Ayat
Terjemahan Per Kata
قُلۡ
katakanlah
يَجۡمَعُ
akan mengumpulkan
بَيۡنَنَا
diantara kita
رَبُّنَا
Tuhan kita
ثُمَّ
kemudian
يَفۡتَحُ
Dia memberi keputusan
بَيۡنَنَا
diantara kita
بِٱلۡحَقِّ
dengan benar
وَهُوَ
dan Dia
ٱلۡفَتَّاحُ
Maha Pemberi keputusan
ٱلۡعَلِيمُ
Maha Mengetahui
قُلۡ
katakanlah
يَجۡمَعُ
akan mengumpulkan
بَيۡنَنَا
diantara kita
رَبُّنَا
Tuhan kita
ثُمَّ
kemudian
يَفۡتَحُ
Dia memberi keputusan
بَيۡنَنَا
diantara kita
بِٱلۡحَقِّ
dengan benar
وَهُوَ
dan Dia
ٱلۡفَتَّاحُ
Maha Pemberi keputusan
ٱلۡعَلِيمُ
Maha Mengetahui
Terjemahan
Katakanlah, “Tuhan kita (pada hari Kiamat) akan mengumpulkan kita, kemudian memutuskan (perkara) di antara kita dengan hak. Dialah Yang Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui.”
Tafsir
(Katakanlah! "Rabb kita akan mengumpulkan kita semua) kelak di hari kiamat (kemudian Dia memberi keputusan) memutuskan (antara kita dengan benar) maka orang-orang yang benar akan dimasukkan-Nya ke dalam surga, dan orang-orang yang salah akan dimasukkan-Nya ke dalam neraka. (Dan Dialah Maha Pemberi keputusan) Yang menghukumi (lagi Maha Mengetahui") tentang keputusan hukum yang diambil-Nya.
Tafsir Surat Al-Saba': 24-27
Katakanlah, "Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi? Katakanlah, "Allah, dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik) pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesalan yang nyata. Katakanlah, "Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat. Katakanlah, "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui.
Katakanlah, "Perlihatkanlah kepadaku sembahan-sembahan yang kamu hubungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu-(Nya), sekali-kali tidak mungkin! Sebenarnya Dialah Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Allah ﷻ menetapkan keesaan-Nya dalam hal penciptaan dan memberi rezeki, juga keesaan-Nya sebagai Tuhan yang wajib disembah. Sebagaimana mereka mengakui bahwa tidak ada yang memberi mereka rezeki dari langit dan dari bumi melalui hujan yang diturunkan dan tanam-tanaman yang ditumbuhkan, selain dari Allah ﷻ, maka hendaklah mereka mengetahui pula bahwa tidak ada Tuhan selain Dia.
Firman Allah ﷻ: dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik) pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. (Saba: 24) Ungkapan ini termasuk ke dalam Bab "Sindiran". Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa salah satu pihak pasti ada yang batil, dan pihak yang lain benar. Tidak mungkin dikatakan bahwa antara kalian dan kami berada dalam jalan petunjuk atau berada dalam kesesatan, tetapi salah satu dari kita sajalah yang benar.
Dan sebagaimana yang telah kalian ketahui (hai orang-orang musyrik), kami telah mengemukakan bukti yang membenarkan keesaan Tuhan. Hal ini merupakan bukti yang jelas yang membuktikan kebatilan akidah kalian yang mempersekutukan Allah ﷻ dengan sesuatu. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: dan sesungguhnya kami atau kamu (orang-orang musyrik) pasti berada dalam kebenaran atau dalam kesesatan yang nyata. (Saba: 24) Qatadah mengatakan bahwa sesungguhnya yang mengatakan demikian adalah sahabat Nabi Muhammad ﷺ kepada orang-orang musyrik, yaitu: "Demi Allah, tiadalah kami dan kalian berada dalam satu jalan, dan sesungguhnya salah satu dari kita benar-benar berada dalam jalan petunjuk." Ikrimah dan Ziad ibnu Abu Maryam mengatakan, makna yang dimaksud ialah, "Sesungguhnya kami benar-benar berada pada jalan petunjuk, dan sesungguhnya kalian benar-benar berada dalam kesesatan yang jelas." Firman Allah ﷻ: Katakanlah, "Kamu tidak akan ditanya (bertanggung jawab) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat. (Saba: 25) Makna yang dimaksud ayat ini ialah pernyataan berlepas diri dari apa yang dilakukan oleh mereka (orang-orang musyrik).
Dengan kata lain, dapat disebutkan bahwa kalian bukanlah termasuk golongan kami, sebagaimana kami pun bukan termasuk golongan kalian, bahkan kami menyeru kalian untuk menyembah Allah semata dan mengesakan-Nya. Maka jika kalian memenuhi seruan kami, berarti kalian termasuk golongan kami dan kami termasuk golongan kalian. Tetapi jika kalian mendustakan seruan kami, maka kami berlepas diri dari kalian sebagaimana kalian pun berlepas diri dari kami.
Makna ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah, "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan aku berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan. (Yunus: 41) Dan firman Allah ﷻ: Katakanlah, "Hai orang-orang yang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah agamaku. (Al-Kafirun: 1-6) Adapun firman Allah ﷻ: Katakanlah, "Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua. (Saba: 26) Yakni pada hari kiamat Dia akan mengumpulkan semua makhluk di suatu tempat yang lapang. kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. (Saba:26) Dia akan memutuskan perkara di antara kita secara adil, maka Dia membalas setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya.
Jika amalnya baik, maka balasannya baik; dan jika amalnya jahat, maka balasannya jahat pula. Pada hari itu kelak pasti kalian akan mengetahui bagi siapakah kemuliaan, pertolongan, dan kebahagiaan yang abadi? Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira.
Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Al-Qur'an) serta (mendustakan) menemui hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam siksaan (neraka). (Ar-Rum: 14-16) Karena itulah dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya: Dan Dialah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui (Saba: 26) Yaitu Hakim Yang Maha Mengetahui hakikat semua perkara. Firman Allah ﷻ: Katakanlah, "Perlihatkanlah kepadaku sembahan-sembahan yang kamu hubungkan dengan Dia sebagai sekutu-sekutu (Nya)." (Saba: 27) Maksudnya, perlihatkanlah kepadaku sembahan-sembahan yang kalian jadikan sebagai tandingan-tandingan Allah dan kalian mengangkatnya sebagai saingan-Nya. sekali-kali tidak mungkin. (Saba: 27) Yakni tiada tandingan bagi-Nya, tiada saingan, tiada sekutu, dan tiada padanan bagi-Nya.
Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan: Sebenarnya Dialah Allah. (Saba: 27) Yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya. Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Saba: 27) Yakni Tuhan Yang Mahaperkasa, yang dengan Keperkasaan-Nya Dia menaklukkan segala sesuatu dan mengalahkan segala sesuatu. Dia Mahabijaksana dalam semua ucapan, perbuatan, syariat, dan takdir-Nya. Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari apa yang dikatakan oleh orang-orang musyrik dengan ketinggian yang setinggi-tingginya."
Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, 'Pada hari Kiamat, Tuhan kita, Allah, akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar dan adil. Dan Dia Yang Maha Pemberi keputusan secara adil, Maha Mengetahui keputusan yang tepat. '27. Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, 'Perlihatkanlah kepadaku sembahan-sembahan yang kamu hubungkan dengan Dia, yakni kamu anggap sebagai Tuhan dan kamu jadikan sebagai sekutu-sekutu-Nya. Apa yang bisa mereka perbuat' Tidak ada! Tidak mungkin Allah dipersekutukan dengan apa pun! Sebenarnya Dialah Allah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. '.
Kemudian Nabi diperintahkan untuk mengatakan kepada kaum musyrikin itu, "Allah akan mengumpulkan kita semua pada hari Kiamat dan di sanalah Dia akan memberi keputusan terhadap kita dan perbuatan kita dengan seadil-adilnya. Di sana akan jelas siapa di antara kita yang sesat dan siapa yang menempuh jalan yang lurus, siapa di antara kita yang salah dan siapa yang benar."
Semua perbuatan hamba-Nya akan ditimbang dengan neraca keadilan. Perbuatan buruk akan dibalas dengan balasan yang setimpal dan perbuatan baik akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Hal ini disebut pula dengan jelas pada ayat lain, yaitu:
Dan pada hari (ketika) terjadi Kiamat, pada hari itu manusia terpecah-pecah (dalam kelompok). Maka adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira. Dan adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami serta (mendustakan) pertemuan hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam azab (neraka). (ar-Rum/30: 14-16)
Di sanalah nanti Allah memberikan keputusan, tidak ada yang dapat membantah karena semua keputusan itu berdasarkan fakta-fakta yang nyata yang tidak dapat disangkal lagi. Allah Maha Mengetahui kapan vonis itu akan dijatuhkan-Nya, tidak ada seorang hamba pun yang dapat mengetahui, karena Dialah yang Maha Pemberi Keputusan dan Maha Mengetahui.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
TAK ADA KEKUASAAN BAGI YANG LAIN
Ayat 22
“Katakanlah, “Serulah mereka yang kamu anggap selain Allah itu."
Yaitu yang kamu anggap mempunyai kekuasaan sebagaimana kekuasaan Allah itu pula, yang sanggup memberikan kekuatan kepada manusia melunakkan besi, memerintah burung atau memerintah jin. Allah ﷻ menegaskan bahwa meskipun kamu seru bagaimana jua pun, “Tidaklah mereka mempunyai kuasa sebesar zarrah pun di semua langit dan tidak pun di bumi." Sebab seluruh kekuasaan adalah mutlak pada Allah.
Dengan kemajuan penelitian orangtentang atom di zaman modern ini, sudah jelas bahwa atom itu, bagaimana pun kecilnya, sehingga didapatnya tinggal dalam perhitungan saja lagi, tidak dapat dilihat dengan mata biasa karena kecil sehabis kecil, sudahlah ternyata bahwa atom bukanlah perkara kecil. Atom adalah perkara sangat besar. Sebab telah terbukti bahwa atom adalah semata-mata tenaga dan ada yang berpendapat bahwa atom adalah semata-mata benda dan ada yang berpendapat bahwa tenaga dia juga dan benda dia juga. Melihat kepada bekasnya teryata bahwa sifat benda ada padanya dan tenaga pun ada padanya. Maka timbullah sekarang kesimpulan bahwa pasti adalah Yang Mahakuasa, Mahabijaksana dan Mahatahu yang mengatur atom itu sedemikian rupa. Dan yang ada itu tidak lain, melainkan Allah."Dan tidak ada bagi mereka pada keduanya itu persekutuan." Artinya bahwa segala yang dipuja oleh orang yang kafir dan musyrik selain dari sekali-kali tidaklah mereka masuk berkongsi atau bersekutu dengan Allah pada menciptakan atom itu, baik di langit yang tujuh tingkat ataupun di bumi ini.
“Dan tidak ada bagi Dia, “ yaitu bagi Allah, “dari mereka sesuatu penbantuan pun."
Artinya tidaklah pernah Allah merasa lemah dan kekurangan tenaga lalu Dia me-mohon bantuan kepada berhala yang kamu sembah itu. Atau pohon beringin yang kamu puja, atau keris yang kamu asapi dengan dupa kemenyan pada malam Jum'at, atau minta bantuan kepada tulang-tulang dalam kubur yang kamu anggap keramat.
Ayat 23
“Dan tidaklah membeli syafaat di sisi-Nya kecuali bagi siapa yang diberi izin."
Kata-kata syafaat berarti orang yang diberi izin oleh Allah terhadap-Nya buat me-nyampaikan permohonan agar meringankan adzab atau seseorang atau memberi ampun kesalahan yang besar, memberi maaf berbagai kelalaian. Dalam pangkal ayat ini sudah dijelaskan, bahwa syafaat itu memang ada dan memang boleh, tetapi bukan buat sembarang orang, melainkan bagi barangsiapa yang diberi izin.
Dalam ayat ini dijelaskan bagaimana akan terjadinya syafaat itu kelak. Dan siapa yang akan diberi izin memohonkan syafaat itu kepada Allah. Dijelaskanlah dalam ayat ini, “Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari dalam hati mereka, mereka akan berkata, “Apakah yang telah difirmankan Tuhan kamu?" Di suku ayat ini diterangkan bahwa akan kejadianlah Hari Kiamat, bahwa seluruh isi dunia ini pada akhirnya mati semua, terutama setelah berbunyi serunai sangkakala, bahwa waktunya yang telah ditentukan itu telah tiba. Kegoncangan, gempa, letusan, luapan air laut, letusan gunung-gunung dan langsung jadi abu dan pintu langit jadi terbuka, sehingga sangatlah hebat dahsyat di hari itu. Di situ tanya bertanyalah di antara satu dengan yang lain. Bahwasanya seluruh makhluk, malaikat, manusia dan jin tanya bertanya, “Apakah yang telah difirmankan Tuhan kamu?
“Mereka menjawab, “Dialah yang benar." Artinya bunyi jawab hanya serentak, semua mengaku bahwasanya firman Allah yang telah disampaikan kepada seluruh makhluk Allah di alam dunia yang lampau, baik kepada malaikat ataupun kepada jin ataupun kepada manusia, hanya satu saja isinya, yaitu “Yang Benar." Tidak ada firman Allah yang salah, yang bohong, yang tidak wajar.
Dalam firman yang hanya satu saja, yaitu kebenaran terkandunglah hakikat sejati, bahwa yang Mahakuasa hanya Allah,
“Dan Dia adalah Mahatinggi, Mahabesar."
Maka apabila direnungkan ayat ini lebih mendalam lalu kita kembali kepada arti syafaat tadi, sesuai dengan ketinggian dan kebesaran Allah, dapatlah kita pahamkan bahwa orang yang akan diberi keizinan memohonkan syafaat kepada Allah ialah orang yang martabatnya telah tinggi di sisi Allah ﷻ Dan orang yang akan dianugerahi syafaat itu pun ialah orang yang nyata dan terang berusaha mendekati Allah ﷻ dengan tidak berlalai-lalai.
Ayat 24
“Katakanlah, “Siapakah yang memberimu rezeki di semua langit dan di bumi?"
Mereka termenung tidak bisa menjawab. Di saat seperti itu Allah ﷻ menyuruh Nabi menjawabnya sendiri, “Katakanlah, “Allah." Karena mereka itu tidak akan sanggup membuka mulut bahwa mulut mereka akan terkunci untuk mengatakan bahwa berhala yang mereka sembah itulah yang menurunkan hujan dan menerbitkan serta membenamkan matahari. Bahwa berhala-berhala itulah yang menciptakan bintang-bintang sebanyak itu di langit, dan bahwa berhala itulah yang menumbuhkan berbagai ragam tumbuh-tumbuhan untuk dimakan. Sedang lidah mereka itu terkunci, Nabi sendiri yang menjawab tanya itu, “Allah yang menjadikan itu semuanya, bukan berhala. Berhala itu hanya omong kosong kamu belaka."
“Dan sesungguhnya kami atau kamu pastilah dalam petunjuk atau pada kesesalan yang nyata."
Yang diketuk sekarang ialah hati sanubari mereka sendiri dan akal mereka yang murni. Sudah nyata mereka tidak dapat menjawab bahwa yang menurunkan rezeki itu bukan berhala. Lidah mereka gugup buat menjawab, sebab hati sudah merasa bersalah. Lalu dijawab oleh Nabi bahwa Maha Pencipta itu ialah Allah. Akhirnya sekali lagi mereka diajak memikirkan mana di antara kita yang berjalan atas petunjuk Allah ﷻ dan mana di antara kita yang menempuh jalan sesat. Niscaya hati sanubari mereka akan menjawab bahwa merekalah yang sesat, karena perjalanan mereka bukan atas garis petunjuk Ilahi, melainkan karena beragama turut-turutan pusaka nenek moyang belaka.
Ayat 25
“Katakanlah, “Tidaklah kamu yang akan ditanya tentang kesalahan yang kami perbuat dan tidaklah kami yang akan ditanya tentang apa yang kamu amalkan."
