Al-A'raf: 51

Ayat

Terjemahan Per Kata
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ٱتَّخَذُواْ
(mereka) mengambil/menjadikan
دِينَهُمۡ
agama mereka
لَهۡوٗا
senda gurau
وَلَعِبٗا
dan main-main
وَغَرَّتۡهُمُ
dan telah menipu mereka
ٱلۡحَيَوٰةُ
kehidupan
ٱلدُّنۡيَاۚ
dunia
فَٱلۡيَوۡمَ
maka pada hari itu
نَنسَىٰهُمۡ
Kami melupakan mereka
كَمَا
sebagaimana
نَسُواْ
mereka melupakan
لِقَآءَ
pertemuan
يَوۡمِهِمۡ
hari mereka
هَٰذَا
ini
وَمَا
dan apa
كَانُواْ
mereka adalah
بِـَٔايَٰتِنَا
dengan ayat-ayat Kami
يَجۡحَدُونَ
mereka mengingkari

Terjemahan

(Mereka adalah) orang-orang yang menjadikan agamanya sebagai kelengahan dan permainan serta mereka telah tertipu oleh kehidupan dunia. Maka, pada hari ini (Kiamat), Kami melupakan mereka sebagaimana mereka dahulu melupakan pertemuan hari ini dan karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.

Tafsir

Tafsir Surat Al-A'raf: 50-51 Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga, "Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepada kalian." Mereka (penghuni surga) menjawab, "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu bagi orang-orang kafir.” (Yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai permainan dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka." Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami. Ayat 50 Allah menceritakan perihal kehinaan penghuni ahli neraka dan permintaan mereka akan makanan dan minuman kepada ahli surga. Mereka tidak diperkenankan apa yang mereka minta. Dengan kata lain, permintaan mereka ditolak. As-Suddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: “Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga, ‘Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah direzekikan Allah kepada kalian’." (Al-A'raf: 50) Yang dimaksud dengan rezeki dalam ayat ini ialah makanan. Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan bahwa penghuni neraka meminta kepada penghuni surga agar diberi makanan dan minuman. Ats-Tsauri meriwayatkan dari Usman As-Saqafi, dari Sa'id ibnu Jubair sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa seseorang memanggil ayahnya atau saudaranya, lalu ia berseru kepadanya, "Sesungguhnya aku sekarang terbakar, maka berikanlah kepadaku sedikit air." Maka dikatakan kepada mereka (ahli surga), "Jawablah mereka," maka ahli surga menjawab mereka seperti yang disebut oleh Firman-Nya: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu bagi orang-orang kafir.” (Al-A'raf: 50) Telah diriwayatkan pula melalui jalur lain dari Sa'id, dari Ibnu Abbas hal yang semisal. Abdur Rahman ibnu Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu bagi orang-orang kafir.” (Al-A'raf: 50) Yakni makanan dan minuman surga diharamkan bagi orang-orang kafir. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Nasr ibnu Ali, telah menceritakan kepada kami Musa ibnul Mugirah, telah menceritakan kepada kami Abu Musa As-Saffar ketika di rumah Amr ibnu Muslim. Ia mengatakan bahwa ia pernah bertanya kepada Ibnu Abbas, "Sedekah apakah yang lebih afdal?" Ibnu Abbas menjawab bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda: “Sedekah yang paling utama ialah berupa air. Tidakkah engkau mendengar ucapan ahli neraka ketika mereka meminta tolong kepada ahli surga, mereka mengatakan, ‘Limpahkanlah kepada kami sebagian dari air atau sedikit dari apa yang direzekikan oleh Allah kepada kalian’.” Ibnu Abu Hatim mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Sinan, telah menceritakan kepada kami Abu Mu'awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A'masy, dari Abu Saleh yang menceritakan bahwa di saat Abu Thalib sedang sakit berat, orang-orang (Quraisy) berkata kepadanya, "Sebaiknya engkau suruh keponakanmu ini (yakni Nabi ﷺ) membawa setangkai buah anggur dari surga, mudah-mudahan dapat menyembuhkanmu." Utusan Abu Thalib datang menghadap Nabi ﷺ, yang saat itu sedang bersama Abu Bakar. Maka Abu Bakar berkata (kepada utusan tersebut), "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan makanan dan minuman surga atas orang-orang kafir." Kemudian Allah ﷻ menggambarkan perihal orang-orang kafir, yaitu tentang pegangan hidup mereka di dunia,Mereka menjadikan agama sebagai permainan dan senda gurau, serta terpedaya dengan kemewahan dunia, sehingga mereka melupakan perintah untuk beramal demi kehidupan di akhirat. Ayat 51 Firman Allah ﷻ: “Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini.” (Al-A'raf: 51) Maksudnya, mereka diperlakukan seperti orang-orang yang terlupakan sebagai balasan karena mereka melupakan Allah. Karena sesungguhnya tidak ada sesuatu pun yang samar dan tersembunyi dari pengetahuan Allah dan tiada sesuatu pun yang terlupakan oleh-Nya. Seperti yang disebutkan di dalam ayat lain, yaitu melalui firman-Nya: “Di dalam sebuah kitab, Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa.” (Thaha: 52) Sesungguhnya Allah ﷻ mengatakan demikian sebagai balasan yang setimpal terhadap mereka. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain, yaitu melalui firman-Nya: “Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka.” (At-Taubah: 67) Allah berfirman: “Demikianlah, telah datang kepada kamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamu pun dilupakan.” (Thaha: 126) “Dan dikatakan (kepada mereka),’Pada hari ini Kami melupakan kalian sebagaimana kalian telah melupakan pertemuan (dengan) hari kalian ini.” (Al-Jatsiyah: 34) Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: “ Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini.” (Al-A'raf: 51) Bahwa Allah melupakan kebaikan untuk mereka, tetapi tidak melupakan keburukan buat mereka. Menurut riwayat Ali ibnu Abu Talhah, dari Ibnu Abbas, maksudnya yaitu Kami tinggalkan mereka sebagaimana mereka telah melupakan pertemuan-pertemuan mereka dengan hari ini. Menurut Mujahid, Kami biarkan mereka di dalam neraka. Menurut As-Suddi, Kami biarkan mereka tidak mendapat rahmat karena mereka telah melupakan beramal untuk menyambut pertemuan mereka dengan hari ini. Di dalam hadits shahih disebutkan bahwa Allah berfirman kepada seorang hamba di hari kiamat. "Bukankah Aku telah menikahkanmu, bukankah Aku telah memuliakanmu, bukankah Aku telah menundukkan bagimu kuda dan unta, dan Aku memberikan kamu untuk memimpin dan bertempat tinggal?" Hamba itu menjawab, "Benar." Allah berfirman, "Apakah kamu menduga bahwa engkau akan bertemu dengan-Ku pada hari ini?" Si hamba menjawab, "Tidak." Maka Allah ﷻ berfirman, "Maka pada hari ini Aku melupakanmu sebagaimana kamu telah melupakan Aku." (HR. Muslim dalam kitab [bab] az-Zuhud)

Al-A'raf: 51

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat