Al-An'am: 68

Ayat

Terjemahan Per Kata
وَإِذَا
dan apabila
رَأَيۡتَ
kamu melihat
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يَخُوضُونَ
(mereka)memperolok-olok
فِيٓ
pada
ءَايَٰتِنَا
ayat-ayat Kami
فَأَعۡرِضۡ
maka berpalinglah/tinggalkanlah
عَنۡهُمۡ
dari mereka
حَتَّىٰ
sehingga
يَخُوضُواْ
mereka memperolok-olok/membicarakan
فِي
tentang
حَدِيثٍ
pembicaraan
غَيۡرِهِۦۚ
lainnya
وَإِمَّا
dan jika
يُنسِيَنَّكَ
menjadikan kamu lupa
ٱلشَّيۡطَٰنُ
syaitan
فَلَا
maka jangan
تَقۡعُدۡ
kamu duduk-duduk
بَعۡدَ
sesudah
ٱلذِّكۡرَىٰ
teringat
مَعَ
bersama
ٱلۡقَوۡمِ
kaum
ٱلظَّـٰلِمِينَ
orang-orang yang zalim

Terjemahan

Apabila engkau (Nabi Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka hingga mereka beralih ke pembicaraan lain. Jika setan benar-benar menjadikan engkau lupa (akan larangan ini), setelah ingat kembali janganlah engkau duduk bersama kaum yang zalim.

Tafsir

Tafsir Surat Al-An'am: 66-69 Dan kaummu mendustakannya (Al-Qur'an), padahal azab itu benar adanya. Katakanlah (Muhammad), "Aku ini bukanlah penanggung jawab kamu Setiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya dan kelak kamu akan mengetahui. Dan apabila engkau (Muhammad) melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka beralih membicarakan pembicaraan yang lain. Dan jika setan menjadikan kamu lupa (akan larangan ini), maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu setelah teringat (akan larangan itu). Dan atas orang-orang yang bertakwa tidak ada pertanggungjawaban sedikit pun terhadap dosa mereka, tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa. Ayat 66 Mengenai firman Allah ﷻ: “Dan kaummu mendustakannya.” (Al-An'am: 66) Artinya mendustakan Al-Qur'an yang telah engkau sampaikan kepada mereka, dan mereka pun menolak hidayah dan penjelasannya. Yang dimaksud dengan kaum adalah orang-orang Quraisy. “Padahal (Al -Al-Qur'an) itu benar adanya.” (Al-An'am: 66) Yakni tiada yang lebih benar daripada Al-Qur'an. “Katakanlah (Muhammad), ‘Aku ini bukanlah penanggung jawab kalian." (Al-An'am: 66) Maksudnya, aku ini bukanlah orang yang diharuskan menjaga kalian,dan bukan pula orang yang ditugasi menolong kalian. Perihalnya sama dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya: “Dan Katakanlah (Muhammad), ‘Kebenaran itu datang dari Tuhanmu. Maka barang siapa yang ingin (beriman), hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir), biarlah ia kafir’.” (Al-Kahfi: 29) Dengan kata lain, sesungguhnya tugasku hanyalah menyampaikan kebenaran, dan tugas kalian hanyalah mendengarkan dan patuh (taat). Maka barang siapa yang mengikuti aku, niscaya ia berbahagia di dunia dan akhirat. Dan barang siapa yang menolak dan menentang aku, maka sesungguhnya dia celaka di dunia dan akhiratnya. Karena itulah dalam firman selanjutnya disebutkan: Ayat 67 “Setiap berita (yang dibawa oleh rasul-rasul) ada (waktu) terjadinya.” (Al-An'am: 67) Ibnu Abbas dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan, makna yang dimaksud ialah setiap berita ada kenyataannya, atau setiap berita ada waktu kejadiannya, sekalipun kejadian yang beberapa lama kemudian, seperti yang disebutkan di dalam ayat yang lain: “Dan sesungguhnya kalian akan mengetahui (kebenaran) berita Al-Qur'an setelah beberapa waktu lagi.” (Sad: 88) “Bagi tiap-tiap masa ada kitab (yang tertentu).” (Ar-Ra'd: 38) Hal ini mengandung ancaman dan peringatan yang pasti. Karena itu, dalam firman selanjutnya disebutkan: “Dan kelak kalian akan mengetahui.” (Al-An'am: 67) Ayat 68 Firman Allah ﷻ: “Dan apabila kamu melihat orang-orang memperolok-olokkan ayat-ayat Kami.” (Al-An'am: 68) Yakni mendustakan dan memperolok-olokkannya. “Maka tinggalkanlah mereka sehingga mereka beralih membicarakan pembicaraan yang lain.” (Al-An'am: 68) Yakni sehingga pembicaraan mereka beralih kepada hal yang lain yang bukan kedustaan mereka. “Dan jika setan menjadikan kamu lupa.” (Al-An'am: 68) Makna yang dimaksud ialah supaya setiap orang dari umat ini tidak bergaul dengan para pendusta yang mengubah ayat-ayat Allah dan menakwilkannya bukan pada takwil yang semestinya (tidak pada tempatnya), Jika seseorang duduk bersama mereka karena lupa: “Maka janganlah kamu duduk bersama orang-orang yang zalim itu setelah teringat.” (Al-An'am: 68) Maksudnya, sesudah kamu ingat akan larangan ini. Karena itu, di dalam sebuah hadits disebutkan: “Dimaafkan dari umatku (perbuatan) keliru, lupa, dan hal yang dipaksakan kepada mereka.” As-Suddi telah meriwayatkan dari Abu Malik dan Sa'id ibnu Jubair sehubungan dengan firman-Nya: “Dan jika setan menjadikan kamu lupa.” (Al-An'am: 68) Artinya, apabila kamu lupa, lalu kamu ingat. “Maka janganlah kamu duduk.” (Al-An'am: 68) Yakni bersama mereka. Hal yang sama telah dikatakan oleh Muqatil ibnu Hayyan. Ayat inilah yang diisyaratkan oleh firman Allah ﷻ yang mengatakan: “Dan sungguh Allah telah menurunkan kepada kalian di dalam Al-Qur'an bahwa apabila kalian mendengar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kalian duduk beserta mereka, sehingga mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena sesungguhnya (kalau kalian berbuat demikian), tentulah kalian serupa dengan mereka.” (An-Nisa: 140), hingga akhir ayat. Dengan kata lain, jika kalian tetap duduk bersama mereka dan kalian setuju akan pembicaraan tersebut, berarti kalian sama saja perbuatannya dengan mereka. Ayat 69 Firman Allah ﷻ: “Dan orang-orang yang bertakwa tidak ada pertanggungjawaban sedikit pun terhadap dosa mereka.” (Al-An'am: 69) Yakni apabila kalian menjauhi mereka dan tidak duduk dengan mereka dalam hal tersebut, berarti kalian terlepas dari golongan mereka dan bebas dari dosa mereka. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Musa, dari Israil, dari As-Suddi, dari Abu Malik, dari Sa'id ibnu Jubair sehubungan dengan firman-Nya: “Dan orang-orang yang bertakwa tidak ada pertanggungjawaban sedikit pun terhadap dosa mereka.” (Al-An'am: 69) Yakni tidak ada dosa perbuatan memperolok-olokkan ayat-ayat Allah seperti yang dilakukan mereka, apabila kamu menghindari mereka dan meninggalkan mereka. Tetapi menurut ulama yang lain, makna ayat tersebut ialah meskipun orang-orang yang bertakwa duduk bersama mereka yang memperolok-olokkan ayat-ayat Allah, maka orang-orang yang bertakwa itu tetap tidak ada pertanggungjawaban sedikit pun terhadap dosa mereka. Ulama yang berpendapat demikian menduga bahwa ayat ini di-mansukh (diganti) oleh ayat surat An-Nisa yang Madaniyyah, yaitu: “Karena sesungguhnya (kalau kalian berbuat demikian), tentulah kalian serupa dengan mereka.” (An-Nisa: 140) Demikianlah menurut Mujahid, As-Suddi, Ibnu Juraij, dan lain-lainnya. Berdasarkan takwil mereka yang maka makna firman-Nya: “Akan tetapi (kewajiban mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa.” (Al-An'am: 69) Artinya adalah, tetapi Kami perintahkan kepada kalian agar mengingatkan (yang benar) dan berpaling dari mereka saat itu, sebagai peringatan kepada mereka yang melakukan hal tersebut agar mereka menjaga dirinya dari hal tersebut dan tidak berani mengulanginya lagi.

Al-An'am: 68

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat