Ayat
Terjemahan Per Kata
إِنَّ
sesungguhnya
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يُحِبُّونَ
(mereka) menyukai
أَن
bahwa
تَشِيعَ
tersiar
ٱلۡفَٰحِشَةُ
yang keji
فِي
dalam
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُواْ
beriman
لَهُمۡ
bagi mereka
عَذَابٌ
azab
أَلِيمٞ
pedih
فِي
di
ٱلدُّنۡيَا
dunia
وَٱلۡأٓخِرَةِۚ
dan akhirat
وَٱللَّهُ
dan Allah
يَعۡلَمُ
Dia mengetahui
وَأَنتُمۡ
dan kalian
لَا
kamu tidak
تَعۡلَمُونَ
(kalian) mengetahui
إِنَّ
sesungguhnya
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يُحِبُّونَ
(mereka) menyukai
أَن
bahwa
تَشِيعَ
tersiar
ٱلۡفَٰحِشَةُ
yang keji
فِي
dalam
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُواْ
beriman
لَهُمۡ
bagi mereka
عَذَابٌ
azab
أَلِيمٞ
pedih
فِي
di
ٱلدُّنۡيَا
dunia
وَٱلۡأٓخِرَةِۚ
dan akhirat
وَٱللَّهُ
dan Allah
يَعۡلَمُ
Dia mengetahui
وَأَنتُمۡ
dan kalian
لَا
kamu tidak
تَعۡلَمُونَ
(kalian) mengetahui
Terjemahan
Sesungguhnya orang-orang yang senang atas tersebarnya (berita bohong) yang sangat keji itu di kalangan orang-orang yang beriman, mereka mendapat azab yang sangat pedih di dunia dan di akhirat. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.
Tafsir
(Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar berita perbuatan yang amat keji itu tersiar) dengan melalui mulut mereka (di kalangan orang-orang yang beriman) dengan menisbatkan perbuatan keji itu kepada mereka, yang dimaksud adalah segolongan dari kaum Mukmin (bagi mereka azab yang pedih di dunia) mendapat hukuman hudud menuduh berzina (dan di akhirat) oleh Allah dimasukkan ke dalam neraka. (Dan Allah Maha Mengetahui) ketiadaan perbuatan keji itu dari kalangan mereka (sedangkan kalian) hai golongan orang-orang yang melancarkan berita bohong, terhadap apa yang kalian katakan itu (tidak mengetahui) tentang adanya perbuatan keji di kalangan orang-orang yang beriman.
Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab ypng pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui. Hal ini merupakan pelajaran yang ketiga ditujukan kepada orang yang mendengar suatu perkataan yang buruk, lalu hatinya menanggapinya dan ingin membicarakannya. Maka janganlah ia banyak membicarakannya dan janganlah ia menyiarkan dan menyebarkan perkataan itu.
Karena sesungguhnya Allah ﷻ telah berfirman: Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih. (An-Nur: 19) Yakni mereka suka bila perkataan (berita) perbuatan yang keji itu tersiar dan menjadi pembicaraan orang-orang. bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. (An-Nur: 19) Hukuman di dunia ialah terkena had, sedangkan di akhirat ditimpa azab. Dan Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui. (An-Nur: 19) Dengan kata lain, kembalikanlah segala sesuatunya kepada Allah, niscaya kalian mengambil sikap yang benar. Imam Ahmad mengatakan telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Bukair, telah menceritakan kepada kami Maimun ibnu Musa Al-Mar'i, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abbad Al-Makhzumi, dari Sauban, dari Nabi ﷺ yang telah bersabda: Janganlah kalian menyakiti hamba-hamba Allah dan jangan pula mencela mereka, serta janganlah mencari-cari keaiban mereka.
Karena sesungguhnya barang siapa yang mencari-cari keaiban saudaranya yang muslim, maka Allah akan membukakan aibnya hingga mempermalukannya di dalam rumahnya.
-20. Dan kalau bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, niscaya kamu akan ditimpa azab yang besar akibat kedurhakaan kamu, tetapi bencana itu tidak segera Allah jatuhkan karena Dia memberi kamu kesempatan untuk bertobat. Sungguh, Allah Maha Penyantun dengan menangguhkan siksa-Nya, Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman, utamanya di akhirat.
Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa orang-orang yang senang menyiarkan perbuatan keji dan memalukan seperti perbuatan zina di kalangan orang-orang mukmin muhsan baik laki-laki maupun perempuan, mereka akan mendapat hukuman di dunia ini dan di akhirat, bila mereka tidak tobat dan tidak menjalankan hukuman di dunia, ia akan di azab di neraka.
Penyebaran berita yang tidak patut disebarkan dilarang dalam agama Islam. Yang diminta seharusnya adalah berita tentang pelanggaran etika harus disimpan, sebagaimana sabda Nabi:
Orang Islam yang sebenarnya, ialah orang-orang Islam selamat dari kejahatan lidah dan tangannya, dan orang yang berhijrah ialah orang yang meninggalkan larangan Allah. (Riwayat al-Bukhari, Abu Daud dan an-Nasa`i)
Dan sabdanya:
Tidaklah seorang hamba mukmin, menutupi cacat seorang hamba mukmin kecuali ditutupi juga cacatnya oleh Allah di hari akhirat. Dan barangsiapa menggagalkan kejahatan seorang muslim, akan digagalkan pula kejahatannya oleh Allah, di akhirat nanti. (Riwayat Ahmad bin Hanbal)
Allah Maha Mengetahui hakikat dan rahasia sesuatu hal yang manusia tidak mengetahuinya. Oleh karena itu, kembalikanlah segala sesuatunya kepada Allah dan janganlah kita suka memperkatakan sesuatu yang kita tidak mengetahui sedikit pun seluk beluknya, terutama hal-hal yang menyangkut diri atau keluarga Rasulullah, karena yang demikian itu akan membawa kepada kebinasaan.
Pemberitaan perbuatan zina atau pornografi akan berdampak buruk yaitu mendorong orang secara luas untuk berzina. Karena itu dampak buruknya luar biasa. Mengenai hal itu manusia tidak perlu meragukannya, karena Allah-lah yang lebih tahu daripada manusia. Sebagai contoh adalah terancamnya umat manusia oleh penyakit AIDS dengan virus HIV yang belum ditemukan obatnya sampai sekarang.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Ancaman Terhadap Penyebar Berita Dusta
Di dalam ayat 19 sudah diriyatakan bahwa menyebut-nyebut khabar bohong dan dusta dalam kalangan orang-orang yang beriman bukanlah pekertinya orang yang beriman sejati. Seorang Mu'min tidaklah mempunyai masa terluang buat menyebarkan khabar berita keji. Sedangkan jika benar berita itu lagi, diauruh menutupnya, apalagi jika hanya semacam propokasi belaka untuk menambah kekacauan. Tukang siarkan berita bohong akan disiksa Tuhan di dunia dan di akhirat. Di dunia ialah hilangnya nilai perkhabaran, sehingga karena sekali lancung keujian, orang yang berakal budi tidak percaya lagi kepada berita yang datang di belakang, walaupun benar. Masyarakat yang demikian menjadi tersiksa sebab percaya-mempercayai tidak ada lagi. Masyarakat yang adil dan makmur ialah masyarakat yang percaya-mempercayai. Jika hanya khabar berita bohong yang tersiar dalam masyarakat, maka keamanan jiwa raga dan perasaan tak ada lagi. Betapa pun besanya kekayaan benda, tidaklah lagi memberikan keamanan. Apabila orang luar masuk ke dalam masyarakat yang demikian, jiwanya rasa tertekan, dan apabila dia keluar kembali dadanya terasa lapang. Lantas Tuhan Allah menerangkan pula ancaman azhab siksa di akhirat, dalam neraka jahannam bagi orang-orang yang berbuat demikian. Neraka jahannam adalah tempat bagi orang yang tidak menegakkan maksud-maksud yang mulia dalam kehidupan dunia ini. Di akhir ayat Tuhan menyatakan hak mutlakNya yang tertinggi, pengetahuan sejati hanya ada di tanganNya, dan manusia tidak tahu apa-apa.
Kemudian di ayat 20 Tuhan menyatakan lagi, bahwa kurnia dan rahmat Allah jualah lain tidak, yang dapat melepaskan manusia ini dari kesulitan