Ayat
Terjemahan Per Kata
يَعۡلَمُ
Dia mengetahui
مَا
apa
يَلِجُ
yang masuk
فِي
dalam
ٱلۡأَرۡضِ
bumi
وَمَا
dan apa
يَخۡرُجُ
yang keluar
مِنۡهَا
dari padanya
وَمَا
dan apa
يَنزِلُ
yang turun
مِنَ
dari
ٱلسَّمَآءِ
langit
وَمَا
dan apa
يَعۡرُجُ
yang naik
فِيهَاۚ
di dalamnya
وَهُوَ
dan Dia
ٱلرَّحِيمُ
Maha Penyayang
ٱلۡغَفُورُ
Maha Pengampun
يَعۡلَمُ
Dia mengetahui
مَا
apa
يَلِجُ
yang masuk
فِي
dalam
ٱلۡأَرۡضِ
bumi
وَمَا
dan apa
يَخۡرُجُ
yang keluar
مِنۡهَا
dari padanya
وَمَا
dan apa
يَنزِلُ
yang turun
مِنَ
dari
ٱلسَّمَآءِ
langit
وَمَا
dan apa
يَعۡرُجُ
yang naik
فِيهَاۚ
di dalamnya
وَهُوَ
dan Dia
ٱلرَّحِيمُ
Maha Penyayang
ٱلۡغَفُورُ
Maha Pengampun
Terjemahan
Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar darinya, apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dialah Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun.
Tafsir
(Dia mengetahui apa yang masuk) yang meresap (ke dalam bumi) seperti air dan lain-lainnya (dan apa yang keluar daripadanya) seperti tumbuh-tumbuhan dan lain-lainnya (dan apa yang turun dari langit) berupa rezeki atau hujan dan lain-lainnya (dan apa yang naik) yakni yang terangkat (kepadanya) berupa amal perbuatan dan lain-lainnya. (Dan Dialah Yang Maha Penyayang) kepada kekasih-kekasih-Nya (lagi Maha Pengampun) kepada mereka.
Tafsir Surat Al-Saba': 1-2
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dialah Yang Mahabijaksana lagi Maha Mengetahui. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar darinya, apa yang turun dari langit, dan apa yang naik kepadanya. Dan Dialah Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampu. Allah ﷻ menceritakan perihal diri-Nya Yang Mahamulia, bahwa bagi-Nyalah segala puji yang mutlak di dunia dan di akhirat.
Karena Dialah Yang Memberi nikmat dan karunia kepada penduduk dunia dan akhirat, Yang Memiliki semuanya itu, dan Yang Menguasai kesemuanya. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui, firman-Nya. Dan Dialah Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, bagi-Nyalah segala puji didunia dan Akhirat dan bagi-Nyalah segala penentuan dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Al-Qasas: 70) Karena itulah disebutkan dalam surat ini oleh firman-Nya: Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi. (Saba: 1) Yakni semuanya adalah milik-Nya dan hamba-hamba-Nya, serta berada di bawah kekuasaan dan pengaturan-Nya.
Sebagaimana yang disebutkan oleh firman-Nya: dan sesungguhnya kepunyaan Kamilah akhirat dan dunia. (Al-Lail: 13) Kemudian Allah ﷻ berfirman: dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. (Saba: 1) Dialah yang berhak disembah selamanya lagi Yang dipuji sepanjang masa. Firman Allah ﷻ: Dan Dialah Yang Mahabijaksana. (Saba: 1) dalam semua ucapan, perbuatan, syariat, dan takdir-Nya. lagi Maha Mengetahui. (Saba: 1) Tiada sesuatu pun yang tersembunyi lagi samar bagi-Nya, dan tiada sesuatu pun yang gaib (tidak kelihatan) oleh-Nya. Malik telah meriwayatkan dari Az-Zuhri, bahwa makna yang dimaksud ialah Allah Maha Mengetahui makhluk-Nya lagi Mahabijaksana dalam perintah-Nya. Karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya: Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, apa yang keluar darinya. (Saba: 2) Dia mengetahui bilangan tetesan air hujan yang tersebar di permukaan bumi, juga mengetahui bilangan biji-bijian yang ditanam di seluruh permukaan bumi, dan mengetahui apa yang bakal keluar darinya bilangannya, caranya, dan spesifikasinya.
apa yang turun dari langit, dan apa yang naik kepadanya. (Saba: 2) Allah mengetahui hujan yang turun dari langit dan rezeki, dan mengetahui pula amal-amal saleh dan lain-lainnya yang naik ke langit. Dan Dialah Yang Maha Penyayang lagi Maha Pengampun. (Saba: 2) Yakni Maha Penyayang kepada hamba-hamba-Nya, maka Dia tidak menyegerakan siksaan-Nya terhadap orang-orang yang durhaka; dan Maha Pengampun terhadap dosa-dosa orang-orang yang mau bertobat kepada-Nya dan bertawakal kepada-Nya.
Dengan kemahatelitian-Nya, Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi, seperti binatang-binatang, air, dan lain-lain. Dia juga mengetahui apa yang keluar darinya seperti benih yang tumbuh, air yang memancar, dan lain-lain. Allah pun mengetahui apa yang turun dari langit seperti malaikat, hujan, dan sebagainya, dan apa yang naik kepadanya seperti uap, doa dan lain-lain. Dan Dialah Yang Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya, Maha Pengampun kepada siapa pun yang bertobat. -.
Pada ayat ini, Allah menjelaskan bagaimana luas dan dalamnya ilmu-Nya. Dia mengetahui semua yang masuk ke dalam bumi, semua yang keluar daripadanya, semua yang turun dari langit dan semua yang naik ke atasnya. Dengan kata-kata yang ringkas dan pendek ini, Allah menggambarkan betapa luas ilmu-Nya. Andaikata semua penghuni bumi ini menghabiskan waktunya untuk mengetahui apa yang terjadi di langit dan bumi dalam satu saat saja, niscaya mereka tidak akan sanggup mencatat untuk membuat statistiknya. Betapa banyaknya bibit dan benih tumbuh-tumbuhan yang masuk dan bersembunyi di dalam tanah. Betapa banyaknya binatang kecil seperti ulat, cacing, dan berbagai jenis serangga di dalam perut bumi yang amat luas ini. Betapa banyaknya bahan-bahan tambang yang selalu berproses dan berkembang di perut bumi seperti emas, perak, tambang minyak, gas, dan lain sebagainya.
Betapa banyak pula yang keluar dari bumi seperti tanaman yang bermunculan, mata air yang memancar, gas yang naik menjulang, binatang dan serangga yang ingin menikmati cahaya matahari dan udara bebas dan lain sebagainya. Betapa banyaknya yang turun dari langit seperti hujan yang tak dapat diperkirakan berapa banyaknya yang merupakan rahmat dari Allah bagi hamba-Nya, cahaya yang memancar dengan panasnya seperti cahaya matahari, dan cahaya yang memancar dengan tenang seperti cahaya bulan. Kemudian betapa pula banyaknya yang naik ke langit seperti uap dari sungai dan laut, molekul-molekul gas dari tumbuh-tumbuhan, manusia dan binatang serta bumi sendiri. Betapa banyaknya roh manusia yang meninggal dan malaikat yang naik ke langit taat melaksanakan perintah Tuhannya. Semua ini tidak akan dapat dicatat oleh manusia apalagi untuk mengetahuinya satu per satu. Tetapi, Allah Yang Maha Mengetahui tidak ada satu pun yang tersembunyi bagi-Nya, semuanya telah tercakup dalam ilmu-Nya. Benarlah apa yang difirmankan oleh Allah:
Sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit. (al-Isra'/17: 85)
Demikian luasnya ilmu Allah dan rahmat serta karunia-Nya kepada hamba-Nya, karena semua yang ada di bumi dan di langit itu diciptakan-Nya untuk kepentingan manusia. Di samping itu, Allah Yang Maha Penyayang memberikan karunia yang tidak terhingga, dan Maha Pengampun terhadap orang yang bersalah bila ia insaf dan tobat dari kesalahannya.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Surah Saba'
(NEGERI SABA)
SURAH KE-34
54 AYAT
DITURUNKAN DI MEKAH
Bismillahirrahmanirrahim
Ayat 1
“Segala puji-pujian bagi Allah, Yang Memiliki apa yang ada di langit."
Allah-lah yang memiliki segala apa yang ada di langit. Sejak dari matahari, bulan, berjuta-juta bintang. Semuanya terjadi atas kehendak Allah dan semuanya itu adalah milik Allah Ta'aala. Maka bilamana fajar telah menyingsing dan matahari pun terbit, sehingga hari pun siang. Dapatlah kita berusaha di bawah terang cahaya matahari, lalu kita pun berusaha. Maka berhasil apa yang kita usahakan itu. Kita pun memuji Allah.
“Dan apa yang ada di bumi." Maka puji-pujian pula dengan segala jenis puji untuk Allah atas hak milik Allah yang terkembang di muka bumi, yang semuanya berhubungan dengan hidup kita. Bumi terbentang luas, air laut menguap naik, disaring oleh awan-gumawan, kemudian air itu turun kembali jadi hujan, karena akan dibagi rata menyuburkan bumi itu sendiri.
Segala puji bagi Allah ﷻ Maka selagi nyawa kita ini masih dikandung badan, akan mengalirlah puji ini dari kesadaran jiwa kita, dan barulah akan berhenti pujian lidah, tetapi tidak berhenti pujian jiwa bilamana nyawa telah bercerai dengan badan. Namun setelah nyawa bercerai dengan badan, pujian itu akan bersambung lagi, “Dan bagi-Nya jua puji-pujian di akhirat." Karena nikmat yang akan diterima di akhirat oleh setiap orang yang beriman dan taat akan bersambung lagi tidak putus-putusnya, sebab mereka akan mendapat tempat yang layak dalam surga.
“Dan Dia adalah Mahabijaksana" dalam mengatur kekuasaan-Nya di langit dan di bumi itu. Sehingga bila dipelajari dengan saksama dengan pengetahuan yang mendalam akan timbul rasa kagum yang mendalam sekali atas kebijaksanaan Allah itu, baik di langit ataupun di bumi.
“Maha Mengetahui."
Kebijaksanaan yang begitu tinggi pastilah disertai dengan pengetahuan yang begitu tinggi dan ketelitian yang tiada taranya. Sehingga kebijaksanaan dan pengetahuan di langit dalam kita lihat pada peredaran jalan bintang-bintang dan perjalanan matahari sendiri, se-hingga perjalanan peredaran bumi dalam setahun itu tidak pernah berubah walaupun satu detik.
Ayat 2
“Dia pun Mengetahui apa yang menyelinap ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalamnya “
Bilamana kita renungkan sebagian kecil saja dan dalam masa beberapa saat saja apa yang masuk menyelinap ke dalam bumi dan apa pula yang keluar dari dalamnya, akan insaflah kita betapa Mahabesar dan Mahaluasnya ilmu Allah Ta'aala atas makhluk-Nya ini. Berapa agaknya banyaknya tunas kecil dari kacang, tunas kecil di ujung padi, tunas kecil di ujung biji limau atau jeruk bila dia telah tercecah ke kulit bumi, dia mulai menusuk ke bawah. Dan dengan berangsur dia mulai berhubungan dengan bumi itu akan mengambil sarinya.
“Dan apa yang turun dari langit dan apa yang meningkat ke atasnya."
Sesudah kita renungkan apa yang menyelinap ke dalam bumi dan apa yang keluar dari dalam bumi, coba kita renungkan pula apa yang selalu naik meningkat ke langit. Baik langit yang terdekat atau langit yang terjauh.
Di ujung ayat tersebutlah,
“Dan Dia adalah Maha Pengasih, Maha Pengampun."
Apabila manusia telah merenungkan akan kebesaran dan keluasan ilmu Allah serta kekuasaan-Nya yang meliputi se-luruh alam semesta, amat kecillah manusia ini sehingga boleh dikatakan tidak ada artinya.
Ayat 3
“Dan berkatalah orang-orang yang kafir itu, “Tidaklah akan datang kepada kita hari Kiamat itu."
Orang-orang ini menjadi kafir karena kekurangan ilmu. Mereka mengatakan bahwa Kiamat tidak akan terjadi, dunia akan tetap begini-begini saja, cuma kita-kita saja yang mati. Sesudah mati habislah sehingga itu, tidak akan ada kebangkitan yang kedua kali lagi.
Nabi Muhammad ﷺ disuruh menyangkal persangkaan atau keyakinan demikian.
“Katakanlah, “Pasti! Demi Allah! Pastilah dia akan mendatangi kamu."
Lalu beliau iringi lagi penguatan sumpah itu dengan menyebutkan sifat Allah ﷻ yang dijadikannya sumpah itu, (yaitu) “Yang Maha Mengetahui segala yang gaib itu."
Nabi ﷺ telah disuruh menjelaskan bahwa Allah itu ialah “Mengetahui segala yang gaib." Dan buat selanjutnya dijelaskan, “Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya walau sebesar zarrah pun, baik yang ada di langit dan tidak pula yang di bumi." Kata-kata ini menunjukkan pokok pangkal dari suatu hasil ilmiah yang kemudian sudah menjadi keyakinan insani, yaitu segala sesuatu yang ada di langit ataupun yang ada di bumi adalah asal-usul dari segala yang ada ini. Dengan susun wahyu ini Allah telah menunjukkan sifat dirinya dan luas dalam ilmunya.
“Dan tidak ada yang lebih kecil dari itu dan tidak pula yang lebih besar, melainkan semuanya di dalam kitab yang nyata."
Dari ujung ayat ini terungkaplah hasil penyelidikan terakhir bahwa zarrah atau atom yang dikatakan tidak dapat dibagi lagi, karena sudah sehabis-habis kecil, adalah perhitungan yang salah. Ternyata kebenaran dari hasil penyelidikan bahwa atom itu bukanlah yang sehabis-habis kecil, malahan ada lagi yang lebih kecil dari atom. Atom mempunyai neutron yang dianggap sebagai intinya dan atom adalah kumpulan di antara neutron itu dengan satelit-satelitnya, yang diberi nama proton, elektron dan sebagainya. Semuanya itu telah tercatat dalam kitab yang nyata, tegasnya terdaftar di sisi Allah SWT, bukan barang yang terjadi sendirinya.