Al-A'raf: 66

Ayat

Terjemahan Per Kata
قَالَ
berkata
ٱلۡمَلَأُ
pemuka-pemuka
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
كَفَرُواْ
kafir/ingkar
مِن
dari
قَوۡمِهِۦٓ
kaumnya
إِنَّا
sesungguhnya kami
لَنَرَىٰكَ
kami memandang kamu
فِي
dalam
سَفَاهَةٖ
keadaan kurang akal
وَإِنَّا
dan sesungguhnya kami
لَنَظُنُّكَ
kami menganggap kamu
مِنَ
dari
ٱلۡكَٰذِبِينَ
orang-orang yang berdusta

Terjemahan

Para pemuka yang kufur di antara kaumnya berkata, “Sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu dalam keadaan kurang akal dan sesungguhnya kami menduga bahwa kamu termasuk para pembohong.”

Tafsir

Tafsir Surat Al-A'raf: 65-69 Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Ad saudara mereka, Hud. Ia berkata "Wahai kaumku, sembahlah Allah, tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa?” Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata, "Sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu dalam keadaan kurang waras dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk para pembohong.” Dia (Hud) menjawab, "Wahai kaumku! Bukan aku kurang waras, Tetapi aku ini adalah Rasul dari Tuhan seluruh alam. Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepada kalian dan aku hanyalah pemberi nasihat yang dapat dipercaya kepada kamu. Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa ada peringatan yang datang dari Tuhanmu melalui seorang laki-laki dari kalanganmu sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkankamu dalam kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kalian mendapat keberuntungan. Ayat 65 Allah ﷻ berfirman, "Sebagaimana Kami utuskan Nuh kepada kaumnya, maka Kami pun mengutus kepada kaum 'Ad saudara mereka, yaitu Hud." Menurut Muhammad ibnu Ishaq, kaum Nabi Hud berasal dari anak cucu ‘Aad ibnu Iram ibnu Iwad ibnu Saam ibnu Nuh a.s. Menurut kami, mereka adalah kaum 'Ad pertama yang disebut oleh Allah dalam Kitab-Nya. Mereka adalah keturunan dari 'Ad ibnu Iram yang bertempat tinggal di gedung-gedung dan tiang-tiang yang tinggi dan kuat. Seperti yang disebutkan oleh Allah ﷻ dalam firman-Nya: “Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum 'Ad? (yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi, yang belum pernah dibangun (suatu kota) seperti itu di negeri-negeri lain.” (Al-Fajr: 6-8) Hal itu karena besarnya tubuh mereka dan besarnya kekuatan mereka, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah ﷻ dalam firman-Nya yang lain: “Adapun kaum 'Ad, maka mereka menyombongkan diri di muka bumi tanpa alasan yang benar dan berkata, “Siapakah yang lebih besar kekuatannya daripada kami?” Dan apakah mereka itu tidak memperhatikan bahwa Allah yang menciptakan mereka adalah lebih besar kekuatan-Nya daripada mereka? Dan adalah mereka mengingkari tanda-tanda (kekuatan) Kami.” (Fushshilat: 15) Tempat tinggal mereka di negeri Yaman, di Ahqaf, yakni suatu daerah yang semuanya terdiri atas bukit-bukit pasir. Muhammad ibnu Ishaq meriwayatkan dari Muhammad ibnu Abdullah ibnu Abu Said Al-Khuza'i, dari Abut Tufail (yaitu Amir ibnu Wasilah) bahwa ia pernah mendengar Ali berkata kepada seorang lelaki dari Hadramaut, "Apakah engkau pernah melihat gundukan pasir merah yang dicampuri dengan tanah liat keras yang merah, dan dipenuhi dengan pohon arak dan pohon siar, yang tepatnya terletak di bagian kawasan Hadramaut?" Lelaki itu menjawab, "Ya saya pernah melihatnya, wahai Amirul Muminin.” “Demi Allah, engkau benar-benar menggambarkannya seperti orang yang pernah melihatnya." Ali berkata, "Tidak, tetapi saya pernah diberi tahu oleh hadits tentangnya." Lelaki dari Hadramaut itu bertanya lagi, "Mengapa engkau tanyakan tempat tersebut, wahai Amirul Muminin?" Ali menjawab, "Disana terdapat kuburan Hud a.s." Demikianlah menurut apa yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Jarir. Di dalamnya terkandung informasi yang menyatakan bahwa tempat tinggal kaum Nabi Hud adalah negeri Yaman karena Nabi Hud sendiri dimakamkan di tempat tersebut. Nabi Hud adalah seorang yang paling mulia keturunannya di antara kaumnya. Karena sesungguhnya semua rasul diutus oleh Allah ﷻ dari kalangan kabilah yang paling utama dan paling dihormati di kalangan kaumnya. Tetapi kaum Nabi Hud sebagaimana tubuh mereka yang besar lagi perkasa, begitu pula hati mereka sangat keras, mereka adalah suatu umat yang paling mengingkari perkara yang benar. Karena itulah Allah mengutus kepada mereka Nabi Hud a.s. yang menyeru mereka untuk menyembah Allah semata, taat kepada-Nya, dan bertakwa kepada-Nya. Ayat 66 “Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata.” (Al-A'raf: 66) Al-Mala, pembesar dan pemuka dari kalangan suatu kaum. "Sesungguhnya kami benar-benar melihat kamu dalam keadaan kurang waras dan sesungguhnya kami menganggap kamu termasuk para pembohong.” (Al-A'raf: 66) Maksudnya, kamu (Hud) berada dalam kesesatan, karena kamu menyeru kami untuk meninggalkan berhala-berhala kami, dan menyeru kami untuk menyembah kepada Allah semata. Sama halnya dengan apa yang dilakukan oleh pemuka-pemuka Quraisy terhadap seruan yang disampaikan oleh Nabi ﷺ yang mengajak mereka kepada menyembah Allah semata. Seperti yang dinyatakan oleh firman-Nya: “Mengapa ia menjadikan tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Maha Esa?” (Shad: 5), hingga akhir ayat. Ayat 67 Firman Allah ﷻ: “Dia (Hud) menjawab, "Wahai kaumku! Bukannya aku kurang waras, Tetapi aku ini adalah Rasul dari Tuhan seluruh alam.” (Al-A'raf: 67) Yakni saya tidaklah seperti apa yang kalian anggap, tetapi saya datang kepada kalian untuk menyampaikan perkara yang benar dari Allah Yang Menciptakan segala sesuatu, Dia adalah Tuhan segala sesuatu dan Yang Memilikinya. Ayat 68 “Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepada kalian dan aku hanyalah pemberi nasihat yang dapat dipercaya kepada kamu.” (Al-A'raf: 68) Hal yang disebutkan dalam ayat ini merupakan sifat-sifat yang dimiliki oleh semua rasul, yaitu menyampaikan, memberi nasihat, dan dapat dipercaya. Ayat 69 “Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa ada peringatan yang datang dari Tuhanmu melalui seorang laki-laki dari kalanganmu sendiri, untuk memberi peringatan kepadamu?”(Al-A'raf: 69) Artinya, janganlah kalian merasa heran jika Allah mengutus seorang Rasul kepada kalian dari kalangan kalian sendiri, untuk untuk memperingatkan kalian dari azab Allah dan hari perjumpaan dengan-Nya. Mengapa kalian tidak bersyukur kepada Allah atas karunia ini? “Dan ingatlah ketika Dia menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum Nuh.” (Al-A'raf: 69) Yaitu ingatlah oleh kalian akan nikmat Allah yang telah menjadikan kalian dari keturunan, yang berkat doanya Allah membinasakan seluruh penduduk bumi sebab mereka menentangnya dan mendustakannya. “Dan Tuhan telah melebihkankamu dalam kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu).” (Al-A'raf: 69) Yakni Dia menjadikan tinggi perawakan kalian dan kekuatan kalian lebih daripada manusia sejenis kalian. Dengan kata lain, Allah menjadikan tubuh mereka sangat tinggi dan sangat kuat perawakannya. Pengertian ini sama dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya yang mengisahkan perihal Talut, yaitu: “Dan memberikan kelebihan ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa.” (Al-Baqarah: 247) “Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah.” (Al-A'raf: 69) Yaitu berbagai macam nikmat dan karunia yang telah Allah berikan kepada kalian “Supaya kalian mendapat keberuntungan.” (Al-A'raf: 69) Lafal ala adalah bentuk jamak dari Ila, tetapi menurut pendapat yang lain ia adalah bentuk jamak dari ala.

Al-A'raf: 66

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat