ajaran tauhid yang engkau bawa dan berita adanya hari kebangkitan yang kamu sampaikan serta adanya hari penghisaban dan pembalasan amal perbuatan (maka sungguh telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu) dalam hal tersebut maka bersabarlah kamu sebagaimana mereka bersabar. (Dan hanya kepada Allahlah dikembalikan segala urusan) di akhirat. Dia kelak akan mengazab orang-orang yang mendustakan dan menolong orang-orang yang berserah diri atau orang-orang muslim.
Tafsir Surat Al-Fatir: 4-6
Dan jika mereka mendustakan kamu (sesudah kamu beri peringatan), maka sungguh telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu. Dan hanya kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah orang yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah. Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.
Allah ﷻ berfirman, jika mereka mendustakan kamu, hai Muhammad, yaitu mereka yang musyrik kepada Allah, dan mereka menentang ajaran yang engkau sampaikan kepada mereka berupa ajaran tauhid, maka ketahuilah engkau mempunyai suri teladan dari para rasul yang ada sebelum kamu. Karena sesungguhnya mereka pun mengalami nasib yang serupa; mereka datang kepada kaumnya dengan membawa ayat-ayat Allah yang jelas dan memerintahkan mereka untuk mengesakan Allah, tetapi mereka menentangnya dan mendustakannya. Dan hanya kepada Allah-lah dikembalikan segala urusan. (Fathir: 4) Yakni kelak Kami akan membalas mereka atas hal tersebut dengan balasan yang sempurna.
Kemudian Allah ﷻ menyebutkan dalam firman selanjutnya: Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar. (Fathir: 5) Artinya, hari berbangkit itu pasti terjadi dan tidak bisa dielakkan lagi. maka sekali-sekali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu. (Fathir: 5) Yaitu kehidupan yang rendah bila dibandingkan dengan pahala yang telah disediakan oleh Allah bagi kekasih-kekasih-Nya dan para pengikut rasul-rasul-Nya, berupa kebaikan yang sangat besar. Karena itu, janganlah kalian melupakan kebahagiaan yang abadi itu karena adanya perhiasan duniawi yang fana ini. dan sekali-kali janganlah orang yang pandai menipu memperdayakan kamu tentang Allah. (Fathir: 5) Yakni setan.
Ibnu Abbas r.a. mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa sekali-kali jangan kamu biarkan setan menipu kalian dan memalingkan kalian dari mengikuti utusan-utusan Allah dan membenarkan kalimah-kalimah-Nya. Karena sesungguhnya setan itu pada hakikatnya adalah penipu, pendusta, dan pembual. Makna ayat ini sama dengan ayat yang ada di dalam surat Luqman melalui firman-Nya: maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakan kamu dalam (menaati) Allah. (Luqman: 33) Malik telah meriwayatkan dari Zaid ibnu Aslam, bahwa yang dimaksud dengan penipu di sini adalah setan, sebagaimana yang dikatakan oleh orang-orang mukmin terhadap orang-orang kafir kelak di hari kiamat ketika diadakan di antara mereka dinding yang mempunyai pintu.
Di sebelah dalamnya ada rahmat, dan disebelah luarnya dari situ ada siksa. Orang-orang munafik itu memanggil mereka (orang-orang mukmin) seraya berkata, "Bukankah kami dahulu bersama dengan kamu?" Mereka menjawab, "Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu-ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah; dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (setan) yang amat penipu. (Al-Hadid: 14) Kemudian Allah ﷻ menjelaskan permusuhan iblis terhadap anak Adam melalui firman-Nya: Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu). (Fathir: 6) Setan itu adalah musuh kalian yang terang, maka musuhilah setan itu oleh kalian dengan permusuhan yang keras.
Tentanglah mereka dan dustakanlah mereka bila membujuk kalian untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran. karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. (Fathir: 6) Yakni sesungguhnya tujuan setan menyesatkan kalian hanyalah agar kalian masuk ke dalam neraka yang menyala-nyala bersama-sama dengan mereka; setan adalah musuh yang jelas. Kita memohon kepada Allah semoga Dia menjadikan kita sebagai musuh-musuh setan dan hendaknyalah Dia memberi taufik kepada kita untuk mengikuti petunjuk Al-Qur'an-Nya dan mengikuti jejak Rasul-Nya.
Sesungguhnya Dia Mahakuasa atas apa yang dikehendaki-Nya dan Mahakuasa untuk memperkenankan doa yang dipanjatkan kepada-Nya. Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, "Sujudlah kamu kepada Adam, "maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain dari-Ku, sedangkan mereka adalah musuhmu. Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (Allah) bagi orang-orang yang zalim. (Al-Kahfi: 50)"
Dan jika mereka mendustakan engkau, wahai Nabi Muhammad, setelah engkau memberi mereka seruan untuk beriman kepada Allah yang telah melimpahkan rahmat, maka sungguh, rasul-rasul sebelum engkau telah didustakan pula. Karena itu, janganlah bersedih dan bersabarlah seperti halnya mereka (Lihat juga: al-An''m/6: 34). Dan hanya kepada Allah segala urusan dikembalikan. Dia akan memberi balasan sesuai perbuatan setiap orang. 5. Usai mengisyaratkan bahwa Kiamat pasti akan tiba, Allah lalu secara tegas menyatakan bahwa janji tentang Kiamat, pahala, dan siksa adalah benar adanya. Karenanya, manusia tidak boleh terlena dan teperdaya oleh kehidupan dunia. Wahai manusia! Sungguh, janji Allah tentang pahala dan siksa itu benar, maka janganlah kehidupan dunia seperti kekayaan dan kekuasaan memperdayakan kamu sehingga kamu sedikit bahkan tidak sama sekali menyiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Dan janganlah setan yang pandai menipu dapat memperdayakan kamu tentang Allah dan ajaran agama-Nya.
Pada ayat ini, Allah menghibur Nabi Muhammad bahwa kalau kaumnya mendustakannya terus-menerus atas kebenaran yang disampaikannya sesudah ia mengemukakan alasan-alasan dan tamsil (ibarat) kepada mereka, maka hendaklah ia bersabar sebagaimana halnya rasul-rasul sebelumnya yang selalu disakiti oleh kaumnya, sampai tiba saatnya ia mendapat kemenangan sesuai dengan ketentuan Allah yang telah dijanjikan-Nya. Hendaklah ia mengembalikan segala urusan kepada Allah. Dia akan memberi balasan atas kesabarannya dan imbalan siksa kepada kaumnya yang selalu mendustakan-Nya.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
PERINGATAN
Ayat 4
“Dan jika mereka telah mendustakan engkau, maka sesungguhnya telah didustakan pula rasul-rasul yang sebelum engkau."
Ketika engkau menyeru mereka kepada tauhid, meninggalkan menyembah berhaia, kembali menyembah kepada Allah Yang Satu, mereka telah mendustakan engkau. Mereka tidak mau percaya, mereka membantah keras. Maka hal yang seperti ini bukanlah terjadi pada engkau saja. Bahkan pada rasul-rasul yang terdahulu dan engkau semacam ini jugalah yang mereka derita. Mereka pun ditolak, mereka pun didustakan. Rasul-rasul yang terdahulu dari engkau itu pun menderita sanggahan yang berat pula dari kaum mereka sebagaimana yang engkau alami sekarang.
“Dan kepada Allah-lah akan dikembalikan segala urusan “
Maka janganlah engkau cemas dan kecil hati lantaran itu. Sebab segala sikap tantangan mereka itu akan dikembalikan belaka kepada Allah dan Allah-lah yang akan menghukum kelak. Dan tugas yang dipikulkan ke atas dirimu, teruskanlah dan berjuanglah!
Kemudian itu datanglah peringatan kepada manusia sendiri. Oleh sebab Al-Qur'an turun sebagai wahyu kepada Muhammad ﷺ tetapi seruan untuk seluruh manusia, maka berlakulah seruan ini untuk manusia pada sekalian zaman.
Ayat 5
“Wahai sekalian manusia! Sesungguhnya penjanjian Allah itu adalah benar."
Adalah benar bahwa kamu dahulu tidak ada, kemudian diadakan oleh Allah ﷻ lalu hidup di dunia dan kemudian mati. Adalah benar sebagaimana janji yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwasanya sesudah mati manusia akan hidup lagi di alam yang lain dalam keadaan lain. Adalah benar bahwa hari kelak akan Kiamat. Sebab semuanya itu adalah benar, hendaklah kamu bersiap-siap menghadapi kebenaran itu. “Maka janganlah memperdayakan akan dikau kehidupan dunia." Janganlah kamu diperdayakan, ditipu rayu oleh kehidupan dunia yang pasti akan segera kamu tinggalkan ini. Ingatlah bahwa tidak ada di antara kamu yang kekal tinggal di sini. Datang ajalnya pastilah mati.
“Dan janganlah memperdayakan akan dikau tentang Allah oleh penipu “
Janganlah memperdayakan akan dikau tentang Allah, yaitu di dalam menuju jalan yang dituntunkan Allah, atau Sabilillah, atau Sirathal Mustaqim. Karena sebagaimana di-sebutkan tadi, Allah ﷻ telah mengutus rasul-rasul menyampaikan janji Allah. Yaitu hidup yang kekal ialah hidup yang sesudah hidup sekarang ini. Untuk keselamatan di sana hendaklah beriman dan beramal saleh selama di dunia ini. Jangan disangka bahwa dunia tempat yang kekal, dia hanya semata-mata tempat singgah dalam perjalanan. Sebab itu disuruhlah manusia hati-hati, jangan sampai tempat singgah dianggap sebagai tempat ber-henti buat selamanya. Padahal perjalanan ini masih jauh lagi terusannya. Jangan sampai dunia ini memperdayakan kita, membujuk merayu kita.
Maka dalam ayat lanjutan ini dikatakan pula jangan sampai diperdayakan lagi oleh penipu lain atau tukang memperdayakan yang lain. Siapa penipu lain selain dari dunia itu? Penipu yang lain itu ialah setan. Ini dijelaskan pada lanjutan ayat,
Ayat 6
“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagi kamu."
Ini diperingatkan oleh Allah ﷻ sejak permusuhan yang timbul sejak nenek moyang manusia, yaitu Adam. Ketika beliau telah dikejayaan. Di ayat 19 surah a3-Mujaadilah itu juga ditegaskan bahwa Hizbusy-Syaitan pastilah merugi.
Masuk Hizb yang mana kita? Pendapatannya adalah pada sikap hidup kita sendiri. Apabila kita teguh berbenteng dengan iman, kita akan jadi Hizbullah, golongan Allah dan apabila kita terpedaya oleh setan kita pasti jadi anggota Hizbusy-Syaitan. Na'udzubillah.
Ayat 7
“Dan orang-orang yang beriman dan beramal yang saleh, untuk mereka adalah ampunan dan pahala yang besar."
Pokok yang utama sudah ada, yaitu iman. Bukti dari iman itu pun sudah ada, yaitu amal yang saleh, pekerjaan dan usaha yang baik. Iman bukan semata-mata pengakuan pada mulut, tetapi dibuktikan pada usaha, pada pekerjaan dan perbuatan. Sehingga seluruh tin-dakan dalam hidup dipelopori atau terbit dari kesadaran iman. Maka Allah ﷻ menjanjikan untuk mereka adalah ampunan. Sebab sebagai manusia mungkin terdapat kekhilafan dan kealpaan, terlanjur langkah dengan tidak disengaja. Sesudah salah baru tahu. Bagi orang ini disediakan Allah ampunan, sebab dia beriman, sebab dia berusaha, beramal dan bekerja yang baik. Senantiasa meninggikan mutu pekerjaan. Dan bagi mereka disediakan pahala yang besar di sisi Allah ﷻ
Ayat 8
“Apakah orang-orang yang dihiaskan baginya seburuk-buruk amalannya, lalu dia merasa amalan itu baik?"
Amalan yang pada hakikatnya adalah seburuk-buruk amalan, bisa saja karena rayuan dan perdayaan setan, amal yang buruk itu dielok-elokkan oleh setan, dipuji, disanjung. Suatu perbuatan yang sangat jahat, yang tidak disetujui oleh pikiran waras, yang disebut juga mungkar, karena pandainya setan merayu bisa saja dirasakan oleh yang beramal paling buruk itu bahwa itu adalah perbuatan baik. Itu namanya yang tidak elok lalu dielok-elokkan.
“Sesungguhnya Allah akan menyesatkan barangsiapa yang Dia kehendaki dan memberikan petunjuk kepada barangsiapa yang Dia kehendaki." Maksud isi ayat ini ialah menunjukkan kekuasaan dan takdir tertinggi dari Allah ﷻ untuk memperlihatkan bahwa keramaian dunia ini adalah karena pertentangan yang hak dengan yang batil terus-menerus. Perjuangan di antara cita-cita manusia mendekati Allah dengan rayuan Iblis menambah golongannya. Kalau tidaklah Allah mengambil garis tertinggi dalam hikmah rahasia-Nya, membuat ada yang selamat dan ada yang jatuh ke dalam pengaruh setan, tidaklah akan begini hebatnya pergolakan hidup insani di dunia. Ini pun terbayang dalam pertanyaan malaikat seketika Allah ﷻ menyatakan kehendak-Nya akan mengadakan khalifah di muka bumi. Malaikat hanya melihat dari segi orang-orang yang akan merusak dan orang-orang yang akan menumpahkan darah. Tetapi Allah ﷻ mengatakan bahwa ilmu-Nya lebih tinggi dari jangkauan malaikat.
“Maka janganlah terbawa diri engkau atas mereka karena kecewa." Artinya kalau mereka masih menantang engkau, mendustakan engkau. Kalau setan masih merayu mereka sehingga seburuk-buruk amalan mereka hiasi dalam pandangan mereka, sehingga yang buruk mereka anggap baik, janganlah engkau kecewa. Janganlah engkau berhiba hati.
“Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka usahakan."
Gerak langkah mereka telah diketahui dan telah dalam ukuran Allah ﷻ Kekuatan mereka terbatas. Kadang-kadang tipu daya yang mereka perbuat hanyalah semata-mata untuk mempertinggi tempat mereka jatuh saja. Sebab itu janganlah engkau kecewa atas sikap mereka itu.