Al-Qamar: 11

Ayat

Terjemahan Per Kata
فَفَتَحۡنَآ
Maka Kami bukakan
أَبۡوَٰبَ
pintu-pintu
ٱلسَّمَآءِ
langit
بِمَآءٖ
dengan air
مُّنۡهَمِرٖ
yang tercurah

Terjemahan

Lalu, Kami membukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah.

Tafsir

Tafsir Surat Al-Qamar: 9-17 Sebelum mereka, telah mendustakan (pula) kaum Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh) dan mengatakan, "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman. Maka dia mengadu kepada Tuhannya, "Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan. Oleh sebab itu, tolonglah (aku). Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air, maka bertemulah air-air itu untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku. Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran? Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? Firman Allah subhanahu wa ta’ala: telah mendustakan. (Al-Qamar: 9) sebelum kaummu, wahai Muhammad. kaum Nuh, maka mereka mendustakan hamba Kami (Nuh). (Al-Qamar: 9) Yakni mereka dengan terang-terangan mendustakan Nuh dan menuduhnya sebagai orang yang gila. dan mengatakan, "Dia seorang gila dan dia sudah pernah diberi ancaman. (Al-Qamar: 9) Mujahid mengatakan bahwa makna uzdujir ialah hilang akal sehatnya karena gila. Menurut pendapat yang lain, mereka menghardiknya, mencegahnya, serta mengancamnya, bahwa sekiranya engkau wahai Nuh tidak menghentikan seruanmu itu, niscaya engkau benar-benar akan termasuk orang-orang yang dirajam oleh kami. Demikianlah menurut Ibnu Zaid, dan pendapatnya ini cukup beralasan dan cukup baik. Maka dia mengadu kepada Tuhannya, 'Bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan. Oleh sebab itu, tolonglah (aku)." (Al-Qamar: 10) Yakni sesungguhnya aku adalah orang yang lemah, tidak mampu menghadapi dan melawan mereka, maka tolonglah oleh-Mu agama-Mu ini. Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. (Al-Qamar: 11) As-Suddi mengatakan bahwa makna munhamir ialah air yang banyak sekali. Dan Kami jadikan bumi memancarkan mata air-mata air. (Al-Qamar: 12) Artinya, Kami memancarkan air dari seluruh muka bumi; hingga tempat-tempat pembakaran roti pun Kami pancarkan air darinya, padahal sumber api dari situ. Maka dengan kekuasaan Kami, Kami pancarkan mata.air-mata air darinya pula. maka bertemulah air-air itu. (Al-Qamar: 12) Yakni air dari langit dan air dari bumi itu bertemu. untuk suatu urusan yang sungguh telah ditetapkan. (Al-Qamar: 12) Yaitu suatu urusan yang telah ditetapkan oleh takdir. Ibnu Juraij telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman Allah subhanahu wa ta’ala: Maka Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah. (Al-Qamar: 11) Yakni yang banyak sekali, yang sebelum itu langit tidak pernah menurunkan airnya dan tidak pula sesudahnya melainkan hanya dari awan. Semua pintu langit dibuka dengan menurunkan air tanpa melalui awan yang ada di hari itu. Maka bertemulah kedua air tersebut untuk suatu urusan yang telah ditetapkan. Ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa Ibnul Kawa pernah bertanya kepada Ali tentang al-majrah, yakni gugusan bintang-bintang di langit. Maka Ali menjawab bahwa itu adalah talang-talang langit yang darinya semua pintu langit dibuka untuk menurunkan air yang tercurah. Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku. (Al-Qamar: 13) Ibnu Abbas, Sa'id ibnu Jubair, Al-Qurazi, Qatadah, dan Ibnu Zaid mengatakan bahwa makna dusur adalah paku-paku. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir, bahwa bentuk tunggalnya ialah disar dan juga dasir, sama seperti lafal habikun dan hibakun bentuk jamaknya ialah hubukin. Mujahid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan dusur ialah lambung-lambung kapal. Ikrimah dan Al-Hasan mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah bagian depan (haluan) kapal yang membelah ombak. Adh-Dhahhak mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah kedua sisinya dan bagian pokoknya. Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud ialah bagian depan kapal. Firman Allah subhanahu wa ta’ala: Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami. (Al-Qamar: 14) Yakni dengan perintah Kami dan penglihatan Kami, serta berada dalam pemeliharaan dan penjagaan Kami. sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh). (Al-Qamar: 14) Yaitu sebagai balasan bagi mereka karena mereka telah kafir kepada Allah, dan sebagai pertolongan kepada Nuh a.s. yang didustai mereka. Firman Allah subhanahu wa ta’ala: Dan sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran. (Al-Qamar: 15) Qatadah mengatakan bahwa Allah subhanahu wa ta’ala membiarkan utuh perahu Nabi Nuh a.s. hingga dapat dijumpai oleh generasi pertama dari umat ini. Tetapi makna lahiriahnya menunjukkan pengertian jenis perahu, seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya: Dan suatu tanda (kekuasaan Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan, dan Kami ciptakan untuk mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera. (Yasin: 41-42) Dan firman Allah subhanahu wa ta’ala: . Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang kamu) ke dalam bahtera, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar. (Al-Haqqah: 11-12) Karena itulah dalam surat ini disebutkan: maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15) Yakni adakah orang yang mau mengambilnya sebagai pelajaran dan peringatan baginya. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hajjaj, telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abu Ishaq, dari Al-Aswad, dari Ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah membacakan kepadanya firman Allah subhanahu wa ta’ala: maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15) Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Yahya, telah menceritakan kepada kami Waki', dari Israil, dari Abu Ishaq, dari Al-Aswad ibnu Yazid, dari Abdullah yang mengatakan bahwa ia pernah membacakan kepada Rasulullah ﷺ firman berikut: maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15) Dan Nabi ﷺ membacanya dengan bacaan berikut: maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15) Imam Al-Bukhari telah meriwayatkan pula melalui hadits Syu'bah, dari Abu Ishaq, dari Al-Aswad, dari Abdullah yang menceritakan bahwa Rasulullah ﷺ membaca firman-Nya: maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15) Telah menceritakan pula kepada kami Abu Na'im, telah menceritakan kepada kami Zuhair, dari Abu Ishaq, bahwa ia pernah mendengar seorang lelaki bertanya kepada Al-Aswad, "Apakah Muzzakkir ataukah muddakkir? Maka Al-Aswad menjawab bahwa ia pernah mendengar Abdullah ibnu Mas'ud membacanya dengan bacaan berikut: maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15) Lalu Ibnu Mas'ud mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah ﷺ membacanya dengan bacaan berikut (yakni memakai huruf dal): maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 15) Imam Muslim telah mengetengahkan hadits ini juga ahlus sunan kecuali Ibnu Majah melalui hadits Abu Ishaq. Firman Allah subhanahu wa ta’ala: Maka alangkah dahsyatnya azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. (Al-Qamar: 16) Yakni betapa hebatnya azab-Ku terhadap orang-orang yang ingkar kepada-Ku dan mendustakan rasul-rasul-Ku, dan tidak mau mengambil pelajaran dari apa yang disampaikan oleh juru peringatan-Ku. Dan bagaimana Aku membela para juru peringatan-Ku dan menimpakan pembalasan terhadap orang-orang yang mendustakan mereka. Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran. (Al-Qamar: 17) Kami jadikan Al-Qur'an itu mudah bacaan (lafal)nya dan Kami mudahkan pula pengertiannya bagi orang yang menginginkannya agar dia memberikan peringatan kepada manusia. Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (Shad: 29) Dan firman Allah subhanahu wa ta’ala: Maka sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi kabar gembira dengan Al-Qur'an itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang. (Maryam: 97) Mujahid telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk pelajaran. (Al-Qamar: 17) Yaitu mudah untuk dibaca. As-Suddi mengatakan, maknanya yaitu Kami mudahkan bacaannya bagi semua lisan (bahasa). Adh-Dhahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa seandainya Allah tidak memudahkan Al-Qur'an bagi lisan manusia, niscaya tiada seorang makhluk pun yang mampu berbicara dengan Kalamullah. Dan menurut hemat saya (penulis), di antara dalil yang membuktikan dimudahkan-Nya Al-Qur'an bagi manusia untuk membacanya ialah sabda Nabi ﷺ yang mengatakan: Sesungguhnya Al-Qur'an ini diturunkan dengan tujuh dialek. Kami telah mengetengahkan hadits ini lengkap dengan semua jalur periwayatan dan teks-teksnya, sehingga di sini tidak perlu diulangi lagi. Firman Allah subhanahu wa ta’ala: maka adakah orang yang mengambil pelajaran. (Al-Qamar: 17) Yakni adakah orang yang mengambil pelajaran dan peringatan dari Al-Qur'an ini yang telah dimudahkan untuk dihafal dan dipahami maknanya? Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi mengatakan bahwa adakah orang yang mendapat peringatan darinya hingga meninggalkan semua kemaksiatan? Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Rafi', telah menceritakan kepada kami Damrah, dari Ibnu Syauzab, dari Matar Al-Warraq sehubungan dengan makna firman-Nya: maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (Al-Qamar: 17) Yaitu adakah orang yang menimba ilmu darinya dan menjadikan Al-Qur'an sebagai penolong yang membimbingnya? Hal yang sama telah dikemukakan oleh Imam Al-Bukhari secara ta'liq, tetapi dengan ungkapan yang pasti (tegas) dari Matar Al-Warraq. Ibnu Jarir telah meriwayatkan pula hal yang sama, dan ia telah meriwayatkan hal yang semisal dari Qatadah."

Al-Qamar: 11

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat