Ayat
Terjemahan Per Kata
قُلۡ
katakanlah
أَنزَلَهُ
menurunkannya
ٱلَّذِي
yang
يَعۡلَمُ
mengetahui
ٱلسِّرَّ
rahasia
فِي
pada
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
وَٱلۡأَرۡضِۚ
dan bumi
إِنَّهُۥ
sesungguhnya Dia
كَانَ
adalah Dia
غَفُورٗا
Maha Pengampun
رَّحِيمٗا
Maha Penyayang
قُلۡ
katakanlah
أَنزَلَهُ
menurunkannya
ٱلَّذِي
yang
يَعۡلَمُ
mengetahui
ٱلسِّرَّ
rahasia
فِي
pada
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
وَٱلۡأَرۡضِۚ
dan bumi
إِنَّهُۥ
sesungguhnya Dia
كَانَ
adalah Dia
غَفُورٗا
Maha Pengampun
رَّحِيمٗا
Maha Penyayang
Terjemahan
Katakanlah (Nabi Muhammad), “(Al-Qur’an) itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Tafsir
(Katakanlah! "Al-Qur'an ini diturunkan oleh Allah yang mengetahui rahasia) hal-hal yang gaib (di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun) kepada orang-orang yang beriman (lagi Maha Penyayang") kepada mereka.
Tafsir Surat Al-Furqan: 4-6
Dan orang-orang kafir berkata, "Al-Qur'an ini tidak lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad, dan dia dibantu oleh kaum yang lain, maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang. Katakanlah, "Al-Qur'an itu diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi.
Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah ﷻ berfirman, menceritakan tentang kurangnya akal orang-orang yang bodoh dari kalangan orang-orang kafir sehubungan dengan pendapat mereka tentang Al-Qur'an. Seperti yang disebutkan oleh firman-Nya: Al-Qur'an ini tiada lain hanyalah kebohongan yang diada-adakan oleh Muhammad. (Al-Furqan: 4) Maksudnya, kebohongan yang dibuat-buat oleh Muhammad. dan dibantu oleh kaum yang lain. (Al-Furqan: 4) Yaitu dia dalam menghimpunnya meminta bantuan kepada kaum yang lain. Maka Allah menjawab mereka melalui firman-Nya: maka sesungguhnya mereka telah berbuat suatu kezaliman dan dusta yang besar. (Al-Furqan: 4) Artinya, sungguh mereka telah membuat-buat perkataan yang batil.
Mereka mengetahui bahwa perkataannya itu batil, dan mereka menyadari akan kedustaan tuduhan yang mereka lancarkan itu. Dan mereka berkata, "Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan.(Al-Furqan: 5) Yakni kitab-kitab orang-orang terdahulu, lalu dia meminta agar dibuat salinan untuknya. "Maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang." (Al-Furqan: 5) Yaitu setiap pagi dan sore. Ucapan mereka ini diketahui kebatilannya oleh semua orang karena ngaco, dusta, dan buat-buatan serta tidak ada buktinya.
Karena sesungguhnya telah diketahui secara mutawatir dan pasti bahwa Muhammad Rasulullah ﷺ tidak pernah belajar menulis, baik di permulaan usianya maupun di akhirnya. Dia tumbuh di tengah-tengah mereka yang melancarkan tuduhan tersebut, sejak kelahirannya hingga Allah mengangkatnya sebagai utusan-Nya, yang memakan waktu empat puluh tahun. Mereka secara pasti mengetahui seluk-beluknya, kejujurannya, kebersihan dirinya, kebajikannya, sifat amanahnya, jauh dari dusta dan perbuatan lacur serta akhlak-akhlak yang rendah lainnya. Hingga mereka memberinya julukan Al-Amin sejak kecil sampai Allah mengangkatnya sebagai utusan, sebab mereka mengetahui kejujuran dan kebajikannya.
Tetapi setelah Allah memuliakannya dengan mengangkatnya sebagai seorang rasul, maka mulailah mereka melancarkan permusuhan terhadapnya dan melemparinya dengan tuduhan-tuduhan tersebut, yang diketahui oleh setiap orang yang berakal, bahwa beliau bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka. Mereka sendiri bingung dalam melancarkan tuduhannya, terkadang mereka dengan tuduhan dustanya menjulukinya sebagai seorang penyihir, terkadang mengatakannya sebagai seorang penyair, adakalanya mengatakannya sebagai seorang yang gila, adakalanya pula mengatakannya sebagai pendusta.
Allah ﷻ telah berfirman: Lihatlah bagaimana mereka membuatperumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar). (Al-Isra: 48) Allah menjawab keingkaran dan kedustaan mereka melalui firman-Nya: Katakanlah, "Al-Qur'an ini diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. (Al-Furqan: 6), hingga akhir ayat. Yakni Al-Qur'an yang mengandung kisah-kisah orang-orang terdahulu dan terkemudian dengan pemberitaan yang hak dan benar serta sesuai dengan kejadiannya yang di masa lalu maupun di masa mendatang, diturunkan oleh: (Allah) yang mengetahui rahasia. (Al-Furqan: 6) Yakni Allah mengetahui apa yang gaib di langit dan di bumi, dan mengetahui semua rahasia (hal-hal yang tersembunyi) sebagaimana pengetahuan Allah terhadap hal-hal yang nyata.
Firman Allah ﷻ: Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Furqan: 6) Allah menyeru mereka untuk bertobat dan kembali kepada-Nya seraya memberitahukan kepada mereka bahwa rahmat Allah Mahaluas dan maafNya Mahabesar. Selain dari itu orang yang bertobat kepada-Nya, Dia menerima tobatnya. Sekalipun mereka mendustakan rasul, melancarkan tuduhan-tuduhan yang bohong kepadanya, durhaka, kafir, dan ingkar serta segala ucapan mereka yang tidak layak terhadap Rasul dan Al-Qur'an, Allah masih tetap menyeru mereka untuk bertobat dan menghentikan perbuatan-perbuatan yang biasa mereka lakukan sebelumnya, dan Allah menyeru mereka untuk masuk Islam dan menempuh jalan petunjuk.
Seperti yang disebutkan oleh Allah ﷻ dalam firman-Nya: Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan, "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga, "padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. Maka mengapa mereka tidak bertobat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-Maidah: 73-74) Dan firman Allah ﷻ: Sesungguhnya orang-orang yang mendatangkan cobaan kepada orang-orang yang mukmin laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak bertobat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar. (Al-Buruj: 10) Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa perhatikanlah kemuliaan dan kedermawanan Allah ini, padahal mereka membunuh kekasih-kekasih-Nya, tetapi Dia masih menyeru mereka untuk bertobat dan beroleh rahmat."
Mengajari Nabi Muhammad untuk menjawab tuduhan kaum kafir itu, Allah berfirman, 'Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, kepada mereka bahwa Al-Qur'an itu diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahasia di langit dan di bumi. " Sungguh, Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang, sehingga dia menunda turunnya azab kepada manusia yang durhaka. 7. Dan orang-orang kafir tidak merasa cukup dengan menuduh Al-Qur'an sebagai hasil karya Nabi Muhammad. Mereka juga berkata, 'Mengapa pria yang mengaku Rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar untuk mencari rezeki seperti halnya kita' Kalaulah rasul itu manusia, mengapa malaikat tidak diturunkan kepadanya agar malaikat itu memberikan peringatan bersama dia sehingga kita mengetahui kebenaran perkataannya,.
Oleh karena orang-orang kafir itu keterlaluan mengadakan tuduhan-tuduhan yang tidak masuk akal, sedang mereka sudah ditantang sedemikian rupa dan tidak dapat menjawab tantangan itu, maka Allah memerintahkan Nabi Muhammad ﷺ supaya menyatakan kepada mereka dengan tegas bahwa Al-Qur'an itu bukanlah sebagaimana yang mereka tuduhkan. Al-Qur'an itu benar-benar diturunkan oleh Allah yang mengetahui segala rahasia yang tersembunyi di langit dan di bumi. Oleh karena itu terdapat di dalamnya hukum-hukum syariat dan peraturan yang sangat baik dan dalam bahasa yang amat tinggi nilai sastranya sehingga tidak ada seorang pun di antara mereka yang bisa menirunya. Al-Qur'an banyak yang mengandung hal-hal yang tidak dapat diketahui kecuali oleh Allah Yang Mahaluas Ilmu-Nya.
Sesungguhnya Tuhan yang menurunkan Al-Qur'an itu, Maha Pengampun dan Penyayang kepada hamba-Nya. Sebenarnya mereka harus bersyukur dan berterima kasih atas rahmat dan kasih sayang-Nya kepada mereka dengan menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk dan pembimbing mereka ke jalan yang benar. Tetapi mereka tetap ingkar dan durhaka dan menentang ajaran-ajaran-Nya. Kalau tidaklah karena rahmat dan kasih sayang-Nya tentulah telah ditimpakan kepada mereka azab yang pedih.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Sesudah itu datanglah ayat yang keenam dengan secara lemah-lembut:
“Katakanlah olehmu, hai utusanKu, bahwasanya yang menurunkan segala wahyu yang Furqan ini ialah Allah. Yaitu Tuhan Yang Maha Mengetahui akan segala rahasia yang terkandung di seluruh langit dan di bumi pun. Dan Allah Yang Maha Mengetahui akan segala rahasia langit dan bumi itu adalah mempunyai sifat Pemberi Ampun dan Penyayang atau Pemurah. “
Sikapmu yang penuh dengan kegelapan dan kepalsuan, lain tidak hanyalah karena semata hatimu belum terbuka. Kalau mata hati telah terbuka, engkau hanyalah semata makhluk kecil saja, yang hidup di bawah kasihan Tuhan. Kalau kamu telah menginsafi ini, dan kamu pun surut ke dalam garis kebenaran, maka segala dosa keingkaranmu selama ini akan diampuni. Tuhan amat kasihan melihat kamu meraba-raba di dalam gelap-gulita hidup, tidak melihat cahaya terang.
Kebenaran itu ada, tetapi dia masih tersembunyi di dalam sekali, tertimbun oleh kebebalan dan kelengahanmu, sehingga engkau hidup dalam serba kegelapan, walaupun matahari ada, dan kepalsuan walaupun sepuhan wama emas tidak dapat menyembunyikan tembaga atau emas iancung. Terimalah seruan Nabi ini, niscaya hatimu akan dipenuhi oleh terang, sehingga kamu akan dapat membedakan yang buruk dengan yang baik, yang baik dengan yang hak. Karena untuk Inilah dia diturunkan, yaitu untuk “Furqan" membedakan yang terang dengan yang gelap