Ayat

Terjemahan Per Kata
رِجَالٞ
orang-orang lelaki
لَّا
tidak
تُلۡهِيهِمۡ
melalaikan mereka
تِجَٰرَةٞ
perniagaan
وَلَا
dan tidak
بَيۡعٌ
jual-beli
عَن
dari
ذِكۡرِ
mengingat
ٱللَّهِ
Allah
وَإِقَامِ
dan mendirikan
ٱلصَّلَوٰةِ
sholat
وَإِيتَآءِ
dan membayarkan
ٱلزَّكَوٰةِ
zakat
يَخَافُونَ
mereka takut
يَوۡمٗا
pada hari
تَتَقَلَّبُ
bolak-balik/goncang
فِيهِ
padanya/hari itu
ٱلۡقُلُوبُ
hati
وَٱلۡأَبۡصَٰرُ
dan penglihatan
رِجَالٞ
orang-orang lelaki
لَّا
tidak
تُلۡهِيهِمۡ
melalaikan mereka
تِجَٰرَةٞ
perniagaan
وَلَا
dan tidak
بَيۡعٌ
jual-beli
عَن
dari
ذِكۡرِ
mengingat
ٱللَّهِ
Allah
وَإِقَامِ
dan mendirikan
ٱلصَّلَوٰةِ
sholat
وَإِيتَآءِ
dan membayarkan
ٱلزَّكَوٰةِ
zakat
يَخَافُونَ
mereka takut
يَوۡمٗا
pada hari
تَتَقَلَّبُ
bolak-balik/goncang
فِيهِ
padanya/hari itu
ٱلۡقُلُوبُ
hati
وَٱلۡأَبۡصَٰرُ
dan penglihatan

Terjemahan

orang-orang yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat).

Tafsir

(Laki-laki) menjadi Fa'il atau subyek daripada Fi'il Yusabbihu, jika dibaca Yusabbahu berkedudukan menjadi Naibul Fa'il. Lafal Rijaalun adalah Fa'il dari Fi'il atau kata kerja yang diperkirakan keberadaannya sebagai jawab dari soal yang diperkirakan pula. Jadi seolah-olah dikatakan, siapakah yang melakukan tasbih kepada-Nya itu, jawabnya adalah laki-laki (yang tidak dilalaikan oleh perniagaan) perdagangan (dan tidak pula oleh jual beli dari mengingat Allah dan dari mendirikan salat) huruf Ha lafal Iqaamatish Shalaati dibuang demi untuk meringankan bacaan sehingga jadilah Iqaamish Shalaati (dan dari membayar zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang di hari itu menjadi guncang) yakni panik (hati dan penglihatan) karena merasa khawatir, apakah dirinya selamat atau binasa, dan penglihatan jelalatan ke kanan dan ke kiri karena ngeri melihat pemandangan azab pada saat itu, yaitu hari kiamat.

Topik

×
×