Ayat
Terjemahan Per Kata
وَهُدُوٓاْ
dan mereka diberi petunjuk/dipimpin
إِلَى
kepada
ٱلطَّيِّبِ
yang baik
مِنَ
dari
ٱلۡقَوۡلِ
perkataan/ucapan
وَهُدُوٓاْ
dan mereka diberi petunjuk
إِلَىٰ
kepada
صِرَٰطِ
jalan
ٱلۡحَمِيدِ
terpuji
وَهُدُوٓاْ
dan mereka diberi petunjuk/dipimpin
إِلَى
kepada
ٱلطَّيِّبِ
yang baik
مِنَ
dari
ٱلۡقَوۡلِ
perkataan/ucapan
وَهُدُوٓاْ
dan mereka diberi petunjuk
إِلَىٰ
kepada
صِرَٰطِ
jalan
ٱلۡحَمِيدِ
terpuji
Terjemahan
Mereka diberi petunjuk pada ucapan yang baik dan diberi petunjuk (pula) ke jalan (Allah) Yang Maha Terpuji.
Tafsir
(Dan mereka diberi petunjuk) di dunia (kepada ucapan-ucapan yang baik) yaitu kalimat La Ilaaha Illallaah/ tidak ada Tuhan selain Allah (dan mereka ditunjuki pula kepada jalan yang terpuji) yakni jalan Allah yang terpuji dan agama-Nya.
Tafsir Surat Al-Hajj: 23-24
Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka adalah sutra. Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji. Setelah menceritakan keadaan ahli neraka semoga Allah melindungi kita dari keadaan mereka dan azab serta pembalasan yang mereka terima di dalam neraka yang membakar mereka, juga belenggu-belenggunya yang mengikat mereka, serta pakaian khusus dari api buat mereka; kemudian Allah menyebutkan perihal ahli surga semoga Allah memasukkan kita ke dalam surga-Nya berkat karunia dan kemurahan-Nya.
Untuk itu Allah ﷻ berfirman: Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh ke dalam surga-surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. (Al-Hajj: 23) Yakni sungai-sungai itu membelah taman-taman surga dan mengalir di sekeliling surga, juga di pinggir-pinggirnya serta di bawah pohon-pohonnya dan gedung-gedung tempat tinggal mereka. Sungai-sungai tersebut dapat dialirkan ke arah mana pun yang mereka sukai. Di surga itu mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas dan mutiara. (Al-Hajj: 23) Yaitu yang dipakaikan pada tangan-tangan mereka, seperti yang disebutkan oleh Nabi ﷺ dalam sebuah hadis yang telah disepakati kesahihannya oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, yaitu: Perhiasan yang dipakai oleh orang mukmin mencapai apa yang dicapai oleh air wudu(nya).
Ka'bul Ahbar mengatakan, "Sesungguhnya di dalam surga terdapat malaikat; yang seandainya aku menginginkan untuk memberinya nama, tentulah aku beri nama dia. Malaikat itu bertugas mencetak perhiasan-perhiasan buat ahli surga sejak ia diciptakan oleh Allah ﷻ sampai hari kiamat. Seandainya suatu perhiasan atau suatu gelang itu diperlihatkan, tentulah ia dapat memudarkan cahaya matahari, sebagaimana cahaya matahari memudarkan sinar bulan." Firman Allah ﷻ: dan pakaian mereka adalah sutra. (Al-Hajj: 23) Kebalikan dari pakaian ahli neraka yang semuanya terbuat dari api neraka, sedangkan pakaian ahli surga adalah dari kain sutra yang tipis dan yang tebal.
Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Mereka memakai pakaian sutra halus yang hijau dan sutra tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih. Sesungguhnya ini adalah balasan untuk kalian, dan usaha kalian adalah disyukuri (diberi balasan). (Al-Insan: 21-22) Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan: Janganlah kalian memakai sutra, jangan pula kain sutra tebal. Karena sesungguhnya barang siapa yang memakainya di dunia tidak akan dapat memakainya di akhirat.
Abdullah ibnuz Zubair mengatakan bahwa barang siapa yang tidak dapat memakai sutra di akhirat, berarti dia tidak masuk surga, karena Allah ﷻ telah berfirman: dan pakaian mereka adalah sutra. (Al-Hajj: 23) Adapun firman Allah ﷻ: Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik. (Al-Hajj: 24) Makna ayat ini ditafsirkan oleh ayat lain melalui firman-Nya: Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah 'Salam'. (Ibrahim: 23) .
sedangkan malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan), "Saldmun 'alaikum bimd sabartum. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu. (Ar-Ra'd: 23-24)' Dan firman Allah ﷻ: Mereka tidak mendengar di dalamnya perkataan yang sia-sia dan tidak pula perkataan yang menimbulkan dosa, tetapi mereka mendengar ucapan salam. (Al-Waqi'ah: 25-26) Yakni mereka diberi petunjuk ke tempat yang di dalamnya mereka mendengar perkataan yang baik-baik saja. Dan firman Allah ﷻ lainnya yang menyebutkan: dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. (Al-Furqan: 75) Keadaan mereka berbeda dengan ahli neraka yang terus-menerus dihina, dicela, dan dikecam.
Dikatakan kepada mereka: Rasakanlah azab yang membakar ini. (Al-Hajj: 22) Firman Allah ﷻ: dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji. (Al-Hajj: 24) Yaitu ke tempat yang di tempat itu mereka memuji Tuhannya atas kebaikan-Nya kepada mereka yang telah memberikan segala nikmat itu kepada mereka. Di dalam sebuah hadis sahih disebutkan: ". Sesungguhnya mereka (ahli surga) diberi ilham untuk bertasbih dan bertahmid sebagaimana mereka diberi ilham untuk bernapas. Sebagian ulama tafsir mengatakan sehubungan dengan takwil firman-Nya: Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik. (Al-Hajj: 24) Bahwa yang dimaksud adalah Al-Qur'an.
Menurut pendapat lain, kalimat La ilaha Illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah). Sedangkan menurut pendapat yang lainnya lagi, zikir-zikir yang dianjurkan oleh syariat. dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji. (Al-Hajj: 24) Yakni jalan yang lurus ketika di dunianya. Pada garis besarnya pendapat-pendapat ini tidaklah bertentangan dengan apa yang telah disebutkan di atas."
Dan mereka, para penghuni surga diberi petunjuk dan bimbingan kepada ucapan-ucapan yang baik dan santun dan diberi petunjuk pula, bim-bingan, kepada jalan Allah yang Maha Terpuji, berjumpa dan melihat Allah, karena selama di dunia berakhlak mulia dan berhati bersih. 25. Sungguh, orang-orang kafir Mekah seperti Abu Sufyan bin 'arb dan kawan-kawannya yang menghalangi manusia dari jalan Allah untuk memeluk Islam dan menghalangi Rasulullah dan para sahabat melaksanakan ibadah umrah di Masjidilharam yang telah Kami jadikan terbuka untuk semua manusia yang beriman, baik yang bermukim di sana maupun yang datang dari luar daerah yang jauh; dan siapa saja yang berada di Masjidilharam yang bermaksud melakukan kejahatan seperti membunuh, mengintimidasi, menghalangi manusia masuk Islam, dan berbuat kerusuhan secara zalim di dalamnya, niscaya akan Kami rasakan kepadanya siksa yang pedih di akhirat berupa api yang terus membakar, air mendidih, dan cambuk yang menghancurluluhkan tubuh.
Pada ayat ini Allah menerangkan berbagai kenikmatan yang akan diterima oleh orang-orang yang beriman dan beramal saleh yang membersihkan diri dan hatinya serta selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Berbagai kenikmatan yang akan diterima ialah:
1. Mereka akan dimasukkan ke dalam surga yang penuh kenikmatan, yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.
2. Mereka diberi perhiasan yang indah, seperti gelang-gelang dari emas, mahkota yang bertahtakan permata dan mutiara yang indah.
3. Bagi mereka disediakan pakaian sutera yang indah.
4. Mereka diberi petunjuk dan pelajaran, sehingga mereka mengucapkan perkataan yang sopan dan sedap didengar, mengerjakan perbuatan yang menyenangkan hati orang, dapat bergaul dengan baik dengan penduduk surga yang lain, hidup bersaudara, dan saling kasih mengasihi.
Sebagaimana keterangan Allah tentang azab di atas, maka gambaran kenikmatan dan kesenangan yang digambarkan pada ayat ini, sebagai pahala yang akan diterima orang-orang yang beriman dan beramal saleh di akhirat nanti adalah sama dengan kenikmatan dan kesenangan yang selalu diimpikan oleh manusia selama mereka hidup di dunia. Pada umumnya manusia waktu hidup di dunia menginginkan kekayaan yang berlimpah-ruah, mempunyai kedudukan yang terhormat dan kekuasaan yang tidak terbatas, mempunyai istri-istri yang cantik dan perkakas rumah tangga yang serba mewah.
Sekalipun Allah telah menjelaskan dalam ayat-ayat-Nya hal-hal yang demikian itu, namun masalah surga dan neraka itu termasuk hal yang gaib bagi manusia, hanya Allah sajalah yang mengetahui hakikat yang sebenarnya, tetapi kaum Muslimin wajib percaya bahwa surga dan neraka itu pasti ada. Gambaran yang diberikan Allah itu, merupakan sebagian dari kesenangan yang dijanjikan itu. Kesenangan yang sebenarnya lebih dari gambaran itu karena bagi manusia sendiri tidak ada sesuatu yang dapat dijadikan sebagai perbandingan. Yang jelas ialah bahwa orang-orang yang beriman akan mengalami kesenangan dan kenikmatan yang tiada taranya, belum pernah dirasakan selama hidup di dunia, semua menyenangkan hati, perasaan, pikiran, penglihatan, pendengaran dan sebagainya.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Dua Golongan yang Berselisih
Ayat 19
“Inilah dua golongan yang berselisih." (pangkal ayat 19). Timbul selisih karena tidak kecocokan fikiran. "Mereka berselisih tentang Tuhan mereka." Satu golongan yang percaya kepada Tuhan, bahwa Tuhan itu Esa adanya, mutlak dalam kesaluannya. Tiada Ia bersekutu dengan yang lain. Tiada Tuhan melainkan Allah. Satu golongan lagi percaya juga akan adanya Tuhan. Tetapi dipersekutukannya yang lain dengan Tuhan, diperbuatnya berhala lalu disembahnya. "Maka orang-orang yang kafir akan dipotongkan buat mereka pakaian dari api," sebagai azhab siksaan atau kesalahan yang sangat besar itu. "Akan disiramkan dari atas kepala mereka air menggelegak." (ujung ayat 19). Apabila dibayangkan pakaian api yang akan digunlingkan atau air panas menggelegak yang akan disiramkan ke atas kepala, pastilah terasa kengerian di dalam hati bagi barangsiapa yang mempersekutukan Tuhan itu.
Ayat 20
Apalah lagi setelah diiringkan oleh ayat yang seterusnya: “Dihancur-leburkan dengan dia." (pangkal ayat 20). Yaitu dengan segala azhab siksaan itu: “Apa yang ada dalam perut mereka." Yaitu isi perut, pencemaan atau fikiran-fikiran jahat yang tersimpan di dalam: “Dan kulit-kulit mereka." (ujung ayat 20). Kalau kita perhatikan pakaian yang akan dipotongkan buat mereka pakai, yaitu semua dari api, niscaya dapat kita maklumi bahwa kulit-kulit itu akan hancur terbakar dan isi perut pun akan meletus keluar.
Di sinilah ahli-ahli falsafah, iman akan al-Qur'an dengan tidak banyak ta'wil menguatkan kepercayaan bahwa baik nikmat syurga atau azhab neraka akan dirasakan oleh manusia bukan saja bersifat rohaniah, bahkan juga bersifat jasmaniah.
Ayat 21
“Dan untuk mereka." (pangkal ayat 21). Yaitu untuk melengkapi azhab siksaan itu untuk mereka: “Disediakan cemeti dari besi." (ujung ayat 21).
Kita maklum bahwasanya tatkala hidup di dunia ini kalau kita mendapat satu malapetaka besar, mIsalnya diri kita tersiram berisin lalu terbakar, atau kepala tersiram air pangs hingga kulit mengelupas, berhentilah malapetaka itu dengan datangnya maut. Tetapi azhab dalam neraka tidaklah berhenti dengan maut. Karena mati tidak akan ada lagi. Sebab itu penderitaan neraka itu tidaklah putus-putus. Bila hancur kulit lama, segeralah diganti dengan kulit baru untuk dihancurkan pula, sehingga pergantian itu sendiri telah dirasakan sebagai azhab juga.
Ayat 22
“Tiap-tiap mereka hendak keluar daripadanya dari sangat sengsoro." (pangkal ayat 22). Dari sangat tidak terderitakan lagi azhab itu, timbul harapan hendak keluar, timbul harapan hendak bebas; “Mereka dikembalikan ke dalamnya." Artinya bahwa azhab itu diperbarui terus. Sehingga mereka tidak akan lepas-lepas dari belenggu. "Dan rasakanlah olehmu azhab pembakaran." (ujung ayat 22). Rasakanlah benar olehmu adalah tambahan siksaan dengan kemurkaan, karena semua yang kamu derita sekarang ini tidak lain adalah akibat dari kesalahanmu sendiri: mempersekutukan Tuhan.
Sesudah menerangkan azhab siksaan yang amat ngeri, kejam dan seram itu, Tuhan pun menunjukkan jalan keluar. Bahwa azhab semacam itu tidak akan menimpa kepada diri orang yang beriman.
Ayat 23
“Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal yang shalih-shalih ke dalam syurga-syurga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai." (pangkal ayat 23). Iman dan amal shalih atau kepercayaan kepada Tuhan yang disertai oleh perbuatan baik, akan dirasakan sendiri oleh yang bersangkutan. satu kebahagiaan dalam hati, karena dia telah merasakan harga diri sebagai manusia. Dia telah mengisi tugasnya mengisi jiwa dengan iman. Alangkah sengsaranya orang yang kosong jiwa akidah. Dan amal shalih pun membuat hidup ini bemas. Demikianlah sampai ke akhirat. Dia pun dapat sambutan rahmat nikmat dari Tuhan, vaitu syurga. Bukan satu syurga, bahkan banyak syurga: “Diberi perhiasan mereka di dalamnya dengan berbagai gelang dari emas dan mutiara." Yang ini adalah termasuk perhiasan. Tentu bukan gelang saja, sebab di dalam ayat yang lain telah dijelaskan bahwa di sana disediakan apa saja yang kamu inginkan: “Dan pakaian mereka di sana iolah sutera." (ujung ayat 23). Sebab di segala masa pakaian dari sutera itulah yang dipandang pakaian paling mewah, maka sutera itu pulalah yang dijanjikan atau disebut namanya dalam ayat.
Di ayat selanjutnya diterangkan tuntunan, dan bimbingan buat mencapai tempat yang mulia itu
Ayat 24
“Dan mereka telah dipimpin kepada perkataan yang baik." (pangkal ayat 24). Perkataan yang baik, niscaya timbul daripada budi yang baik dan sopansantun. Orang yang beriman kepada Allah dan beramal yang shalih-shalih niscaya perkataannya yang keluar adalah baik. Tidak kasar mulut “Dan mereka telah dipimpin kepada jalan yang terpuji." (ujung ayat 24). Dan yang memberikan pimpinan itu, tidak lain ialah utusan-utusan Allah sendiri,
Memang! Di ayat 19 dikatakan di antara dua golongan selalu timbul selisih, yaitu golongan yang mempersekutukan Tuhan dengan golongan yang teguh pendiriannya beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa! Dalam perselisihan ini golongan yang percaya keesaan Tuhan jualah yang mencapai bahagia!