Al-A'raf: 116

Ayat

Terjemahan Per Kata
قَالَ
dia berkata
أَلۡقُواْۖ
lemparkanlah
فَلَمَّآ
maka setelah
أَلۡقَوۡاْ
mereka melemparkan
سَحَرُوٓاْ
mereka menyihir
أَعۡيُنَ
mata
ٱلنَّاسِ
manusia
وَٱسۡتَرۡهَبُوهُمۡ
dan menjadikan takut kepada mereka
وَجَآءُو
dan mereka mendatangkan
بِسِحۡرٍ
dengan sihir
عَظِيمٖ
yang besar

Terjemahan

Dia (Musa) menjawab, “Lemparkanlah (lebih dahulu)!” Maka, ketika melemparkan (tali-temali), mereka menyihir mata orang banyak dan menjadikan mereka takut. Mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan).

Tafsir

Tafsir Surat Al-A'raf: 115-116 Mereka (para penyihir) berkata, “Wahai Musa, engkaukah yang akan melemparkan lebih dahulu atau kami yang melemparkan?” Dia (Musa) menjawab, "Lemparkanlah (lebih dahulu)!" Maka setelah mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut. Dan mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan). Ayat 115 Demikianlah tantangan para ahli sihir kepada Musa a.s. dalam ucapan mereka, seperti yang dalam firman-Nya: “Engkaukah yang akan melemparkan lebih dahulu atau kami yang melemparkan?” (Al-A'raf: 115) Maksudnya, apakah kamu terlebih dahulu yang akan melemparkan. Pengertian ini sama dengan yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya: “Atau kamikah orang yang lebih dahulu melemparkan?” (Thaha: 65) Ayat 116 Maka Nabi Musa a.s. menjawab: “Lemparkanlah (lebih dahulu)!” (Al-A'raf: 116) Yakni kalianlah yang melemparkan lebih dahulu. Menurut suatu pendapat, hikmah yang terkandung di dalam hal ini hanya Allah yang lebih mengetahui, agar orang-orang melihat dan memperhatikan apa yang akan diperbuat oleh ahli-ahli sihir itu, lalu mereka merenungkannya. Setelah orang-orang melihat permainan sulap tukang-tukang sihir itu, maka barulah ditampilkan kebenaran yang jelas dan nyata, setelah Nabi Musa a.s. dituntut untuk membuktikannya dan mereka menunggu-nunggunya. Dengan demikian, pengaruh dari apa yang ditampakkan oleh Nabi Musa a.s. berupa mukjizat akan lebih mendalam kesannya di dalam hati mereka, dan memang kenyataannya demikian, seperti yang disebutkan oleh firman Allah ﷻ selanjutnya: “Maka setelah mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut.” (Al-A'raf: 116) Yaitu menipu pandangan manusia bahwa apa yang mereka lakukan itu benar-benar nyata, padahal hal itu tidak lain hanyalah sulap dan ilusi belaka, seperti yang disebutkan oleh firman-Nya: “Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya (Musa) seakan-akan ia merayap cepat, karena sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya Kami berfirma, ‘Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang’.” (Thaha: 66-69) Sufyan ibnu Uyainah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa para ahli sihir itu melemparkan tambang-tambang yang kasar dan tongkat-tongkat yang panjang. Kemudian terbayangkan di mata orang-orang bahwa semuanya itu seakan-akan berjalan karena pengaruh ilmu sihir mereka. Muhammad ibnu Ishaq mengatakan bahwa Fir'aun membariskan lima belas ribu tukang sihir, setiap orang dari tukang sihir itu membawa tali dan tongkatnya masing-masing. Kemudian Musa a.s. muncul bersama saudaranya (Harun) seraya memegang tongkatnya hingga sampai di hadapan para ahli sihir dan Fir'aun di istananya yang dikelilingi oleh para pengawal dan para pembantu terdekatnya. Kemudian para ahli sihir itu berkata, seperti yang dikutip oleh firman-Nya: "‘Wahai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang lebih dahulu melemparkan’? Musa berkata, ‘Silakan kamu melemparkan’.” (Thaha: 65-66) Disebutkan bahwa mula-mula yang disulap oleh sihir mereka adalah pandangan Musa a.s. dan Fir'aun, kemudian menyusul mata semua orang yang hadir. Setelah itu barulah setiap orang dari para ahli sihir itu melemparkan tali dan tongkat yang ada di tangannya masing-masing, Tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat itu semuanya menjadi ular yang banyaknya seperti bukit. Lembah mereka berada seakan-akan penuh dengan ular-ular yang saling bertumpang tindih dengan yang lainnya. As-Suddi mengatakan bahwa para ahli sihir Fir'aun berjumlah tiga puluh ribu orang lebih, tiada seorang pun dari mereka melainkan di tangannya membawa tali dan tongkatnya masing-masing. Maka setelah mereka melemparkan, mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut.” (Al-A'raf: 116) Yakni para ahli sihir itu membuat orang-orang ketakutan. Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah, dari Hisyam Ad-Dustuwa-i, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim Ibnu Abu Burrah yang mengatakan bahwa Fir'aun mengumpulkan tujuh puluh ribu tukang sihir, lalu mereka melemparkan tujuh puluh ribu tali dan tujuh puluh ribu tongkatnya. Kemudian terbayangkan bahwa seakan-akan tali-tali dan tongkat-tongkat itu di mata Musa seakan-akan berjalan karena pengaruh sihir mereka. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan: “Dan mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan).” (Al-A'raf: 116)

Al-A'raf: 116

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat