Al-An'am: 96

Ayat

Terjemahan Per Kata
فَالِقُ
Dia membelah/menyingsingkan
ٱلۡإِصۡبَاحِ
pagi
وَجَعَلَ
dan Dia menjadikan
ٱلَّيۡلَ
malam
سَكَنٗا
beristirahat
وَٱلشَّمۡسَ
dan matahari
وَٱلۡقَمَرَ
dan bulan
حُسۡبَانٗاۚ
perhitungan
ذَٰلِكَ
demikianlah/itulah
تَقۡدِيرُ
ketentuan
ٱلۡعَزِيزِ
Maha Kuasa
ٱلۡعَلِيمِ
Maha Mengetahui

Terjemahan

(Dia) yang menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, serta (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketetapan Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.

Tafsir

Tafsir Surat Al-An'am: 95-97 Sesungguhnya Allah yang menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan. Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Itulah (kekuasaan) Allah, maka mengapa kalian masih berpaling? Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan sebagai perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagi kalian, agar kalian menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. Ayat 95 Allah ﷻ memberitahukan bahwa Dialah Yang membelah biji-bijian dan semua bibit tanaman, yakni Dia membelahnya di dalam tanah, lalu menumbuhkan berbagai macam tanaman dari biji-bijian. Dari bibit tanaman, Dia juga mengeluarkan berbagai macam pohon yang menghasilkan buah-buahan dengan warna, bentuk, dan rasa yang berbeda-beda. Hal ini ditegaskan dalam firman-Nya berikut ini: “Menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan.” (Al-An'am: 95) Ditafsirkan oleh firman selanjutnya yang mengatakan: “Dia mengeluarkan yang hidup dari yang mati.” (Al-An'am: 95) Artinya, Dia yang menjadikan tumbuh-tumbuhan itu hidup dari biji dan bibit tanaman yang merupakan benda mati. Perihalnya sama dengan yang disebutkan oleh firman-Nya: “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka darinya mereka makan.” (Yasin: 33) Sampai dengan firman-Nya: “Dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.” (Yasin: 36) Adapun firman Allah ﷻ: “Dan Dia mengeluarkan yang mati dari yang hidup.” (Al-An'am: 95) Di-athaf-kan (disertakan) kepada firman-Nya: “Menumbuhkan butir tumbuh-tumbuhan dan biji buah-buahan.” (Al-An'am: 95) Kemudian ditafsirkan (dijelaskan), selanjutnya di-'athaf-kan kepadanya firman Allah ﷻ: “Dan Dia mengeluarkan yang mati dari yang hidup.” (Al-An'am: 95) Mereka memberikan contoh mengenai makna ayat ini dengan berbagai ungkapan yang seluruhnya berdekatan maknanya. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa ayam dikeluarkan dari telur, dan sebaliknya. Di antaranya ada pula yang mengatakan bahwa anak yang saleh dilahirkan dari orang yang fajir (durhaka), dan sebaliknya. Masih banyak contoh lainnya yang pengertiannya terkandung di dalam ayat ini. Firman Allah ﷻ: “Itulah (kekuasaan) Allah.” (Al-An'am: 95) Maksudnya, yang mampu melakukan hal tersebut hanyalah Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. “Maka mengapa kalian masih berpaling?” (Al-An'am: 95) Yakni mengapa kalian berpaling dari kebenaran dan menyimpang darinya menuju kepada kesesatan, lalu kalian menyembah Dia bersama yang lain. Ayat 96 Firman Allah ﷻ: “Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat.” (Al-An'am: 96) Artinya, Dialah yang menciptakan cahaya dan kegelapan, seperti yang disebutkan di awal surat: “Dan menjadikan gelap dan terang.” (Al-An'am: 1) Yaitu Dia Yang Maha Suci menyingsingkan gelapnya malam hari dengan pagi hari, sehingga alam menjadi terang, dan cakrawala tampak terang-benderang. Gelapnya malam hari hilang perlahan-lahan lalu datanglah siang hari dengan sinarnya yang terang. Seperti yang disebutkan di dalam firman-Nya yang lain: “Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat.” (Al-A'raf: 54) Allah ﷻ menjelaskan kekuasaannya dalam menciptakan berbagai macam hal yang bertentangan dan berbeda-beda. Semua ini menunjukkan kesempurnaan kebesaran dan kekuasaannya. Oleh karena itu, Allah menyebutkan: “Dia menyingsingkan pagi.” (Al-An'am: 96) Dan yang bertentangan dengan itu disebutkan oleh firman-Nya: “Dan menjadikan malam untuk beristirahat.” (Al-An'am: 96) Yakni sunyi dan gelap sehingga semuanya dapat beristirahat padanya, seperti yang disebutkan di dalam firman-firman yang lain: “Demi waktu dhuha (ketika matahari naik sepenggalan), dan demi malam apabila telah sunyi.” (Adh-Dhuha: 1-2) “Demi malam apabila menutupi (cahaya siang), dan siang apabila terang-benderang.” (Al-Lail: 1-2) “Dan siang apabila menampakkannya, dan malam apabila menutupinya.” (Asy-Syams: 3-4) Suhaib Ar-Rumi berkata kepada istrinya yang baru saja mencelanya karena banyak begadang di malam hari, "Sesungguhnya Allah menjadikan malam hari untuk beristirahat, tetapi bagi saya, malam adalah waktu untuk merenung. Aku merasakan kerinduan yang mendalam ketika terbayang surga, dan jika aku mengingat dan memikirkan neraka, rasa kantuk saya pun lenyap." Demikianlah menurut riwayat Ibnu Abu Hatim. Firman Allah ﷻ: “Dan (menjadikan) matahari dan bulan sebagai perhitungan.” (Al-An'am: 96) Yakni keduanya beredar menurut perhitungan yang pasti, teratur, dan tidak berubah, melainkan masing-masing dari keduanya mempunyai garis edar yang ditempuh oleh masing-masing dalam musim panas dan musim dinginnya. Dengan demikian, maka berbeda-bedalah panjang dan pendeknya malam dan siang hari. Perihalnya sama dengan yang disebutkan di dalam ayat lain, yaitu firman-Nya: “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (garis-garis edar) bagi perjalanan bulan itu.” (Yunus: 5), hingga akhir ayat. “Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (Yasin: 40) “Dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang. (Masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. (Al-A'raf: 54) Adapun firman Allah ﷻ: “Itulah ketentuan Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Al-An'am: 96) Artinya, semuanya beredar berdasarkan kehendak dari Tuhan Yang Maha Perkasa, tanpa ada membangkang dan menentangnya, lagi Maha Mengetahui segala sesuatu. Maka tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari pengetahuan-Nya walaupun sebesar zarrah pun, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit. Dalam Al-Qur'an apabila Allah menyebutkan tentang penciptaan malam, siang, matahari, dan bulan sering kali diakhiri dengan penyebutan sifat perkasa dan sifat mengetahui, seperti yang terdapat dalam ayat ini (Al-An'am: 96), juga ayat lain, yaitu: “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam. Kami tanggalkan siang dari malam itu. Maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Yasin: 37-38) Demikian pula ketika Dia menyebutkan perihal penciptaan langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada pada keduanya, yaitu pada permulaan surat Hamim Sajdah: “Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” (Fushshilat: 12) Ayat 97 Sehubungan dengan firman Allah ﷻ berikut ini: “Dan Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagi kalian, agar kalian menjadikannya petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut.” (Al-An'am: 97) Sebagian ulama Salaf mengatakan, "Barang siapa yang mempunyai keyakinan terhadap bintang-bintang tersebut selain dari ketiga fungsi yang akan disebutkan, berarti dia keliru dan menentang terhadap kehendak Allah ﷻ. Yaitu Allah menjadikannya sebagai hiasan langit dan sebagai alat untuk untuk menghalau setan-setan, serta sebagai petunjuk dalam kegelapan di darat dan di laut." Firman Allah ﷻ: “Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami).” (Al-An'am: 97) Artinya, Kami jelaskan dan Kami terangkan tanda-tanda kebesaran Kami itu. “Kepada orang-orang yang mengetahui.” (Al-An'am: 97) Yakni kepada orang-orang yang berakal dan mengetahui kebenaran serta menjauhi kebatilan.

Al-An'am: 96

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat