Ali-'Imran: 51

Ayat

Terjemahan Per Kata
إِنَّ
sesungguhnya
ٱللَّهَ
Allah
رَبِّي
Tuhanku
وَرَبُّكُمۡ
dan Tuhanmu
فَٱعۡبُدُوهُۚ
maka sembahlah Dia
هَٰذَا
inilah
صِرَٰطٞ
jalan
مُّسۡتَقِيمٞ
yang lurus

Terjemahan

Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu. Oleh karena itu, sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus.”

Tafsir

Tafsir Surat Ali-'Imran: 48-51 Dan Allah mengajarkan kepadanya Al-Kitab, hikmah, Taurat, dan Injil. Dan sebagai rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka), "Sesungguhnya aku datang kepada kalian dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhan kalian, yaitu aku membuat untuk kalian sesuatu dari tanah berbentuk seperti seekor burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung benaran dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit kusta; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku bisa memberitahu kalian tentang apa yang kalian makan dan apa yang kalian simpan di rumah kalian. Sesungguhnya itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagi kalian, jika kalian sungguh-sungguh beriman. Dan (aku datang kepada kalian) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagi kalian sebagian yang telah diharamkan untuk kalian, dan aku datang kepada kalian dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhan kalian. Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian. Karena itu, sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus." Ayat 48 Allah ﷻ berfirman menceritakan berita gembira yang disampaikan oleh para malaikat kepada Maryam mengenai putranya, yaitu Isa a.s. Bahwa sesungguhnya Allah mengajarkan Al-Kitab dan hikmah kepada Isa. Menurut makna lahiriah yang dimaksud dengan Al-Kitab adalah tulis-menulis sedangkan mengenai hikmah tafsirnya telah diterangkan di dalam surat Al-Baqarah. “Dan Taurat serta Injil.” (Ali Imran: 48) Taurat adalah kitab yang diturunkan kepada Musa ibnu Imran, sedangkan kitab Injil adalah kitab yang diturunkan kepada Isa ibnu Maryam a.s. Dikatakan bahwa Nabi Isa a.s. hafal kitab Taurat dan kitab Injil yang diturunkan kepadanya. Ayat 49 Firman Allah ﷻ: “Dan sebagai seorang rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): ‘Sesungguhnya aku datang kepada kalian dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhan kalian, yaitu aku membuat untuk kalian sesuatu dari tanah seperti bentuk seekor burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung sungguhan dengan seizin Allah’." (Ali Imran: 49) Memang demikianlah yang dilakukan oleh Nabi Isa a.s. Ia membuat sebuah patung berupa seekor burung, kemudian ia meniup patung burung itu, maka dengan serta-merta patung itu menjadi burung sungguhan dan dapat terbang dengan seizin Allah ﷻ. Hal ini dijadikan untuknya sebagai mukjizat yang menunjukkan bahwa dia benar-benar diutus oleh Allah ﷻ kepada mereka. “Dan aku menyembuhkan orang yang buta.” (Ali Imran: 49) Menurut suatu pendapat, yang dimaksud dengan al-akmah ialah orang yang dapat melihat di siang hari, tetapi di malam hari ia tidak dapat melihat. Menurut pendapat lain adalah sebaliknya. Menurut pendapat yang lain, orang yang buta di kala malam hari. Sedangkan menurut pendapat yang lain lagi yaitu orang yang rabun. Menurut pendapat yang lain, yang dimaksud dengan al-akmah ialah orang yang buta sejak lahirnya. Pendapat ini lebih dekat kepada kebenaran, mengingat hal ini lebih jelas menunjukkan kemukjizatannya dan lebih kuat tantangannya. “Dan orang yang berpenyakit kusta.” (Ali Imran: 49) Yang dimaksud dengan al-abras ialah penyakit kusta, yaitu penyakit yang sudah dikenal. “Dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah.” (Ali Imran: 49) Mayoritas ulama mengatakan bahwa Allah mengutus setiap nabi dengan membekalinya dengan mukjizat yang sesuai dengan keahlian di zamannya. Di zaman Nabi Musa a.s., hal yang paling terkenal di kalangan umatnya ialah permainan sihir dan mengagungkan orang-orang yang pandai sihir. Maka Allah mengutus Nabi Musa a.s. dengan membawa mukjizat yang menyilaukan mata dan membingungkan para ahli sihir. Ketika para ahli sihir merasa yakin bahwa hal yang dipamerkan oleh Musa a.s. adalah berasal dari sisi Tuhan Yang Mahabesar lagi Maha Perkasa, maka barulah mereka taat memeluk agama Nabi Musa a.s. dan jadilah mereka hamba-hamba Allah yang bertakwa. Adapun Nabi Isa a.s., di masanya terkenal ilmu ketabiban dan ilmu biologi. Maka Nabi Isa a.s. datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat yang tidak ada jalan bagi seorang manusia pun untuk dapat menirunya, kecuali jika diizinkan oleh Tuhan yang membuat syariat. Karena bagaimana mungkin seorang tabib dapat mampu menghidupkan orang yang telah mati, atau menyembuhkan orang yang buta dan yang berpenyakit kusta, serta membangkitkan orang yang telah dikubur, yang seharusnya baru dapat bangkit dari kuburnya di hari kiamat nanti, yaitu hari pembalasan. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ. Beliau diutus di zaman orang-orang yang ahli dalam hal kefasihan berbahasa, ahli dalam hal berparamasastra, dan ahli dalam bersyair secara alami. Maka beliau ﷺ datang kepada mereka dengan membawa Al-Qur'an dari sisi Allah ﷻ; yang seandainya berkumpul manusia dan jin untuk mendatangkan hal yang serupa atau sepuluh surat yang serupa atau sebuah surat yang serupa dengannya, niscaya mereka tidak akan mampu melakukannya untuk selama-lamanya, sekalipun sebagian dari mereka membantu sebagian yang lainnya. Hal tersebut tiada lain karena Kalam Tuhan tidaklah sama dengan perkataan makhluk-Nya sama sekali. Firman Allah ﷻ: “Dan aku bisa memberitahu kalian tentang apa yang kalian makan dan apa yang kalian simpan di rumah kalian.” (Ali Imran: 49) Artinya, aku bisa menceritakan kepada kalian semua yang dimakan oleh seseorang di antara kalian sekarang dan apa yang disimpannya di dalam rumahnya untuk keesokan harinya. “Sesungguhnya itu.” (Ali Imran: 49) Yakni dalam kesemuanya itu, dari awal sampai akhir. “Adalah suatu tanda bagi kalian.” (Ali Imran: 49) yang menunjukkan kebenaran dari apa yang aku datangkan kepada kalian. “Jika kalian sungguh-sungguh beriman, dan (aku datang kepada kalian) membenarkan Taurat yang datang sebelumku.” (Ali Imran: 49-50) Yaitu mengakui dan mengukuhkannya. Ayat 50 “Dan untuk menghalalkan bagi kalian sebagian yang telah diharamkan untuk kalian.” (Ali Imran: 50) Di dalam ayat ini terkandung pengertian yang menunjukkan bahwa Nabi Isa a.s. me-nasakh (merevisi) sebagian dari syariat Taurat. Hal ini merupakan pendapat yang shahih (benar) di antara kedua pendapat tentang dia. Di antara ulama ada yang mengatakan bahwa Nabi Isa a.s. sama sekali tidak me-nasakh sesuatu hukum pun yang ada di dalam kitab Taurat, melainkan hanya menghalalkan bagi mereka sebagian hal yang diperselisihkan di antara mereka karena kesalahpahaman mereka, lalu Isa a.s. datang menjelaskan duduk masalah yang sebenarnya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain, yaitu: “Dan untuk menjelaskan kepada kalian sebagian dari apa yang kalian berselisih tentangnya.” (Az-Zukhruf: 63) Kemudian Allah ﷻ berfirman: “Dan aku datang kepada kalian dengan membawa suatu tanda (mukjizat) dari Tuhan kalian.” (Ali Imran: 50) Yakni berupa hujah (argumen) dan dalil yang membuktikan kebenaran dari apa yang aku katakan kepada kalian. Ayat 51 “Karena itu, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kalian. Karena itu, sembahlah Dia.” (Ali Imran: 50-51) Maksudnya, aku dan kalian sama saja, diharuskan menyembah Allah, tunduk dan patuh kepada-Nya. “Inilah jalan yang lurus.” (Ali Imran: 51)

Ali-'Imran: 51

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat