Al-Anbiya': 7

Ayat

Terjemahan Per Kata
وَمَآ
dan tidak
أَرۡسَلۡنَا
Kami mengutus
قَبۡلَكَ
sebelum kamu
إِلَّا
melainkan
رِجَالٗا
orang-orang lelaki
نُّوحِيٓ
Kami beri wahyu
إِلَيۡهِمۡۖ
kepada mereka
فَسۡـَٔلُوٓاْ
maka tanyakan olehmu sekalian
أَهۡلَ
ahli
ٱلذِّكۡرِ
ilmu
إِن
jika
كُنتُمۡ
kalian adalah
لَا
kamu tidak
تَعۡلَمُونَ
(kalian) mengetahui

Terjemahan

Kami tidak mengutus sebelum engkau (Nabi Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka. Maka, bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui.

Tafsir

Tafsir Surat Al-Anbiya': 7-9 Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui. Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tidak memakan makanan, dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal. Kemudian Kami tepati janji (yang telah Kami janjikan) kepada mereka. Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas. Ayat 7 Allah ﷻ berfirman menjawab orang-orang yang mengingkari rasul dari kalangan manusia: “Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka.” (Al-Anbiya: 7) Yakni semua rasul yang terdahulu terdiri atas manusia laki-laki, tidak seorang pun di antara mereka dari kalangan malaikat. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: “Kami tidak mengutus sebelum kamu, melainkan seorang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri.” (Yusuf: 109). Katakanlah "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul.” (Al-Ahqaf: 9). Dan firman Alah ﷻ menceritakan perihal umat-umat terdahulu yang mengingkari hal ini melalui ucapan mereka yang disitir oleh firman-Nya: “Apakah manusia yang akan memberi petunjuk kepada kami?” (At-Taghabun: 6). Karena itulah dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya: “Maka tanyakanlah oleh kalian kepada orang-orang yang berilmu, jika kalian tidak mengetahui.” (Al-Anbiya: 7) Maksudnya, tanyakanlah kepada ahlul ilmi dari kalangan umat-umat terdahulu seperti kaum Yahudi dan kaum Nasrani dan semua pemeluk agama terdahulu apakah rasul-rasul yang datang kepada mereka itu manusia atau malaikat? Jawaban mereka tentu saja tidak lain adalah manusia. Hal ini merupakan nikmat Allah ﷻ yang sempurna kepada makhluk-Nya, karena Dia mengutus rasul-rasul-Nya kepada mereka dari kalangan mereka sendiri, sehingga para rasul itu dapat menyampaikan kepada mereka dan mereka dapat menerima dari para rasul. Ayat 8 Firman Allah ﷻ: “Dan tidaklah Kami jadikan mereka tubuh-tubuh yang tidak memakan makanan.” (Al-Anbiya: 8) Yaitu sesungguhnya para rasul itu memiliki jasad sebagaimana manusia biasa dan makan sebagaimana manusia makan. Sama halnya dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya: “Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar.” (Al-Furqan: 20). Sesungguhnya para rasul itu adalah manusia biasa, mereka makan dan minum seperti lazimnya manusia, memasuki pasar-pasar untuk mencari mata pencaharian dan berdagang. Hal tersebut tidaklah membahayakan mereka dan tidak pula mengurangi sedikit pun martabat mereka seperti yang diduga oleh orang-orang musyrik dalam ucapan mereka yang disitir oleh firman-Nya: “Mengapa rasul ini memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya seorang malaikat agar malaikat itu memberikan peringatan bersama-sama dengan dia? Atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan (harta), atau (mengapa tidak) ada kebun baginya yang dia dapat makan dari (hasil) nya?: (Al-Furqan: 7-8). Adapun firman Allah ﷻ: “Dan tidak (pula) mereka itu orang-orang yang kekal.” (Al-Anbiya: 8) di dunia ini; bahkan mereka hidup, lalu mati sebagaimana manusia biasa. Ucapan mereka dijawab oleh Allah ﷻ dalam ayat lain yang khitabnya ditujukan kepada Nabi ﷺ, yaitu: “Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia pun sebelum kamu.” (Al-Anbiya: 34). Keistimewaan para rasul itu ialah mereka diberi wahyu oleh Allah ﷻ. Para malaikat turun kepada mereka membawa wahyu dari Allah yang berisikan hukum-hukum buat makhluk-Nya, menyangkut perintah dan larangan-Nya. Ayat 9 Firman Allah ﷻ: “Kemudian Kami tepati janji (yang telah Kami janjikan).” (Al-Anbiya: 9). Yakni janji yang telah diberikan oleh Tuhan mereka, bahwa sesungguhnya Dia akan membinasakan orang-orang yang zalim. Allah memenuhi janji-Nya kepada para rasul dan terlaksanalah janji-Nya itu. Karena itulah maka disebutkan dalam firman selanjutnya: “Maka Kami selamatkan mereka dan orang-orang yang Kami kehendaki.” (Al-Anbiya: 9). Yaitu para pengikut mereka dari kalangan orang-orang yang beriman. “Dan Kami binasakan orang-orang yang melampaui batas.” (Al-Anbiya: 9). Yakni orang-orang yang mendustakan apa yang disampaikan oleh para rasul.

Al-Anbiya': 7

×
×
Bantu Learn Quran Tafsir
untuk
Terus Hidup Memberi Manfaat