Al-Anbiya': 90

Ayat

Terjemahan Per Kata
فَٱسۡتَجَبۡنَا
maka Kami perkenankan
لَهُۥ
kepadanya (do'anya)
وَوَهَبۡنَا
dan Kami anugerahkan
لَهُۥ
kepadanya
يَحۡيَىٰ
Yahya
وَأَصۡلَحۡنَا
dan Kami perbaiki
لَهُۥ
kepadanya
زَوۡجَهُۥٓۚ
isterinya
إِنَّهُمۡ
sesungguhnya mereka
كَانُواْ
adalah mereka
يُسَٰرِعُونَ
mereka bersegera
فِي
dalam
ٱلۡخَيۡرَٰتِ
kebaikan
وَيَدۡعُونَنَا
dan mereka berdo'a pada Kami
رَغَبٗا
pengharapan
وَرَهَبٗاۖ
dan perasaan takut
وَكَانُواْ
dan adalah mereka
لَنَا
kepada Kami
خَٰشِعِينَ
mereka tunduk/khusyu

Terjemahan

Maka, Kami mengabulkan (doa)-nya, menganugerahkan Yahya kepadanya, dan menjadikan istrinya (dapat mengandung). Sesungguhnya mereka selalu bersegera dalam (mengerjakan) kebaikan dan berdoa kepada Kami dengan penuh harap dan cemas. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.

Tafsir

Tafsir Surat Al-Anbiya': 89-90 Dan (ingatlah kisah) Zakaria, tatkala ia menyeru Tuhannya, "Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah ahli waris yang paling baik. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami. Ayat 89 Allah ﷻ menceritakan tentang hamba-Nya (yaitu Zakaria) ketika ia meminta kepada Allah agar dikaruniai seorang anak laki-laki yang kelak akan menjadi nabi sesudah ia tiada. Kisah ini telah disebutkan dengan panjang lebar dalam permulaan tafsir surat Maryam dan surat Ali Imran, tetapi dalam surat ini lebih singkat. Ia berdoa kepada Tuhannya dengan sembunyi-sembunyi dari penglihatan kaumnya. “Ya Tuhanku, janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri.” (Al-Anbiya: 89). Yakni tidak beranak dan tidak ada ahli ahli waris yang akan menduduki jabatan kenabian sesudahnya untuk mengatur manusia. “Dan Engkaulah ahli waris yang paling baik.” (Al-Anbiya: 89) Hal ini merupakan doa dan sanjungan yang sesuai dengan permintaan yang diajukan. Ayat 90 Dalam firman selanjutnya disebutkan: “Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung.” (Al-Anbiya: 90) Ibnu Abbas, Mujahid, dan Sa'id ibnu Jubair mengatakan bahwa istri Zakaria sebelum itu mandul, tidak dapat beranak. Setelah Zakaria berdoa memohon agar dikaruniai anak, maka mengandunglah ia. Abdur Rahman ibnu Mahdi telah meriwayatkan dari Talhah ibnu Amr, dari Ata, bahwa lisan (lidah) istri Zakaria panjang, lalu Allah memperbaikinya. Menurut riwayat yang lain, pada tubuhnya terdapat sesuatu cela, lalu diperbaiki oleh Allah. Hal yang sama telah dikatakan oleh Muhammad ibnu Ka'b dan As-Saddi. Tetapi pendapat yang paling kuat adalah yang disebutkan pertama tadi. Firman Allah ﷻ: “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik.” (Al-Anbiya: 90). Yaitu gemar mengerjakan amal-amal yang mendekatkan diri kepada Allah dan amal-amal ketaatan. “Dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas.” (Al-Anbiya: 90). As-Sauri mengatakan, maksudnya yaitu berharap atas pahala yang ada di sisi Kami dan cemas (takut) terhadap siksa yang ada di sisi Kami. “Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami.” (Al-Anbiya: 90). Ali ibnu AbuTalhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa makna khasyi'in adalah orang-orang yang membenarkan apa yang telah diturunkan oleh Allah ﷻ. Mujahid mengatakan, orang-orang yang benar-benar beriman. Abul 'Aliyah mengatakan orang-orang yang takut. Abu Sinan mengatakan bahwa al-khusyuk adalah rasa takut yang melekat dalam hati dan tidak pernah lenyap darinya selamanya. Dan dari Mujahid disebutkan pula, bahwa makna khasyi'in adalah orang-orang yang merendahkan dirinya. Al-Hasan, Qatadah dan Ad-Dahhak mengatakan bahwa khasyi'in artinya orang-orang yang merendahkan dirinya kepada Allah ﷻ. Masing-masing dari pendapat-pendapat tersebut beraneka ragam satu sama lainnya. Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Ali ibnu Muhammad At-Tanafisi, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Fudail, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Ishaq, dari Abdullah Al-Qurasyi, dari Abdullah ibnu Hakim yang mengatakan, bahwa Khalifah Abu bakar berkhotbah kepada kami. Dalam khotbahnya ia mengatakan, "Amma ba'du. Sesungguhnya aku berwasiat kepada kalian agar bertakwa kepada Allah dan memuji-Nya dengan pujian yang layak bagiNya. Dan berharap dengan cemaslah kalian seraya merendahkan diri dalam memohon kepada-Nya. Karena sesungguhnya Allah ﷻ telah memuji Zakaria dan ahli baitnya melalui firman-Nya: “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk pada Kami.”

Al-Anbiya': 90

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat