An-Najm: 60

Ayat

Terjemahan Per Kata
وَتَضۡحَكُونَ
dan kamu mentertawakan
وَلَا
dan tidak
تَبۡكُونَ
menangis

Terjemahan

Kamu mentertawakan dan tidak menangisi(-nya),

Tafsir

Tafsir Surat An-Najm: 56-62 Ini (Muhammad) adalah seorang pemberi peringatan di antara pemberi-pemberi peringatan yang terdahulu. Telah dekat terjadinya kiamat. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah. Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu menertawakan dan tidak menangis? Sedangkan kamu melengahkannya)? Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia). Firman Allah subhanahu wa ta’ala: Orang ini adalah seorang pemberi peringatan. (An-Najm: 56) Yakni Nabi Muhammad ﷺ di antara pemberi-pemberi peringatan yang telah terdahulu. (An-Najm: 56) Yaitu salah seorang dari mereka, dia diutus sebagaimana mereka diutus, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Katakanlah, "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul. (Al-Ahqaf: 9) Adapun firman Allah subhanahu wa ta’ala: Telah dekat terjadinya hari kiamat. (An-Najm: 57) Yakni hampir tiba masanya hari kiamat terjadi. Tidak ada yang akan menyatakan terjadinya hari itu selain Allah. (An-Najm: 58) Artinya, kalau demikian tiada yang dapat menolaknya selain hanya Allah, dan tiada yang dapat mengetahui saatnya kecuali hanya Dia. An-Nazir artinya pemberi peringatan yang telah menyaksikan keburukan yang dikhawatirkan akan menimpa manusia yang diberi peringatan olehnya. Seperti yang disebutkan di dalam firman Allah subhanahu wa ta’ala dalam ayat yang lain yaitu: Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras. (Saba: 46) Di dalam hadits disebutkan bahwa Nabi ﷺ pernah bersabda: Aku adalah pemberi peringatan yang tak sempat berpakaian. Dikatakan demikian karena dia tergesa-gesa melihat kerasnya azab yang telah disaksikannya sehingga tidak sempat mengenakan sesuatu dari pakaiannya, dan langsung memberikan peringatan kepada kaumnya sebelum datangnya siksaan itu. Akhirnya dia datang kepada mereka dalam keadaan telanjang saking terburu-burunya. Pengertian ini senada dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya: Telah dekat terjadinya hari kiamat. (An-Najm: 57) Telah dekat hari yang sudah dekat itu, yakni hari kiamat. Ayat ini juga semakna dengan apa yang disebutkan dalam permulaan surat sesudah surat ini, yaitu melalui firman-Nya: Telah dekat (datangnya) saat itu (kiamat). (Al-Qamar: 1) Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Anas ibnu Iyad, telah menceritakan kepadaku Abu Hatim, yang menurut Imam Ahmad pasti dari Sahl ibnu Sa'd yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ pernah bersabda: Hati-hatilah kalian terhadap dosa-dosa kecil, karena sesungguhnya perumpamaan dosa-dosa kecil itu sama dengan suatu kaum yang beristirahat di suatu lembah, maka datanglah seseorang dengan membawa sebatang kayu dan seseorang lagi dengan membawa sebatang kayu, hingga akhirnya mereka dapat memasak roti mereka. Dan sesungguhnya dosa-dosa kecil itu bila pelakunya dihukum karenanya, pastilah dapat membinasakannya. Abu Hazim mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ telah bersabda. Abu Nadrah mengatakan bahwa dia tidak mengetahui hadits ini diriwayatkan melainkan dari Sahl ibnu Sa'd. Disebutkan seperti berikut: Perumpamaan antara aku dan hari kiamat adalah seperti kedua jari ini. Beliau ﷺ bersabda demikian seraya memisahkan di antara kedua jarinya, yaitu jari tengah dan jari telunjuknya. Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda pula: Perumpamaan antara aku dan hari kiamat sama dengan (jarak) di antara dua kuda (yang sama-sama kencang) dalam perlombaan balapan. Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda lagi: Perumpamaanku dan hari kiamat sama dengan seorang lelaki yang dikirim oleh kaumnya untuk mengintai di hadapan mereka. Ketika lelaki itu merasa takut akan kedahuluan, maka ia mengibarkan bajunya yang berarti bahwa kalian diserang, kalian diserang (musuh) Lalu beliau ﷺ bersabda, "Akulah lelaki itu. Masih banyak lagi syahid dan bukti yang menguatkannya dari berbagai jalur yang terdapat di dalam himpunan hadits-hadits shahih dan hasan. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, mengingkari orang-orang musyrik karena mereka mendengar Al-Qur'an, tetapi berpaling darinya dan menyepelekannya: kamu merasa heran. (An-Najm: 59) bila pemberitaan ini benar. dan kamu menertawakan. (An-Najm: 60) karena memperolok-olokkan Al-Qur'an dan mengejeknya. dan tidak menangis? (An-Najm: 60) Sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang yang meyakini kebenaran Al-Qur'an, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk. (Al-Isra: 109) Adapun firman Allah subhanahu wa ta’ala: Sedangkan kamu melengahkan (nya). (An-Najm: 61) Sufyan Ats-Tsauri telah meriwayatkan dari ayahnya, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah menyanyi; ini menurut dialek orang-orang Yaman. Dikatakan ismid lana artinya menyanyilah untuk kami. Hal yang sama dikatakan oleh Ikrimah. Tetapi menurut riwayat lain yang juga dari Ibnu Abbas, disebutkan sehubungan dengan makna firman-Nya: Sedangkan kamu melengahkan (nya). (An-Najm: 61) Yakni berpaling darinya; hal yang sama dikatakan oleh Mujahid dan Ikrimah. Menurut Al-Hasan, makna yang dimaksud ialah melengahkannya, ini berdasarkan suatu riwayat yang bersumber dari Amirul Muminin Ali ibnu Abu Thalib. Menurut riwayat yang lainnya lagi, dari Ibnu Abbas, makna yang dimaksud ialah menyombongkan diri; hal yang sama dikatakan oleh As-Suddi. Kemudian Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya untuk bersujud kepada-Nya dan beribadah kepada-Nya serta mengikuti Rasul-Nya dan mengesakan Tuhan dengan penuh keikhlasan. Maka bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia). (An-Najm: 62) Yakni tunduklah kepada-Nya, ikhlaslah kepada-Nya, dan Esakanlah Dia. Imam Al-Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Ma'mar, telah menceritakan kepada kami Abdul Waris, telah menceritakan kepada kami Ayyub, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa Nabi ﷺ melakukan sujud (tilawah) karena membaca surat An-Najm dan ikut bersujudlah bersamanya kaum muslim, orang-orang musyrik, jin, dan manusia. Hadits diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari secara tunggal tanpa Imam Muslim. Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Khalid, telah menceritakan kepada kami Rabah, dari Ma'mar, dari Ibnu Tawus, dari Ikrimah ibnu Khalid, dari Ja'far ibnul Mutallib ibnu Abu Wada'ah, dari ayahnya yang menceritakan bahwa di Mekah Rasulullah ﷺ membaca surat An-Najm, maka beliau bersujud, dan bersujud pulalah orang-orang yang ada di dekatnya. Tetapi Al-Mutallib mengangkat kepalanya dan tidak mau bersujud, saat itu ia masih belum masuk Islam. Setelah itu, maka Al-Mutallib (setelah masuk Islam) tidak sekali-kali mendengar seseorang membaca ayat sajdah surat An-Najm, melainkan ia ikut sujud bersama-sama dengan pembacanya. Imam An-Nasai telah meriwayatkan hadits ini di dalam Kitabus Shalat, dari Abdul Malik ibnu Abdul Hamid, dari Ahmad ibnu Hambal dengan sanad yang sama."

An-Najm: 60

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat