Ayat

Terjemahan Per Kata
وَنُوحًا
dan Nuh
إِذۡ
ketika
نَادَىٰ
dia berseru/berdo'a
مِن
dari
قَبۡلُ
sebelum itu
فَٱسۡتَجَبۡنَا
maka Kami memperkenankan
لَهُۥ
kepadanya (do'anya)
فَنَجَّيۡنَٰهُ
lalu Kami menyelamatkannya
وَأَهۡلَهُۥ
dan keluarganya
مِنَ
dari
ٱلۡكَرۡبِ
bencana
ٱلۡعَظِيمِ
yang besar
وَنُوحًا
dan Nuh
إِذۡ
ketika
نَادَىٰ
dia berseru/berdo'a
مِن
dari
قَبۡلُ
sebelum itu
فَٱسۡتَجَبۡنَا
maka Kami memperkenankan
لَهُۥ
kepadanya (do'anya)
فَنَجَّيۡنَٰهُ
lalu Kami menyelamatkannya
وَأَهۡلَهُۥ
dan keluarganya
مِنَ
dari
ٱلۡكَرۡبِ
bencana
ٱلۡعَظِيمِ
yang besar
Terjemahan

(Ingatlah) Nuh ketika dia berdoa sebelum itu. Kami memperkenankan (doa)-nya dan Kami menyelamatkannya bersama pengikutnya dari bencana yang besar.
Tafsir

(Dan) ingatlah kisah (Nuh) kalimat yang sesudahnya merupakan Badal atau kata ganti daripadanya (ketika dia berdoa) yakni berdoa bagi kebinasaan kaumnya, sebagaimana yang disitir oleh ayat lain, yaitu firman-Nya, "Ya Rabbku! Janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi." (Q.S. Nuh, 26). (sebelum itu) sebelum Nabi Ibrahim dan Nabi Luth (dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya) beserta orang-orang yang ada di dalam bahteranya (dari bencana yang besar) dari bencana tenggelam dan permusuhan kaumnya yang mendustakannya.
Tafsir Surat Al-Anbiya': 76-77
Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta pengikutnya dari bencana besar. Dan Kami telah menolongnya dari kaum yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya. Allah ﷻ menceritakan tentang perkenaan-Nya kepada hamba-Nya dan Rasul-Nya (yaitu Nuh a.s.) saat Nuh berdoa memohon kepada-Nya untuk kebinasaan kaumnya karena telah mendustakannya, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Maka dia mengadu kepada Tuhannya, bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan.
Oleh sebab itu, tolonglah (aku). (Al-Qamar: 10) Dan ucapan Nuh yang disebutkan dalam firman-Nya: Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir. (Nuh: 26-27) Karena itulah dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya: ketika dia berdoa sebelum itu, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta pengikutnya. (Al-Anbiya: 76) Yang dimaksud dengan ahlihi ialah orang-orang yang beriman kepadanya, seperti yang dijelaskan oleh Allah ﷻ dalam ayat lain melalui firman-Nya: dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman.
Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (Hud: 40) Adapun firman Allah ﷻ: dari bencana yang besar. (Al-Anbiya: 76) Yakni dari kesengsaraan, pendustaan, dan gangguan; karena sesungguhnya Nabi Nuh tinggal di kalangan kaumnya selama seribu tahun kurang lima puluh tahun seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah ﷻ Akan tetapi, tidak ada yang beriman dari mereka kecuali hanya sedikit orang saja. Mereka juga selalu menimpakan gangguan yang menyakitkan kepada.Nuh, dan saling mewasiatkan kepada generasi pelanjut mereka generasi demi generasi untuk bersikap menentang Nuh.
Firman Allah ﷻ: Dan Kami telah menolongnya dari kaum. (Al-Anbiya: 77) Maksudnya, Kami selamatkan dia dan tolong dia dengan membebaskannya dari kaum. yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya. (Al-Anbiya: 77) Yakni Allah membinasakan mereka secara menyeluruh, sehingga tiada seorang manusia pun dari kalangan mereka yang hidup di bumi ini, sesuai dengan apa yang didoakan oleh nabi mereka.
Dan ingat serta jadikanlah pelajaran kisah Nuh, sebelum Ibrahim dan Lut, ketika dia berdoa, 'Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi,' (Lihat Surah N'h/71: 26) karena mereka menolak beriman kepada Allah. Kami mengabulkan doa-nya, dengan menurunkan hujan dan banjir besar hingga orang-orang kafir itu tenggelam. Lalu Kami menyelamatkan dia bersama pengikutnya, orang-orang beriman yang bersama beliau dalam kapal, dari bencana, banjir, yang besar, kecuali istri dan seorang anaknya. 77. Dan Kami telah menolongnya, Nuh dan orang-orang beriman yang setia kepada beliau, dari orang-orang kafir yang telah mendustakan ayat-ayat Kami yang diwahyukan kepada Nuh dan disampaikan kepada mereka. Sesungguhnya mereka dengan menolak beriman kepada Allah, menghina utusan Allah, dan mengancamnya adalah orang-orang yang berbuat jahat kepada sesama manusia, maka Kami menenggelamkan me-reka semuanya termasuk istri dan anak Nabi Nuh.
Dengan ayat ini Allah mengingatkan Rasulullah dan kaum Muslimin kepada kisah Nabi Nuh a.s., yang disebut sebagai bapak kedua bagi umat manusia. Jauh sebelum Nabi Muhammad, bahkan sebelum Nabi Ibrahim dan Lut, Nabi Nuh telah diutus Allah sebagai Rasul-Nya. Karena keingkaran kaumnya yang amat sangat, sehingga mereka tidak memperdulikan seruannya kepada agama Allah, akhirnya ia berdoa kepada Tuhan:
Dan Nuh berkata, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. (Nuh/71: 26)
Dan doanya lagi:
"Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah (aku)." (al-Qamar/54: 10)
Akan tetapi doa-doa tersebut diucapkannya setelah 950 tahun lamanya ia melakukan dakwahnya, namun kaumnya tetap juga ingkar dan tidak memperdulikan seruannya kepada agama Allah.
Menurut riwayat, Nabi Nuh a.s. diutus Allah menjadi Rasul-Nya pada waktu itu ia berusia 40 tahun. Sesudah terjadinya azab Allah berupa angin taufan dan banjir besar Nabi Nuh masih hidup selama 40 tahun. Dengan demikian, maka diperkirakan usianya mencapai ±1050 tahun.
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa setelah Nuh a.s. mengucapkan doa-doa tersebut maka Allah mengabulkannya, yaitu dengan menimpakan banjir yang amat dahsyat, sehingga air laut meluap tinggi dan membinasakan negeri tersebut bersama orang-orang yang tidak beriman.
Adapun Nabi Nuh dan keluarganya kecuali istri dan anaknya yang durhaka, serta kaumnya yang beriman, telah diselamatkan Allah dari malapetaka yang dahsyat itu, yaitu dengan sebuah perahu besar yang dibuat Nabi Nuh sebelum terjadinya banjir atas perintah dan petunjuk Allah.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Belum tersedia. Dibutuhkan biaya untuk menambahkan tafsir ini.
Nabi Nuh
Ayat 76
“Dan Nuh, seketika dia memohon sebelum itu."
Yaitu sebelum Ibrahim dan Luth diutus Allah kepada kaum mereka, Nuh pun terlebih dahulu telah menyampaikan permohonan kepada Allah. Sekali tersebut permohonannya itu di dalam Surat 54 al-Qamar (bulan) yang turun di Makkah ayat 10:
“Ya Tuhan! Aku telah dikalahkan, tolonglah aku."
Dan bertemu permohonan beliau lagi di Surat 71, Nuh ayat 26:
“Ya Tuhanku! Janganlah dibiarkan juga lagi di atas bumi ini ada tempat tempat tinggal buat orang-orang yang kafir."
“Maka Kami perkenankan baginya." Dia memohon karena dia telah diacuhkan, supaya ia ditolong, dia telah ditolong. Dia bermohon supaya dibersihkan muka bumi dari orang-orang yang tidak mau mempercayai perintah Allah; permohonan itu pun dikabulkan juga! Bumi ditenggelamkan dan digenangi air seluruhnya, sampai setinggi-tinggi gunung pun terendam: “Dan Kami selamatkan dia dan keluarganya dan malapetaka yang besar."
Selamat beliau bersama ahli-ahlinya, yaitu keluarganya. Tetapi seorang dan anak kandungnya turut tenggelam. Lalu Nabi Nuh mohon bertanya kepada Tuhan mengapa anak kandungnya ditentukan Tuhan tidak masuk, padahal puteranya adalah ahlinya jua. Tuhan menjawab bahwa anaknya itu bukanlah ahlinya. Soalnya ialah karena amal perbuatan anak itu tidak shalih. Sehingga dia pun turut tenggelam dengan seluruh orang-orang yang kafir itu. (Ini dapat kita lihat dalam Surat 11, Hud ayat 42 sampai ayat 47, dalam Juzu' 12).
Mungkin isteri Nabi Nuh sendiri pun tidak juga masuk dalam bahtera Nabi Nuh itu. Sebab pada Surat 66, at-Tahrim ayat 10 isteri Nuh telah disamakan kedudukannya dengan isteri Luth. "Keduanya di bawah asuhan dua orang hamba dari hamba-hamba Kami yang keduanya orang-orang shalih, tetapi kedua isteri itu mengkhianati keduanya; maka tidaklah berfaedah kedua suami yang shalih itu kepada isteri yang kIblisnat itu di harapan Allah sedikit pun; dan dikatakanlah “masukkanlah kalian keduanya ke dalam neraka bersama-sama orang-orang yang masuk."
Ayat 77
“Dan Kami tolong dia dari kaum yang mendustakan ayat-ayat Kami.
(ujung ayat 77).
Sehingga tidaklah bersisa orang kafir itu seluruhnya, laki-laki, perempuan besar kecil, tua dan muda yang selamat hanya yang masuk bahtera bersama Nuh.