Ayat

Terjemahan Per Kata
قُلۡ
katakanlah
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلنَّاسُ
manusia
إِنَّمَآ
sesungguhnya hanyalah
أَنَا۠
aku
لَكُمۡ
bagi kalian
نَذِيرٞ
seorang pemberi peringatan
مُّبِينٞ
yang nyata
قُلۡ
katakanlah
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
ٱلنَّاسُ
manusia
إِنَّمَآ
sesungguhnya hanyalah
أَنَا۠
aku
لَكُمۡ
bagi kalian
نَذِيرٞ
seorang pemberi peringatan
مُّبِينٞ
yang nyata
Terjemahan

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai manusia, aku hanyalah sebagai pemberi peringatan yang nyata kepadamu.”
Tafsir

(Katakanlah, "Hai manusia!) yakni penduduk Mekah (Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kalian") dan jelas peringatannya, dan aku adalah pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.
Tafsir Surat Al-Hajj: 49-51
Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kalian. Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia. Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemauan untuk beriman), mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka. Allah ﷻ berfirman kepada Nabi-Nya saat orang-orang kafir meminta kepadanya agar disegerakan datangnya azab yang telah dijanjikannya: Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kalian. (Al-Hajj: 49) Yakni sesungguhnya Allah mengutusku kepada kalian hanyalah sebagai pemberi peringatan di hadapan azab yang keras, dan tiada hak bagi saya untuk memperhitungkan kalian barang sedikit pun; segala urusan kalian dikembalikan kepada Allah, Jika Dia menghendaki, tentulah Dia menyegerakan azab-Nya kepada kalian; dan jika Dia menghendaki yang lain, tentulah Dia menangguhkannya dari kalian.
Jika Dia menghendaki akan memberikan ampunan kepada orang yang bertobat kepada-Nya, tentulah Dia menerima tobatnya. Dan jika Dia menghendaki kesesatan bagi orang-orang yang telah ditetapkan-Nya termasuk orang-orang yang celaka, tentulah Dia melakukan hal tersebut. Dia Maha Melaksanakan segala sesuatu yang dikehendaki-Nya, yang diingini-Nya, dan yang dipilih-Nya. tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya; dan Dialah Yang Mahacepat hisab-Nya. (Ar-Ra'd: 41) Adapun firman Allah ﷻ: .
"Sesungguhnya aku adalah seorang pemberi peringatan yang nyata kepada kalian. Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh. (Al-Hajj: 49-50) Yakni hatinya beriman dan amal perbuatannya membenarkan imannya. bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia. (Al-Hajj: 50) Yaitu ampunan terhadap keburukan-keburukannya yang terdahulu dan membalas semua amal baiknya sampai sekecil-kecilnya. Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi mengatakan, "Bilamana Anda mendengar Allah ﷻ berfiman: 'dan rezeki yang mulia. ' (Al-Hajj: 50) Maka artinya itu adalah surga." Firman Allah ﷻ: Dan orang-orang yang berusaha dengan maksud menentang ayat-ayat Kami dengan melemahkan (kemauan beriman). (Al-Hajj: 51) Mujahid mengatakan, makna yang dimaksud ialah menghalang-halangi manusia dari mengikuti Nabi ﷺ Hal yang sama telah dikatakan oleh Abdullah ibnuz Zubair, yakni menghalang-halangi.
Ibnu Abbas mengatakan bahwa mu'ajizina artinya mengintimidasi orang-orang agar tidak mengikuti Nabi ﷺ: mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka. (Al-Hajj: 51) Yakni neraka yang panas, menyakitkan lagi sangat keras azab dan siksaannya. Semoga Allah melindungi kita dari nereka. Allah ﷻ telah berfirman: Orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. (An-Nahl: 88)"
Orang-orang musyrik Mekah, sebagaimana disebutkan pada ayat di atas, mengolok-olok Rasulullah dengan meminta disegerakan datangnya azab. Pada ayat ini disebutkan bahwa tugas beliau adalah menyampaikan peringatan. Katakanlah olehmu, Muhammad, 'Wahai manusia! Urusan menurunkan azab itu wewenang Allah. Sesungguhnya aku di-utus kepadamu dan seluruh manusia hingga hari Kiamat sebagai pemberi peringatan yang nyata bahwa beriman akan mendapatkan rida Allah, sedangkan mendustakan akan mendapatkan murka-Nya. '50. Maka orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, serta mengharumkan Islam dan mengerjakan kebajikan yang bermanfaat bagi manusia dan kemanusiaan, mereka akan memperoleh ampunan dari Allah atas dosa-dosa yang dilakukannya dan akan memperoleh rezeki yang mulia di akhirat dengan dimasukkan ke dalam surga, tempat penuh kenikmatan.
Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad ﷺ agar menyampaikan kepada orang-orang yang minta disegerakan datangnya azab bahwa yang menimpakan azab itu bukanlah tugas para rasul. Tugas para rasul hanyalah menyampaikan peringatan dan ancaman Allah kepada manusia, termasuk mereka sendiri. Tugas para rasul juga menyampaikan bahwa tindakan-tindakan yang telah dilakukan orang-orang musyrik itu telah membawa mereka ke ambang pintu azab yang diancamkan itu. Para rasul tidak berwenang menilai perbuatan hamba karena yang memberi taufik dan hidayah itu hanyalah Allah sendiri. Allah berfirman:
Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. (al-Baqarah/2: 272)
Seandainya Allah berkehendak menimpakan azab yang dijanjikan itu, tentu Dia telah melakukannya, dan melakukannya itu adalah mudah bagi-Nya, karena itu janganlah sekali-kali meminta kepada rasul agar azab itu disegerakan atau ditangguhkan, karena semuanya itu adalah wewenang Allah.
Dengan adanya penyampaian ancaman dan peringatan itu, manusia yang hatinya terbuka untuk menerima petunjuk Allah, mempunyai kesempatan untuk menghindarkan diri dari azab Allah yang diancamkan itu, yaitu dengan melakukan semua yang diperintahkan Allah, menghentikan semua yang dilarang dan berusaha menghapuskan segala dosanya dengan mengerjakan amal yang saleh. Jika mereka tetap dalam kekafiran, tentulah Allah akan melaksanakan ancaman-Nya dengan menimpakan azab yang pedih kepada mereka kapan saja dikehendaki.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Kewajiban Utusan Allah
Ayat 49
“Katakanlah:" Wahai utusan Kami, kepada manusia tentang tugas dan kewajiban diutus Tuhan ke dunia: “Wahai manusia! Tidak lain, aku int adalah pemberi peringatan yang nyata kepada kamu." (ayat 49).
Dengan ayat ini telah dijelaskan bahwa Nabi Muhammad akan menyampaikan peringatan itu dengan nyata dan jelas. peringatan adalah memakai dua carat pertama basyiri, yaitu khabar-khabar yang menggembirakan bagi barangsiapa yang tunduk patuh, iman dan menyerah. Menerima apa saja yang dIsampaikan. oleh Allah dengan perantaraan NabiNya, kedua naziri artinya peringatan-peringatan yang mengandung ancaman. Bahwa barangsiapa yang menolak kebenaran, yang kafir, durhaka, menolak kebenaran dan. puncak segala dosa, yaitu mempersekutukan yang lain dengan Allah maka azhab siksaanlab yang akan diterimanya. Peringatan-peringatan ini adalah tegas dan jelas, sampai kepada keadaan dalam neraka, sampai kepada nama-nama tingkat neraka yang akan dimasuki.
Dalam rangka memberi peringatan itu datanglah ayat yang selanjutnya:
Ayat 50
“Maka orang-orang yang beriman dan mengamalkan yang shalih-shalih, untuk mereka adalah ampunan." (pangkal ayat 50). Ini adalah peringatan yang disebut basyir, yaitu berita yang menggembirakan. Pertama beriman, yaitu ada kepercayaan kepada Tuhan. Kedua iman itu dibuktikan oleh amal perbuatan yang shalih-shalih, perbuatan yang baik-baik. Sebab telah nyata bahwa kepercayaan yang baik menyebabkan timbutnya niat yang baik dan Mat yang baik menghasilkan perbuatan yang baik. Apabila seseorang berusaha memupuk imannya, niscaya akan bertambah banyak amalannya yang shalih. Bagi mereka adalah ampunan! Artinya jika terkhilaf, jika dia terlalai yang tidak sengaja sebagai manusia yang lemah, dia akan diberi ampunan oleh Tuhan. Karena imannya kepada Tuhan tidak pernah berubah-ubah dan siang-malam tidak lepas cita-citanya akan berbuat baik. Maka masuklah dafam iman iiap-tiap i'tiqad atau akidah dafam hati yang berkenaan dengan Tuhan, latu diikrarkan dengan lidah, sehingga dapat diketahui orang lain masuk golongan mana dia. Dan masuklah dafam lingkungan amal shalih memenuhi segala kewajiban dan meninggalkan segala yang dilarang. Maka selain daripada dapat ampunan salah dan alga yang bukan jadi sengaja dijanjikan Tuhan pula, “Dan rezeki yang mulia." (ujung ayat 50). Maksud rezeki yang mutia ialah pahala sebagai obat jerih mengerjakan perintah Tuhan, terutama di akhirat itu kelak tidak usah ber-susah payah lagi, bemlandi keringat mencari keperluan hidup. Sebab semua disediakan oleh Allah. Diaertai kebesaran dan kemulIsan.
Itulah peringatan gembira buat yang, beriman.
Adapun keadaan orang yang kafir, diterangkan pula dengan jelas dan nyata:
Ayat 51
“Dan orang-orang yang berusaha terhadap ayat-ayat Kami dafam keadaan menantang." (pangkal ayat 51). Berusaha keras menentang dan menghambat, menolak dan mendustakan. Kadang-kadang mereka tuduh semuanya ini sihir, atau hanya syi'ir nyanyian penyair, atau dangeng-dangeng zaman keno, “Itulah penghuni-penghuni neraka." (ujung ayat 51). Dengan menyebubkan mereka sebagai penghuni dapatlah difahamkan bahwa akan lama sekali mendekam dalam neraka itu. Bukanlah semata-mata orang singgah, melainkan neraka itulah tempat tinggainya.
Halangan Kepada Rasul-rasul dan Nabi-nabi
Ayat 52
“Dan tidaklah Kami mengutus akan seorang pun dari Rasul dan tidak pula seorang Nabi yang sebelum engkau melainkan apabila dia menyatakan keinginan." (pangkal ayat 52). Yang menjadi keinginan dari seorang Rasul atau seorang Nabi ialah agar da'wahnya tersiar, seruannya cepat diterima manusia; “Syaitan pun (mencoba) memasukkan keraguan pada keinginannya itu." Artinya bahwa syaitan selalu berusaha mengganggu bagaimana supaya cita-cita yang dinyatakan Rasul atau Nabi itu tidak tercapai. Syaitan akan berusaha menghalanginya. "Maka Allah pun menghapuskan apa yang (dicoba) masukkan oleh syaitan itu." Bagai percobaan syaitan menghambat-hambat, menghalang perjalanan da'wah Nabi itu digagalkan belaka oleh Allah. "Kemudian Allah pun mengokohkan ayat-ayatNya." Setelah segala percobaan syaitan mengacaukan rencana Rasul itu digagalkan oleh Tuhan, maka ayat-ayat Allah, atau tuntunan llahi yang dIsampaikan Rasul atau Nabi itu bertambah kokoh. Halangan dan rintangan syaitan bukan melemahkannya, melainkan menambah kokohnya. "Dan Allah adalah Maha Tahu, lagi Maha Bijaksana." (ujung ayat 52).
Allah Maha Tahu segala siasat buruk yang diatur oleh syaitan. Dan Allah pun Maha Bijaksana; sehingga mudah saja bagi Allah melepaskan Rasul-Nya atau Nabi-Nya daripada percobaan syaitan hendak menghalangi itu.
Ayat 53
“(Karena) Allah hendak menjadikan apa yang dicoba masukkan oleh syaitan itu sebagai fitnah bagi orang-orang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang yang berhati kasar." (pangkal ayat 53). Orang yang dapat terpengaruh oleh usaha syaitan ialah orang yang di dalam hatinya ada penyakit, yaitu ragu dan tidak mempunyai pendirian yang tetap. Orang-orang yang diumpamakan baling-baling di atas bukit, diputar-batikkan hatiannya oleh angin berembus. Ke mana angin yang keras ke sanalah dia menghadap. Dan orang yang berhati kasar lebih parah lagi. Karena mereka telah mendinding diri. Segala anjuran dan ajakan yang dianggapnya akan mengubah kebiasaannya adalah dipandangnya musuh. Kedua macam orang Inilah yang mudah terpengaruh oleh syaitan. Berkata Ibnu Juraij, “Orang yang di dalam hatinya ada penyakit" ialah orang munafik, “orang yang hatinya kasar" ialah orang musyrik.
“Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu." Zalim yang biasa diartikan aniaya ialah orang yang menempuh jatan gelap. Berjalan tidak tentu hanya menurut kehendak sendiri-sendiri. Oleh karena semua berjalan sama-sama dalam gelap tidaklah heran kalau kerapkali bertumbuk di antara yang satu dengan yang lain. Sebab itu mereka: “Adalah dalam perpecahan yang sangat jauh." (ujung ayat 53). Karena sama-sama tidak ada yang benar pasti perpecahanlah yang terjadi. Perbedaan pendapat sangat berjauh-jauhan, karena tidak ada yang sudi kembali kepada kebenaran. Sebab semua aniaya dan semua mempersekutukan yang lain dengan Allah.
Ayat 54
“Dan supaya tahulah orang-orang yang diberi ilmu bahwa dia itu adalah kebenaran dan Tuhan engkau." (pangkal ayat 54). Orang yang diberi Tuhan ilmu, ada yang dari pengalamannya dan terutama lagi karena suka memperhatikan sesuatu dengan hati dan suka mengembara menambah pengalaman, sebagaimana yang telah dianjurkan pada ayat 46 di atas. Orang-orang yang telah diberi ilmu itu segala percobaan fitnah atau ujian hanya menambah kokoh iman. “Sehingga berimanlah mereka kepadanya dan tunduklah hati mereka terhadapnya." dasar kepercayaan dan iman mereka kepada Allah tidak dapat digoncangkan lagi, bahkan mereka bertambah dekat kepada Tuhan. Lalu di ujung ayat Allah membuka cinta kasihNya:
“Dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus." (ujung ayat 54).
Ujung ayat 54 ini Tuhan memberi harapan kepada orang-orang beriman bahwa mereka akan senantiasa diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Perjalanan orang yang beriman menuju ridha tidaklah akan terganggu dan tidaklah akan dapat dipalingkan oleh bisikan syaitan. Hanya orang yang di dalam hatinya ada penyakit, atau hatinya keras dan kasar, itulah yang akan mudah terpengaruh oleh syaitan.
Ayat 55
“Akan senantiasalah orang-orang yang kafir itu dalam keraguan daripadanya." (pangkal ayat 55). Karena mereka tetap bertahan dalam keraguannya. Mereka menutup telinga dan hati dan kebenaran: “Sehingga datanglah kepada mereka saat dengan tiba-tiba." Saat di sini ialah mati, atau keruntuhan yang tidak disangka-sangka, karena kekalahan perang dan sebagainya, yang memang telah kejadian pada Quraisy pada kekalahan mereka dalam peperangan Badar. Sehabis Badar mereka masih mencoba menuntut balas dengan perang Uhud. Tetapi setelah gagal penyerbuan mereka dengan cara bersekutu (Ahzab), ketika Rasulullah mempertahankan Madinah dengan menggali parit dalam (Khandaq), sejak itu Rasulullah s.a.w. mulailah berkata: Mulai sekarang tidak mereka lagi yang menyerang (ofensif) dan kita bertahan, melainkan kitalah yang akan mulai menyerang dan mereka bertahan.
“Atau datang kepada mereka azhab hari yang tidak ada harapan lagi." (ujung ayat 55).
Di dalam ayat “Yaumin aqim" yang arti aqim ialah mandul, tidak ada harapan beranak lagi. Hari kiamat. Han yang sesal tidak berguna.
Ayat 56
“Kekuasan di hari itu pada Allah semata-mata. Dialah yang akan memutuskan di antara mereka." (pangkal ayat 56). Keputusan yang pasti adil tidak ada aniaya: “Makas orang-orang yang beriman dan berbuat amal yang shalih shalih akan bertempat di dalam syurga yang penuh nikmat." (ujung ayat 56). Syurga yang akan diriapatnya itu adalah ganjaran yang wajar dari imannya dan amal shalihnya.
Ayat 57
“Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, maka mereka untuk merekalah azhab yang amat menghinakan." (ayat 57). Sepadan pula dengan kekafiran dan sikap mendustakan yang mereka lakukan tatkala hidup di dunia ini.