Artinya bahwa selama kamu masih tetap menganut paham yang salah, masih mem-persekutukan Allah dengan berhala yang kamu sembah itu, tidaklah ada hubungan kita sama sekali, walaupun kita satu bangsa, satu kaum, satu keluarga. Sehingga misalnya ada perbuatan kami yang salah pada pandangan kamu, maka tempat kami bertanggung jawab hanya Allah semata-mata. Demikian juga segala perbuatan kamu, tingkah laku kamu, untung rugi kamu, tidaklah ada hubungannya dengan kami. Kami sudah nyata tidak akan menganut paham kamu yang sesat itu. Tetapi jika kamu turuti kami, kamu terima seruan kami, tegasnya kamu nyatakan diri memeluk agama yang kami peluk, menjadi satulah kita.
Sama hak sama kewajiban, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Mendapat sama berlaba, kececeran sama merugi. Sebab kita telah menjadi umat yang satu.
Ayat 26
“Katakanlah, “Akan dikumpulkan di antara kita oleh Tuhan kita."
Artinya ialah di hari Kiamat kelak kita akan dikumpulkan."Kemudian itu akan dibukakan yang ada di antara kita dengan kebenaran." Di hari Kiamat itulah kelak akan dibuka oleh Allah ﷻ sendiri perbedaan yang ada di antara kita, di antara kami dan kamu; mana yang hak dan mana yang batil, mana pegangan yang teguh dan mana pendirian yang goyah tempat tegaknya, siapa di antara kita yang berdiri di atas kebenaran dan siapa pula yang pegangannya rapuh karena tidak berdasar.
“Dan Dia adalah Maha Membuka dan Maha Mengetahui."
Dengan ayat-ayat yang dipangkali dengan “Katakanlah." Suruhan Allah kepada Rasul-Nya, jelas sekali bahwa Nabi dipimpin langsung oleh Allah ﷻ di dalam mengadakan pertukaran pikiran itu. Sebab itu kalau kita, terutama ahli-ahli dakwah hendaklah melakukan pula pertukaran pikiran memilih jalan yang lebih baik itu, hendaklah kita selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga ketika bertukar pikiran itu kita sekali-kali tidak hendak mencari kemenangan untuk diri kita sendiri, melainkan mengajak lawan agar tunduk kepada kebenaran, walaupun tadinya mereka sedang menolak kebenaran itu. Itulah sebabnya maka ulama-ulama banyak mengarang tuntunan llmul Bahats wal Munazharah. Ilmu berbahas dan bertukar pikiran.
Ayat 27
“Katakanlah, “Perlihatkanlah kepadaku tambah-tambahan yang kamu kaitkan dengan Dia sebagaimana sekutu-sekutu itu."
Artinya, kalau benar kamu sembah berhala atau yang lain-lain itu, yang kamu anggap sebagai sekutu-sekutu dari Allah, cobalah perlihatkan kepadaku, atau cobalah terang dan jelaskan kepadaku apa kerjanya dan apa jasanya, mana yang diperbuatnya, adakah dia turut menghidupkan dan mematikan atau bagian manakah dari alam ini yang diciptakan oleh berhala-berhala itu.
Sudah pasti mereka tidak akan dapat menerangkan. Sebab sumber asli yang dapat dipertanggungjawabkan tentang kepercayaan itu tidak ada sama sekali. Dia hanya khayat atau bayangan dari angan-angan si pencipta kepercayaan itu sendiri. Sebab itu terusan ayat berkata denganjelas, “Sekali-kali tidak." Artinya sekali-kali tidaklah mereka akan sanggup mengemukakan alasan itu, karena memang tidak ada. Pepatah sudah mengungkapkan,
“Bahkan Dia adalah Allah yang Mahaperkasa, Mahabijaksana."
Bahkan Dia adalah Allah, Yang Tunggal berdiri sendiri-Nya, tidak beranak dan tidak diperanakkan dan tidak ada sesuatu jua pun yang dapat menyamai-Nya, atau duduk sama rendah tegak sama tinggi dengan Dia; Yang Mahaperkasa, sehingga tunduk semua seluruh isi alam ini kepada kehendak-Nya, kepada qudrat dan iradat-Nya, dan Mahabijaksana, sehingga segala sesuatu berjalan, beredar, berubah, berputar menurut peraturan yang sangat sempurna dan sangat indah.