Ayat

Terjemahan Per Kata
وَقَالُواْ
dan mereka berkata
لَن
tidak akan
تَمَسَّنَا
menyentuh kami
ٱلنَّارُ
neraka
إِلَّآ
kecuali
أَيَّامٗا
beberapa hari
مَّعۡدُودَةٗۚ
tertentu
قُلۡ
katakanlah
أَتَّخَذۡتُمۡ
sudahkah kamu mengambil
عِندَ
disisi
ٱللَّهِ
Allah
عَهۡدٗا
janji
فَلَن
maka tidak
يُخۡلِفَ
memungkiri
ٱللَّهُ
Allah
عَهۡدَهُۥٓۖ
janjiNya
أَمۡ
atau
تَقُولُونَ
kamu mengatakan
عَلَى
atas/terhadap
ٱللَّهِ
Allah
مَا
apa
لَا
tidak
تَعۡلَمُونَ
(kalian) mengetahui
وَقَالُواْ
dan mereka berkata
لَن
tidak akan
تَمَسَّنَا
menyentuh kami
ٱلنَّارُ
neraka
إِلَّآ
kecuali
أَيَّامٗا
beberapa hari
مَّعۡدُودَةٗۚ
tertentu
قُلۡ
katakanlah
أَتَّخَذۡتُمۡ
sudahkah kamu mengambil
عِندَ
disisi
ٱللَّهِ
Allah
عَهۡدٗا
janji
فَلَن
maka tidak
يُخۡلِفَ
memungkiri
ٱللَّهُ
Allah
عَهۡدَهُۥٓۖ
janjiNya
أَمۡ
atau
تَقُولُونَ
kamu mengatakan
عَلَى
atas/terhadap
ٱللَّهِ
Allah
مَا
apa
لَا
tidak
تَعۡلَمُونَ
(kalian) mengetahui
Terjemahan

Mereka berkata, “Neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hari saja.” Katakanlah, “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan mengingkari janji-Nya ataukah kamu berkata tentang Allah sesuatu yang tidak kamu ketahui?”
Tafsir

(Dan mereka berkata) yakni tatkala Nabi mengancam mereka dengan neraka, ("Kami sekali-kali takkan disentuh) tidak akan ditimpa sama sekali (oleh api neraka, kecuali selama hari-hari yang berbilang") maksudnya selama beberapa hari saja, yaitu selama 40 hari yakni selama waktu nenek moyang mereka menyembah patung lembu, kemudian siksaan itu akan berhenti. (Katakanlah) kepada mereka hai Muhammad, ("Apakah kamu telah menerima) hamzah washalnya dibuang karena cukup dengan adanya hamzah istifham (janji dari Allah) atau ikrar mengenai hal tersebut? (Sehingga Allah tidak akan menyalahi janji-Nya?) Tidak, bukan? (Ataukah) bahkan (kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui").
Tafsir Surat Al-Baqarah: 80
Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah, "Sudahkah kalian menerima janji dari Allah sehingga tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kalian hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kalian ketahui?"
Ayat 80
Melalui ayat ini Allah menceritakan perihal orang-orang Yahudi tentang apa yang mereka kutip dan mereka klaim untuk dirinya sendiri, bahwa diri mereka tidak akan disentuh oleh api neraka kecuali hanya beberapa hari saja, setelah itu mereka selamat.
Maka Allah menyangkal pengakuan tersebut melalui firman-Nya: Katakanlah, "Sudahkah kalian menerima janji dari Allah" (Al-Baqarah: 80) tentang hal tersebut. Apabila telah terjadi suatu perjanjian, pasti Allah tidak akan mengingkari janji-Nya. Tetapi yang terjadi adalah sebaliknya dan apa yang mereka akui itu sama sekali tidak ada buktinya. Karena itu. dalam ungkapan ayat dipakai kata am yang bermakna bal (bahkan). yakni bahkan kalian hanya mengatakan terhadap Allah apa yang kalian tidak ketahui. Dengan kata lain, kalian hanya mengatakan kedustaan dan kebohongan yang kalian buat-buat terhadap Allah ﷻ.
Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Saif ibnu Sulaiman, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas, bahwa orang-orang Yahudi sering mengatakan, "Sesungguhnya usia dunia ini tujuh ribu tahun. Setiap seribu tahun kami hanya satu hari mengalami azab di dalam neraka. Berarti azab di neraka bagi kami hanyalah tujuh hari." Maka Allah menurunkan firman-Nya: Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja" (Al-Baqarah: 80) sampai dengan firman-Nya “mereka kekal di dalamnya” (Al-Baqarah: 81). Kemudian perawi meriwayatkan pula hal yang serupa dari Muhammad, dari Sa'id atau Ikrimah, dari Ibnu Abbas.
Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan firman-Nya: Dan mereka mengatakan, "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja” (Al-Baqarah: 80). Bahwa orang-orang Yahudi telah mengatakan, "Kami tidak disentuh oleh api neraka kecuali hanya selama empat puluh malam." Selain Al-Aufi para penafsir menambahkan bahwa masa tersebut adalah masa selama mereka menyembah anak lembu.
Demikianlah menurut riwayat Al-Qurthubi, dari Ibnu Abbas dan Qatadah.
Adh-Dhahhak mengatakan bahwa Ibnu Abbas pernah berkata, "Orang-orang Yahudi mempunyai dugaan bahwa mereka menemukan di dalam kitab Taurat dicatatkan jarak di antara bagian atas dan bagian bawah neraka Jahannam sama dengan perjalanan selama empat puluh tahun, hingga sampai pada pohon Zaqqum yang terletak di dasar neraka.
Musuh-musuh Allah (orang-orang Yahudi) mengatakan bahwa mereka diazab hanya sampai pada pohon Zaqqum, setelah itu neraka Jahannam tidak ada lagi dan hancur." Yang demikian itu adalah perkataan mereka yang disitir oleh firman-Nya: Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." (Al-Baqarah: 80).
Abdur Razzaq meriwayatkan dari Ma'mar dan Qatadah sehubungan dengan firman-Nya: “Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja" (Al-Baqarah: 80). Yakni selama hari-hari mereka menyembah anak lembu.
Ikrimah meriwayatkan bahwa orang-orang Yahudi berdebat dengan Rasulullah ﷺ, lalu mereka berkata, "Kami tidak akan masuk neraka kecuali hanya selama empat puluh malam, setelah itu kami digantikan oleh suatu kaum yang lain," yang dimaksud oleh mereka ialah Nabi ﷺ dan sahabat-sahabatnya radiyallahu 'anhum. Maka Rasulullah ﷺ berisyarat dengan tangannya di atas kepala mereka (yang mengandung makna seakan-akan beliau bersabda): “Bahkan kalian kekal di dalamnya, tiada seorang pun yang menggantikan kalian.” Lalu Allah ﷻmenurunkan firman-Nya: Dan mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan disentuh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja" (Al-Baqarah: 80).
Al-Hafidzh Abu Bakar ibnu Mardawaih meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Ja'far, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Muhammad ibnu Sakhr, telah menceritakan kepada kami Abu Abdur Rahman Al-Muqri', telah menceritakan kepada kami Al-Laits ibnu Sa'd, telah menceritakan kepadaku Sa'id ibnu Abu Sa'id, dari Abu Hurairah yang menceritakan: Ketika Khaibar berhasil dibuka (dikalahkan), dihadiahkan kepada Rasulullah ﷺ kambing yang telah diracuni, maka Rasulullah ﷺ bersabda, "Kumpulkanlah oleh kalian di hadapanku semua orang Yahudi yang ada di tempat ini." Lalu Rasulullah ﷺ bersabda kepada mereka, "Siapakah nama bapak kalian?" Mereka menjawab, "Si Anu." Nabi ﷺ bersabda, "Kalian dusta, bapak kalian adalah si Fulan." Mereka menjawab, "Engkau benar dan sesuai dengan kenyataan." Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda kepada mereka, "Apakah kalian akan berkata sejujurnya kepadaku jika kutanyakan kepada kalian tentang sesuatu hal?" Mereka menjawab, "Ya, wahai Abul Qasim; dan jika kami dusta kepadamu, niscaya kamu akan mengetahui dusta kami sebagaimana kamu mengetahuinya pada kakek moyang kami." Maka Rasulullah ﷺ bersabda kepada mereka, "Siapakah penghuni neraka itu? Mereka menjawab, "Kami akan berada di dalamnya dalam masa yang sebentar, kemudian kalian menggantikan kami menjadi penghuninya." Rasulullah ﷺ bersabda kepada mereka, "Hinalah kalian. Demi Allah, kami tidak akan menggantikan kalian di dalamnya untuk selama-lamanya." Kemudian beliau ﷺ bersabda kepada mereka, "Apakah kalian akan berkata sejujurnya kepadaku jika kutanyakan kepada kalian tentang sesuatu hal?" Mereka menjawab, "Ya, wahai Abul Qasim." Beliau bertanya, "Apakah kalian memasukkan racun ke dalam (daging) kambing ini? Mereka menjawab, "Ya." Nabi ﷺ bertanya, "Apakah yang mendorong kalian berbuat demikian?" Mereka menjawab, "Kami bermaksud jika engkau berdusta, maka kami terbebas darimu; dan jika engkau benar seorang nabi, niscaya racun itu tidak akan membahayakan dirimu." Hadits riwayat Ahmad, Al-Bukhari, dan An-Nasai melalui jalur Al-Laits ibnu Sa'd menyebutkan hal yang serupa."
Dan di antara bentuk kebohongan dan penyimpangan yang mereka lakukan, mereka berkata, Neraka tidak akan menyentuh kami di akhirat kelak kecuali beberapa hari atau sesaat saja. Itu pun sekadar sentuhan api, bukan siksaan yang bersifat abadi. Untuk menjelaskan itu Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya, Katakanlah, wahai Nabi Muhammad, 'Sudahkah kamu menerima janji dari Allah, Zat yang mengatur segala urusan, sehingga kamu merasa tenang karena Allah tidak akan mengingkari janji-Nya, ataukah kamu mengatakan tentang Allah yang kekuasaan dan ilmu-Nya mencakup segala hal, sesuatu yang tidak kamu ketahui' Keduanya tidak pernah terjadi: tidak ada perjanjian antara mereka dengan Tuhan soal itu, dan tidak pula mereka mengatakan itu karena tidak tahu. Mereka tahu, tetapi mengatakan yang sebaliknya. Sebenarnya tidak ada janji dari Allah, bukan juga karena mereka tidak tahu. Sumber masalahnya adalah sikap mereka yang memutarbalikkan ayat-ayat Allah. Bukan demikian, yang benar adalah barang siapa berbuat keburukan, yaitu mempersekutukan Allah, dan dosanya telah menenggelamkannya, yakni ia diliputi oleh dosanya sehingga seluruh kehidupannya tidak mengandung sedikit pun kebaikan akibat ketiadaan iman kepada Allah, maka mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya. Sedangkan orang-orang yang beriman dengan benar sebagaimana diajarkan nabi-nabi mereka dan mengerjakan kebajikan sesuai tuntunan Allah dan Rasul, maka mereka itu penghuni surga. Mereka juga kekal di dalam nya.
.
Dalam ayat ini disebutkan lagi segi lain dari kedurhakaan orang Yahudi yaitu mengenai anggapan mereka bahwa mereka tidak akan dibakar oleh api neraka kecuali hanya beberapa hari saja. Maksudnya, mereka tidak kekal di dalam neraka karena menganggap diri mereka adalah putra dan kekasih Allah. Kebanyakan orang Yahudi berpendapat bahwa mereka dimakan api selama tujuh hari. Karena umur dunia menurut pendapat mereka 7000 tahun, maka siapa di antara mereka yang tidak memperoleh keselamatan dan kemenangan serta kebahagiaan, mereka akan mendekam dalam neraka selama 7 hari. Sehari untuk tiap 1000 tahun.
Belum tersedia.
Belum tersedia.
Belum tersedia.
Belum tersedia.
Belum tersedia.
Tafsir Surat Al-Baqarah: 80-83
Ayat 80
"Dan mereka berkata, ‘Sekali-kali tidak kami akan disentuh oleh api neraka, melainkan berbilang hati saja.'"
Mereka merasa demikian istimewa di sisi Tuhan. Kalau mereka dimasukkan ke neraka esok, hanya sebentar saja. Kata yang setengah, kalau orang Bani Israil dimasukkan ke neraka, hanya selama empat puluh hari saja, yaitu selama mereka menyembah berhala anak sapi, ketika ditinggalkan, oleh Nabi Musa empat puiuh hari. Demikian riwayat yang dibawakan oleh Ibnu Jarir. Dan satu riwayat lagi dibawakan oleh Ibnu Jarir juga, dan Ibnu Ishaq, dan Ibnu Mundzir, dan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Abbas bahwa menurut kepercayaan orang Yahudi umur dunia kita ini adalah 7.000 tahun. Maka mana yang berdosa di antara mereka akan diadzab dalam neraka sehari dalam 1.000 tahun. Menjadi hanya tujuh hari saja mereka di neraka kemudian dikeluarkan dan dipindahkan ke surga. Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan
Bukhari, ketika memerangi Khaibar, benteng pertahanan orang Yahudi yang terakhir, Nabi ﷺ menanyakan kepada mereka, siapa ahli neraka? Mereka menjawab bahwa kami hanya akan masuk neraka sebentar, sesudah itu keluar. Inilah menurut setengah riwayat asal turunnya ayat ini.
“Katakanlah, ‘Apakah kamu telah membuat janji di sisi Allah?"‘ Kalau janji itu memang ada cobalah tunjukkan bukti, di pasal mana dalam Tauratmu ada tertulis.
“Atau apakah kamu mengatakan terhadap Allah barang yang tidak kamu ketahui?"
Atau itu hanya kata-kata akbar-akbar dan pendeta-pendeta kamu saja?
Perkataan yang mereka karang-karangkan itu menyebabkan agama diperingan-ringan oleh pengikut mereka. Kalau hanya beberapa hari saja di neraka, apa salahnya kalau dibuat dosa banyak-banyak, didurhakai Allah dan dikhianati manusia? Bantahan Allah adalah keras,
Ayat 81
“Tidak begitu!"
Akan tetapi, yang sebenarnya ialah, “Barangsiapa yang berusaha jahat, sedang dosanya telah meliputinya!' Orang yang usahanya selalu jahat, tidak ada lagi nilai yang baik, dan dosa telah mencengkeram mereka meliputi mereka, sehingga tidak ada lagi upaya mereka melepaskan diri daripadanya."Maka mereka itu adalah penghuni neraka!' Peraturan itu berlaku untuk sekalian manusia sebab dikatakan barangsiapa, tidak peduli apakah dia mengaku Yahudi, Nasrani, atau Islam.
“Mereka akan kekal di dalamnya, “
Keadilan dan hukum Ilahi berlaku untuk semua orang. Di sini disebut dua hal yang menyebabkan kekal di neraka. Pertama, kejahatan sudah menjadi usaha; kedua, kesalahan itu sudah mengepung dan meliputi diri. Tidak ada kekerasan hati lagi buat membebaskan diri dari kepungan kejahatan. Dan puncak dari segala kejahatan ialah mempersekutukan Tuhan dengan yang lain. Segala dosa pangkalnya ialah karena mempersekutukan Tuhan. Di antaranya ialah mempersekutukan Tuhan dengan hawa nafsu dan dengan setan.
Sebaliknya dari itu,
Ayat 82
“Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh-saleh, Mereka itu adalah penghuni surga! Mereka pun akan kekal di dalamnya."
Tidak pandang apakah dia Yahudi, Nasrani, atau Islam sebagaimana yang telah diterangkan pada ayat 62 yang lalu.
Dapatkah agaknya kita kaum Muslimin tertegun sejenak memikirkan ayat ini? Yang sebab turunnya ialah Bani Israil di Madinah, tetapi ayatnya telah terlukis tetap di dalam Al-Qur'an? Siapa yang membaca ayat ini sekarang, apakah kita atau Bani Israil?
Bagaimana orang yang mengaku dirinya Islam atau keturunan Islam, tetapi seluruh usaha hidupnya dipengaruhi oleh nafsu-nafsu jahat? Dan dia tidak lagi dapat membebaskan diri dari kepungan dosa? Bagaimana dengan orang yang berkeyakinan apabila dia membaca qul huallahu ahad seribu kali atau membaca syahadat sepuluh ribu kali, atau membaca surah Yaasiin malam jum'at atau membaca Ayat Kursi ketika akan tidur, dijamin pasti masuk surga?
Kemudian diingatkan lagi janji Bani Israil dengan Allah yang sehendaknya mereka pegang teguh, tetapi telah mereka mungkiri. Adapun ayat ini sudah khusus dihadapkan kepada Rasulullah ﷺ sendiri, untuk mengetahui betapa janji itu telah diikat dengan mereka, supaya Rasulullah ﷺ lebih mengetahui lagi betapa telah jauhnya mereka sekarang dari janji itu.
Ayat 83
“Dan (Ingatlah) tatkala Kami membual janji dengan Bani Israil, supaya jangan Mereka menyembah melainkan kepada Allah."
Inilah pokok pertama janji, dipusatkan kepada tauhid, yang sampai sekarang masih terpancang dengan teguhnya dalam yang dinamai Hukum Sepuluh (The Ten Commandment) di dalam Taurat."Dan terhadap kedua ibu-bapak hendaklah berbuat baik" Inilah janji yang kedua; yakni sesudah menyembah Allah hendaklah berkhidmat, berbuat baik kepada kedua ibu-bapak. Karena dengan rahmat dan karunia Allah, kedua ibu-bapak telah menumpahkan kasih kepada anak, mendidik dan mengasuh. Terutama di waktu belum dewasa, tidaklah sanggup si anak menempuh hidup dalam dunia ini kalau tidaklah kasih sayang dianugerahkan Allah kepada ayah dan bunda."Dan juga kepada keluarga yang hampir," yaitu saudara, paman, saudara ayah dan saudara ibu.
Anak yatim dibiarkan telantar, fakir miskin dibiarkan kelaparan, nasihat-mena-sihati di antara sesama manusia tidak dipedulikan lagi, sehingga maksiat memuncak, shalat dilalaikan, zakat tidak keluar."Kecuali sedikit di antara kamu." Artinya sebagaimana juga terdapat dalam setiap agama, di antara yang durhaka masih ada yang insaf, tetapi sedikit. Katanya tak didengar orang lagi, malahan kadang-kadang dicemuhkan karena tidak pandai menyesuaikan diri,
“Padahal kamu tidak memedulikan “
Sehingga kebesaran agama itu telah hilang, hanya tinggal namanya.
Inilah yang diperingatkan Tuhan kepada Nabi kita Muhammad ﷺ, yaitu pada dasarnya agama yang dibawa Nabi Musa kepada Bani Israil itu adalah agama yang murni dan baik. Tuhan tidak menyia-nyiakan mereka, segala yang patut dikerjakan sudah dibuat menjadi janji. Maka jika sekarang, yaitu di zaman ayat turun, Bani israil itu banyak yang ingkar, bukanlah karena agama mereka yang tidak lengkap, tetapi merekalah yang telah mening-galkan segala janji itu.