Al-A'raf: 58

Ayat

Terjemahan Per Kata
وَٱلۡبَلَدُ
dan negeri/tanah
ٱلطَّيِّبُ
yang baik
يَخۡرُجُ
keluar/tumbuh
نَبَاتُهُۥ
tanaman/tanamannya
بِإِذۡنِ
dengan seizin
رَبِّهِۦۖ
Tuhannya/Allah
وَٱلَّذِي
dan yang
خَبُثَ
buruk
لَا
tidak
يَخۡرُجُ
keluar/tumbuh
إِلَّا
kecuali
نَكِدٗاۚ
merana/kerdil
كَذَٰلِكَ
seperti demikian
نُصَرِّفُ
Kami jelaskan
ٱلۡأٓيَٰتِ
tanda-tanda kekuasaan
لِقَوۡمٖ
bagi kaum/orang-orang
يَشۡكُرُونَ
mereka bersyukur

Terjemahan

Tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur seizin Tuhannya. Adapun tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami jelaskan berulang kali tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.

Tafsir

Tafsir Surat Al-A'raf: 57-58 Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ia ke suatu negeri yang mati (tandus), lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Maka Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, agar kalian mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Allah. Dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur. Ayat 57 Dalam pembahasan di atas disebutkan bahwa Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi, dan Dialah Yang Mengatur, Yang Memutuskan, Yang Memerintah, dan Yang Menundukkannya. Dia memberikan petunjuk kepada hamba-Nya agar berdoa kepada-Nya, karena Dia Maha Kuasa atas semua apa yang Dia kehendaki. Kemudian dalam pembahasan ayat ini disebutkan bahwa Allah mengingatkan kepada hamba-hamba-Nya bahwa Dialah yang memberi mereka rezeki, dan bahwa kelak Dia akan membangkitkan orang-orang yang telah mati di hari kiamat. Untuk itu Allah ﷻ berfirman: “Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira.” (Al-A'raf: 57) Yakni angin yang bertiup membawa dan menyebarkan awan yang mengandung air hujan. Di antara ahli qiraat ada yang membacanya dengan bacaan yang semakna dengan apa yang dikandung oleh firman-Nya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira.” (Ar-Rum: 46) Firman Allah ﷻ: “Mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan)”. (Al-A'raf: 57) Maksudnya, sebelum kedatangan hujan. Sama pengertiannya dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya: “Dan Dialah yang menurunkan hujan sesudah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pelindung lagi Maha Terpuji.” (Asy-Syura: 28) “Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana Allah menghidupkan bumi yang sudah mati (kering). Sungguh, itu berarti Dia pasti benar-benar (berkuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Ar-Rum: 50) Adapun firman Allah ﷻ: “Sehingga apabila angin itu membawa awan mendung.” (Al-A'raf: 57) Yakni angin tersebut membawa awan yang mengandung air hujan yang ciri khasnya gelap karena berat, penuh dengan air, dan tidak jauh dari permukaan bumi. Perihalnya sama dengan apa yang dikatakan oleh Zaid ibnu Amr ibnu Nufail dalam bait-bait syairnya, yaitu: Saya berserah diri kepada Tuhan yang mengendalikan awan yang mengandung air hujan yang tawar lagi mudah diminum. Dan saya berserah diri kepada Tuhan yang menguasai bumi yang menampung batu-batu besar lagi berat. Firman Allah ﷻ: “Kami halau ia ke suatu negeri yang mati (tandus).” (Al-A'raf: 57) Yakni ke suatu daerah yang kering dan tandus tidak ada tanam-tanamannya. Ayat ini semakna dengan ayat lain, yaitu firman-Nya: “Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu.” (Yasin: 33), hingga akhir ayat. Karena itulah dalam ayat ini yakni firman selanjutnya disebutkan: “Maka Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan.” (Al-A'raf: 57) “Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati.” (Al-A'raf: 57) Yaitu sebagaimana Kami hidupkan bumi yang telah mati itu, demikian pula Kami hidupkan jasad-jasad yang tulang belulangnya telah hancur kelak di hari kiamat. Di hari kiamat nanti Allah menurunkan hujan dari langit, hujan itu menyirami bumi selama empat puluh hari. Maka tumbuhlah dari bumi semua jasad dari kuburnya masing-masing seperti tumbuhnya bebijian dari dalam tanah. Pengertian seperti ini banyak didapat di dalam Al-Qur'an. Diungkapkan oleh Allah ﷻ sebagai perumpamaan kejadian hari kiamat. Allah mengungkapkannya dengan contoh Dia menghidupkan bumi yang telah mati. Karena itulah di akhir ayat ini disebutkan oleh firman-Nya: “Agar kalian mengambil pelajaran.” (Al-A'raf: 57) Ayat 58 Adapun firman Allah ﷻ: “Dan tanah yang baik tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Allah.” (Al-A'raf: 58) Yakni tanah yang baik menumbuhkan tumbuhan dengan cepat dan subur. Seperti yang disebut dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya: “Dan menumbuhkannya dengan pertumbuhan yang baik.” (Ali Imran: 37) Adapun firman Allah ﷻ: “Dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana.” (Al-A'raf: 58) Menurut Mujahid dan lain-lainnya, tanah yang tidak subur ialah seperti tanah yang belum digarap dan belum siap untuk ditanami, serta tanah lainnya yang tidak dapat ditanami. Ali ibnu Abu Talhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa hal ini merupakan perumpamaan yang dibuat oleh Allah untuk menggambarkan keadaan orang mukmin dan orang kafir. Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnul Ala, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Usamah, dari Yazid ibnu Abdullah, dari Abu Burdah, dari Abu Musa yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda: “Perumpamaan ilmu dan petunjuk yang diutuskan oleh Allah kepadaku yaitu seperti hujan deras yang menyirami bumi. Sebagian dari bumi ada yang subur dan menerima air, maka ia menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak. Dan sebagian dari yang lain ada yang tandus, tetapi dapat menampung air, maka Allah memberikan manfaat kepada manusia melaluinya sehingga mereka dapat minum, mengairi sawah, dan bercocok tanam. Dan hujan itu menimpa sebagian yang lain yang hanya merupakan rawa-rawa, tidak dapat menahan air dan tidak (pula) menumbuhkan rerumputan. Maka demikianlah perumpamaan orang yang mengerti tentang agama Allah dan memperoleh manfaat dari apa yang diutuskan oleh Allah kepadaku untuk menyampaikannya, sehingga ia berilmu dan mengamalkannya. Juga sebagai perumpamaan buat orang yang tidak mau memperhatikannya serta tidak mau menerima petunjuk Allah yang disampaikan olehku.” Imam Muslim dan Imam An-Nasai meriwayatkannya melalui berbagai jalur dari Abu Usamah (yaitu Hammad ibnu Usamah) dengan lafal yang sama.

Al-A'raf: 58

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat