Al-An'am: 13

Ayat

Terjemahan Per Kata
وَلَهُۥ
dan kepunyaanNya
مَا
apa
سَكَنَ
yang diam
فِي
pada/di
ٱلَّيۡلِ
malam
وَٱلنَّهَارِۚ
dan siang
وَهُوَ
dan Dia
ٱلسَّمِيعُ
Maha Mendengar
ٱلۡعَلِيمُ
Maha Mengetahui

Terjemahan

Milik-Nyalah segala sesuatu yang ada pada malam dan siang hari. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Tafsir

Tafsir Surat Al An’am : 12-16 Katakanlah (Muhammad),"Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bumi?" Katakanlah, "Kepunyaan Allah." Dia telah menetapkan atas diri-Nya (sifat) kasih sayang. Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kalian pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya. Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman. Dan kepunyaan Allah-lah segala yang ada pada malam dan siang hari. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Katakanlah (Muhammad), "Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi, padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan?” Katakanlah, “Sesungguhnya aku diperintah supaya aku menjadi orang yang pertama sekali berserah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik”. Katakanlah, “Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku.” Barang siapa yang (dirinya) dijauhkan dari azab pada hari itu, maka sungguh Allah telah memberinya rahmat. Dan itulah keberuntungan yang nyata. Ayat 12 Allah ﷻ memberitahukan bahwa diri-Nyalah yang memiliki langit dan bumi serta semua makhluk yang ada pada keduanya, dan bahwa Dia telah menetapkan (sifat) kasih sayang atas diri-Nya Yang Maha Suci. Seperti yang telah disebutkan di dalam kitab Shahihain melalui jalur Al-A'masy, dari Abu Saleh, dari Abu Hurairah yang mengatakan bahwa Nabi ﷺ pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah, setelah selesai menciptakan makhluk, maka Dia menulis di dalam kitab yang ada di sisi-Nya di atas 'Arasy, Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku.” Firman Allah ﷻ : “Dia sungguh-sungguh akan menghimpun kalian pada hari kiamat yang tidak ada keraguan terhadapnya.” (Al-An'am: 12) Huruf lam yang terdapat pada lafal “layajma'annakum” merupakan pendahuluan dari qasam (sumpah). Allah bersumpah dengan menyebut nama diri-Nya Yang Maha Mulia, bahwa Dia sungguh-sungguh akan mengumpulkan semua hamba-Nya di waktu tertentu pada hari yang dikenal, yaitu hari kiamat yang tiada keraguan padanya, yaitu yang keberadaannya tidak diragukan lagi di kalangan hamba-hamba-Nya yang beriman. Sedangkan hamba-hamba Allah yang ingkar dan mendustakannya, mereka tenggelam ke dalam keraguannya tentang kejadian hari itu. Ibnu Murdawaih mengatakan dalam tafsir ayat ini, bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ahmad ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Ahmad ibnu Uqbah, telah menceritakan kepada kami Abbas ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Husain ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Muhsan ibnu Atabah Al-Yamani, dari Az-Zubair ibnu Syabib, dari Utsman ibnu Hadir, dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah ditanya mengenai wukuf di hadapan Tuhan semesta alam, "Apakah di tempat itu terdapat air?" Maka Rasulullah ﷺ menjawab: “Demi Tuhan yang jiwaku berada di tangan kekuasaan-Nya, sesungguhnya di tempat itu benar-benar ada air. Dan sesungguhnya kekasih-kekasih Allah benar-benar mendatangi telaga-telaga para nabi. Dan Allah memerintahkan kepada tujuh puluh ribu malaikat yang di tangan mereka tergenggam tongkat-tongkat dari api untuk mengusir orang-orang kafir dari telaga-telaga para nabi itu.” Hadits ini berpredikat gharib (asing). Menurut yang ada pada Imam Tirmidzi disebutkan seperti berikut: “Sesungguhnya setiap nabi itu mempunyai telaga, dan aku berharap telaga milikku adalah yang paling banyak didatangi mereka.” Firman Allah ﷻ : “Orang-orang yang merugikan dirinya.” (Al-An'am: 12) Yakni kelak di hari kiamat. “Mereka itu tidak beriman.” (Al-An'am: 12) Yakni mereka tidak percaya akan adanya hari kebangkitan dan mereka tidak takut akan adanya pembalasan yang besar (pedih) di hari itu. Ayat 13 Kemudian Allah ﷻ berfirman: “Dan kepunyaan-Nyalah segala yang ada pada malam dan siang hari.” (Al-An'am: 13) Dengan kata lain, semua makhluk hidup yang ada di langit dan di bumi adalah hamba-hamba Allah dan makhluk-Nya. Semuanya berada di bawah kekuasaan, penentuan, dan pengawasannya-Nya, tidak ada Tuhan selain Dia. “Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-An'am: 13) Yakni Dia Maha Mendengar semua ucapan hamba-hamba-Nya, lagi Maha Mengetahui semua gerakan, semua yang terpendam di dalam hati mereka, dan semua yang mereka rahasiakan. Kemudian Allah ﷻ berfirman kepada hamba dan Rasul-Nya yaitu Nabi Muhammad ﷺ yang diutusnya dengan membawa ajaran tauhid yang agung dan syariat yang benar. Allah ﷻ memerintahkannya untuk menyeru manusia ke jalan Allah yang lurus. Untuk itu, Allah ﷻ berfirman: Ayat 14 “Katakanlah, ‘Apakah akan aku jadikan pelindung selain dari Allah yang menjadikan langit dan bumi’?” (Al-An'am: 14) Ayat ini semakna dengan firman-Nya: “Katakanlah, ‘Maka apakah kalian menyuruh aku menyembah selain Allah, wahai orang-orang yang tidak berpengetahuan’?” (Az-Zumar: 64) Makna yang dimaksud ialah 'aku tidak akan menjadikan pelindung selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Karena sesungguhnya Dialah yang menciptakan langit dan bumi dan yang mengadakan keduanya tanpa contoh terlebih dulu'. “Padahal Dia memberi makan dan tidak diberi makan.” (Al-An'am: 14) Yakni Dialah Yang memberi rezeki kepada makhluk-Nya, padahal Dia tidak memerlukan mereka. Karena sesungguhnya Allah ﷻ telah berfirman: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (Az-Zariyat: 56) Sebagian ulama ada yang membaca ayat ini dengan mengartikan bacaan berikut, yaitu: “Padahal Dia memberi makan dan tidak pernah makan.” Yakni Dia tidak pernah makan. Di dalam hadits Suhail ibnu Abu Saleh dari ayahnya, dari Abu Hurairah, disebutkan bahwa pernah seorang Anshar dari kalangan penduduk Quba mengundang Nabi ﷺ ke suatu jamuan makan yang dibuatnya, maka kami berangkat bersama Nabi ﷺ untuk memenuhi undangannya. Setelah Nabi ﷺ selesai makan dan mencuci kedua tangannya, maka Nabi ﷺ membaca doa berikut: “Segala puji bagi Allah Yang telah memberi makan dan tidak pernah makan, telah memberikan anugerah kepada kami hingga kami mendapat petunjuk, telah memberi kami makan dan minum, dan telah memberi kami pakaian hingga tidak telanjang, dan semua ujian baik yang Dia berikan kepada kami. Segala puji bagi Allah dengan tidak meninggalkan Tuhanku, tidak merasa cukup, tidak ingkar, dan tidak dapat lepas dari-Nya. Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan memberi kami minum, memberi kami pakaian hingga tidak telanjang, memberi kami petunjuk dari kesesatan, memberi kami penglihatan dari kebutaan, dan mengutamakan kami di atas kebanyakan makhluk yang telah diciptakan-Nya dengan keutamaan yang sesungguhnya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” Firman Allah ﷻ : “Katakanlah, ‘Sesungguhnya aku diperintahkan supaya aku menjadi orang yang pertama sekali berserah diri (kepada Allah). Dan jangan sekali-kali kalian termasuk golongan orang-orang musyrik’.” (Al-An'am: 14) Yaitu dari kalangan umat ini. Ayat 15 Katakanlah, "Sesungguhnya aku takut akan azab (pada) hari yang besar, jika aku mendurhakai Tuhanku.” (Al-An'am 15) Yaitu kelak di hari kiamat. Ayat 16 “Barang siapa yang dijauhkan dari azab pada hari itu.” (Al-An'am: 16) Yaitu barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung karena Allah telah memberinya rahmat. “Dan itulah keberuntungan yang nyata” (Al-An'am: 16) Ayat ini semakna dengan makna yang terkandung di dalam firman-Nya: “Barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.” (Ali Imran: 185) Yang dimaksud dengan istilah “al-fauz” ialah memperoleh keuntungan dan tidak merugi.

Al-An'am: 13

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat