Ali-'Imran: 10

Ayat

Terjemahan Per Kata
إِنَّ
sesungguhnya
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
كَفَرُواْ
kafir/ingkar
لَن
tidak
تُغۡنِيَ
mencukupi/menolak
عَنۡهُمۡ
dari mereka
أَمۡوَٰلُهُمۡ
harta benda mereka
وَلَآ
dan tidak
أَوۡلَٰدُهُم
anak-anak mereka
مِّنَ
dari
ٱللَّهِ
Allah
شَيۡـٔٗاۖ
sedikitpun
وَأُوْلَٰٓئِكَ
dan itulah
هُمۡ
mereka
وَقُودُ
bahan bakar
ٱلنَّارِ
api neraka

Terjemahan

Sesungguhnya orang-orang yang kufur, tidak akan berguna bagi mereka sedikit pun harta benda dan anak-anak mereka (untuk menyelamatkan diri) dari (azab) Allah. Mereka itulah bahan bakar api neraka.

Tafsir

Tafsir Surat Ali-'Imran: 10-11 Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka sedikit pun tidak dapat menolak azab Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka. Keadaan mereka adalah seperti keadaan kaum Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat Kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Dan Allah sangat keras azab-Nya. Ayat 10 Allah ﷻ memberitakan perihal orang-orang kafir, bahwa kelak mereka akan menjadi bahan bakar api neraka. Hal ini disebutkan melalui firman-Nya dalam ayat yang lain: “(Yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya dan bagi mereka laknat dan tempat tinggal yang buruk.” (Al-Mumin: 52) Semua yang diberikan kepada mereka ketika di dunia yaitu berupa harta benda dan anak-anak tidak ada manfaatnya bagi mereka di sisi Allah, juga tidak dapat menyelamatkan mereka dari azab Allah yang amat pedih. Seperti yang diungkapkan oleh ayat lainnya, yaitu firman-Nya: “Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedangkan mereka dalam keadaan kafir.” (At-Taubah: 55) Firman Allah ﷻ yang mengatakan; “Janganlah sekali-kali kamu terpesona oleh keleluasaan mobilitas orang-orang kafir di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahanam; dan Jahanam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.” (Ali Imran 196-197) Sedangkan dalam ayat ini Allah ﷻ berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang kafir.” (Ali Imran: 10) Yakni orang-orang yang ingkar kepada ayat-ayat Allah, mendustakan rasul-rasul-Nya, menentang Kitab-Nya, dan tidak mengambil manfaat dari wahyu-Nya yang diturunkan kepada nabi-nabi-Nya. “Harta benda dan anak-anak mereka sedikit pun tidak dapat menolak azab Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka.” (Ali Imran: 10) Yaitu bahan bakarnya yang digunakan untuk memperbesar api neraka; keadaannya sama dengan makna yang disebutkan dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya: “Sesungguhnya kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah adalah bahan bakar Jahanam.” (Al-Anbiya: 98), hingga akhir ayat. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam, telah menceritakan kepada kami ibnu Luhai'ah, telah menceritakan kepadaku Ibnul Had, dari Hindun bintil Haris, dari Ummul Fadl (yaitu Ummu Abdullah ibnu Abbas) yang menceritakan: Ketika kami berada di Mekah, maka di suatu malam Rasulullah ﷺ bangkit, lalu berseru, "Apakah aku telah menyampaikan, ya Allah, apakah aku telah menyampaikan," sebanyak tiga kali. Maka Umar ibnul Khattab bangkit, lalu menjawab, "Ya." Kemudian pada pagi harinya Rasulullah ﷺ bersabda, "Islam benar-benar akan menang hingga kekufuran dikembalikan ke tempat asalnya, dan sesungguhnya banyak lelaki yang menempuh laut berkat Islam. Dan benar-benar akan datang suatu masa atas manusia, mereka mempelajari Al-Qur'an dan membacanya, kemudian mereka mengatakan, 'Kita telah membaca dan mengetahuinya. Maka siapakah orang-orang yang lebih baik daripada kita ini?’ Apakah di antara mereka terdapat kebaikan?" Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah mereka itu?" Rasulullah ﷺ menjawab," Mereka dari kalangan kalian, tetapi mereka adalah bahan bakar neraka." Ibnu Mardawaih meriwayatkan hadits ini melalui Yazid ibnu Abdullah ibnul Had, dari Hindun bintil Haris (istri Abdullah ibnu Syaddad), dari Ummul Fadl yang menceritakan: Bahwa Rasulullah ﷺ bangkit di suatu malam di Mekah, lalu bersabda, "Apakah aku telah menyampaikan," beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. Maka bangkitlah Umar ibnul Khattab, dia orangnya sangat perasa, lalu ia menjawab, "Ya Allah, benar, engkau telah berusaha dan telah berupaya dengan sekuat tenaga serta telah memberi nasihat, maka bersabarlah." Maka Nabi ﷺ bersabda, "Iman benar-benar akan menang hingga kekufuran dikembalikan ke tempat asalnya, dan banyak kaum lelaki yang menempuh laut berkat Islam. Dan sungguh akan datang atas manusia suatu zaman, yang di zaman itu mereka mempelajari Al-Qur'an, maka mereka membacanya dan mengajarkannya. Mereka mengatakan, 'Kita telah mahir membaca Al-Qur'an dan kita telah berpengetahuan. Siapakah orang yang lebih baik dari kita ini?' Tetapi di kalangan mereka tidak ada suatu kebaikan pun." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah mereka itu?" Nabi ﷺ menjawab, "Mereka dari kalangan kalian, mereka adalah bahan bakar neraka." Ibnu Mardawaih meriwayatkannya pula melalui jalur Musa ibnu Ubaidah, dari Muhammad ibnu Ibrahim, dari Bintil Had, dari Al-Abbas ibnu Abdul Muttalib dengan lafal yang serupa. Firman Allah ﷻ: “Seperti keadaan kaum Fir'aun.” (Ali Imran: 11) Adh-Dhahhak meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna yang dimaksud adalah seperti perbuatan kaum Fir'aun. Hal yang sama telah diriwayatkan pula dari Ikrimah, Mujahid, Abu Malik, dan Adh-Dhahhak serta lain-lainnya yang tidak hanya seorang. Di antara mereka ada yang mengatakan seperti sepak terjang kaum Fir'aun, seperti perbuatan kaum Fir'aun, serupa dengan kaum Fir'aun, tetapi pada garis besarnya ungkapan mereka berdekatan. Ad-da-bu atau ad-da-abu sama wazan-nya dengan lafal nahrun dan naharun, artinya perbuatan, keadaan, perkara, dan kebiasaan. Seperti dikatakan dalam bahasa Arab: “Hal ini masih tetap menjadi kebiasaanku dan kebiasaanmu.” Umru-ul Qais, salah seorang penyair mereka, mengatakan: “Yang mengajak teman-temanku berhenti di atas kendaraan mereka masing-masing karena dia.” Mereka mengatakan, "Janganlah engkau merusak dirimu dengan rasa putus asa, tetapi kuatkanlah hatimu. Seperti kebiasaanmu dengan Ummul Huwairis sebelum dia dan tetangga wanitanya, yaitu Ummur Rabbab di Masal.” Makna da-bika dalam syair di atas ialah seperti kebiasaanmu dengan Ummul Huwairis, ketika engkau merusak dirimu sendiri karena mencintainya, lalu kamu menangisi rumah dan bekas-bekas yang ditinggalkannya. Makna ayat, orang-orang kafir itu tidak bermanfaat buat diri mereka harta benda dan anak-anak mereka, bahkan mereka binasa dan diazab seperti yang pernah terjadi pada kaum Fir'aun dan orang-orang sebelumnya dari kalangan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan hujah-hujah-Nya yang dibawa oleh para rasul. Ayat 11 “Dan Allah sangat keras azab-Nya.” (Ali Imran: 11) Yakni pembalasan Allah sangat keras dan azab-Nya sangat pedih, tidak ada seorang pun yang dapat menolaknya dan tiada sesuatu pun yang luput dari-Nya. Bahkan Dia Maha Melakukan apa yang Dia kehendaki, Dia Maha Menang atas segala sesuatu. Tidak ada Tuhan yang wajib disembah selain Dia, dan tidak ada Tuhan yang berkuasa selain Dia.

Ali-'Imran: 10

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat