Ayat
Terjemahan Per Kata
وَنَصَرۡنَٰهُ
dan Kami telah menolongnya
مِنَ
dari
ٱلۡقَوۡمِ
kaum
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
كَذَّبُواْ
(mereka) mendustakan
بِـَٔايَٰتِنَآۚ
dengan ayat-ayat Kami
إِنَّهُمۡ
sesungguhnya mereka
كَانُواْ
adalah mereka
قَوۡمَ
kaum
سَوۡءٖ
seburuk-buruk
فَأَغۡرَقۡنَٰهُمۡ
maka Kami tenggelamkan mereka
أَجۡمَعِينَ
semuanya
وَنَصَرۡنَٰهُ
dan Kami telah menolongnya
مِنَ
dari
ٱلۡقَوۡمِ
kaum
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
كَذَّبُواْ
(mereka) mendustakan
بِـَٔايَٰتِنَآۚ
dengan ayat-ayat Kami
إِنَّهُمۡ
sesungguhnya mereka
كَانُواْ
adalah mereka
قَوۡمَ
kaum
سَوۡءٖ
seburuk-buruk
فَأَغۡرَقۡنَٰهُمۡ
maka Kami tenggelamkan mereka
أَجۡمَعِينَ
semuanya
Terjemahan
Kami menolongnya dari orang-orang yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya.
Tafsir
(Dan Kami telah menolongnya) Kami pelihara dia (dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami) yang menunjukkan kerasulannya, hingga mereka tidak dapat menimpakan keburukan kepadanya (Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya).
Tafsir Surat Al-Anbiya': 76-77
Dan (ingatlah kisah) Nuh sebelum itu, ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta pengikutnya dari bencana besar. Dan Kami telah menolongnya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya.
Ayat 76
Allah ﷻ menceritakan tentang perkenaan-Nya kepada hamba-Nya dan Rasul-Nya (yaitu Nuh a.s.) saat Nuh berdoa memohon kepada-Nya untuk kebinasaan kaumnya karena telah mendustakannya, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: “Maka dia mengadu kepada Tuhannya, bahwa aku ini adalah orang yang dikalahkan. Oleh sebab itu, tolonglah (aku).” (Al-Qamar: 10). Dan ucapan Nuh yang disebutkan dalam firman-Nya: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.” (Nuh: 26-27). Karena itulah dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
“Ketika dia berdoa sebelum itu, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta pengikutnya.” (Al-Anbiya: 76)
Yang dimaksud dengan ahlihi ialah orang-orang yang beriman kepadanya, seperti yang dijelaskan oleh Allah ﷻ dalam ayat lain melalui firman-Nya: “Dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.
Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit.” (Hud: 40).
Adapun firman Allah ﷻ: “Dari bencana yang besar.” (Al-Anbiya: 76). Yakni dari kesengsaraan, pendustaan, dan gangguan; karena sesungguhnya Nabi Nuh tinggal di kalangan kaumnya selama seribu tahun kurang lima puluh tahun seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah ﷻ. Akan tetapi, tidak ada yang beriman dari mereka kecuali hanya sedikit orang saja. Mereka juga selalu menimpakan gangguan yang menyakitkan kepada.Nuh, dan saling mewasiatkan kepada generasi pelanjut mereka, generasi demi generasi, untuk bersikap menentang Nuh.
Ayat 77
Firman Allah ﷻ: “Dan Kami telah menolongnya dari kaum.” (Al-Anbiya: 77).
Maksudnya, Kami selamatkan dia dan tolong dia dengan membebaskannya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami.
“Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya.” (Al-Anbiya: 77)
Yakni Allah membinasakan mereka secara menyeluruh, sehingga tiada seorang manusia pun dari kalangan mereka yang hidup di bumi ini, sesuai dengan apa yang didoakan oleh nabi mereka.
Dan Kami telah menolongnya, Nuh dan orang-orang beriman yang setia kepada beliau, dari orang-orang kafir yang telah mendustakan ayat-ayat Kami yang diwahyukan kepada Nuh dan disampaikan kepada mereka. Sesungguhnya mereka dengan menolak beriman kepada Allah, menghina utusan Allah, dan mengancamnya adalah orang-orang yang berbuat jahat kepada sesama manusia, maka Kami menenggelamkan me-reka semuanya termasuk istri dan anak Nabi Nuh. 78. Dan perhatikan kisah Dawud dan Sulaiman, dua orang nabi dan rasul yang juga raja di Palestina, ketika keduanya memberikan keputusan mengenai kasus sebuah ladang milik seorang petani yang diajukan kepada beli-au, karena ladang itu dirusak oleh kambing-kambing milik peternak kaumnya. Nabi Dawud berpendapat bahwa domba-domba itu diserahkan kepada pemilik kebun, karena harganya dinilai sama dengan tanaman yang dirusaknya sebagai ganti tanaman yang rusak. Nabi Sulaiman memutuskan agar kambing-kambing itu diserahkan sementara kepada pemilik tanaman untuk diambil manfaatnya, minyak dan bulunya, dan pemilik kambing diharuskan mengganti tanaman itu dengan tanaman yang baru. Apabila tanaman yang baru telah dapat diambil hasilnya, pemilik kambing itu boleh mengambil kambingnya kembali sehingga keduanya tidak kehilangan milik mereka masing-masing. Dan Kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu tepat, namun keputusan Sulaiman lebih memenuhi rasa keadilan.
Ayat ini menegaskan bahwa Allah telah menurunkan pertolongan kepada Nabi Nuh dan pengikutnya yang beriman terhadap kejahatan orang-orang yang telah mendustakan ayat-ayat-Nya, dan tidak menerima bukti-bukti dan keterangan yang disampaikan Rasul-Nya.
Pada akhir ayat ini Allah menerangkan alasan mengapa Dia menolong Nabi Nuh sehingga kaum kafir itu dimusnahkan oleh azab yang dahsyat karena kejahatan kaumnya seperti syirik, baik perkataan maupun perbuatan mereka. Mendurhakai Allah, dan menyalahi perintah-perintah-Nya adalah perbuatan jahat kaumnya turun temurun. Maka sepantasnyalah mereka menerima balasan dari Allah.
Kisah-kisah yang dikemukakan dalam Al-Qur'an ini haruslah menjadi pelajaran bagi umat manusia, setelah diutusnya Nabi Muhammad saw, kepada seluruh umat manusia. Allah berfirman:
Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, wahai orang-orang yang mempunyai pandangan! (al-Hasyr/59: 2).
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Nabi Nuh
Ayat 76
“Dan Nuh, seketika dia memohon sebelum itu."
Yaitu sebelum Ibrahim dan Luth diutus Allah kepada kaum mereka, Nuh pun terlebih dahulu telah menyampaikan permohonan kepada Allah. Sekali tersebut permohonannya itu di dalam Surat 54 al-Qamar (bulan) yang turun di Makkah ayat 10:
“Ya Tuhan! Aku telah dikalahkan, tolonglah aku."
Dan bertemu permohonan beliau lagi di Surat 71, Nuh ayat 26:
“Ya Tuhanku! Janganlah dibiarkan juga lagi di atas bumi ini ada tempat tempat tinggal buat orang-orang yang kafir."
“Maka Kami perkenankan baginya." Dia memohon karena dia telah diacuhkan, supaya ia ditolong, dia telah ditolong. Dia bermohon supaya dibersihkan muka bumi dari orang-orang yang tidak mau mempercayai perintah Allah; permohonan itu pun dikabulkan juga! Bumi ditenggelamkan dan digenangi air seluruhnya, sampai setinggi-tinggi gunung pun terendam: “Dan Kami selamatkan dia dan keluarganya dan malapetaka yang besar."
Selamat beliau bersama ahli-ahlinya, yaitu keluarganya. Tetapi seorang dan anak kandungnya turut tenggelam. Lalu Nabi Nuh mohon bertanya kepada Tuhan mengapa anak kandungnya ditentukan Tuhan tidak masuk, padahal puteranya adalah ahlinya jua. Tuhan menjawab bahwa anaknya itu bukanlah ahlinya. Soalnya ialah karena amal perbuatan anak itu tidak shalih. Sehingga dia pun turut tenggelam dengan seluruh orang-orang yang kafir itu. (Ini dapat kita lihat dalam Surat 11, Hud ayat 42 sampai ayat 47, dalam Juzu' 12).
Mungkin isteri Nabi Nuh sendiri pun tidak juga masuk dalam bahtera Nabi Nuh itu. Sebab pada Surat 66, at-Tahrim ayat 10 isteri Nuh telah disamakan kedudukannya dengan isteri Luth. "Keduanya di bawah asuhan dua orang hamba dari hamba-hamba Kami yang keduanya orang-orang shalih, tetapi kedua isteri itu mengkhianati keduanya; maka tidaklah berfaedah kedua suami yang shalih itu kepada isteri yang kIblisnat itu di harapan Allah sedikit pun; dan dikatakanlah “masukkanlah kalian keduanya ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang masuk."
Ayat 77
“Dan Kami tolong dia dari kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami.
(ujung ayat 77).
Sehingga tidaklah bersisa orang kafir itu seluruhnya, laki-laki, perempuan besar kecil, tua dan muda yang selamat hanya yang masuk bahtera bersama Nuh.








